PENGARUH PEMBERIAN HORMON TUMBUH DAN DIAMETER STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK JERUK NIPIS TANPA BIJI (Citrus aurantifolis S)

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN STEK JERUK LEMON ( Citrus medica ) DENGAN PEMBERIAN URIN SAPI PADA BERBAGAI KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KETEPENG DAN ABU SABUT KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSETRASI ROOTONE- F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DI POLYBAG

EFEKTIFITAS LAMA PENIRISAN STEK DI MEDIA TANAH BERPASIR TERHADAP PERTUMBUHANKAMBOJA (Adenium obesum)

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH KONSENTRASI INDOLE BUTYRIC ACID (IBA) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK PUCUK JAMBU AIR (Syzygium semarangense Burm. F.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPON PEMBERIAN AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN TIN (Ficus carica.l)

UJI PEMOTONGAN UMBI DAN MEDIA TANAM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL VERTIKULTUR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa)

PENGARUH PANJANG STEK AKAR DAN KONSENTRASI NATRIUM- NITROFENOL TERHADAP PERTUMBUHAN STEK AKAR SUKUN (Artocarpus communis F.)

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

Pengaruh Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan Salam (Syzygium Polyanthum) Di Persemaian

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABUTAN ALAM GAHARU

Rafika Leingo, Wawan Pembengo, Fauzan Zakaria ABSTRAK

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Wakifatul Hisani, Andi Muhammad Israwan Mallawa

Saijo & Hairu Suparto, Efektifitas Lama Penirisan Stek Dan Beberapa Media Tanam Berbeda

I. PENDAHULUAN. Tanaman panili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BATANG. DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

LAJU PERTUMBUHAN DAN LAJU ASIMILASI BERSIH RUMPUT GAJAH DARI LETAK TUNAS STEK YANG BERBEDA DENGAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NITROGEN SKRIPSI.

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

SKRIPSI. Persyaratan Sarjana-1. Disusun Oleh: VINA A FAKULTA

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans, Poir) KULTIVAR KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO

RESPONS ASAL BAHAN STEK SIRIH MERAH

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh dan Sumber Bud Chips Terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum) di Pottray

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

RESPON BERBAGAI DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KAKAO. Masluki, S.P.,M.P. Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

2. METODE PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) MASAYU NPM.

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (582) :

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN JERUK KEPROK (CITRUS NOBILIS LOUR) VAR. PULAU TENGAH: Rensi Novianti dan Muswita

PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis) STUM MATA TIDUR DENGAN PEMBERIAN AIR KELAPA DAN AMPAS TEH

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

I. PENDAHULUAN. Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

Pengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PERTUMBUHAN VEGETATIF DENGAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum, Mill )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

PENGARUH DOSIS ROOTONE-F DAN BAHAN STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BUGENVIL (Bougainvillea spectabilis L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula

Transkripsi:

