PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

BAYU ADHY TAMA K

: ZAFIRAH FARIS NIM K

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI MODELING SIMBOLIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMAHAMAN KARIER SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

PEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN KARIER MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

EFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN STUDI LANJUTAN SISWA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KOMPARASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT

JURNAL. Oleh : SULIS HAFID PAMUNGKAS K

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGUTER SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Oleh : Hesti Karmila Wulandari NIM :

BAB III METODE PENELITIAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

BAB III METODE PENELITIAN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

Kata kunci : Eksplorasi, Komitmen, Vokasional, Pemilihan jurusan di perguruan tinggi, Pelatihan Making Vocational Planning.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K

BAB III METODE PENELITIAN

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING TOWARD CAREER UNDERSTANDING LEVEL OF THE ELEVEN GRADE STUDENTS OF SMA HANDAYANI OF PEKANBARU IN 2014/2015 ACADEMIC YEAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

UPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT

JURNAL. Oleh: DEWI AFSARI NPM: Dibimbing oleh : 1. Dra. Endang Ragil W.P., M,Pd 2. Ikke Yuliani Dhian P., M.Pd

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, pp

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

Oleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA YANG MEMILIKI PERINGKAT SEPULUH TERENDAH DI SMPN 13 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

Transkripsi:

PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA Novi Wahyu Hidayati Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling IKIP-PGRI Pontianak Jl Ampera Kota Baru No. 88 Telp.(0561)748219 Fax. (0561)6589855 e-mail: opinyasuwarno@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap perencanaan karir, sehingga siswa mampu merencanakan karirnya secara optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Penelitian ini menggunakan rancangan preeksperiment design berupa one group pre-test post-test design. Metode pengumpulan data menggunakan angket langsung bentuk tertutup. Teknik pengambilan sampling dengan cara purposive sampling, sehingga sampel berjumlah 41 siswa yaitu kelas XI IPA-1. Teknik analisis data diperoleh t-hitung lebih besar dari t-tabel (10,952>2,021). Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan dalam perencanaan karir antara sebelum dan sesudah penerapan layanan informasi studi lanjut, dapat diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dengan pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap perencanaan karir siswa, dan implementasi dari layanan informasi studi lanjut ini adalah siswa dapat merencanakan karir. Kata kunci: layanan informasi studi lanjut, perencanaan karir. Abstract The objective of this research is to test the effectiveness of college information service toward student s career planning, thus students able to plan their career as optimally to ability they potencyties. This research using pre-experimental design, with pre test-post test one group design. This research used closed-questionnaire method to collect the data. Sample that using purposive sampling technique, thus the amount of samples are 41 students of science XI grade. Data analyzing result is t count more than t table (10,952>2,021). Hence Ha was accepted and Ho was rejected. Hypothesis stated that there is significant differences in career planning between before and after applying the college information service, is accepted. The conclusion is, there is positive effect that given by the college information service toward student s career planning, and the implementation of that service are the students can be able to plants their career. Key Word: college information service, career planning. PENDAHULUAN Siswa SMA berada pada rentang usia 17-22 tahun yaitu masa remaja akhir, yang dalam perkembangannya mereka dihadapkan pada berbagai masalah yang harus dipecahkan diantaranya penentuan karirnya. Pada tahap ini individu diharapkan mulai merencanakan masa depan karirnya sebagai persiapan memasuki dunia kerja. 94

