BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

Bab I. Pendahuluan. Dalam era globalisasi, pesaingan perusahaan sejenis sangatlah ketat

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan penghasil barang maupun perusahaan penghasil jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian manajemen sendiri menurut George R. Terry ( 2003) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN. diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN. (Herawati,2008). Sedangkan output yang dihasilkan pada kegiatan operasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya niat serta

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAKSI. i Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kota Solo, Yogyakarta dengan banyaknya mahasiswa didalamnya beraneka suku,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas merupakan salah satu yang menjadi daya tarik pembeli. Jika

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya peningkatan perkembangan industri dan perubahan secara

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ada di dalam perusahaan seefisien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, sehingga kelangsungan perusahaan atau organisasi sangat bergantung

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTIK (SEVEN TOOLS) DALAM UPAYA MENEKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. pengimplementasian Manajemen Operasi yang tepat guna dan terencana serta

BAB I PENDAHULUAN. satu yang dapat dilakukan perusahaan agar mampu bersaing adalah

III. METODE PENELITIAN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam dunia

Negara Indonesia dengan areal pertanian yang luas dan subur merupakan. tempat yang ideal bagi industri pertanian. Pertanian mempakan sektor yang amat

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini dihadapkan pada persaingan yang sangat ketat. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaanperusahaan baru bermunculan, baik di bidang manufaktur ataupun jasa. Data statistik menunjukkan Jumlah Industri Pengolahan Besar dan Sedang, Jawa dan Luar Jawa, 2001-2005 adalah sebanyak 20.729 (Sumber : Badan Pusat Statistik). Sekarang ini persaingan tidak hanya berlaku antar perusahaan lokal saja, tetapi sudah berlangsung secara global. Hal ini seiring dengan mulai diberlakukannya pasar bebas yang diawali dengan pasar bebas antar negara ASEAN melalui AFTA (Asean Free Trade Area) yang kemudian akan disusul oleh pasar bebas diseluruh dunia melalui WTO (Word Trade Organitation), keadaan ini akan mengakibatkan masuknya barang barang dari luar negeri dengan bebas. Menurut Hutagalung, Saut P. Memang menuju perdagangan bebas ASEAN tahun 2013 nanti bea masuk impor justru akan lebih rendah lagi. Bahkan jika mengikuti kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bea masuk bisa sampai dinolkan." (Sumber: Tribun Jabar) Kondisi dengan persaingan yang ketat baik di pasar lokal ataupun internasional, menuntut produsen diharuskan membuat produk yang berkualitas baik. Karena pada dasarnya konsumen menginginkan produk yang berkualitas baik, baik barang ataupun jasa. Hal itu dilakukan agar Produk bisa diterima oleh konsumen dan juga untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pada masa sebelum tahun 1980-an paradigma usaha di Indonesia adalah konsumen bergantung pada perusahaan, karena produk yang ada tidak beragam dengan jumlah perusahaan yang sedikit. Hal itu menyebabkan konsumen menerima apapun produk yang di tawarkan oleh produsen. Lain halnya dengan

sekarang, banyaknya produsen produk, produk yang beragam, serta bayaknya barang pengganti. Sehingga paradigma usaha di Indonesia pun berubah, produsen bergantung pada keinginan konsumen. Maka Perusahaan yang bisa memenuhi keinginan konsumenlah yang mampu untuk terus bertahan. Wahjudi Prakarsa (1994) menyatakan: Perubahan lingkungan usaha yang berlangsung sejak dasawarsa 1980-an telah membawa dampak yang sangat besar terhadap Perusahaan. Perubahan yang didorong oleh revolusi informasi dan komunikasi membuat para konsumen menjadi makin menuntut. Selanjutnya, perubahan ini telah mengubah fungsi obyektif perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan tidak lagi ditentukan oleh fungsi obyektif yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, karena fungsi obyektif tersebut pada hakekatnya hanya merupakan akibat, bukan sebab, dari aktivitas penciptaan nilai tambah. Fungsi obyektif perusahaan kini diarahkan pada kepuasan pelanggan.(sumber : http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting ) Pada setiap perusahaan terdapat kegiatan-kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Salah satu kegiatan itu adalah pengendalian dan Pengawasan kualitas. Kegiatan pengendalian dan pengawasan kualitas dalam perusahaan dianggap perlu, karena kegiatan ini berfungsi untuk menjaga bahan baku, mengawasi proses produksi serta produk jadi sesuai dengan standar kualitas yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Kegiatan pengendalian kualitas juga berfungsi untuk mengurangi tingkat kecacatan produk serta meningkatkan kualitas produk. Oleh karena itu diperlukan suatu metode dalam melakukan pengendalian kualitas. Salah satu metode untuk melakukan pengendalian kualitas secara statistik adalah Statistical Quality Control. Menurut Sofjan Assauri (2004;219), Pengertian SQC adalah : Statistical Quality Control adalah suatu system yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi.

