JURNAL. Oleh : SULIS HAFID PAMUNGKAS K

Transkripsi

1 PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL Oleh : SULIS HAFID PAMUNGKAS K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

2 PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Sulis Hafid Pamungkas Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP, UNS ABSTRACT Sulid Hafid Pamungkas. THE EFFECT OF THE SERVICE ON FURTHER STUDY INFORMATION TOWARDS THE ABILITYIN MAKING DECISION ON CONTINUING THE STUDY ON THE TWELFTH GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI GONDANGREJO AT THE ACADEMIC YEAR OF 2014/ A thesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta. December The purpose of this study was to examine the effectiveness of the service on further information study towards the abilityin making decision on continuing the study on the twelfth grade students of SMA Negeri Gondangrejo in the academic year of 2014/ This study was an experimental research using Quasi-Experimental Non Equivalent Control Group Design plan, which was a research that utilized two groups which functioned as experimental group and control group. Research subject selection technique used in this research was purposive random sampling technique.the number of subjects in this research was 30 students divided into two groups; 15 students were in the experimental group and 15 students were in the control groups. The level of the ability in making decision on continuing the study was measured by using questioner instruments about the level of the ability to make decision. The treatment by giving information about further study to the experimental group was conducted in one week. The technique of analyzing the difference examination used was Wilcoxon technique through the SPSS 18 application. The result showed that, from the result of the difference examination by using Wilcoxon technique, Z score for the pre-test post-test obtained by experimental group was with Asymp score. The sig (2-tailed) was < From the result of the analysis, it could be concluded that the significance difference between the score of the level of the ability in making decision on continuing the study on the experimental group between before they were given the treatment and after they were given in the form of the service on the information about further study. 2

3 The conclusion of this study was that there was an effect of the service on further study information towards the improvement on the ability in making decision on continuing the study on the twelfth grade students of SMA Negeri Gondangrejo in the academic year of 2014/ 2015 Keywords: service on further study information, ability in making decision on continuing the study 3

4 A. PENDAHULUAN Dalam kehidupan, manusia tentu tidak terlepas dengan adanya masalah. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diberikan akal fikiran untuk menghadapi masalah - masalah yang terjadi. Oleh sebab itu manusia dituntut untuk dapat memiliki kemampuan dalam memecahkan suatu masalah dan memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan atas masalah yang dihadapi. Keterampilan pengambilan keputusan merupakan hal yang penting bagi manusia, sebab apabila ia tidak tepat dalam memutusakan suatu keputusan, hal tersebut akan berdampak pada kehidupan selanjutnya. Terkait dengan pengertian pengambilan keputusan, Siagian menyatakan, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat (1979: 83). Lebih lanjut, Stoner memaparkan, pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah (dalam Hasan 2002: 10). Kedua pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan adalah proses dimana individu menentukan suatu tindakan tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh sebab itulah manusia dalam mengambil suatu keputusan harus memperhatikan faktor-faktor dalam pengambilan keputusan, hal ini bertujuan manusia tidak mengalami kesalahan dalam mengambil suatu keputusan. Menurut Ridho dalam blognya /12/ decision-making.html/, faktor-faktor pengambilan keputusan, antara lain: 1) Kognisi, artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki 2) Motif, artinya suatu keputusan harus didasarkan pada keadaan tekanan dalam diri individu; dan 3) Sikap, keberanian seseorang dalam mengambil risiko keputusan. Pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa ketika seseorang akan mengambil suatu keputusan, harus didasarkan pada kognisi, motif, 4