Berdasarkan tahap perkembangan karir, pada usia 17-22 tahun ini merupakan tahap eksplorasi yang diawali sejak individu memiliki kesadaran bahwa pekerjaan merupakan bagian dari kehidupannya. Setiap orang harus bekerja dan untuk bekerja harus mempersiapkan diri dengan sebaik dan sedini mungkin. Salah satunya yaitu dengan pendidikan dan latihan. Namun dalam perkembangannya tidak semua remaja merencanakan pendidikan dengan baik. Sehingga masih banyak ditemukan lulusan Sekolah Menengah Atas kebingungan mengisi formulir pendaftaran untuk menentukan program jurusan di perguruan tinggi atau studi lanjut, sehingga mereka melakukan pemilihan jurusan dengan asal-asalan dan tidak berdasarkan perencanaan yang matang dengan menyesuaikan potensi yang dimiliki. Purwoko (Basori, 2003) yang melakukan survey terhadap mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, menemukan sebanyak 82% mahasiswa memilih jurusan bukan berdasarkan pemilihan dan persiapan karir yang telah dilakukan semasa SMA, menunjukan ketidaksiapan mereka dalam menentukan arah karirnya. Beberapa mahasiswa bahkan menyatakan pilihannya hanya berdasarkan spekulasi-spekulasi dengan tujuan asal dapat kuliah di perguruan tinggi negeri, menunjukan bahwa pemilihan program jurusan studi lanjut dilakukan secara asal-asalan tidak mempertimbangkan potensi dan peluang yang dimiliki. Kondisi ini mencerminkan hakekatnya masih banyak terdapat permasalahan-permasalahan siswa yang terkait pilihan studi yang sejalan dengan pilihan karirnya. Di sekolah permasalahan-permasalahan siswa (pribadi, sosial, akademik, dan karir) menjadi tanggung jawab seluruh lembaga sekolah, termasuk orang tua dan siswa. salah satu lembaga yang terkait dan bertanggung jawab secara formal adalah Bimbingan dan Konseling (BK). Sebagai guru BK harus berperan dan bertugas membantu siswa dalam mencapai tingkat perkembangan optimal, baik dalam hal mengatasi masalah pribadi, sosial, akademik, maupun karir berdasarkan tugas perkembangan dan potensi-potensi individu. Dengan demikian guru BK di sekolah bertanggung jawab dalam membantu siswa termasuk pemilihan dan perencanaan karir. Guru BK bertanggung jawab dalam mengoptimalkan layanan- 95

Jurnal Edukasi, Vol. 1, No. 1, Juni 2014 layanan BK yang harus diberikan pada siswa sebagai bentuk bantuan dalam menyelesaikan masalah, salah satunya yaitu layanan informasi studi lanjut. Layanan ini bertujuan memberikan informasi secara selengkap tentang studi lanjut, dengan harapan agar siswa dapat memilih dan merencanakan karir sesuai dengan potensi yang dimiliki. Informasi yang tidak relevan serta kurang memenuhi kebutuhan siswa dapat berakibat kegagalan dalam merencanakan karir. Masalah ini timbul karena siswa SMA tidak merencanakan karir dengan baik sehingga pada tahap pendidikan lanjutan mereka mengalami ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan. Banyak ditemukan para siswa yang baru sadar memilih dan merencanakan karir pada saat masa-masa kritis (terlalu terlambat melakukan pilihan dan persiapan). Informasi yang selama ini siswa terima dirasakan masih kurang untuk dapat merencanakan karir dengan baik. Sehingga dalam penelitian kali ini bertujuan memberikan layanan informasi alternatif yang relevan dengan kebutuhan siswa dengan menggunakan modul yang peneliti buat berdasarkan kebutuhan siswa tentang perencanaan karir, diantaranya meliputi berbagai macam jenis perguruan tinggi, status, program, penggolongan jurusan yang eksakta dan noneksakta, kelompok bidang keahlian suatu jurusan, kecakapan yang dibutuhkan, prospek kerjanya, cara penyeleksian masuk perguruan tinggi, serta perkiraan biaya yang harus dikeluarkan, disesuaikan dengan tingkat kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh orang tua. Diharapkan dengan siswa mendapatkan informasi yang tepat tentang perguruan tinggi, mereka dapat memilih alternatif-alternatif studi lanjut yang lainnya jika memiliki masalah keuangan dengan cara masuk universitas terbuka atau mengikuti program ekstensi. Alternatif tersebut sangat bermanfaat bagi siswa yang kurang memiliki dana untuk melanjutkan kuliah, karena tingkat sosial ekonomi orang tua siswa mayoritas bergerak di bidang pertanian, nelayan, pengrajin dan jasa seperti pegawai negeri sipil yaitu tentara, guru dan polisi. Siswa perlu diberikan pemahaman yang mendalam bahwa jenis karir individu dimasa yang akan datang sangat ditentukan oleh pilihan pendidikan saat ini, dan pilihan tersebut harus berdasarkan perencanaan yang sangat matang dan tidak asal-asalan. Perencanaan ini juga meliputi keputusan penjurusan di SMA 96