Pada dasarnya setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Namun tetap saja ketidaksesuaian dengan standar yang telah ditetapkan tetap terjadi. Misalkan; PT. Halim Jaya Sakti penghasil produk sandal memiliki rata-rata tingkat kecacatan produk pada tahun 2008 yaitu sebesar 12,39 %, PT. Maspion Teflon Industri penghasil produk peralatan masak memiliki rata-rata tingkat kecacatan pada tahun 2008 sebesar 15-20 % pada proses Oven (Sumber : http://repository.petra.ac.id/1558/). Peningkatan kualitas secara terus menerus harus dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya untuk memuaskan konsumen. Karena pengendalian kualitas penting, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengendalian kualitas pada PT. Medan Jaya. Hasil penelitian ini akan dituangkan kedalam karya tulis ilmiah yang berjudul Analisis Pengendalian Kualitas Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kecacatan Produk Kain Grey Di PT. Medan Jaya 1. 2 Identifikasi Masalah Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan perusahaan yang ada di Indonesia ataupun di dunia internasional, maka pentingnya pengendalian kualitas produk agar perusahaan dapat tumbuh dan bertahan di tengah ketatnya persaingan. Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mengidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas oleh PT. Medan Jaya. 2. Jenis Jenis ketidaksesuaian apa saja yang terjadi pada produk kain grey di PT. Medan Jaya. 3. Bagaimana penerapan Statistical Quality Control (SQC) dalam mengendalikan kualitas produk pada PT. Medan Jaya.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian adalah : 1. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi, sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Fakultas Bisnis dan Manajemen Jurusan Manajemen pada Universitas Widyatama. 2. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang pelaksanaan Pengendalian Kualitas. 3. Untuk dapat melihat seberapa jauh penerapan manajemen operasi/produksi bidang Pengendalian kualitas pada PT. Medan Jaya Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Pengendalian Kualitas pada PT. Medan Jaya. 2. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi PT. Medan Jaya dalam melaksanakan pengendalian kualitas. 3. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan PT. Medan Jaya dalam menghadapi masalah pada Pengendalian Kualitas. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan berguna bagi pihak yang membutuhkan informasi, seperti : 1. Penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh gambran tentang penerapan teori manajemen operasi/produksi dan membandingkannya dengan kenyataan pelaksanaan pengendalian kualitas pada perusahaan. 2. Perusahaan, diharapkan adanya masukan-masukan bagi perusahaan tentang pentingnya pengendalian kualitas.

3. Pihak lain, berguna untuk dapat dijadikan bahan perbandingan dan dapat diteliti lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Kualitas produk yang dihasilkan para produsen mempunyai peranan penting dalam kegiatan usaha, dimana ketika kualitas produk baik kemungkinan untuk diterima oleh pasar akan lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang berkualitas buruk. Kondisi persaingan yang ketat pada saat ini, ketika banyaknya perusahaan mengeluarkan produk dan berusaha untuk memenuhi keinginan pasar, menghasilkan produk yang berkualitas adalah salah satu cara agar produk yang di hasilkan diterima pasar. Banyaknya produk dari luar negeri membuat persaingan usaha di dalam negeri menjadi semakin ketat, secara kasat mata masih banyak produk produk yang dihasilkan oleh produsen dalam negeri kalah dalam segi kualitas dan juga harga yang terlalu tinggi Pengendalian kualitas oleh produsen atas produk yang dihasilkannya, bertujuan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pasar. Adapun pengertian pengendalian kualitas adalah sebagai berikut : Pengendalian kualitas adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir. ( Sofjan Assouri, 2004:201) Pengendalian kualitas sangat diperlukan dalam proses produksi, karena dalam proses produksi sering kali ditemukan penyimpangan baik pada bahan baku, proses produksi ataupun pada produk jadi, padahal sebelumnya telah diberi standar kualitas oleh pimpinan perusahaan. Dengan menggunakan pengendalian kualitas penyimpangan penyimpangan yang terjadi di periksa dan diteliti letak kesalahannya, bisa saja penyimpangan terjadi karena faktor bahan baku yang buruk, kesalah karyawan, mesin yang rusak,dan lingkungan usaha yang buruk. Sehingga dengan melakukan

