PENINGKATAN KUALITAS BELANJA KESEHATAN DAERAH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STANDAR KESEHATAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 222/PMK.07/2017 TENTANG PENGGUNAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

DINAMIKA PENGELOLAAN DANA TRANSFER DAN PINJAMAN DAERAH

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang. huruf b dan ayat (7) huruf e Undang-Undang Nomor 18

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pelayanan Publik Daerah)

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR MINUM SANITASI. Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Jakarta, 4 April 2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK & NONFISIK 2018

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemb

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH (DID) TAHUN 2016

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE - TAHUN ANGGARAN TRIWULAN III

BADAN KEUANGAN DAERAH PROVINSIS SUMATERA BARAT PELAPORAN DAN REALISASI DARI DANA TRANSFER TA 2016

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH DAN TRANSFER KE DAERAH

DIALOG NASIONAL APEKSI MEI 2016

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

SINKRONISASI PERCEPATAN PENCAPAIAN AKSES 100% AIR MINUM

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE TAHUN 2013 SEMESTER I

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PER

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Transkripsi:

K E M E N T E R I A N R E P U B L I K K E U A N G A N I N D O N E S I A PENINGKATAN KUALITAS BELANJA KESEHATAN DAERAH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STANDAR KESEHATAN MASYARAKAT Jakarta, 18 Desember 2017 Disampaikan oleh: Direktur Dana Perimbangan DitJen Perimbangan Keuangan, Kemenkeu 1

PERKEMBANGAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 900,00 800,00 700,00 600,00 500,00 400,00 300,00 200,00 100,00 0,00 TKDD 2005-2018 770,17 744,36 766,20 647,04 592,55 528,63 470,41 392,98 258,79 281,23 303,05 322,43 220,07 131,55 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TKDD sejak tahun 2005 hingga tahun 2017 telah mengalami kenaikan sebesar Rp634,5 triliun atau sebesar 582% Kenaikan rata-rata tiap tahun yaitu sebesar 15,32% TKDD, utamanya Dana Perimbangan masih merupakan komponen terbesar dalam pendapatan APBD

INDIKATOR KESEHATAN INDONESIA dan TKDD UNTUK KESEHATAN Terdapat perbaikan indicator, NAMUN: Tingkat kematian ibu melahirkan dan stunting masih tinggi Peningkatan penyakit tidak menular Keterbatasan & ketidakmerataan distribusi Faskes & tenaga medis Kesulitan mencapai Universal HealthCoverage (UHC) di tahun 2019 Belum optimalnya peran Pemda dalam peningkatan kuantitas dan mutu layanan NEW DBH CHT untuk mendukung program JKN

DAK FISIK Mengarahkan belanja daerah agar selaras dg prioritas nasional Sebagai mesin pembangunan Membantu penyediaan infrastruktur dan pelayanan dasar public (termasuk kesehatan) PERAN BOK Untuk mendukung operasional puskesmas, khususnya kegiatan promotif preventif Mendekatkan petugas kesehatan kepada masyarakat dan memberdayakan masyarakat melalui mobilisasi kader kesehatan. DAK NON FISIK BOKB Mendukung tercapainya sasaran prioritas pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (tercapainya TFR TFR 2,31 pada akhir tahun 2018) Pemerataan layanan public (termasuk kesehatan) antar wilayah Berbasis usulan dari daerah (sesuai kebutuhan) dengan penilaian oleh Pusat Jenis DAK: 1. Reguler (pemenuhan SPM) 2. Penugasan (Prioritas Nasional) 3. Afirmasi (di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan transmigrasi) Pengelolaan belanja secara lebih disiplin Pengalokasian dan penyaluran berdasarkan Kinerja Pelaksanaan (Penyerapan Dana & Capaian Output) TUJUAN FUNGSI Kegiatan 1 2 3 Kegiatan promotif dan preventif meliputi: a. Kegiatan Puskesmas; b. Upaya kesehatan masyarakat di Dinas Kesehatan dan Balai Kesehatan Masyarakat; c. Distribusi obat, vaksin dan bahan medis habis pakai (BMHP) dan e-logistik di Instalasi Farmasi Kab/Kota Jaminan persalinan (Jampersal) meliputi: a. rujukan persalinan dari rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten; b. sewa dan operasional rumah tunggu kelahiran (RTK); dan c. pertolongan persalinan, keluarga berencana (KB) paskapersalinan dan perawatan bayi baru lahir Cakupan Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit 9.767 Puskesmas Kegiatan 1 2 Biaya operasional Balai Penyuluhan KB Kegiatan bagi Balai Penyuluhan KB Biaya distribusi alat dan obat kontrasepsi Menyediakan dukungan dana pendistribusian alat dan obat kontrasepsi dari Gudang SKPD-KB Kabupaten/kota ke setiap tempat Fasilitas Pelayanan KB Cakupan 4.830 Balai Kesehatan 19.727 Faskes