5 dan sikap, sehingga dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, kegagalan dalam pengambilan keputusan akan minim terjadi. Dalam pengambilan keputusan masa-masa yang sulit dalam menentukan pilihan keputusan biasanya terjadi pada masa remaja. Hal ini ditegaskan oleh Desmita yang menyatakan, tidak jarang remaja terpaksa mengambil keputusan-keputusan yangm salah karena dipengaruhi oleh orientasi masyarakat atau lingkungan terhadap remaja dan kegagalannya untuk memberi remaja pilihan-pilihan yang memadai (2009: 198). Pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan. Masalah yang memerlukan pengambilan keputusan pada saat remaja adalah masalah mengenai orientasi masa depan. Orientasi masa depan merupakan tugas perkembangan yang harus dihadapi pada masa remaja, namun tidak dapat dipungkiri bahwa pengalaman dan pengetahuan remaja tentang kehidupan masa mendatang sangat terbatas. Nurmi menyatakan, meskipun teman sebaya dan lingkungan sekolah memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan remaja, namun sesungguhnya orang tua tetap menjadi bagian penting bagi kehidupan mereka (dalam D esmita 2009: 203). Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa remaja perlu adanya dukungan dari orang lain baik dari orang tua maupun orang tua mereka di Sekolah yaitu guru di sekolah khususnya guru bimbingan dan konseling yang akan membimbing anak agar merencanakan masa depannya. Gottlieb menyatakan bahwa, Dukungan orang terhadap pembentukan orientasi masa depan remaja dapat dilakukan melalui pemberian informasi atau nasehat verbal dan non-verbal, bantuan nyata atau tindakan yang mempunyai manfaat emosional bagi remaja (1983). Sejalan dengan pendapat tersebut Daniel Keating menyatakan, Kalau keputusan yang diambil remaja tidak disukai, maka orang tua perlu memberi remaja suatu pilihan yang lebih baik untuk mereka pilih (1990). Pendapat tersebut dapat kita simpulkan seorang siswa 5

6 membutuhkan bantuan bimbingan dari guru pembimbing yang ada di sekolah, guna memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik diri. kekurang tahuan dan kekurang pahaman tersebut sering membuat mereka kehilangan kesempatan, salah pilih jurusan, salah pilih pekerjaan, dan tidak dapat meraih kesempatan dengan baik sesuai dengan cita-cita, bakat, minat, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam diri individu tersebut. Agar terhindarkan dari permasalahan tersebut maka para siswa perlu dibekali dengan informasi yang cukup dan akurat. Pemberian layanan informasi studi lanjut oleh guru pembimbing bertujuan membantu peserta didik agar dapat memahami diri dan lingkungannya. Seperti kondisi diri, bakat, minat, program studi dan jurusan dalam perguruan tinggi serta prospek kerjanya kelak serta keterampilan dalam pengambilan keputusan studi lanjut. Sehingga pada akhirnya siswa dapat membuat atau mengambil keputusan secara tepat dan terbaik bagi masa depannya terutama berkaitan dengan rencana studi lanjut yang akan ditempuhnya kelak. Winkel dan Hastuti (2004: 316) menyatakan bahwa tujuan layanan informasi adalah untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi sosial, supaya mereka belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupan sendiri serta pengetahuan tentang cara-cara mengikuti laju perubahan dalam hidup. Kebutuhan siswa pada setiap akhir studi antara lain merencanakan studi lanjut, dalam perencanaan siswa membutuhkan informasi yang relevan tentang pendidikan lanjutan yang akan dipilih. Saat menentukan pilihan tentang studi lanjut siswa tidak akan terlepas dari kebingungan untuk memilih. Agar siswa dapat memilih dan menetukan pilihan studi lanjut yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa maka siswa perlu mendapatkan layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling yaitu salah satunya adalah layanan informasi menyediakan 6

7 berbagai kemudahan untuk siswa dalam proses pengambilan keputusan studi lanjut dimana di dalam layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan informasi salah satunya tentang pendidikan lanjutan, bakat, minat, dan kemampuan individu. Tidak hanya hal itu saja akan tetapi juga pemahaman lingkungan juga penting untuk diketahui oleh siswa. Kebutuhan akan informasi studi lanjut yang relevan dan kebutuhan untuk menentukan pilihan studi lanjut menjadi permasalahan siswa yang harus dipenuhi agar tidak terjadi salah pilih jurusan. Penelitian mengenai Pengaruh Layanan Informasi Studi Lanjut Terhadap Kemantapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut pada siswa kelas XIII IPA 4 SMA Kemala Bhayangkari I Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan tingkat kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah layanan informasi studi lanjut diberikan pada siswa kelas XIII IPA 4. Layanan informasi studi lanjut memiliki pengaruh positif terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa, dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan pada skor kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap siswa kelas XIII IPA 4 SMA Kemala Bhayangkari I Surabaya telah teruji. Dengan t hitung 4,290 dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kapes dan Strickler (da lam Manrihu, 1992: 160) ditemukan bahwa kurikulum Sekolah Lanjutan Atas yang berisi bimbingan terutama tentang paket bimbingan informasi perguruan tinggi yang berbeda antara satu sama lain menyebabkan perubahan dan peningkatan yang berbeda dalam kematangan pengambilan keputusan karir terutama studi lanjut. Pemahaman berbagai informasi karir dalam hal ini khususnya studi lanjut, siswa dapat menggunakannya sebagai bahan untuk pertimbangan sehingga pada akhirnya akan lebih memiliki kesiapan untuk mengambil 7