pengendalian kualitas diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan penyimpangan yang terjadi pada proses produksi dan kemudian proses produksi sesuai kembali dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk melakukan analisis pengendalian kualitas penulis menggunakan Statistical Quality Control (SQC). Menurut Sofjan Assauri (2004;219), Pengertian SQC adalah : Statistical Quality Control adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005;288) untuk membantu manajer operasi mempertahankan proses dalam kendali, dapat menggunakan bagan kendali. Bagan kendali dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Bagan Kendali Untuk Variabel Variabel adalah karakteristik yang memiliki dimensi yang berkelanjutan. Mereka memiliki sejumlah kemungkinan yang terbatas. Contohnya adalah berat, panjang, atau kekuatan. Alat bagan kendali yang digunakan adalah: a) Bagan X b) Bagan R 2. Bagan Kendali Untuk Atribut Merupakan cara pengukuran kualitas terhadap karakteristik produk yang sulit diukur. Misalnya: daya rekat tinta, kehalusan, kekentalan, dan lain lain. Alat bagan kendali yang digunakan adalah : a) Bagan-p b) Bagan-u

3. Acceptance Sampling Merupakan sebuah metode perhitungan sampel produk dari lot atau batch secara acak untuk membandingkan kepada standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian di atas, unuk melakukan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka pengendalian kualitas secara atribut menggunakan peta kendali p. Peta kendali yang paling serbaguna dan banyak digunakan adalah peta kendali p. peta kendali ini adalah peta kendali yang menggambarkan produk yang tidak sesuai karena tidak memenuhi spesifikasi dan hanya dapat diterapkan untuk karakteristik mutu atribut. Peta kendali p merupakan suatu peta yang menunjukkan cacat dari benda kerja karena memilki satu atau lebih kecacatan. Batas-batas toleransi kendali suatu data yang telah diperoleh dari hasil produksi dan hasil inspeksi akan di analisis, sehingga dapat diketahui apakah proses produksi tersebut menghasilkan produk yang telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan atau tidak. Apabila data yang telah dianalisis tersebut menunjukkan terjadinya penyimpangan, maka dibuat peta kendali p penyesuaian yang baru kemudian dilakukan uji keseragaman data. Setelah melakukan uji keseragaman data, maka dilakukan analisis diagram pareto. Analisis diagram pareto berguna untuk mengetahui jenis-jenis kegagalan yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kualitas produk. Apabila telah mengetahui masalah utama yang paling dominan muncul, maka langkah selanjutnya akan dilakukan analisis faktor penyebab kegagalan produk dengan menggunakan alat bantu berupa diagram sebab-akibat (Fishbone Diagram). Dengan diketahuinya faktor penyebab kegagalan produk, maka perusahaan dapat mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan.

GAMBAR 1.1 Bagan Alur Kerangka Pemikiran Pengendalian Kualitas Statistical Quality Control Input Proses Output Data Produksi Bulan Desember 2009 Menganalisis Data Produksi Menggunakan Peta Kendali p Hasil Analisis Peta Kendali p Peta Kendali p Diagram Pareto Diagram sebab-akibat Pembuatan Peta Kendali p Penyesuaian / Uji Keseragaman Data Menentukan Prioritas Perbaikan Menggunakan Diagram Pareto Menentukan Faktor Penyebab yang Dominan Mengunakan Diagram sebab-akibat Peta Kendali p Penyesuaian & Uji Keseragaman Data Jenis Penyebab Kecacatan Kecacatan Produk yang Produk Sering yang terjadi digambarkan yang terlihat pada Diagram pada diagram sebab-akibat pareto Rekomendasi Untuk Usaha Perbaikan

1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada penyusunan skripsi ini adalah metode menurut Moh. Nazir (2003: 44) yaitu sebagai berikut : 1. Metode Deskriptif, yaitu metode yang melihat dan menggambarkan keadaan perusahaan secara langsung, sistematik. 2. Faktual dan akurat, yaitu melakukan survey kedalam perusahaan, pengumpulan data dari dalam perusahaan dan menganalisanya. Adapun teknik yang digunakan adalah : 1. Studi lapangan, yaitu metode penelitian langsung dilakukan pada perusahaan yang dipilih sebagai objek penelitian dengan mengadakan wawancara dengan pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pengendalian Kualitas. 2. Studi pustaka, yaitu dilakukan dengan cara mempelajari dan membaca buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data sekunder yang melandasi skripsi ini. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian langsung pada PT. Medan Jaya, di Jl. Cibaligo Km 0.5 Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2001 sampai dengan Bulan Maret 2010.