BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seluruh jumlah penduduk. Hal ini sama dengan yang disampaikan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Lanjut usia adalah seseorang yang usianya lanjut, mengalami perubahan. serta dalam berperan aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya

populasi yang rentan atau vulnerable sebagai akibat terpajan risiko atau akibat buruk dari masalah kesehatan dari keseluruhan populasi (Stanhope dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses. pembangunan,terutama di bidang kesehatan (Komnas Lansia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. semua spesies" (Weiss 1965, dan Shack dalam Hadywinoto dan Tony 1999). Dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. ini diakibatkan oleh peningkatan populasi lanjut usia (lansia) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan di Indonesia tingkat

SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar sarjana Keperawatan. Oleh: JOKO PURNOMO J

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

UPAYA PEMBINAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT. Asfriyati, SKM, MKes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan

PERANAN POSYANDU LANSIA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KERTOSARI, KECAMATAN BABADAN, KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. gizi buruk. Untuk menanggulangi masalah tersebut kementerian. kesehatan (kemenkes) menyediakan anggaran hingga Rp 700 miliar

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan sistem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lansia dapat menjadi salah satu tolok ukur kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berkala, enyahkan asap rokok, rajin senam osteoporosis, diet sehat dan seimbang,

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. oleh lanjut usia dalam proses penyesuaian diri tersebut yaitu permasalahan dalam

BETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan ancaman besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kelompok usia lain. Pergeseran distribusi usia seringkali

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti karena menular. Menurut Robins (Misnadiarly, 2006), tuberkulosis adalah

BAB I PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang. telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut World Health

Kegiatan Penyuluhan Gizi Lansia di Posyandu Aisyiah, Mawar Biru, dan Anggrek Berseri Kelurahan Serengan

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. psikososial (Nugroho, 2008). Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun

BAB I PENDAHULUAN. No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut usia dinyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Padila, 2013). Menurut WHO Tahun (2011), meningkatnya usia harapan

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih dihadapkan pada berbagai masalah diantaranya masih banyaknya balita

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA WALIKOTA BLITAR,

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerataan dan meningkatkan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan

BAB 1 PENDAHULUAN. cerdas dan produktif. Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lebih lama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pola menyusui yang dianjurkan (Suradi, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

4.5 Matriks Rencana Usulan Kegiatan Kesehatan Jiwa Tahun 2017 berdasarkan hasil PKP tahun Penderita. penderita. gangguan. gangguan jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terserang peyakit degenerative, Dinas Kesehatan kota Yogyakarta terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya taraf hidup dan pelayanan kesehatan. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit saat ini telah mengalami perubahan yaitu adanya transisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, yang menyebakan jumlah penduduk

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB 1 : PENDAHULUAN. disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk Lanjut Usia (Lansia). World

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Keluarga mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang (11,22 %) dari jumlah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia yang berusia di atas 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2014). Menurut WHO saat ini di negara Eropa diseragamkan dengan negara berkembang bahwa Lansia adalah mereka yang berusia > 60 tahun. Lanjut usia merupakan proses yang akan dialami oleh manusia dan dapat diukur berdasarkan usia dan kematangan mentalnya (Depkes RI, 2015). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang kesehatan telah membawa dampak positif bagi peningkatan usia harapan hidup. Penemuan obat-obatan baru dan peralatan yang lebih mutakhir telah memberi bukti mampu mengurangi angka kematian pada kelompok lanjut usia (Lansia). Namun pada tahap lebih lanjut dapat memberikan ancaman masalah kesehatan baru. Dengan semakin meningkatnya jumlah Lansia, maka semakin banyak pula individu yang berpotensi mengalami masalah kesehatan. Walaupun tidak semua Lansia adalah individu yang penyakitan, namun secara alamiah Lansia mengalami berbagai proses penurunan fisik, baik struktur maupun fungsinya. Sebagian besar masalah kesehatan yang sering dialami oleh usia lanjut ini yaitu masalah kurang gizi. Penyakit kurang gizi sebenarnya tidak hanya dimonopoli oleh keluarga yang tingkat ekonominya rendah. Keluarga dengan tingkat ekonomi yang mapan, juga bisa terjangkit penyakit kurang gizi, akibat ketidak tahuan 1