Pendanaan Infrastruktur Kesehatan melalui Alokasi DTU dan Target Output DAK Fisik 2017 KALIMANTAN DAU Rp38,48 DBH Rp16,14 Belanja Infra (25% DTU) Rp13,66 T DAK Fisik Rp6,83 T SUMATERA DAU Rp108,58 T DBH Rp22,51 T Belanja Infra (25% DTU) Rp32,77 T DAK Fisik Rp15,99 T JAWA DAU Rp126,43 T DBH Rp33,59 T Belanja Infra (25% DTU) Rp40,01 T DAK Fisik Rp11,86 T Irigasi dan Pertanian Target Output DAK Fisik: 1. Pembangunan Baru : 81 DI seluas 5.000 Ha 2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi : 5.394 DI seluas 755.200 Ha 3. 10.000 unit embung/irigasi air tanah/long storage SULAWESI DAU Rp54,15 T DBH Rp3,07 T Belanja Infra (25% DTU) Rp14,30 T DAK Fisik Rp 9,99 T BALI dan NUSA TENGGARA DAU Rp29,03 T DBH Rp2,28 Belanja Infra (25% DTU) Rp7,83 T DAK Fisik Rp5,45 T Pendidikan Target Output: 1. Rehab Ruang Belajar: SD : 15.420 unit SMP : 8.720 unit SMA : 3.000 unit 2. Ruang Kelas Baru: SD : 170 unit SMP : 1.890 unit SMA : 1.530 unit Perumahan Target Output: 49.000 unit senilai 1,462 Trilliun MALUKU DAN PAPUA DAU Rp44,46 T DBH Rp4,35 T Belanja Infra (25% DTU) Rp12,20 T DAK Fisik Rp8,21 T Target Output DAK Fisik: Kemantapan Jalan: Provinsi sebesar 71,75% Kab/Kota sebesar 60,76% Kesehatan Target Output DAK Fisik: 1. Rumah Sakit : 453 unit 2. Puskesmas : 5.059 unit 3. KB dengan sasaran : 2.318.880 orang Jalan Air Minum Target Output DAK Fisik: 1. Pembangunan 448 SPAM untuk akses air minum layak bagi 716.352 rumah tangga. 2. Akses air minum layak bagi 688.436 rumah tangga melalui peningkatan SPAM BJP dan pemanfataan idle capacity Sanitasi Target Output DAK Fisik: 1. Terbangunnya 84.500 SR untuk SPAL terpusat terpasang. 2. Terbangunnya 85.000 SR melalui pembangunan 1.700 unit SPAL Terpusat Skala Komunal Domestik baru. 3. Terbangunnya 1.026 unit IPAL USK baru. 4. Tersedianya 348.000 unit tangki septik individu di perkotaan. 5. Tersedianya 116 unit truk tinja untuk mengangkut lumpur tinja dari rumah ke IPLT. 6. Terbangunnya TPS 3R sebanyak 700 unit. 5

