BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian. (Andika arisetyawan : nomor 14 tahun 2010 : 19).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subyek dan lokasi penelitian, instrumen penelitian dan pengolahan data yang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... viii. DAFTAR GRAFIK... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didiknya. Dimana tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA N 2 LIMBOTO, kelas. Pada variabel penelitian ini terbagi atas 3 yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdapat dalam penelitian dan merupakan cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (pembelajaran). Penelitian ini menerapkan konsep model Kemmis dan MC Taggart (dalam. Penyusunan Rencana Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejarah peradapan di Indonesia pada siswa kelas 5 SDN Torongrejo 1 Batu.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN B. DESAIN PENELITIAN C. SUBJEK DAN OBJEK D. PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN E. TEKNIK ANALISIS DATA...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari 2011 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

BAB III METODE PENELITIAN. di kelas agar terjadi peningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN a. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalaam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengkaji dan merefleksi secara kolaboratif suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan produk pengajaran dikelas (Andika arisetyawan : nomor 14 tahun 2010 : 19). Menurut E. Yusnandar (2012:7) secara singkat Penelitian tindakan kelas dapat diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penilaian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas. Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart dari Deakin University. Model ini terdiri dari 4 komponen, yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi. 1. Perencanaan Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. 21

22 2. Tindakan Tindakan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. 3. Observasi Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan baik langsung atau tidak langsung. Alat yang digunakan berupa panduan observasi yang disusun dalam bentuk check list atau skala sikap (sumiati 2009 : 205) 4. Refleksi Dalam refleksi peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan dengan rencana awal. Dengan demikian terjadi siklus, rencana, tindakan, observasi, refleksi dan seterusnya sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan tindakan yang paling efektif.

23 Bagan 3.1 Alur PTK dalam pembelajaran IPS pada konsep kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dikelas V Sekolah Dasar (Modifikasi dari Model Kemmis dan Mc Taggart) PRA SIKLUS OBSERVASI Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi asli SIKLUS I REFLEKSI Peneliti dan guru kelas menganalisis temuan-temuan atau kelemahankelemahan yang terjadi dalam pembelajaran dan membuat rencana tindakan untuk menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPS pada konsep kegiatan ekonomi di Indonesia pada siklus 1 PERENCANAAN Membuat RPP dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPS pada konsep kegiatan ekonomi di Indonesia TINDAKAN Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme REFLEKSI Peneliti dan guru kelas menganalisis hasil penelitian apakah ada kemajuan atau perbaikan. Jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkan kesiklus selanjutnya. OBSERVASI Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa dengan lembar observasi yang telah disusun sesuai dengan pendekatan konstruktivisme Dilanjutkan ke siklus selanjutnya

24 B. Prosedur Penelitian 23 1. Proses Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas kegiatan yang dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan lokasi dan subjek penelitian. Perizinan penelitian disampaikan kepada pihak terkait yaitu Kepala Sekolah Dasar Negeri Kepuh Denok Kecamatan Citangkil Kota Cilegon yang menjadi lokasi penelitian. Dengan mengadakan pengamatan atau observasi peneliti dapat mengetahui tentang pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS di SD pada konsep Kegiatan Ekonomi di Indonesia melalui pendekatan konstruktivisme. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menjelaskan proses pelaksanaan penelitian pada tahap pra siklus diantanya sebagai berikut : a. Pra siklus Proses ini merupakan tahap awal dari rangkaian siklus tindakan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap pra siklus ini adalah : 1) Observasi Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengamati kegiatan pembelajaran pada konsep Kegiatan Ekonomi di Indonesia. peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dikelas. 2) Refleksi

25 Pada kegiatan ini peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang permasalahan yang ditemui. b. Siklus I Siklus ini telah masuk pada tindakan-tindakan yang telah direncanakan oleh peneliti berdasarkan hasil temuan dari pra siklus. Maka tahapan yang akan dilakukan adalah : 1) Perencanaan a) Menyusun RPP sesuai dengan pendekatan konstruktivisme b) Menyiapkan alat peraga dan sarana pendukung dalam menyampaikan materi pelajaran. c) Menyusun alat observasi yang digunakan dalam penelitian baik untuk guru maupun untuk siswa. d) Menyiapkan LKS untuk diskusi dan menyiapkan evaluasi pembelajaran. e) Merencanakan untuk pengolahan data dari hasil penelitian. 2) Tindakan a) Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun dan diperbaiki. b) Guru menunjukan alat peraga c) Guru memotivasi dan membangun konsepsi awal yang dimiliki siswa dalam kehidupan sehari-hari d) Guru melakukan Tanya jawab e) Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok untuk berdiskusi