2 masyarakat terhadap gizi. (E Sumedi, 2013). Proses alamiah ini secara perlahan menempatkan Lansia cenderung rentan mengalami masalah kesehatan. Kesehatan Lansia adalah suatu keadaan yang sempurna baik kondisi fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik dan semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan serta sistem organ. Semakin tua, Lansia akan mengalami kemunduran terutama dalam kemampuan fisik mengakibatkan berbagai gangguan dalam kesehatannya (Nugroho, 2011) Berdasarkan Laporan Kementerian Kesehatan RI (2014), jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 1990 sebesar 11,3 juta jiwa (6,4%), meningkat menjadi 15,3 juta jiwa (7,4%) pada tahun 2000. Pada tahun 2011 diketahui jumlah lansia sama dengan jumlah balita yaitu sekitar 24 juta jiwa atau 9,77% dari seluruh jumlah penduduk. Hal ini sama dengan yang disampaikan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN provinsi Sumatera Utara), bahwa jumlah penduduk lansia mencapai sekitar 24 juta jiwa. Padahal tahun 1970 silam, jumlah penduduk lansia di Indonesia baru mencapai 2 juta jiwa. Jumlah penduduk Sumatera Utara sebanyak 13.042.317 jiwa dan sekitar 6,3% dari populasi tersebut adalah lanjut usia yang jumlahnya 820.990 jiwa, sedangkan jumlah lanjut usia yang dibina sebesar 24.659 atau sekitar 30% dari seluruh populasi lansia (BPS, 2015). Dengan meningkatnya jumlah penduduk lansia, maka perhatian terhadap lansia perlu ditingkatkan agar terwujud keluarga yang

3 sejahtera. Kenyataannya, peningkatan jumlah penduduk usia lanjut menimbulkan berbagai masalah diberbagai aspek kehidupan lansia, baik secara individual, keluarga dan masyarakat. Permasalahan tersebut berupa aspek kesehatan fisik, psikologis, sosial, dan spritual. Manusia usia lanjut akan mengalami kemunduran terutama dibidang kemampuan kesehatan fisiknya karena adanya proses penuaan atau perubahan yang dialami lansia sendiri, yang mengakibatkan pada timbulnya gangguan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain. Demikian halnya di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan terdapat Posyandu Lansia yang memiliki 30 anggota lansia, dari 30 orang lansia ada 3 orang lansia yang mengalami kurang gizi akibat asupan makanan yang tidak bergizi dan masih banyak lansia yang mengalami berbagai macam penyakit seperti; tekanan darah tinggi, jantung, rabun mata, sakit tulang dan yang lainnya. Keluarga yang memiliki lansia juga kurang peduli terhadap kesehatan lansianya, mereka merasa lansia tidak berguna lagi dalam keluarga, hanya sebagai beban, sehingga keluarga tidak mau membawa lansianya untuk mengikuti kegiatan posyandu tersebut. Masyarakat di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan juga kurang mendukung kegiatan Posyandu Lansia ini, dikarenakan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh kader-kader posyandu kepada masyarakat tentang pentingnya kegiatan posyandu lansia tersebut. Saranan dan prasarana yang tidak lengkap membuat tim puskesmas dan para kader terbatas untuk melayani lansia yang menderita penyakit cukup serius.