Prov. DI Yogyakarta Prov. Bali Prov. Kalimantan Utara Prov. Kepulauan Riau Prov. Kalimantan Timur Prov. Gorontalo Prov. Sulawesi Barat Prov. Riau Prov. Kepulauan Bangka Belitung Prov. Maluku Utara Prov. Kalimantan Barat Prov. Jambi Prov. Banten Prov. Maluku Prov. Nusa Tenggara Barat Prov. Kalimantan Selatan Prov. Papua Barat Prov. Sulawesi Utara Prov. Kalimantan Tengah Prov. Sumatera Selatan Prov. Bengkulu Prov. Sulawesi Tenggara Prov. Sumatera Barat Prov. Lampung Prov. Papua Prov. Sulawesi Tengah Prov. Nusa Tenggara Timur Prov. Sumatera Utara Prov. Aceh Prov. Jawa Barat Prov. Sulawesi Selatan Prov. Jawa Tengah Prov. Jawa Timur Prov. Nusa Tenggara Barat Prov. Kepulauan Bangka Belitung Prov. DI Yogyakarta Prov. Kalimantan Selatan Prov. Sulawesi Barat Prov. Kalimantan Utara Prov. Sulawesi Tenggara Prov. Papua Barat Prov. Bali Prov. Lampung Prov. Banten Prov. Maluku Utara Prov. Jambi Prov. Gorontalo Prov. Riau Prov. Bengkulu Prov. Sulawesi Utara Prov. Sumatera Barat Prov. Sumatera Selatan Prov. Kalimantan Tengah Prov. Maluku Prov. Aceh Prov. Sumatera Utara Prov. Sulawesi Tengah Prov. Kalimantan Timur Prov. Nusa Tenggara Timur Prov. Sulawesi Selatan Prov. Jawa Tengah Prov. Jawa Barat Prov. Kalimantan Barat Prov. Jawa Timur Prov. Papua Prov. Sumatera Barat Prov. Bengkulu Prov. Lampung Prov. Aceh Prov. Papua Barat Prov. Sumatera Selatan Prov. Kalimantan Timur Prov. Riau Prov. Sulawesi Tengah Prov. Kepulauan Riau Prov. Nusa Tenggara Barat Prov. Sulawesi Utara Prov. Sumatera Utara Prov. Maluku Utara Prov. Kalimantan Utara Prov. Kalimantan Barat Prov. Maluku Prov. Nusa Tenggara Timur Prov. Papua REGULE R Pagu Prov. Kalimantan Timur; 94,80 Penyaluran EVALUASI Alokasi dan Penyaluran DAK Fisik Kesehatan 2017 Prov. Jawa Tengah; 575,30 PENUGASA N Pagu Penyaluran Prov. Kalimantan Utara; 13,50 Prov. Jawa Timur; 347,39 AFFIRMASI Pagu Penyaluran Prov. Kalimantan Utara; 40,80 Prov. Nusa Tenggara Timur; 371,89 Kendala Pelaksanaan DAK Fisik Bidang Kesehatan: Kegiatan DAK Fisik belum sepenuhnya sinkron dengan belanja pusat Aplikasi e-planning dan sinkron DAK belum terintegrasi dengan aplikasi perencanaan belanja Pemerintah Pusat (KRISNA) Proses pengadaan barang dan Jasa terlambat dilakukan Ketersediaan barang di e-catalogue terlambat Kepatuhan dan komitmen penyedia barang dalam men-delivery pesanan melalui e-catalogue masih rendah Perubahan spesifikasi teknis pekerjaan dalam Jukop Rendahnya kedisiplinan dan kelengkapan informasi dari pemda dalam pemenuhan persyaratan penyaluran Action Plan: Pengintegrasian aplikasi e-dak (pengganti aplikasi e-planning) dan aplikasi sinkron DAK Fisik dengan aplikasi KRISNA untuk memastikan sinkronisasi kegiatan antara DAK Fisik dengan Belanja Pemerintah Pusat Revisi perpres 123/2016 untuk percepatan memulai proses pengadaan barang dan jasa, petunjuk operasional telah tersedia T-1 Perbaikan proses bisnis dan aplikasi Om-SPAN untuk penyaluran DAK untuk memastikan Pemda lebih disiplin dan memberikan informasi lengkap Merekomendasikan agar K/L teknis dapat lebih berkoordinasi dengan LKPP dan penyedia barang (e-catalaogue) untuk dapat menjamin penyediaan 6 barang melalui e-catalague

DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN REALISASI 2016-2017 Evaluasi 2017 Realisasi 2017 s.d 8 Des 2017 = 74,9% Diperkirakan dapat mencapai 80% pada akhir periode penyaluran Mengembangkan strategi komunikasi kepada daerah; Mendorong peningkatan peran Kemenkes sebagai pengampu BOK untuk melakukan pembinaan, monitoring, pengawasan, dan dukungan pelaksanaan di daerah; Perubahan mekanisme penyaluran yang semula secara triwulanan menjadi semesteran; Penyempurnaan peraturan utamanya terkait perencanaan dan pengelolaan BOK dalam APBD sehingga lebih memberikan kepastian pemanfaatan sisa dana.; Mendorong peningkatan koordinasi antar OPD di daerah, daerah dengan Pusat dan antar KL di Pusat Perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan BOK secara berkala dengan sinergi antar KL Tantangan 1.Pengembangan Alokasi berbasis Kinerja penentuan indikator kinerja Penentuan metode pengukuran Penghitungan dampak terhadap APBN 2.Peningkatan peran Daerah untuk mendukung pelayanan kesehatan Reward and Punishment untuk pemenuhan mandatory spending kesehatan Peran Daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan 3.Peningkatan Kualitas Fasilitas Kesehatan melalui program akreditasi 4.Penguatan kegiatan Jampersal terutama penyesuaian kegiatan mengingat terdapat variasi permasalahan pelaksanaan antar wilayah 7 7

TKDD UNTUK STUNTING Stunting adalah bentuk Kekurangan Gizi Kronis. Secara fisik balita stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya pada populasi rujukan WHO* DUKUNGAN TKDD DALAM PENANGANAN STUNTING 8

Pemanfaatan DAK Untuk Penurunan Stunting DAK Sanitasi DAK Air Minum DAK Kesehatan Pembangunan MCK Komunal Pembangunan Pengelolaan Air Limbah Pemukiman Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Terminal Air, Perpipaan Alat Kesehatan Farmasi Pelayanan Dasar Keluarga Berencana BOK BOKB BOP PAUD a. BOK Puskesmas : BOK Puskesmas untuk pelayanan kesehatan: antenatal/anc, ibu nifas, neonatus, bayi, anak balita dan pra-sekolah, usia reproduksi, dan dukungan pelayanan imunisasi serta pelayanan Kesehatan Lingkungan, Pelayanan promosi kesehatan b. Jampersal c. Akreditasi Puskesmas d. Akreditasi Labkesda a. Penyuluhan keluarga berencana b. Distribusi alat kontrasepsi c. Gerakan KB Pertemuan dengan orang tua/wali murid, kunjungan ke rumah anak, pengadaan alat-alat Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK), pertemuan guru di kegiatan Gugus PAUD, kegiatan peningkatan kapasitas pendidik, dan kunjungan petugas kesehatan, serta penyediaan makanan sehat Penggunaan alokasi DAK Fisik, dan DAK Nonfisik, pada masingmasing daerah diintegrasikan pada lokasi desa/kelurahan yang terdapat/ditem ukan adanya stunting DAK Air Bersih dan Sanitasi dibangun di daerah dengan tingkat prevalensi stunting yang tinggi DAK Kesehatan untuk pembelian alat pengukuran antropometrik Pelayanan Adminduk Dukungan pelayanan akte kelahiran