VOLUME 3 NO.3 OKTOBER 2015 PENGARUH PEMBERIAN HORMON TUMBUH DAN DIAMETER STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK JERUK NIPIS TANPA BIJI (Citrus aurantifolis S) ANDI HERWATI Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Yapim Maros ABSTRACT This study aims to determine the effect of growth hormone and diameter cuttings seedless lime (Citrus aurantifolis S). This research conducted experiments using a randomized block design (RAK) are arranged in a factorial of two factors. The first factor is the growth hormone (H) and the second factor is the cutting diameter (D). The results showed that growth of hormone Rootone-F with diameter cuttings 0.7 cm and interactions gives the best effect on the growth of seedless lemon cuttings. Keyword : Growth Hormone, Diameter Cuttings, Seedless Lime PENDAHULUAN Tanaman jeruk merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang mempunyai prospek cerah dalam pengembangannya, karena mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan merupakan bahan pelengkap utama dalam menunjang gizi masyarakat. Selain itu jeruk merupakan komoditi yang dapat berperan dalam usaha meningkatkan pendapatan petani (Sarwono, 1993). Jeruk nipis (Citrus aurantifolis Swingle) sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lampau, baik sebagai tanaman liar maupun sebagai tanaman pekarangan. Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia yang tersebar luas di seluruh wilayah kepulauan Indonesia terutama di pulau Jawa, Kalimantan, sumatera dan Sulawesi bahkan di beberapa tempat di berbagai daerah ditemukan jeruk nipis tanpa biji (Anonim, 1994). Masyarakat Indonesia telah banyak mengenal jeruk nipis bahkan banyak diantaranya telah menanamnya di halaman sebagai tanaman apotik hidup. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat seperti untuk bumbu penyedap masakan, obat-obatan, pencampur minuman, selai, dan dapat digunakan sebagai bahan untuk kosmetik karena kandungan asam sitratnya dapat memperbaiki jaringan kulit yang rusak dan merubahnya menjadi jaringan kulit yang baru (Sarwono, 2001). Jeruk nipis tanpa biji ini umumnya digunakan orang sebagai penambah rasa dalam minuman teh (lemon tea), sebagai bahan pewangi karena mengandung minyak sitrun dan dapat digunakan sebagai obat asma juga digunakan untuk estetika sebagai penghias gelas minuman sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi (Rukmana, 1996). Kandungan tiap 100 gram jeruk nipis adalah sebagai berikut : protein sebanyak 0,8 g, lemak 0,1 g, hidrat arang 12,5 g, kalsium 40 mg, fosfor 22 mg, zat besi 0,6 mg, vitamin B1 0,04 mg, vitamin C 27 mg, air 86 g dan 37 kalori. Bagian yang dimakan adalah 76 % dari berat keseluruhan (Lembaga Makanan Rakyat departemen Kesehatan, 1995). Menurut Saptarini dkk (1994), stek yang akan ditanam itu harus sehat baik secara fisik maupun secara fisiologis dan telah berproduksi selama 2 sampai 3 musim berturut-turut. Pertumbuhan stek yang baik dapat pula diperoleh dengan pemberian hormon tumbuh sehingga dapat merangsang proses pembentukan akar dan tunas stek

JURNAL PERBAL UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO (Surachmat, 1990). Selanjutnya dikemukakan pula bahwa hormon tumbuh itu terdiri dari dua golongan, yaitu yang sifatnya alami dan yang sifatnya buatan. Zat pengatur tumbuh adalah bahan organik selain vitamin dan unsur mikro yang dalam jumlah sedikit dapat merangsang, menghambat atau mengatur proses fisiologis tanaman (Gardner dkk, 1991). Zat pengatur tumbuh yang biasa digunakan antara lain atonik dan rootone-f. Pinus Lingga (1990), menyatakan bahwa atonik merupakan zat pengatur tumbuh berbentuk cair yang dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman, mengaktifkan penyerapan unsur hara dan meningkatkan keluarnya kuncup pada tanaman. Rootone-F adalah salah satu zat tumbuh sintetik yang berbentuk bubuk, berwarna putih dan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan tunas pada stek (Wudianto,1994). Oleh karena itulah maka penelitian ini ingin membuktikan pengaruh pemberian terhadap partumbuhan stek jeruk nipis tanpa biji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hormon tumbuh dan diameter stek yang akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan stek jeruk nipis tanpa biji. Dan terdapat interaksi antara yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan stek jeruk nipis tanpa biji. Bahan dan Metode Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah stek batang jeruk nipis tanpa biji, atonik, rootone-f, tanah, air, pasir dan pupuk kandang. Alat yang digunakan adalah gunting stek, timbangan, oven, gelas ukur, plastik bening, cangkul, kaos tangan, ember, sprayer, balok-balok, paku, kantong plastik hitam ukuran 17 x 25 cm, tali rapiah, mistar, label dan alat tulis menulis. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah hormon tumbuh (H) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan: H0 = Air biasa (kontrol) H1 = Atonik H2 = Rootone-F Faktor kedua adalah diameter stek (D) terdiri dari 3 taraf perlakuan : D0 = 0,3 cm D1 = 0,5 cm D2 = 0,7 cm Dengan demikian diperoleh 9 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali dan setiap perlakuan terdiri dari tiga tanaman, sehingga secara keseluruhan digunakan 81 tanaman. Kombinasi perlakuan yang akan diteliti adalah sebagai berikut : H0D0 H1D0 H2D2 H0D1 H1D1 H2D1 H0D2 H1D2 H2D2 Uji lanjutan dilakukan apabila hasil analisis sidik ragam berbeda nyata dan dipilih Uji Jarah Berganda Duncan (UJBD).