serta pemilihan program jurusan perguruan tinggi atau studi lanjut, sehingga tidak terdapat siswa yang mengalami salah jurusan ketika masuk perguruan tinggi. Gambaran diatas sesuai dengan hipotesa dari teori jabatan menurut John L. Holland (Sukardi, 1994 : 83) mengatakan bahwa: 1) seseorang yang memiliki informasi tentang lingkungan pekerjaan yang lebih memadai, dapat menentukan pilihan-pilihan yang lebih tepat jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki informasi yang cukup memadai. Ketepatan terhadap suatu pilihan itu sangat bergantung pada usia atau umur seseorang, karena pada waktu itu ia memperoleh kesempatan belajar untuk memperoleh informasi, 2) seseorang memiliki pilihan yang memadai dan mantap, menunjukkan perbedaan-perbedaan dan organisasi pengetahuan pekerjaan atau jabatan yang lebih besar dari pada orang-orang yang memiliki pilihan yang kurang memadai atau kurang mantap, 3) sejumlah pengetahuan tentang pekerjaan atau jabatan secara positif akan berkorelasi dengan tingkat perkembangan seseorang. Dengan pemberian layanan informasi studi lanjut yang sesuai dengan kebutuhan siswa bertujuan agar siswa mempersiapkan diri dalam memilih lembaga pendidikan pasca SMA dengan benar sesuai dengan bakat, minat, serta yang paling penting dengan kemampuan ekonomi orang tua dalam memberikan biaya kuliah pada anaknya. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimental designs dikarenakan hasil eksperiment yang merupakan variabel dependen tidak hanya dipengaruhi oleh variabel independen (treatment sebagai variabel independen, dan hasil sebagai variabel dependen) dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiono, 2007). Dengan metode one-group pretest-posttest design yaitu eksperiment dilakukan pada satu kelompok diberikan pretest dengan menggunakan angket perencanaan karir sebelum treatment bertujuan agar hasil perlakuan dapat diketahui secara akurat, kemudian sampel diberikan treatment berdasarkan modul yang peneliti rancang. Selanjutnya diberikan posttest untuk melakukan pengukuran akhir. Dengan cara ini dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. 97

Jurnal Edukasi, Vol. 1, No. 1, Juni 2014 Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 225 siswa, yang kemudian diberikan test untuk melihat tingkat pemahaman siswa terhadap perencanaan karirnya. Penarikan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan cara purposive sampling. Maka didapatlah siswa XI IPA-1 yang akan diberikan treatment dengan pertimbangan bahwa nilai rata-rata tesnya paling rendah. Pengumpulan data menggunakan angket langsung bentuk tertutup dan responden menjawab item pertanyaan yang sudah tersedia jawaban. Sehingga jawaban responden akan mudah untuk ditabulasi, hasil tabulasi akan mempermudah menganalisis data, setelah mengetahui analisis data akan dibuat kesimpulan hasil penelitian. Sebelum angket ini digunakan terlebih dahulu dilakukan ujicoba angket sehingga mendapatkan angket yang valid dan reliable. Teknik analysis data menggunakan teknik t-test, dengan alasan data yang dianalisis membandingkan dua nilai antara sebelum dan sesudah treatment diberikan dengan melihat skor pengukuran awal dan skor pengukuran akhir. Data yang dihasilkan berdistribusi normal dan bersifat homogen sehingga menggunakan statistic parametric. Untuk mempermudah dalam menganalisis data menggunakan SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis t test dengan rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan sebesar = 6,5366, standar kesalahan rata-rata = 0,59684, standar deviasi = 3,82163, t hitung sebesar = 10,952, dengan derajad kebebasan 40 pada taraf kesalahan 5% atau kepercayaan 95%, dengan signifikansi 0,000. Harga t hitung dapat dibandingkan dengan t tabel didasarkan pada (dk) derajat kebebasan n-1, besarnya adalah 41-1 = 40 dengan derajat kesalahan 5% didapat t tabel = 2,021, nilai t terhitung lebih besar dari t tabel (10,952>2,021). Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif pada penerapan layanan informasi studi lanjut terhadap perencanaan karir siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti Terdapat perbedaan yang signifikan dalam perencanaan karir antara sebelum dan 98

