KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh EBI MARLINA NIM 090388201077 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013
Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang oleh Ebi Marlina. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing 1: Drs. Said Barakbah Ali, M.M. 2: Drs. Wagiman, M.Pd. ebi_marlina21@yahoo.co.id Abstrak Objek kajian dalam penelitian ini adalah Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis pantun siswa yang sesuai dengan aspek persajakan pantun dan kesesuaian sampiran dan isi pantun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang yang berjumlah 40 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai kemampuan menulis pantun siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang pada aspek persajakan pantun yaitu 62,38 dan nilai kemampuan menulis pantun pada aspek kesesuaian sampiran dan isi pantun yaitu, 49,75. Dari kedua aspek tersebut, kemampuan menulis pantun siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang berkategori sedang, yaitu dengan nilai 56,06. Kata kunci: Kemampuan, Menulis pantun. Abstract Object of study in this research is student Poem Writing Ability Class VII Junior High School 7 Tanjungpinang. This study aims to describe students' ability to write rhymes in accordance with aspects of the poem and poetry sampiran suitability and content of the poem. The method used is descriptive quantitative method. Data collection techniques in this study using observation and tests. Data
analysis techniques in this study using quantitative descriptive analysis. The population in this study is part of a class VII Junior High School 7 Tanjungpinang that about 40 people. The results show the value of the ability to write rhymes class VII Junior High School 7 Tanjungpinang on aspects of poetry rhyme is 62.38 and the value of the ability to write rhymes on aspects sampiran suitability and content of the poem, 49.75. Of both these aspects, the ability to write rhymes class VII Junior High School 7 Tanjungpinang being categorized, ie the value of 56.06. Keywords: Ability, Writing rhymes. 1. Pendahuluan Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang erat sekali hubungannya satu sama lain (Tarigan, 1981:1). Bagi orang Melayu, pantun sudah mendarah daging. Mereka bukan saja arif menyimak makna yang terkandung di dalam pantun, mereka pun dapat bahkan mahir berpantun. Pantun termasuk puisi lama yang terdiri dari 4 baris kalimat yang selanjutnya disebut bait. Dua baris pertama adalah sampiran sedangkan dua baris berikutnya adalah isi. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama melakukan praktik kerja lapangan Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang tergolong sedang. Hal ini terlihat ketika siswa diminta untuk menulis pantun dan melengkapi persajakan, sampiran dan isi pantun, siswa merasa kebingungan dan terdapat kesamaan pantun yang ditulis siswa. Materi menulis pantun sebelumnya sudah diajarkan kepada siswa pada semester pertama. Namun siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang ketika menulis pantun pada ciri pantun pertama dan kedua sudah terpenuhi dalam menulis pantun. Oleh karena itu, yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah ciri ketiga dan keempat yaitu: aspek persajakan dan aspek sampiran dan isi pantun. 2. Pembahasan Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sudah dikenal selain menyimak, berbicara, dan membaca. Dalam keterampilan menulis perlu adanya latihan dan praktik yang banyak dan teratur, semakin sering dilakukan maka tulisan yang ditulis semakin bagus. Kemampuan menulis sudah didapatkan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sampai tingkat atas. Begitu juga dengan kemampuan siswa dalam menulis pantun. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006 terdapat materi mengekspresikan pikiran,
perasaan, dan pengalaman melalui pantun. Materi tentang pantun terdapat dikelas VII pada semester pertama yaitu: mampu menentukan syarat-syarat pantun, mampu menulis pantun, dan mampu menyunting pantun sendiri sesuai dengan syarat-syarat pantun. Namun pantun memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakan dengan puisi lain. Syarat-syarat pantun yang baik adalah: a. Tiap bait terdiri atas 4 baris b. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata c. Bersajak ab-ab atau aa-aa d. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, dan e. Baris ketiga dan keempat merupakan isi Berdasarkan syarat-syarat tersebut, maka pantun dikatakan baik apabila memenuhi kelima syarat-syarat tersebut. Namun dari hasil pengamatan peneliti siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang mengalami masalah mengenai kemampuan dalam menulis pantun. Adapun permasalahannya adalah ketika diminta untuk menulis pantun siswa merasa kebingungan, terdapat pantun yang sama, terdapat pola persajakan yang tidak bersajak ab-ab/aa-aa, dan kurangnya pemahaman dalam menentukan sampiran dan isi pantun. Untuk meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa, maka siswa harus lebih banyak mendapatkan perhatian yang serius dari guru kelas atau guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. 3. Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan uraian terdahulu, susunan yang dapat disimpulkan adalah: 1. Kemampuan menulis pantun pada aspek persajakan pantun siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang tergolong baik, dengan nilai 62,38. 2. Kemampuan menulis pantun pada aspek kesesuaian sampiran dan isi pantun siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang tergolong kurang, dengan nilai 49,75. 3. Dengan demikian nilai rata-rata tingkat kemampuan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang dalam menulis pantun berdasarkan persajakan, sampiran dan isi pantun adalah 56,06 dengan nilai berkategori sedang.