VOLUME 3 NO.3 OKTOBER 2015 Pelaksanaan Penelitian Bahan stek diambil pada sore hari dengan memilih pohon induk yang memiliki penampilan segar dan sehat. Ukuran stek seragam dengan panjang 15 cm atau sekitar 3 mata tunas, tetapi diameter stek yang digunakan beragam sesuai perlakuan masingmasing. Stek disimpan di tempat yang terlindung, selanjutnya stek direndam selama satu jam pada masing-masing perlakuan. Untuk atonik digunakan konsentrasi 1 cc/l air, rootone-f diberikan dalam bentuk tepung, yaitu dengan membasahi pangkal stek kurang lebih 3 cm lalu diberi rootone-f secukupnya. Stek yang telah direndam pada masing-masing perlakuan selanjutnya ditanam dengan menanam sedalam 2,5 cm tegak lurus pada kantong plastik. Parameter yang diamati 1. Waktu mulai bertunas (hst), diamati setiap hari sampai stek bertunas. 2. Jumlah tunas (buah), diamati dua minggu sekali sampai akhir penelitian dengan menghitung jumlah tunas yang terbentuk. 3. Panjang tunas (cm), diukur mulai dari pangkal tunas sampai titik tumbuh terakhir, diamati dua minggu sekali sampai akhir penelitian. 4. Jumlah daun (helai), dihitung semua daun yang terbentuk setiap dua minggu sekali sampai akhir penelitian. 5. Panjang akar (cm), diamati pada akhir penelitian 6. Volume akar (ml), diukur pada akhir penelitian dengan menggunakan gelas ukur. 7. Berat kering akar (gram), diamati pada akhir penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Masa Bertunas Hasil pengamatan rata-rata masa bertunas (hst) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian hormon atonik, rootone-f, dan diameter stek disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata masa bertunas (HST) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian Hormon Tumbuh Diameter Stek Rata-rata NPJBD H 0 (air biasa) 28,33 26,83 24,88 26,68 X H 1 (Atonik) 23,56 24,00 22,94 23,50 Y 1,17 H 2 (Rootone-F) 24,77 22,78 22,61 23,38Y 1,23 Rata-rata 25,32 a 24,79 a 23,38 b NPJBD (0,05) 1,02 1,08 Keterangan : Nilai rata-rata (a,b) dan (x,y) = berbeda tidak nyata pada taraf uji jarak beganda Duncan, P 0,05. Hasil uji jarak berganda Duncan pada Tabel 1, menunjukkan bahwa perlakuan pemberian hormon tumbuh rootone-f (H 2 ) memperlihatkan rata-rata masa bertunas yang lebih cepat (23,38 hari setelah tanam) dan berbeda nyata dengan perlakuan air biasa H 0, tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan atonik (H 1 ). Sedangkan diameter stek yang memperlihatkan rata-rata masa bertunas lebih cepat (23,38 hari setelah tanam) adalah diameter 0,7 cm (D 2 ) dan berbeda nyata dengan diameter 0,3 cm (D 0 )