sesudah penerapan layanan informasi studi lanjut pada siswa kelas XI IPA-1. Perbedaan yang signifikan ini menunjukkan adanya pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap perencanaan karir siswa. Artinya sebelum diberikan layanan informasi studi lanjut siswa belum memiliki perencanaan karir tetapi setelah diberikan layanan informasi studi lanjut, siswa mengalami peningkatan yaitu dapat merencanakan karirnya secara lebih baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Holland yang menunjukan bahwa seseorang yang memiliki informasi yang banyak dapat menentukan pilihannya secara lebih tepat dari pada orang yang tidak memiliki pengetauan yang memadai. Seseorang yang memiliki pilihan yang memadai serta mantap, menunjukkan perbedaaan-perbedaan dalam hal pengetahuannya dari pada orang yang memiliki pilihan kurang mantap dan kurang memadai. Karena sejumlah pengetahuan seseorang terhadap pekerjaan akan secara positif berkorelasi dengan tingkat perkembangan seseorang. Sangat tepat jika memberikan informasi lebih awal pada siswa SMA karena sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Super bahwa pada usia 15-24 tahun telah terjadi proses kognitif dengan mengadakan berbagai eksplorasi sehingga berdasarkan kebutuhannya mereka memerlukan lebih banyak informasi untuk mereka membuat keputusan walaupun bukan keputusan final. Terjadinya proses ini mulai menentukan tujuan karir siswa melalui berbagai kesadaran yang mungkin perlu diolah lebih jauh untuk mendapatkan keputusan yang bijaksana dan perencanaan yang matang. Pada tahap pemberian layanan informasi, siswa diberikan informasi yang bersifat terkini dan sesuai dengan kebutuhan, agar siswa dapat merencanakan secara matang pilihan yang akan mereka buat, kalaupun mereka berkeinginan untuk merubah apa yang telah mereka rencanakan sebelumnya, siswa sudah mendapatkan gambaran dan informasi yang jelas sehingga tidak terdapat lagi siswa yang merasa salah jurusan atau tidak meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di karenakan tidak diterima SPMB ataupun faktor biaya, karena siswa telah mendapatkan informasi yang memadai tentang universitas terbuka yang memberikan kemudahan dalam menempuh pendidikan lanjut. 99

Jurnal Edukasi, Vol. 1, No. 1, Juni 2014 Secara keseluruhan siswa sangat antusias dalam menerima layanan informasi, karena siswa ternyata belum pernah mengenal atau mendapatkan informasi tentang universitas terbuka ataupun politeknik. Siswa sangat antusias dalam bertanya tentang program-program diploma yang tidak banyak memakan waktu dan biaya., serta keahlian yang akan mereka dapatkan bisa langsung dipergunakan sebagai modal mencari kerja. Walaupun bukan keputusn final, namun beberapa pilihan jurusan yang siswa rencanakan tidak sesuai dengan orientasi penjurusan di SMA yaitu IPA, karena siswa tidak mengerti bahwa terdapat perbedaan program-program jurusan yang termasuk eksakta dan noneksakta di perguruan tinggi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini akan sangat bijak kiranya jika layanan informasi diberikan ketika siswa kelas X, sehingga penjurusan yang dilakukan pada siswa saat kelas XI tidak hanya sekedar mengelompokkan konsentrasi bidang studi atau kemampuan bidang akademik saja tetapi secara keseluruhan dengan mengaitkan penjurusan program studi dengan perencanaan pilihan karirnya dimasa yang akan datang. Penjurusan di SMA yang dipersiapkan untuk siswa berkaitan dengan arah pilihan karirnya sebagai langkah awal untuk memilih jurusan pada saat studi lanjut. Sehingga dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan semakin cepat dan banyak informasi yang diberikan akan sangat membantu dalam perkmbangan kehidupan seorang siswa, karena dengan informasi yang relevan dan kesadaran tentang pentingnya merencanakan karir akan mempermudah siswa dalam melalui tahapan-tahapan perkembangannya maupun tahapan vokasionalnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola perencanaan karir siswa, diantaranya lingkungan dan letak daerah sangat mempengaruhi dari pilihan jurusan studi lanjut yang dikehendaki serta tingkat social ekonomi keluarga sangat menentukan arah perencanaan karir siswa, sehingga peningkatan yang ditunjukan oleh siswa 100

berbeda, untuk itu perlu informasi yang lebih relevan lagi bagi siswa yang lingkungannya berada didaerah pinggiran karena kecenderungan pola karir siswa sangat beda-beda yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal individu itu sendiri. Dengan penelitian ini diharapkan siswa mampu merencanakan karir masa depannya, tidak hanya bersikap pasif dalam mencari informasi tentang studi lanjut tetapi harus aktif mencari data-data terbaru tentang arah perencanaan karir yang dibutuhkan sebagai pertimbangan dalam merencanakan masa depan. DAFTAR PUSTAKA Basori, Muh. 2003. Paket Bimbingan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Karier Bagi Siswa SMU. Malang: Universitas Negeri Malang. Mulyatiningsih, Rudi dkk. 2004. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar dan Karir Petunjuk praktis Diri Sendiri Untuk Siswa SMP dan SMU. Jakarta: PT. Nurihsan, dkk. 2005. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sukardi, Dewa Ketut. 1994. Tes dalam Konseling Karir. Surabaya: Usaha Nasional Sugiono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta 101