DID dialokasikan dalam APBN dengan tujuan untuk memberikan penghargaan (reward) kepada provinsi, kabupaten, dan kota yang mempunyai kinerja baik dalam kesehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah, pelayanan dasar publik di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, pelayanan pemerintahan umum, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. DID bertujuan untuk mendorong daerah agar: a. meningkatkan kualitas kesehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah; b. meningkatkan kualitas pelayanan dasar publik di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur; c. meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan umum; dan d. meningkatkan kesejahteraan masyarakat KRITERIA UTAMA KELOMPOK/KATEGORI Opini BPK atas LKPD Opini BPK atas LKPD Tahun 2016 WTP Penetapan Perda APBD Perda APBD Tahun 2017 e-government e-procurement KATEGORI KINERJA Kategori I: Kesehatan Fiskal dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kategori II: Pelayanan Dasar Publik Bidang Pendidikan Kategori III: Pelayanan Dasar Publik Bidang Kesehatan Kategori IV: Pelayanan Dasar Publik Bidang Infrastruktur VARIABEL DATA Realisasi PDRD/PDRB Non Migas Realisasi Belanja Modal/Realisasi Belanja Realisasi Belanja/Pagu Belanja Realisasi Pendapatan Non Earmarked/Realisasi Pendapatan Realisasi SILPA/Total Belanja Rata-Rata Lama Sekolah APM SMP Harapan Lama Sekolah Persentase Baduta Stunting Persentase Balita sudah diimunisasi Persentase Persalinan dengan Tenaga Kesehatan Persentase rumah tangga menurut sumber air minum layak Persentase rumah tangga menurut akses terhadap sanitasi layak Persentase jalan kondisi mantap Penggunaan alokasi DID pada masingmasing daerah diintegrasi kan pada lokasi desa/ kelurahan yang terdapat/ ditemukan adanya stunting serta alokasi DAK Fisik, DAK Nonfisik dan Dana Desa Indikator yg relevan dg intervensi

Dana Desa untuk Penurunan Stunting Dana Desa Yang Mendukung Penurunan Stunting Bidang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pembangunan Kegiatan layanan/sosialisasi yang mendukung program penurunan stunting Pembangunan Sarana dan Prasarana yang mendukung penurunan stunting (MCK Umum, Posyandu) }Harus Masuk APBDes Penggunaan alokasi Dana Desa: Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Bidang Pembangunan menjadi kegiatan utama pada lokasi desa/ kelurahan yang terdapat/ ditemukan adanya stunting Kebijakan cash for work dapat juga diimplementasikan untuk kegiatan non fisik, seperti upah/honor bagi pemeliharaan dan penyelenggaraan PAUD, Posyandu, dll yang dilakukan oleh masy desa setempat

Belum semua daerah memenuhi kewajiban penyediaan anggaran pendidikan, kesehatan dan infrastruktur sesuai amanat Undang-Undang 400 Daerah telah memenuhi 20% belanja pendidikan. 142 Daerah belum memenuhi 362 Daerah telah memenuhi 10% belanja kesehatan 180 Daerah belum memenuhi 10% Belanja wajib Pendidikan 20% Belanja wajib Kesehatan 10% 44% 240 Daerah telah memenuhi belanja infrastruktur sebesar 25% 302 Daerah belum mencapai 25% 400 34 56% Berdasarkan data per 22 September sebanyak 539 Berdasarkan data per 22 September sebanyak 463 BELUM 10% SUDAH 10% 400 Daerah telah memiliki proporsi ADD sebesar 10% 34 Daerah belum mencapai proporsi ADD sebesar 10% Belanja Infrastruktur 25% Alokasi Dana Desa 10% Dapat dilakukan penundaan dan/atau pemotongan dalam hal daerah tidak memenuhi anggaran yang bersifat mandatori (diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Keuangan) data per 1 Oktober 2017 12