JURNAL PERBAL UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO dan 0,5 cm (D 1 ). Suatu tanaman akan tumbuh dengan suburnya apabila segala elemen yang dibutuhkan selalu cukup tersedia seperti hormon tumbuh yang berfungsi sebagai perangsang dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Sutatar dan Sanjaya, 1996). Pemakaian zat pengatur tumbuh haruslah disertai dengan pengaturan lingkungan pertanaman yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat Pengatur tumbuh pada konsentrasi yang tepat dan cara pemberian yang benar terbukti memacu pembelahan dan pemanjangan sel-sel daun (Surachmat, K. 1984). Jumlah Tunas Hasil pengamatan rata-rata jumlah tunas (buah) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian hormon atonik, rootone-f, dan diameter stek di sajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata jumlah tunas (buah) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian. H 0 (air biasa) 1,00 a x 1,00 a z 1,00 a z H 1 (Atonik) 1,19 b x 1,59 a y 1,83 a y 0,35 H 2 (Rootone-F) 1,20 b x 2,25 a x 2,26 a x 0,37 NPJBD (0,05) 0,35 0,37 Keterangan : Nilai rata-rata (a,b) dan (x,y,z) = berbeda tidak nyata pada uji jarak berganda Duncan, P 0,05. Hasil uji jarak berganda Duncan pada Tabel 2, menunjukkan bahwa interaksi antara hormon tumbuh rootone-f dengan diameter stek 0,7 cm (H 2 D 2 ) memperlihatkan jumlah tunas terbanyak (2,26) dan berbeda nyata dengan perlakuan air biasa dengan diameter 0,7 cm (H 0 D 2 ), atonik dengan diameter stek 0,7 cm (H 1 D 2 ), rootone-f dengan diameter 0,3 cm (H 2 D 0 ), tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan rootone-f dengan diameter stek 0,5 cm (H 2 D 1 ). Surachmat (1990), mengemukakan bahwa hormon tumbuh rootne-f dengan bahan aktif IBA dan NAA yang diberikan pada stek akan tetap berada di sekitar pemberian dan berpengaruh cukup lama, sehingga dengan kondisi lingkungan yang menguntungkan akan diperoleh respon yang baik terhadap pembentukan akar dan tunas stek. Panjang Tunas Hasil pengamatan rata-rata panjang tunas (cm) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian homon tumbuh atonik, rootone-f dan diameter stek di sajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata panjang tunas (cm) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian H 0 (air biasa) 6,18 b y 6,94 a y 7,03 a y H 1 (Atonik) 7,15 c x 7,87 b x 8,76 a x 0,67 H 2 (Rootone-F) 7,26 b xy 7,94 b x 9,37 a x 0,71 NPJBD (0,05) 0,67 0,71

VOLUME 3 NO.3 OKTOBER 2015 Keterangan : Nilai rata-rata pada (a,b,c) dan (x,y,z) = berbedabtidak nyata pada taraf uji jarak berganda Duncan, P 0,05 Hasil uji berganda Duncan pada Tabel 3, menunjukkan bahwa interaksi antara hormon tumbuh rootone-f dengan diameter stek 0,7 cm (H 0 D 2 ) memperlihatkan ratarata tunas terpanjang (9,37cm) dan berbeda nyata dengan perlakuan air biasa dengan diameter stek 0,7 cm (H 0 D 2 ), rootone-f dengan diameter stek 0,3 cm (H 2 H 0 ), rootone-f dengan diameter stek 0,5 cm (H 2 D 1 ), tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan atonik dengan diameter stek 0,7 cm (H 1 D 2 ). Menurut Dwidjoseputro (1978) bahwa setiap bagian tanaman yang sedang tumbuh dipengaruhi oleh proses fisiologi pada bagian lain dan respon yang baik sangat ditentukan oleh karbohidrat yang terkandung di dalamnya. Makin banyak kandungan karbohidrat maka proses pembelahan, pembesaran dan perpanjangan sel semakin cepat pula yang diikuti terbentuknya organorgan tanaman, seperti pertumbuhan tunas dan daun. Jumlah Daun Hasil pengamatan rata-rata jumlah daun (helai) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata jumlah daun (helai) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian H 0 (air biasa) 2,00 b y 1,82 b z 6,00 a z H 1 (Atonik) 5,52 b x 9,44 a x 9,99 a xy 1,67 H 2 (Rootone-F) 6,67 b x 10,79 a x 0,71 NPJBD (0,05) 0,67 0,71 Keterangan : Nilai rata-rata (a,b) dan (x,y,z) = berbeda tidak nyata pada taraf uji jarak berganda Duncan, P 0,05 Hasil uji jarak berganda Duncan pada Tabel 4 menunjukkan interaksi antara hormon tumbuh rootone-f dengan diameter stek 0,7 cm (H 2 D 2 ) memperlihatkan ratarata jumlah daun terbanyak (17,10 helai) dan berbeda nyata dengan perlakuan air biasa dengan diameter 0,7 cm (H 0 D 2 ), rootone-f dengan diameter stek 0,3 cm (H 2 D 0 ), tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan atonik dengan diameter stek 0,7 cm (H 1 D 2 ) dan perlakuan rootone-f dengan diameter stek 0,5 cm (H 2 D 1 ). Faktor-faktor yang melekat pada tanaman itu seperti zat-zat yang diangkut oleh tanaman itu dan diproduksi di kuncup seperti hormon auksin, karbohidrat, dan nitrogen. Karbohidrat dihasilkan dari proses fotosintesis. Selain menghasilkan karbohidrat, daun juga merupakan sumber auksin yang akan bergerak ke bawah dan menumpuk di bagian dasar stek yang selanjutnya menstimulir pembentukan akar. Panjang Akar Hasil pengamatan rata-rata panjang akar (cm) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian disajikan pada Tabel 5.

