Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Leverage dapat diartikan penggunaan sumber dana oleh

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

ANALISIS RISIKO DALAM KEPUTUSAN INVESTASI. Suprihatmi Sri Wardiningsih Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

Analisa resiko dalam penganggaran modal

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV)

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VII. RENCANA KEUANGAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN PRAKATA

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Penganggaran Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Handout Manajemen Keuangan

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

Pendanaan Ulang Obligasi (Bond Refunding)

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

ABSTRAK. Kata kunci: capital budgeting, net present value, pengambilan keputusan

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

CAPITAL BUDGETING LANJUTAN

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

III. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 5 Penganggaran Modal

RISIKO INVESTASI tidak dapat dihindari

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI & ALIRAN KAS. bahanajar

Transkripsi:

XIII. Penganggaran Modal (Capital Budgting) i Lanjutan 1. Proyek dengan Usia Berbeda Misal, ada 2 proyek investasi yaitu A dan B. Investasi A membutuhkan dana Rp700.000 dan menghasilkan kas masuk sebesar Rp300.000 per tahun selama 3 tahun. Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp900.000 dan menghasilkan kas masuk sebesar Rp200.000 per tahun selama 6 tahun. Tingkat keuntungan yang disyaratkan 10% per tahun. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 266

Tahun PV Cash Flow PV of Cash Flow 1 0,9091 Rp300.000,- Rp272.727,27 2 0,8264 Rp300.000,- Rp247.933,88 3 0,7513 Rp300.000,- Rp225.394,44 Total Rp746.055,60 Investasi Rp700.000,00 NPV Rp46.055,60 Tahun PV Cash Flow PV of Cash Flow (Rp) (Rp) 1 0,9091 Rp250.000,- Rp227.272,73 2 0,8264 Rp250.000,- Rp206.611,57 3 0,7513 Rp250.000,- Rp187.828,70 4 0,6830 Rp250.000,- Rp170.753,36 5 0,6209 Rp250.000,- Rp155.230,33 6 0,5645 Rp250.000,- Rp141.118,48 Jumlah Rp1.088.815,17 Investasi Rp900.000,00 NPV Rp188.815,17 Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 267

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa NPV (B) > NPV (A). Karena itu proyek B akan dipilih. Tetapi NPV merupakan fungsi dari usia proyek, semakin lama usia proyek akan semakin tinggi nilai NPV. Hal tersebut tidak menjadi masalah jika proyek tersebut independent, namun menjadi masalah jika proyek tersebut mutually exclusive (saling meniadakan). Untuk memperoleh perbandingan yang lebih valid, kita perlu menyamakan usia kedua proyek tersebut. Ada dua cara yang bisa dilakukan: 1. Menyamakan Usia. 2. Equivalent Annual NPV (EANPV). 1.1. Menyamakan Usia Proyek A memiliki usia 3 tahun, sedangkan proyek B memiliki usia 6 tahun. Keduanya bisa disamakan menjadi usia 6 tahun. Proyek A mengalami dua siklus, proyek B mengalami satu siklus. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 268

Metode ini mempunyai kelemahan, jika horison waktu suatu proyek cukup panjang. Misal, proyek A mempunyai usia 11 tahun, sedangkan proyek lainnya 19 tahun. Common factor untuk keduanya adalah 11 19 = 209 tahun. Untuk mengatasi kelemahan tersebut digunakan metode Equivalent Annual NPV. 1.2. Equivalent Annual NPV (EAN) Metode ini merubah NPV yang dihitung menjadi angka NPV tahunan. Asumsi metode ini adalah proyek dilakukan terus menerus. NPV n Equivalent Annual NPV = PVIFA (r,n) Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 269

NPV n PVIFA (r,n) = Net present value proyek = Present value factor annuity didasarkan pada tingkat keuntungan yang disyaratkan (r) dan usia proyek (n). Contoh Keterangan Proyek A Proyek B NPV Rp46.055,60 Rp188.815,17 PVIFA (10,3) 2,4869 PVIFA (10,6) 4,3553 Equivalent annual NPV 18.519,28 43.352,97 Oleh karena proyek A dan Proyek B mutually exclusive maka dipilih Proyek B karena memiliki equivalent annual NPV yang lebih besar. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 270

1.3. Pertimbangan Lanjut Analisis investasi ini untuk dua proyek dengan usia berbeda dan mutually exclusive (saling meniadakan) dan kita harus memilih salah satu. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengasumsikan kondisi yang sama (tingkat inflasi dan teknologi) selama umur proyek. Jika kita memperkirakan tingkat inflasi atau teknologi berbeda, akan menyebabkan aliran kas keduanya berbeda, maka kita harus memperhitungkan efek tersebut ke dalam perkiraan aliran kas. 2. Pengaruh Inflasi Inflasi tidak berpengaruh jika aliran kas dan tingkat keuntungan yang disyaratkan menggunakan aliran kas nominal dengan tingkat inflasi yang sama karena, tingkat inflasi keduanya akan saling menghilangkan. Jika tingkat inflasi keduanya tidak sama menyebabkan kecenderungan downward bias (bias karena hasil analisis NPV lebih rendah dari yang seharusnya). Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 271

Beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam kaitannya dengan inflasi: a. Pengaruh inflasi atau dis-inflasi harus dimasukkan ke dalam aliran kas, karena tingkat keuntungan yang disyaratkan biasanya sudah memasukkan inflasi. b. Jika inflasi tidak homogen di dalam suatu perekonomian, lebih baik menggunakan tingkat inflasi per-sektor perekonomian. c. Perubahan harga yang tidak disebabkan inflasi namun mempengaruhi aliran kas, sebaiknya dimasukkan ke dalam analisis. Misal, perubahan permintaan dan penawaran. 3. Analisis Risiko Investasi 3.1. Analisis Sensitivitas Untuk melengkapi analisis NPV dapat menggunakan analisis sensitivitas dengan cara menghitung NPV jika parameter dalam analisis berubah. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 272

Misalkan ada 3 variabel yang dianggap relevan: a. Penjualan = Q x P b. Biaya tetap. c. Investasi awal. Kemudian menentukan prakiraan kondisi yang berbeda, yaitu: pesimis, normal, optimis. Dengan melakukan analisis sensitivitas, manajer keuangan bisa memperoleh informasi variabel yang penting (critical), yang harus diwaspadai. Kelemahan pendekatan sensitivitas (pertimbangan subyektif) Menggunakan pertimbangan subyektif untuk menentukan angka pada kondisi pesimis maupun optimis. Pada satu sisi, pendekatan subyektif barangkali memang sebaiknya digunakan. Di sisi lain, pendekatan subyektif bisa menghasilkan bias tertentu, misal ada kecenderungan merubah variabel sedemikian rupa sehingga NPV yang dihasilkan bisa tetap positif. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 273

Metode obyektif Sebagai pelengkap, metode obyektif juga bisa digunakan dalam analisis sensitivitas. Dalam metode ini, kita akan mengetahui pengaruh perubahan variabel penjualan (misal, 20%) terhadap NPV atau mengidentifikasi sensitivitas NPV karena perubahan harga per unit dan jumlah kuantitas yang terjual. Kita bisa mengulangi langkah yang sama dengan merubah angka perubahan menjadi 30%, 10%, 5%, dan melihat efeknya terhadap NPV. 3.2. Analisis Skenario Pada analisis skenario, manajer keuangan mengidentifikasi skenario tertentu, kemudian menghitung NPV berdasarkan skenario tersebut. Pada analisis skenario ini, dua variabel bisa berubah secara bersamaan untuk setiap skenarionya. Misal manajer keuangan memperkirakan tiga skenario, yaitu kondisi ekonomi jelek, normal, dan baik. Seberapa besar risiko proyek dipengaruhi kondisi perekonomian yang jelek. Berbeda dengan Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 274

analisis sensitivitas, hanya satu variabel berubah, dan variabel lain konstan. 3.3 Analisis Simulasi Analisis simulasi dapat memperhalus analisis sensitivitas. Dalam analisis simulasi, manajer keuangan merubah beberapa variabel yang relevan, kemudian melihat efeknya terhadap NPV. Perubahan dilakukan secara simultan, kemudian dianalisis dengan NPV beberapa kali sehingga akan diperoleh distribusi NPV. Simulasi akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan software atau program komputer. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: a. Menghitung distribusi probabilitas penjualan berdasarkan data historis atau perkiraan lainnya. Setelah diperoleh distribusinya, kita bisa menentukan angka random yang berkaitan dengan masing-masing skenario tingkat penjualan. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 275

b. Memperoleh angka random. Tabel angka random atau program komputer bisa digunakan untuk menghasilkan angka random dengan skala 0 sampai 99. 3.4. Analisis Break-Even (Pulang Pokok) 3.4.1. Analisis Break-Even Akuntansi Analisis break-even bisa digunakan untuk melihat seberapa besar penjualan minimal agar bisa menutup semua biaya yang dikeluarkan perusahaan. Biaya Tetap Depresiasi BEP = Harga jual per unit Biaya variabel per unit atau Biaya Tetap Depresiasi BEP = 1 (Total penjualan / Total biaya variabel) Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 276

3.4.2. Analisis Break Even Present Value Aliran Kas Manajemen keuangan mempunyai fokus pada aliran kas, bukannya laba akuntansi. Meskipun terjadi break-even akuntansi, sebenarnya perusahaan masih rugi secara eknomis. Untuk menghapus kelemahan tersebut, dapat digunakan perhitungan break-even dengan memasukkan present value aliran kas. Untuk menghitung tingkat penjualan dimana NPV = 0 PV Kas Masuk PV Kas Keluar = 0 Metode alternatif dalam perhitungan break-even dengan present value aliran kas, menggunakan equivalent annual cost (EAC). EAC = Investasi Awal / PVIFA (r%;t) % T EAC bisa diinterpretasikan sebagai komponen investasi awal yang harus dicover agar investasi bisa ditutup (breakeven). Dengan kata lain, EAC merupakan komponen aliran kas. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 277

EAC + {Biaya Tetap (1 T)} {Depresiasi (T)} BEP = (Harga jual Biaya Variabel) (1 T) T = penghematan pajak karena depresiasi. 3.5. Pohon Keputusan dan Analisis Opsi Salah satu cara untuk menganalisis ketidakpastian adalah dengan menggunakan pohon keputusan. Dengan menggunakan pohon keputusan, manajer keuangan bisa menganalisis keputusan yang dilakukan secara berurutan, setiap pilihan akan selalu mempunyai nilai. Diagram pohon keputusan bermanfaat untuk menggambarkan situasi dengan pilihan. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 278

Daftar Pustaka Brigham, Eugene F. dan Philip R. Davis (2004), 8 th Edition, Intermediate Financial Management, Thompson South Western, USA. Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Wihandaru Sotya Pamungkas Penganggaran Modal Lanjutan 279