SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : LOKASI : WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR 1
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN Pasal 1 UMUM 1.1. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor wajib memberitahukan kepada direksi/pengawas, mengenai jadwal pematokan dan pekerjaan persiapan. 1.2. Kontraktor wajib menyiapkan Rencana Jadwal Pelaksanaan, buku tamu dan catatan harian lapangan. 1.3. Demi lancar dan baiknya pekerjaan, maka tenaga pelaksanaan yang diberi tugas oleh pemborong dilapangan harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang cukup di bidangnya, apabila Direksi/pengawas menemukan bahwa pelaksana kurang mampu/kurang berkualitas, maka dalam hal ini Direksi/pengawas berhak menolak petugas pelaksana tersebut. Dalam hal ini kontraktor harus segera menyediakan seorang petugas sebagai pengganti pelaksana tersebut dengan personil yang lebih cakap, kualitas dan diterima oleh Direksi. 1.4. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan dengan kontrak, gambar rencana, RKS dan risalah Anwijzing serta ketentuan-ketentuan yang dibuat selama pelaksanaan, yang telah disetujui oleh Direksi (pengguna anggaran kegiatan, pengelolah teknis kegiatan dan konsultan pengawas serta kontraktor pelaksana). 1.5. Segala penyimpangan yang dilakukan oleh pihak kontraktor tanpa seijin Direksi, harus dibongkar dan disesuaikan dengan rencana semula, segala biaya akibat kelalaian tersebut menjadi tanggungan kontraktor. 1.6. Setiap perintah direksi kepada pemborong yang menyimpang dari ketentuan pasal 1 ayat 1,4 di atas harus disampaikan secara tertulis dengan sepengetahuan pemberi tugas. 1.7. Apa bila selama pelaksanaan pekerjaan, harus diadakan pekerjaan tambah kurang, hal ini harus dengan ijin tertulis dari pemimpin/pengguna anggaran kegiatan. 1.8. Selain instalasi listrik dan air sebagian atau seluruh pekerjaan tidak boleh diborong kepada pihak III (Ke tiga) sub kontraktor dengan alasan apapun, kecuali dengan persetujuan terlebih dahulu dari pemimpin/pengguna anggaran kegiatan. Semua hasil pekerjaan dari pihak ke tiga telah menjadi tanggung jawab kontraktor yang menanda tangani kontrak pekerjaan tersebut. 2
Pasal 2 PEKERJAAN PERSIAPAN 2.1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah SPK ditandatangani kontraktor harus sudah mulai dengan kegiatan nyata di lapangan. 2.2. Pemborong wajib membuat papan nama kegiatan dan dipasang di lokasi di lokasi pekerjaan, dilengkapi tulisan warna hitam dicat warna dasar putih dan cukup jelas untuk dibaca, memakai papan tebal 2 cm ukuran 90 x 120 cm seperti contoh di bawah ini : PEKERJAAN :.. TAHUN ANGGARAN :.. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN :.. KONTRAKTOR :.. KONS.PERENCANA :. KONS.PENGAWAS : 3.1. Pembersihan lokasi Pasal 3 PERSIAPAN LOKASI DAN PEMATOKAN 3.1.1. Pembersihan lokasi termasuk tanaman, pemotongan rumput, menutupi lubang dan pembuangan humus tanah dan tanah yang mengandung bahan organic (top soil); 3.1.2. Pohon pohon di lokasi pekerjaan yang tidak terkena pekerjaan tidak perlu 3.2. Pengukuran dipotong. 3.2.1. Pengukuran titik duga (peil +0,00) pondasi adalah ditentukan bersama-sama Direksi dan kontraktor dengan penyesuaian dengan gambar kerja; 3.3. Pematokan dan pemasangan Bouwplank 3.3.1. Patok-patok yang dibuat cukup kokoh dari kayu/balok ukuran 5/7 cm, sedangkan papan buwplank dibuat dari papan kayu kelas II ukuran 2/20 cm yang pada bagian atas papan tersebut harus diserut dan diwaterpas; 3.3.2. Jarak patok dengan galian pada Asnya adalah 1,5 sementara jarak dari as ke as patok maksimal 2,00 m; 3.3.3. Semua titik-titik sumbu bangunan harus diberikan dengan cat menie dan paku ukuran 7cm pada papan bouwplank; 3.3.4. Kontraktor berkewajiban menjaga semua patok, tanda-tanda yang penting dan harus selalu dalam keadaan baik seperti keadaan semula. 3
4.1. Galian tanah Pasal 4 PEKERJAAN GALIAN TANAH Yang termasuk dalam pekerjaan galian tanah ini adalah semua kebutuhan yang berhubungan dengan pekerjaan membuat lubang di tanah untuk pondasi dan dinding pasangan yang berada dalam tanah. 4.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan galian Sebelum galian tanah dimulai, tanah harus diratakan terlebih dahulu dengan jalan dipotong dan diuruk dengan bekas galian tanah yang digali; Galian tanah untuk semua lubang pondasi baru boleh dimulai setelah papan bouwplank dengan tanda dari as ke as selesai diperiksa oleh direksi/pengawas lapangan; Lubang dasar galian minimal 20 cm lebih lebar dari dasar pasangan pondasi dan tanah galian dibuang ke luar bouwplank dan sesuai dengan rencana gambar dan minimal sampai pada lapisan tanah yang keras; Bila lubang galian di dalamnya terdapat banyak tergenang karena hujan, maka sebelum pemasangan pondasi dimulai terlebih dahulu air tersebut disedot/dikeringkan; Bila pemborong melakukan penggalian yang melebihi dari ukuran yang tidak ditetapkan, pemborong harus menutup kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dengan disirami air setiap ketinggian 15 cm. Pasal 5 PEKERJAAN URUGAN/TIMBUNAN 5.1. Yang termasuk pekerjaan urugan adalah semua kebutuhan pekerjaan penimbunan/urugan, pemadatan dan perataan kembali baik dengan tanah maupun dengan pasir sampai mencapai permukaaan baru yang diinginkan. 5.2. Persyaratan pekerjaan ini adalah : Urugan yang menggunakan tanah yang baik dan tidak mengandung bahan organis dan dipadatkan lapis demi lapis setiap 30 cm sampai padat dan rata dengan tebal sampai mencapai ketinggian yang diinginkan; 4
Urugan pasir lapis demi lapis setiap 20 cm disirami dengan air sampai padat dan rata apabila pekerjaan urugan lebih dari 1 m; Dibawah pondasi harus dengan pasir dengan ketebalan 5 cm sesuai dengan gambar rencana; Pasal 6 PEKERJAAN PONDASI (TURAP) 6.1. Yang termasuk pekerjan pondasi dan pasangan adalah pekerjaan pasangan dari batu kali atau batu gunung. Persyaratan pekerjaan ini adalah : 6.1.1. Semua pekerjaan pondasi dan pasangan boleh dikerjakan bila galian tanah sudah diperiksa atau disetujui oleh direksi/pengawas. 6.1.2. Sebelum pekerjaan pondasi dan spasangan dimulai lubang-lubang galian harus dikeringkan. 6.1.3. Pondasi menerus : Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diurug dengan pasir dan ukurannya disesuaikan dengan gambar detail; Batu kali/gunung tidak keropos sebelum dipasang, harus dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis; Pasangan pondasi dan saluran pasangan bagian luar di atas tanah yang kelihatan harus diplester/diberaben dengan adukan 1PC : 4 Psr kemudian diaci dengan semen sampai kedalaman 15 cm di bawah permukaan tanah. Pasal 7 PEKERJAAN PLESTERAN + ACIAN 9.1. Yang termasuk pekerjaan plester adalah semua permukaan pasangan batu yang kelihatan, diplester dengan adukan 1 pc : 3 psr dan kemudian diaci dengan saus semen 9.2. Semua bahan untuk plesteran seperti pasir yang akan dipakai harus terlebih dahulu disetujui oleh direksi /pengawas. 5
Pasal 8 PEMBERSIHAN AKHIR Pemborong harus sudah melakukan pembersihan menyeluruh dan lain-lain sesuai petunjuk dan perintah Direksi sebelum penyerahan pertama dilakukan. Borong, Maret 2013 Konsultan Perencana CV. KUKUH ABADI DIDIMUS JEGAUT, ST Kepala Perwakilan 6