JURNAL PERBAL UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO Tabel 5. Rata-rata panjang akar (cm) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian Hormon Tumbuh Diameter Stek Rata-rata NPJBD H 0 (air biasa) 5,50 7,67 9,00 7,39 y H 1 (Atonik) 5,73 11,60 9,50 10,28 x 1,73 H 2 (Rootone-F) 8,50 12,33 12,67 11,17 x 1,82 Rata-rata 8,34 b 10,21 a 10,50 a NPJBD (0,05) 1,49 1,57 Keterangan : Nilai rata-rata (a,b) dan (x,y) = berbeda tidak nyata pada taraf uji jarak berganda Duncan, P 0,05. Hasil uji jarak berganda Duncan pada Tabel 5, menunjukkan bahwa perlakuan hormon tumbuh rootone-f (H 2 )memperlihatkan rata-rata akar terpamjang (11,17cm) Dan berbeda nyata dengan perlakuan air biasa (H 0 ), tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan atonik (H 1 ). Sedangkan diameter stek memperlihatkan rata-rata akar terpanjang (10,50 cm) dam berbeda nyata dengan diameter 0,3 cm (D 0 ), tetapi berbeda tidak nyata dengan diameter 0,7 cm (D 2 ). Suhaendi (2000) menegaskan bahwa pemberian hormon tumbuh akan meningkatkan kualitas dan kuantitas perakaran yang terbentuk, apabila kondisi lingkungan yang menguntungkan serta pemilihan bahan tanamannya sangat diperhatikan. Proses munculnya akar adventif terdiri dari tiga tahap yaitu 1. Terjadi diferensiasi sel yang diikuti dengan terbentuknya sel-sel meristematis (inisiasi akar), 2. Diferensiasi sel-sel meristematis hingga terbentuknya primordia akar, dan 3. mulai munculnya akar-akar baru (Ashari,1995). Volume Akar Hasil pengamatan rata-rata volume akar (ml) stek jerul nipis tanpa biji pada pemberian disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Rata-rata volume akar (ml) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian hormon tumbuh dan diameter stek H 0 (air biasa) 1,67 a z 2,00 a z 3,33 a z H 1 (Atonik) 4,00 b y 7,67 a xy 8,67 a x 1,69 H 2 (Rootone-F) 6,00 b x 9,33 a x 10,00 a x 1,78 NPJBD (0,05) 0,69 1,78 Keterangan : Nilai rata-rata (a,b) dan (x,y,z) = berbeda tidak nyata pada taraf uji jarak berganda Duncan, P 0,05. Hasil uji berganda Duncan pada Tabel 6 menunjukkan bahwa interaksi antara hormon tumbuh rootone-f dengan diameter stek 0,7 cm (H 2 D 2 ) memperlihatkan volume akar terbesar (10,00 ml) dan berbeda nyata cdengan perlakuan air biasa dengan diameter stek 0,7 cm (H 0 D 2 ), rootone-f dengan diameter stek 0,3 cm (H 2 D 0 ), tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan atonik dengan diameter stek 0,7 cm (H 1 D 2 ) dan rootone-f dengan diameter stek 0,5 cm (H 2 D 1 ). Menurut Huik (2004) pemberian