26 f) Guru membagi lembar diskusi sebagai masalah untuk didiskusikan g) Guru membimbing siswa berdiskusi h) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi i) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi j) Guru membagikan lembar evaluasi k) Guru menilai hasil evaluasi l) Guru menutup pelajaran m) Melaksanakan pengolahan data dari hasil tes 3) Observasi Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa dengan lembar observasi yang telah disusun sesuai dengan pendekatan konstruktivisme. Dan mencatat hasilnya untuk analisis data. 4) Refleksi Peneliti menganalisis hasil penelitian apakah ada peningkatan. Jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkan ke siklus selanjutnya. C. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kepuh Denok Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Provinsi Banten. Adapun yang menjadi

27 pertimbangan peneliti melakukan penelitian tindakan kelas di sekolah tersebut adalah : a. Untuk mempermudah peneliti melakukan penelitian karena tempatnya yang dekat dengan tempat tinggal peneliti. b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Kegiatan Ekonomi di Indonesia di SD tersebut. 2. Sampel Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi sampel penelitian dalam pembelajaran IPS pada konsep kegiatan Ekonomi di Indonesia melalui Pendekatan Konstruktivisme adalah siswa kelas V SD Negeri Kepuh Denok dengan jumlah siswa sebanyak 41 orang. D. Instrument Penelitian Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan tes. 1. Observasi Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan baik langsung atau tidak langsung. Alat yang digunakan berupa panduan observasi yang disusun dalam bentuk check list atau skala sikap (sumiati 2009 : 205).

28 Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa pada saat kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada pembelajan IPS pada konsep kegiatan ekonomi di Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Lembar Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa Proses Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Konstruktivisme Aspek N Yang o Diamati Indikator 1 Apersepsi a. Mengungkapkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa tentang kegiatan ekonomi. b. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mengenai konsep jenis-jenis kegiatan ekonomi yang sering ditemui dalam keidupan sehari-hari dengan mengkaitkan konsep yang akan dibahas. c. Siswa mengkomunikasikan pemahamannya tentang kegiatan ekonomi di Indonesia. Nilai 3 2 1 Jumlah Nilai Yang Diperoleh

29 2 Eksplorasi a. Memanipulasi alat peraga untuk mendapatkan pemahaman mengenai konsep kegiatan ekonomi di Indonesia. b. Mengonstruk konsep kegiatan ekonomi dengan benar. c. Menemukan sendiri konsep kegiatan 28 ekonomi dari hasil konstruksinya bersama kelompok 3 Diskusi a. Bertanya, menjawab, dan dan Penjelasan Konsep mengeluarkan pendapat sesuai dengan pokok bahasan. b. Mempresentasikan hasil temuan diskusi. c. Menyimpulkan materi kegiatan ekonomi di Indonesia. 4 Aplikasi a. Membuat bagan kegiatan ekonomi di Indonesia. b. Memberikan contoh Jenis usaha ekonomi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. c. Memberikan contoh kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia. Jumlah Rata-Rata Keterangan: 3 = jika 3 indikator yang muncul 2 = jika 2 indikator yang muncul

30 1 = jika 1 indikator yang muncul 2. Tes Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Tujuan penilaian dengan tes diantaranya untuk mengetahui : a. Tingkat kemampuan awal siswa b. Hasil belajar siswa c. Pertumbuhan dan perkembangan prestasi siswa d. Keberhasilan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran Selain itu tes dapat pula digunakan untuk : a. Mendiagnosa kesulitan belajar siswa b. Mendorong siswa belajar c. Mendorong agar guru meningkatkan kemampuan belajarnya. perbuatan. Tes dapat dilakukan denga 3 cara, yaitu tes lisan, tes tulisan, dan tes Dalam penelitian ini Instrument tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami materi kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, adapun jenis tes yang digunakan