8 keputusan terkait dengan studi lanjut ke perguruan tinggi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri Gondangrejo pada tanggal 29 November 2013 dengan narasumber Ibu Suwarni yang memaparkan mengenai faktor pemicu kurangnya keputusan. Ibu Suwarni memaparkan, melihat kondisi di sekolah ini, yaitu tidak adanya jam khusus guru bimbingan dan konseling untuk masuk kelas menimbulkan kurangnya pemberian layanan informasi studi lanjut yang diberikan kepada siswa. Beliau menambahkan: Siswa disini juga kurang aktif datang keruang bimbingan dan konseling untuk sekedar konsultasi studi lanjutnya. Kurangnya kesadaran akan pentingnya bimbingan dan konseling pada diri siswa mengakibatkan salah persepsi pada diri siswa. Jadi masih ada anggapan siswa bahwa guru Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri Gondangrejo adalah polisi sekolah. Sama halnya dengan hasil wawancara pada tanggal 29 November 2013 dengan narasumber Ibu Susilowati, yang merupakan koordinator guru bimbingan dan Konseling yang memaparkan Jumlah peserta didik yang tidak sebanding dengan adanya guru Bimbingan dan Konseling di sekolah mengakibatkan setiap guru Bimbingan dan Konseling mengampu lebih dari 150 sehingga layanan yang diberikan juga kurang maksimal. Banyaknya siswa yang ditangani menjadikan guru Bimbingan dan Konseling harus bekerja keras dalam menangani masalah dan mengarahkan peserta didik. Kedua kutipan tersebut dapat dimaknai bahwa fenomena yang terjadi di sekolah tersebut adalah adanya siswa di SMA Negeri Gondangrejo yang memiliki tingkat keputusan yang rendah dan tidak semua siswa mampu mengatasi faktor penghambat dalam lanjut serta kurangnya pemberian layanan informasi studi lanjut juga menimbulkan tingkat keterampilan pengambilan keputusan yang rendah. Oleh sebab itulah dibutuhkan suatu treatment untuk menanggulangi masalah ketrampilan pengambilan keputusan studi lanjut yang rendah pada siswa. 8

9 Berkenaan dengan latar belakang masalah yang terjadi, maka di dalam penelitian ini akan menguji keefektifan layanan informasi studi lanjut terhadap keterampilan lanjut pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015. B. METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Beberapa hal yang menjadi ciri khas dalam penelitian eksperimen adalah adanya pengubahan variabel bebas yang dijadikan sebagai varibel treatment yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah layanan informasi studi lanjut, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan lanjut. Ciri khas selanjutnya yaitu subjek dalam penelitian eksperimen dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok subjek yang tidak diberi treatment berupa layanan informasi studi lanjut dan berperan sebagai pembanding atas kelompok eksperimen yang mana dalam penelitian ini kelompok eksperimen diberi treatment tersebut. Tujuan dari penggunaan metode eksperimen dalam penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kausalitas melalui treatment yang dilakukan yaitu berupa layanan informasi studi lanjut terhadap variabel terikat yaitu keterampilan lanjut. B. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasy Experimental Design yang artinya hanya kelompok eksperimen yang diberikan treatment berupa layanan informasi studi lanjut. Rancangan ini digunakan untuk mengungkapkan pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap keputusan studi lanjut pada Siswa 9

10 Kelas XII SMA Negeri Gondangrejo Tahun Ajaran 2014/2015 yang melibatkan satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol selain itu rancangan ini digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol untuk suatu penelitian. Desain Quasy Experimental Design yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Non Equivalent Control Group Design. di dalam rancangan ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rancangan Quasy Experimental Non Equivalent Control Group Design dipilih sebagai rancangan penelitian dengan pertimbangan bahwa di dalam rancangan ini terdapat dua kelompok yang salah satu kelompok bertindak sebagai kelompok eksperimen dan salah satu kelompok pembanding sehingga dapat digunakan untuk membadingkan hasil yang dicapai dari kedua kelompok tersebut apabila satu kelompok diberi perlakuan berupa layanan infomasi studi lanjut dan satu kelompok tidak diberi perlakuan. Langkah pertama yaitu dengan pemberian pre-test menggunakan angket keterampilan lanjut pada kedua kelompok untuk mengetahui tingkat keterampilan lanjut. Langkah kedua setelah pemberian pre-test adalah mengukur tingkat pengusaan pengetahuan studi lanjut subjek. Instrumen yang digunakan adalah angket tes tingkat pengetahuan studi lanjut dengan kriteria penilaian yang sudah ditentukan dalam pedoman penilaian. Selanjutnya pemberian treatment hanya diberikan pada kelompok eksperimen yang berupa layanan informasi studi lanjut sebanyak 4 kali pertemuan dan langkah ketiga yaitu sesuai dengan waktu yang telah disepakati, maka kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan post-test untuk mengukur tingkat keterampilan lanjut subjek menggunakan angket 10