VOLUME 3 NO.3 OKTOBER 2015 konsentrasi yang tinggi atau di atas normal, auksin dapat bersifat sebagai inhibitor karena enzim tidak bisa menangkap konsentrasi tersebut sehingga cenderung untuk menghambat pertumbuhan. Sehingga pemakaian suatu zat perangsang akar harus tepat konsentrasinya. Berat Kering Akar Hasil pengamatan rata-rata berat kering akar (gram) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata berat kering akar (gram) stek jeruk nipis tanpa biji pada pemberian H 0 (air biasa) 0,40 a y 0,40 a z 0,45 a z H 1 (Atonik) 0,55 b y 0,82 a x 0,85 a x 0,11 H 2 (Rootone-F) 0,65 b y 0,86 a x 0,87 a x 0,12 NPJBD (0,05) 0,11 0,12 Keterangan : Nilai rata-rata (a,b) dan (x,y,z) = berbeda tidak nyata pada taraf uji jarak berganda Duncan, P 0,05. Hasil uji jarak berganda Duncan pada Tabel 7, menunjukkan bahwa ingteraksi antara hormon tumbuh rootone-f dengan dimeter stek 0,7 cm (H 2 D 2 ) memperlihatkan rata-rata berat kering akar terbesar (0,87 gram) dan berbeda nyata dengan perlakuan air biasa dengan diameter 0,7 cm (H 0 D 2 ), rootone-f dengan diameter stek 0,3 cm (H 2 D 0 ), tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan atonik dengan diameter stek 0,7 cm (H 1 D 2 ) dan rootone-f dengan diameter stek 0,5 cm (H 2 D 1 ). Peranan zat pengatur tumbuh dapat merangsang pembelahan dan pembesaran sel. Bilamana laju pembelahan dan pembesaran sel berjalan cepat maka pertumbuhan akar dan tunas berjalan cepat pula. Dengan demikian adanya pertambahan volume dan berat kering akar seperti yang terlihat pada Tabel 6 dan 7 menunjukkan bahwa hormon tumbuh rootone-f dengan diameter stek 0,7 cm sesuai pada pertumbuhan stek jeruk nipis tanpa biji. KESIMPULAN Pemberian hormon tumbuh rootone-f dengan dimeter stek 0,7 cm maupun interaksinya memberikan pengaruh yang terbaik pada pertumbuhan stek jeruk nipis tanpa biji. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1994. Bertanam Pohon Buah-Buahan 1. Yayasan Kanisius, Yogyakarta. Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta. Dwidjosaputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

JURNAL PERBAL UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO Gardner, F. P, Pearce, R. B. and R. L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia, Jakarta. (Terjemahan Herawati Susilo). Huik, E. M. 2004. Pengaruh Rooton F Dan Diameter Stek terhadap Pertumbuhan Batang dari Stek Jati ( L. F). Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.Ambon Pinus Lingga, 1990. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. Rukmana,R. 1996. Jeruk Lemon. Penerbit Kanisius;Yogyakarta. Saptarini N, Eti Widayati, Lila Sari, 1994. Membuat Tanaman Cepat Berbuah. Penebar Swadaya. Jakarta. Sarwono. B, 1993. Jeruk dan Kerabatnya. Penebar Swadaya, Jakarta., 2001. Jeruk Nipis dan Pemanfaatannya. Penebar Swadaya, Jakarta. Suhaendi, H. 2000. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh IBA dan Media Tumbuh terhadap Pertumbuhan Stek Eucalyptus deglupta Blume. Makalah dalam Ekspose Hasil- Hasil Penelitian Dengan Tema Peran Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Hutan Untuk menunjang Otonomi Daerah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Surachmat, K, 1984. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman.CV.Yasagama., 1990. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman.Yasaguna, Jakarta. Sutatar, T. dan L.Sanjaya,1996. Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Anggrek. Prosiding Seminar Nasional Tanaman Hias: Balai PenelitianTanaman Hias. Wudianto R, 1994. Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya, Jakarta.