POKOK-POKOK PENGATURAN PENGGUNAAN DBH CHT 2018 (Melalui Revisi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28/PMK.07/2016 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi DBH CHT) Target Des 2017 diundangkan Kegiatan Bidang Kesehatan pd Program Pembinaan Lingkungan Sosial (Mendukung JKN via Supply Side) 1. Kegiatan promotif/preventif maupun kuratif/rehabilitatif 2. Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarpras fasilitas pelayanan kesehatan (dengan prioritas pada faskes tingkat pertama); 3. Pelatihan tenaga medis maupun non medis; dan 4. Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dan/atau bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja 1. Mendanai program yang diatur dalam UU 39/2007 tentang Cukai yaitu: peningkatan kualitas bahan baku; pembinaan industri; pembinaan lingkungan sosial; sosialisasi ketentuan di bidang cukai; dan/atau pemberantasan barang kena cukai illegal 2. Mendetailkan dan memperluas penggunaan kegiatan pembinaan lingkungan social (untuk meminimalkan SilPA DBH CHT) hingga termasuk mencakup pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, pasar, sanitasi, air bersih dll Menkeu dan Gubernur secara bersama-sama melakukan monitoring dan evaluasi Monitoring Tujuan memastikan kepatuhan penyampaian laporan; memastikan kesesuaian penganggaran dengan pagu alokasi; mengukur penyerapan; dan mengukur pencapaian output Subtansi Penggunaan DBH CHT telah sesuai dengan program/kegiatan yg diatur dalam PMK; Penggunaan DBH CHT telah sesuai porsi alokasi yg diatur dalam PMK; Besaran nilai Sisa DBH CHT setiap daerah. 13

Pengaturan atas Penggunaan DBH CHT (Program Pembinaan Lingkungan Sosial) Sisa Porsi Catatan: Detail/Rincian Kegiatan masing-masing bidang mempertimbangkan masukan pemerintah daerah 2. Bidang Ketenagakerjaan 1. pembinaan dan pelatihan keterampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat; 2. Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarana dan prasarana kelembagaan pelatihan; 3. pelayanan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja bagi pencari kerja; 4. Pelatihan dan/atau fasilitasi sertifikasi bagi tenaga instruktur. 3. Bidang Ekonomi Masyarakat 1. penguatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan padat karya yang dapat mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah; 2. bantuan sarana produksi, bibit/benih perkebunan/ternak bagi masyarakat; 3. fasilitasi promosi bagi usaha mandiri masyarakat; 4. bantuan modal usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah. 4. Bidang Infrastruktur 1. pembangunan/rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan/atau jembatan, pasar dan sarpras pendukung pariwisata; 2. penyediaan/pemeliharaan saluran air limbah, sanitasi, dan air bersih; 3. Penyediaan/pemeliharaan saluran irigasi 4. Pembangunan embung dan sarana sumberdaya air 5. Bidang Lingkungan Hidup 1. penyediaan sarana dan prasarana pengolahan limbah industri hasil tembakau di lingkungan industri hasil tembakau; 2. penerapan sistem manajemen lingkungan bagi masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau penghasil bahan baku industri hasil tembakau; 3. Pelatihan dan atau sertifikasi bagi tenaga teknis di bidang lingkungan hidup. Infrastruktur pendukung kesehatan 14

The Way Forward Komitmen dari Pemerintah Pusat (Kementerian Teknis) untuk menyusun petunjuk Teknis ataupun petunjuk operasional yang terintegrasi untuk mendukung program prioritas di bidang kesehatan (seperti penanganan stunting) Komitmen Pemerintah Pusat untuk melakukan pembinaan dan bimbingan teknis secara terkoordinasi, baik di tingkat pusat maupun di lapangan (koordinasi antara penyuluh, bidan, tenaga pendamping desa, dll) Desain mekanisme insentif yang langsung terkoneksi dengan system alokasi transfer (DAK Fisik dan Non Fisik) berbasis performance yang relevan dengan program prioritas di bidang kesehatan (seperti penanganan stunting) Pengukuran performance dilakukan dengan menggunakan indicator proses dan output (agar langsung berada dalam control daerah/satker untuk pencapaiannya) yang mudah diukur namun reliable Mempertahankan DID untuk alat pemberian insentif atas capaian akhir (outcome) Jangka pendek melakukan piloting (sebagian dari 100 daerah yang sudah terpilih) untuk dijadikan sebagai model penerapan integrasi program

REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH DIREKTORAT DANA PERIMBANGAN DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENKEU RI GD. RADIUS PRAWIRO JL. DR. WAHIDIN RAYA NO. 1 JAKARTA PUSAT 10710