11 keputusan studi lanjut sehingga dapat diketahui dan dibandingkan hasil dari dua kelompok tersebut. Pemberian post-test diberikan untuk mengetahui taraf keberhasilan layanan informasi studi lanjut untuk meningkatkan keputusan studi lanjut siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo C. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan Quasi Ekperimental Design ( eksperimen semu) yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap keputusan studi lanjut pada siswa kelas XII di SMA Negeri Gondangrejo. Langkah awal untuk memperoleh data tingkat keputusan studi lanjut adalah dengan mengunakan angket yang diberikan pada seluruh siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo yang berjumlah 159, kemudian siswa yang memiliki tingkat keputusan rendah atau skor angket keputusan <18 adalah 84, peneliti menyederhanakan menjadi 30 terendah setelah itu membaginya menjadi dua kelompok yaitu 15 subjek kelompok eksperimen dan 15 subjek kelompok kontrol.. Kelompok eksperimen diberi perlakuan yaitu berupa layanan informasi studi lanjut sebanyak 4 kali pertemuan, dengan alokasi waktu setiap kali pertemuan adalah 45 menit. Pemberian post-test dilaksanakan setelah kelompok eksperimen selesai mendapatkan treatment, dan kelompok kontrol juga diberi post-test yaitu menggunakan angket yang sama seperti angket pre-test. Dari data posttest dapat diketahui perbedaan keadaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Pengujian terhadap skor pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan teknik Mann Whitney; 2. Pengujian terhadap skor post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan teknik Mann Whitney; dan 3. 11

12 Pengujian terhadap perbedaan skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen menggunakan teknik Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan perangkat lunak SPSS Statistics 18 didapatkan kesimpulan keseluruhan pengujian statistik tersebut sebagai berikut: 1. Pengujian pertama menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat keputusan studi lanjut yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum perlakuan diberikan. 2. Pengujian kedua menunjukkan adanya perbedaan tingkat keputusan studi lanjut yang signifikan antara kelompok eksperimen (sesudah mendapatkan perlakuan) dengan kelompok kontrol (tidak mendapatkan perlakuan). 3. Pengujian ketiga menunjukkan adanya perbedaan tingkat keputusan studi lanjut yang signifikan pada kelompok eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan dengan sesudah mendapatkan perlakuan. Berdasarkan dari perhitungan statistik dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi studi lanjut mampu meningkatkan keputusan studi lanjut. Pentingnya layanan informasi adalah supaya para siswa memperoleh informasi yang relevan dalam rangka memilih dan mengambil keputusan secara tepat guna pencapaian keputusan studi lanjut. Dalam penelitian ini tujuan dari layanan informasi adalah membekali siswa dengan berbagai informasi tentang keputusan studi lanjut sehingga siswa mampu meningkatkan keterampilan lanjut. Winkel dan Sri Hastuti menjelaskan, Siswa membutuhan informasi yang relevan sebagai masukan dalam mengambil keputusan pendidikan lanjutan sebagai persiapan untuk memangku jabatan dimasyarakat (2006: 317). Berdasarkan analisis data dan uraian di atas, dapat disimpulkan 12

13 bahwa adanya perbedaan tingkat keputusan studi lanjut yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, yaitu kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan setelah diberi perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah layanan informasi studi lanjut mampu meningkatkan keputusan studi lanjut pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo Tahun Ajaran 2014/2015 dengan hasil yang signifikan C. KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan penelitian mengenai Pengaruh Layanan Informasi Studi Lanjut Terhadap Keterampilan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut pada Siswa Kelas XII SMA Negeri Gondangrejo Tahun Ajaran 2014/2015, maka dapat disimpulkan : a. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pre-test tingkat keputusan studi lanjut pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum pelaksanaan perlakuan layanan informasi studi lanjut diberikan yaitu nilai Mann-Whitney U sebesar 107,500 dengan nilai Asymp.Sig (2 -tailed) sebesar 0,834> 0,05 b. Ada perbedaan yang signifikan antara skor post-test tingkat keputusan studi lanjut pada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan layanan informasi studi lanjut yaitu dengan nilai Mann- Whitney U sebesar 0,000 dengan nilai Asymp.Sig (2 -tailed) sebesar 0,000< 0,05 c. Ada perbedaan yang signifikan antara skor tingkat keterampilan lanjut pada kelompok eksperimen antara sebelum mendapatkan perlakuan dan sesudah mendapatkan perlakuan berupa layanan informasi studi lanjut yaitu dengan nilai Z skor pre-test post-test kelompok eksperimen sebesar -3,413 dengan nilai 13

14 Asymp. Sig(2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05 d. Adanya validitas internal dalam penelitian ini, yaitu peningkatan skor tingkat keterampilan lanjut akibat dari pemberian treatment berupa layanan informasi studi lanjut ditunjukkan dengan suatu analisis bahwa peningkatan skor rata-ratatingkat penguasaan pengetahuan tentang studi lanjut subjek pada kelompok eksperimen sebesar 11,8 point membuat adanya peningkatan skor tingkat keputusan pada kelompok eksperimen sebesar 13,93 point e. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa layanan informasi studi lanjut berpengaruh terhadap keputusan studi lanjut pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015 dengan hasil yang signifikan. Oleh karena itu hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah Ada pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap keputusan studi lanjut pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015 dapat diterima 2. Implikasi Implikasi penelitian tetang pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap keterampilan lanjut pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015 bagi instansi sekolah, guru Bimbingan dan Konseling, dan siswa adalah: a. Bagi instansi khususnya SMA Negeri Gondangrejo hasil penelitian ini memiliki implikasi bahwa telah memberikan bukti nyata bahwa layanan informasi studi lanjut berpengaruh terhadap keterampilan lanjut pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015. Dilakukannya penelitian ini adalah untuk membantu instansi sekolah dalam memberikan informasi untuk meningkatkan 14

15 keputusan studi lanjut bagi siswa dengan menggunakan layanan informasi studi lanjut. b. Bagi guru Bimbingan dan Konseling, penelitian tentang pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap keputusan studi lanjut pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015 ini memberikan gambaran akan pentingnya usaha untuk membantu siswa dalam meningkatkan keputusan studi lanjut. Hal ini mengingatkan bahwa keputusan studi lanjut sangat penting dalam mengambil keputusan pendidikan lanjutan sebagai persiapan untuk perencanaan masa depan yang matang. Bagi siswa, penelitian tentang pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap keterampilan lanjut pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015 ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan lanjut, sehingga siswa lebih siap dalam merencanakan jenjang pendidikan selanjutnya 3. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi yang sesuai dengan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran kepada masing-masing pihak sebagai berikut: a. Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah sebaiknya memberikan motivasi pada guru dengan cara memberikan jam Bimbingan Dan Konseling untuk masuk kelas secara menyeluruh sehingga setiap siswa mendapatkan informasi perencanaan studi lanjut. b. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Layanan Informasi studi lanjut agar diberikan kepada siswa sejak dini dan secara optimal agar siswa tidak merasa kebingungan dalam menentukan arah studi lanjutnya. 15

16 c. Bagi Siswa Siswa diharapkan untuk dapat menerapkan keterampilan lanjut sehingga kelak mempunyai studi lanjut yang sesuai dengan kemampuan diri, bakat serta minat.. d. Bagi Peneliti Lain Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan lebih kreatif dengan pemilihan variable yang beragam. Selain itu, cara penyampain layanan informasi menggunakan ide yang baru agar siswa selalu tertarik dalam mengikuti pemberian layanan informasi. 16

17 DAFTAR PUSTAKA Desmita Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Hasan, Iqbal Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Manrihu, Muh. Thayeb Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Bumi Aksara. Ridho Decision Making. diakses 18 Agustus 2014 (22.30 WIB) Siagian, Sondang P Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Gunung Agung Winkel,W.S. dan Sri Hastuti Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan Yogyakarta: Media Abadi Winkel,W.S. dan Sri Hastuti Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia 17