31 yakni tes tertulis, bentuk tes yang digunakan yang digunakan oleh peneliti, yaitu pilihan ganda dengan jumlah 10 soal. Pokok Bahasan Jenis usaha di bidang ekonomi Pengelolaan usaha di bidang ekonomi Kegiatan ekonomi di Indonesia No soal Tingkat Kesukaran Mudah Sedang Sukar 1, 2 3 5 7 4, 6 8 9, 10 Tab el 3.2 Kisi - kisi soal tes

32 Cara Penilaian: Nilai siswa= jumla h skor yang diperole h siswa jumla h skor maksimal x 10 jumla h nilai Nilai Rata-rata Kelas= banyak siswa jumla h nilai pada semua aspek Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa= jumla h aspek Soal! 31 Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar! 1. Usaha yang menghasilkan bahan pangan disebut a. perdagangan c. pertanian b. peternakan d. industri kerajinan 2. Pedagang yang tidak menetap dan berdagang dengan cara berkeliling disebut a. pedagang tetap c. pedagang kaki lima b. pedagang asongan d. pedagang musiman 3. Kegiatan usaha dalam bentuk pelayanan terhadap konsumen disebut a. jasa c. industri

33 b. kerajinan d. perikanan 4. Persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha bersama dengan satu nama dan semua anggota bertanggung jawab penuh atas usaha yang dijalankan disebut a. Perseroan terbatas (PT) c. BUMN b. Persekutuan Comanditer (CV) d. Firma 5. BUMN mendapatkan modal dari a. negara c. saham b. asing d. Perorangan 6. Yang merupakan asas koperasi yaitu a. kekeluargaan dan kesejahteraan b. kekeluargaan dan kegotongroyongan c. keadilan dan kesahajaan d. kegotongroyongan dan kesahajaan 7. Bapak koperasi Indonesia adalah a. Muh. Yamin c. Ir. Soekarno b. Moh. Hatta d. Sutan Syahrir 8. Kegiatan menggunakan, memakai, atau menghabiskan barang hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari disebut a. produksi c. konsumsi b. distribusi d. industri

34 9. Orang yang melakukan kegiatan produksi disebut a. konsumen c. distributor b. produsen d. pengrajin 10. Tujuan kegiatan distribusi adalah a. memproduksi barang b. menggunakan barang c. membeli barang d. menyalurkan barang Tabel 3.3 Skala Nilai Nilai Keterangan 8,0-10,0 Baik sekali 6,6 7,9 Baik 5,6 6,5 Cukup 4,0 5,5 Kurang 3,0 3,9 Gagal 3. Dokumentasi

35 Dokumentasi (rekaman foto) agar peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi dikelas pada waktu pembelajaran dalam rangka Penelitian Tindakan Kelas, untuk menagkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting atau khusus yang terjadi atau ilustrasi dari episode tertentu, alat-alat elektronik ini dapat saja digunakan untuk membantu mendeskripsikan apa yang peneliti catat dicatatan lapangan, apabila memungkinkan. E. Pengolahan Data 34 Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian yaitu: 1. Data aktivitas siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Data aktivitas siswa dalam KBM diperoleh melalui observasi yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar dikelas dengan menggunakan instrument penelitian lembar observasi sesuai dengan pendekatan konstruktivisme. 2. Data hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis yang diberikan kepada siswa setelah dilaksanakan proses belajar mengajar

36 dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Lembar tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa. Pengolahan Data menurut Ima Ni mah (2010:96) Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variable penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan data, transformasi data (coding). Serta penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing-masing obyek untuk setiap variable yang diteliti. Setelah data diperoleh dari hasil instrument penelitian maka data perlu segera diolah. Adapun langkah-langkahnya menurut Ima Ni mah (2010:96) adalah sebagai berikut: 1. Pengeditan Data (Editing) Pengeditan adalah pemerikasaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan cara penyisipan data. Kesalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis. 2. Coding dan Transformasi Data

37 Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah symbol tertentu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor). Kuantifikasi atau transformasi data menjadi data kuantitatif dapat dilakukan dengan memberikan skor terhadap setiap jenis data dengan mengikuti kaidahkaidah dalam skala pengukuran. 3. Tabulasi Data Tabulasi adalah proses penempatan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis.