BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret dengan mengambil sampel di lokasi Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol Sukoharjo. Analisis laboratorium parameter fisika dan kimia dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta. Gambar 4. Lokasi Penelitian 2014. B. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September tahun 33
34 C. Tatalaksana Penelitian 1. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (exsperimental research) karena peneliti berusaha mencari pengaruh eceng gondok terhadap kualitas air sumur (Riduwan, 2004). 2. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah: a. Toples Plastik Toples Plastik 18 L berjumlah 9 buah berfungsi sebagai tempat menampung air sumur untuk ditanami eceng gondok. b. Timbangan Timbangan berjumlah 1 buah berfungsi untuk menimbang berat basah eceng gondok. c. Gelas Ukur Gelas ukur 2 L berjumlah 1 buah berfungsi untuk mengukur volume air sumur untuk perlakuan penelitian. d. Botol Sampel 1.5 L Botol Sampel 1.5 L berjumlah 45 buah berfungsi untuk menyimpan sampel air sumur yang akan dianalisis parameter fisika dan kimia di Laboratorium. e. Air Sumur Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol Sukoharjo Air sumur berjumlah 144 L berfungsi sebagai media pertumbuhan eceng gondok. Air sumur diambil dari 3 sumur gali (3 titik) di Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol Sukoharjo. f. Eceng gondok Eceng gondok berjumlah 9 rumpun, dengan spesifikasi: jumlah daun antara 3-5 lembar, panjang daun 5-7 cm, lebar daun 4-5 cm, dan tinggi tanaman 20-30 cm, berat basah 110-130 gram. g. Aquades Aquades berjumlah 30 L berfungsi sebagai media aqualisasi eceng gondok. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi
35 Populasi merupakan keseluruhan subjek menjadi sasaran penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah air dari sumur gali di Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol Sukoharjo. b. Sampel Sampel adalah sebagian yang mewakili populasi (Arikunto, 2006). Karena berbagai alasan tidak semua hal yang diinginkan atau dikendalikan dapat diteliti, sehingga penelitian hanya dilakukan terhadap sampel tidak terhadap populasi. Sampel harus representatif yaitu sampel yang benar-benar mencerminkan populasi, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat digeneralisasikan terhadap populasi (Suwarto dan Slamet, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah 144 liter air sumur yang diambil dari 3 sumur gali di Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol Sukoharjo. Metode penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu penentuan lokasi titik pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan kondisi serta keadaan daerah penelitian, yaitu air sumur gali penduduk di Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol Sukoharjo. Pengambilan sampel air dari sumur gali dilakukan melalui pipa yang terhubung dengan kran air. Setiap sampel air yang telah terambil dimasukkan ke dalam toples plastik. 4. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian atau faktor-faktor yang yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: a. Variabel bebas (independent variable) Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat dalam suatu treatment (Arikunto, 2006). Variabel bebas dalam penilitian ini adalah: 1) Tanaman eceng gondok. 2) Waktu pengamatan sampel air sumur: hari ke-0, 4, 8, 12, dan 16. b. Variabel terikat (dependent variable) Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas sebagai akibat dari suatu treatment (Arikunto, 2006). Variabel terikat dalam penilitian ini adalah: kualitas air sumur (bau, warna, TDS, kekeruhan, ph, Fe, dan Mn).
36 5. Teknik Pengambilan Sampel Sampel diambil dengan metode grab sample atau sampel sesaat. Sampel sesaat adalah sampel yang dikumpulkan dalam suatu wadah pada waktu tertentu (Hadi, 2007). Sampel sesaat diambil dari sumur gali di Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol Sukoharjo. Analisis sampel dilakukan di laboratorium Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta. Hasil pengujian sampel dapat menunjukkan kualitas air pada saat sampel diambil. Pengambilan sampel untuk diteliti berdasarkan parameter fisika dan kimia (bau, warna, TDS, kekeruhan, ph, Fe, dan Mn). 6. Macam Perlakuan a. Uji Pendahuluan Air dari sumur gali di Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol Sukoharjo diambil melalui pipa yang terhubung dengan kran. Sampel air yang telah terambil masing-masing dimasukkan dalam botol sampel (untuk analisis parameter fisika dan parameter kimia). Analisis parameter fisika meliputi: bau, warna, TDS, dan kekeruhan. Parameter kimia meliputi: besi (Fe), mangan (Mn), dan ph. Penentuan kualitas air dilakukan dengan membandingkan data hasil analisis laboratorium dengan peraturan pemerintah yang mengatur mengenai kualitas air. Peraturan pemerintah yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. b. Perlakuan Eceng gondok Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). 1) Aklimatisasi Aklimatisasi adalah penyesuaian tumbuhan terhadap iklim atau suhu pada lingkungan yang baru dimasuki. Aklimatisasi dilakukan dengan cara membersihkan tanaman eceng gondok dari kotoran dan tanah yang ada pada akarnya, kemudian diaklimatisasi dengan aquades selama satu minggu. Aklimatisasi eceng gondok bertujuan untuk membersihkan kotoran pada akar eceng gondok sehingga eceng gondok yang digunakan sebagai fitoremediator air sumur tidak mengandung bahan pencemar.
37 2) Eceng gondok dengan spesifikasi: jumlah daun antara 3-5 lembar, panjang daun 5-7 cm, lebar daun 4-5 cm, tinggi tanaman 20-30 cm, dan berat basah 110-130 gram ditanam pada 9 ember selama 16 hari. a) Ember A 1 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter b) Ember A 2 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter c) Ember A 3 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter d) Ember B 1 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter e) Ember B 2 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter f) Ember B 3 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter g) Ember C 1 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter h) Ember C 2 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter i) Ember C 3 : eceng gondok ditanam pada ember yang berisi 16 liter 3) Sampel air sumur yang telah ditanami eceng gondok diamati perubahannya pada hari ke 0, 4, 8, 12, dan 16 dengan tiga kali pengulangan pada masingmasing titik untuk dilakukan uji kualitas secara fisika dan kimia (bau, warna, TDS, kekeruhan, ph, Fe, dan Mn). 7. Teknik Analisis Data Hasil pengujian sampel air sumur terhadap parameter fisika dan kimia diperoleh nilai. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan standart baku mutu air minum yang mengacu pada Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Teknik analisis parameter fisika dan kimia menggunakan uji analisis of varian (ANOVA) dengan program SPSS 17.