4 Dengan melihat permasalahan yang ada, tentu hal ini akan membutuhkan suatu upaya-upaya yang strategis yang harus segera dilakukan secepatnya. Salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat melalui program BKKBN yang dikelola oleh instansi pemerintahan, dalam hal ini BKKBN memiliki suatu program yang berfokus pada kesehatan lansia yaitu melalui Posyandu Lansia. Kegiatan posyandu lansia yang merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang bekerja sama antar petugas kesehatan dengan masyarakat guna menurunkan angka kematian pada lansia. Posyandu Lansia atau kelompok usia lanjut adalah suatu wadah pelayanan bagi usia lanjut di masyarakat, dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintahan dan non-pemerintahan, swasta, organisasi sosial dan lainlain, dengan menitik beratkan pelayanan pada upaya penyuluhan, pencegahan dengan tidak mengabaikan pengobatan dan pemulihan (BKKBN 2010). Bentukbentuk kegiataan atau pelayanan di Posyandu Lansia yaitu : a) penyuluhan tentang perilaku hidup sehat, gizi untuk usia lanjut, penyakit yang dialami lansia, dan upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani, pemelihara kemandirian serta produktivitas usia lanjut. b) pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit. c) pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit. d) pemulihan untuk mengembalikan lansia kedalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, dalam mewujudkan lansia sehat, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

5 mandiri, produktif dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat. (BKKBN, 2010). Kegiatan Posyandu Lansia mencakup sasaran, yaitu keluarga yang memiliki lansia dan lansia itu sendiri. Dengan adanya keluarga yang memeriksakan lansia di posyandu tentunya lansia terhindar dari berbagai penyakit yang menyerangnya. Karena di posyandu tersebut para lansia akan diperiksa seluruh kesehatanya seperti cek gula, periksa tensi dan lainnya. Untuk tetap menjaga kebugaran para lansia mereka juga melakukan senam kebugaran lansia yang dilakukan seminggu sekali. Selain itu kegiatan posyandu ini, merupakan sarana pelayanan kesehatan Lansia untuk menyalurkan minat Lansia, meningkatkan rasa kebersamaan diantara Lansia, meningkatkan kemampuan Lansia untuk mengembangkan kegiatan kesehatan fisik, mental, sosial dan spritual. Dengan demikian Lansia dapat memelihara kondisi kesehatannya dan memiliki kemampuan serta kemandirian untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi keberadaan Posyandu Lansia di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan sangat besar sekali pengaruh dalam meningkatkan kesehatan lansia. Keadaan seperti masalah yang telah dikemukakan di atas tidak baik jika terus menerus berlanjut karena akan menimbulkan tingkat angka kematian pada usia lanjut. Keberhasilan pelaksanan pembangunan kesehatan masyarakat di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan juga, tidak bisa lepas dari berbagai dukungan dan peran aktif yang dilakukan oleh seluruh masyarakat, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

6 Pengaruh Kegiatan Posyandu Lansia Terhadap Kesehatan Lansia di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut : 1. Semakin meningkat jumlah Lansia, maka semakin banyak pula individu yang mengalami masalah kesehatan 2. Masih ada lansia kurang asupan gizi 3. Kurangnya perhatian keluarga terhadap kesehatan lansia 4. Kurangnya Sosialisasi mengenai Posyandu Lansia kepada masyarakat menyebabkan minimnya pengetahuan masyarakat tentang Posyandu Lansia 5. Saranan dan prasarana yang tidak lengkap membuat tim puskesmas dan para kader terbatas untuk melayani lansia. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, terkait dengan kesehatan lansia di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan Pekan terbatas pada pelayanan yang dilakukan Posyandu Lansia. Maka penulis membatasi masalah dengan judul Pengaruh Kegiatan Posyandu Lansia Terhadap Kesehatan Lansia di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

7 1.4 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di awal adalah : 1. Seberapa baik Kegiatan Posyandu Lansia yang ada di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan? 2. Seberapa baik kondisi Kesehatan Lansia yang ada di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan? 3. Seberapa besar pengaruh kegiatan Posyandu Lansia terhadap kesehatan lansia di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Kegiatan Posyandu Lansia yang ada di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan 2. Untuk mengetahui Kesehatan Lansia yang ada di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan 3. Untuk mengetahui Pengaruh Kegiatan Posyandu Lansia Terhadap Kesehatan Lansia di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan 1.6 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan tersebut, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu sebagi berikut:

8 1. Manfaat Teoritis Sebagai kajian ilmiah tentang kegiatan Posyandu Lansia dalam meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda. b. Sebagai masukan bagi mahasiswa, khususnya pada jurusan PLS dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang Kegiatan Posyandu Lansia