Saran Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, antara lain: 1. Seorang guru hendaknya banyak memberikan latihan dalam menulis pantun yang lebih ditekankan pada aspek persajakan pantun dan khususnya pada aspek kesesuian sampiran dan isi pantun. 2. Bagi siswa hendaknya lebih banyak belajar menulis pantun. Menulis terutama pada aspek persajakan pantun dan aspek kesesuian sampiran dan isi pantun.
DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Gelora Aksara Pratama. Ali. 2009. Pak Ali Berpantun. Pemerintah Kota Tanjungpinang: Yayasan Panggung Melayu. Alisjahbana, Sultan Takdir. 2004. Puisi Lama. 1941. Riau: Press Pekanbaru. Anindyarini, Atikah. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTS Kelas VII. Klaten: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Artati, Budi. 2011. Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTS Kelas VII. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang. Branstetter Renward, Suseno Tusiran. 2011. Cerdas Cermat Pantun. Pekanbaru: Unri Press Pekanbaru. Braginsky. 2010. Filosopi Dunia Melayu.Tanjungpinang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa Struktur Internal Pemakaian dan Pemelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dahlan, Tamrin. 2007. Pantun Dalam Perkawinan Melayu. Komp. Bintan Center: CV.Milaz Grafika. DEPDIKNAS. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Reality Publisher. Djajadiningrat, Hoesein. 2011. Cerdas Cermat Pantun. Pekanbaru: Unri Press Pekanbaru. Effendy, Tenas. 2005. Pantun Nasehat. Yogyakarta: Balai Kajian Dan Pengembangan Budaya Melayu. Hajar, Abdul. 2011. Cerdas Cermat Pantun. Pekanbaru: Unri Press. Hamidy. 2011. Cerdas Cermat Pantun. Pekanbaru: Unri Press. Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Jakarta.
Waluyo, Herman. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi dan Pantun. Jakarta: Erlangga. Malik, Abdul. 2010. Filosofi Dunia Melayu. Tanjungpinang: Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tanjungpinang. Marahimin, Ismail. 2010. Menulis Secara Populer. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Nursisto. 2000. Persajakan Pantun. Jakarta: Erlangga Pangestu, Muna Dewi. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Kooperatif Pada Siswa Kelas IV SDN Sondakan Surakarta. Surakarta: Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia USM. Skripsi Sarjana (belum diterbitkan). Semi, Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Soenardji.1998. Asas-Asas Menulis. Semarang: IKIP Semarang Press. Syamsuddin. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2007. Analisis Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Suseno, Tusiran dkk. 2011. Antologi Pantun. Pemerintah Kota Tanjungpinang: Yayasan Panggung Melayu. Wiyana, Desri. 2008. Analisis Tema Pada Pantun Melayu: Suatu Kajian Fungsional Sistematik. Tanjungpinang: Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia UMRAH. Skripsi Sarjana (belum diterbitkan). Tarigan, Henry Guntur. 1981. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Za ba. 2011. Cerdas Cermat Pantun. Cerdas Cermat Pantun. Pekanbaru: Unri Press.