BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekalongan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dan juga kota pusat pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat. Banyaknya perusahaan yang berkembang yaitu untuk memberikan suatu kebutuhan masyarakat sehari-hari. Pabrik Gula Sragi yang terletak di kota Pekalongan merupakan perusahaan manufaktur yang mengolah bahan baku mentah melalui macam-macam proses yang dijadikan produk, dipasarkan dan dikonsumsi oleh masyarakat sekitar. Pada pengolahannya, perusahaan memerlukan suatu biaya untuk produksi gula. Hal ini terjadi pada Pabrik Gula Sragi saat pengolahan gula tahun 2012, Pabrik Gula Sragi mengalami kerugian akibat kurangnya bahan baku. Itu disebabkan karena cuaca yang kurang mendukung dan mengakibatkan panen tebu tidak sesuai yang diharapkan. Begitu pula terjadi pada bulan mei 2015, yaitu stok tebu giling Pabrik Gula Sragi sekitar 3000 ton dan cukup untuk digiling dalam waktu tiga bulan ke depan. Panen tebu mengalami penurunan disebabkan anjloknya harga tebu di pasaran dan harga gula yang merosot karena gempuran gula impor yang berlebihan membuat petani enggan menanam tebu. Kurangnya bahan baku juga mengakibatkan biaya operasi pabrik semakin menurun. Dalam mengatasi hal tersebut pihak Pabrik Gula Sragi merancang pengendalian biaya untuk penanaman tebu agar kegiatan operasional pabrik berjalan yang semestinya. Tidak hanya biaya penanaman tebu, tetapi pada pusat biaya perlu perencanaan pengendalian agar sistem kerja produksi pabrik stabil. Pengendalian biaya di sini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan
efektif atau tidak. Sistem kerja tersebut di atur oleh manajer, manajer bertanggungjawab atas manajemen puncak untuk pencapaian sasaran bagi perusahaan yang kemudian dibuat susunan anggaran. Anggaran mempunyai posisi yang sangat penting karena mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Manajemen perusahaan harus melakukan perbandingan secara terusmenerus biaya yang terjadi antara perencanaan dan pelaksanaan yang terjadi. Dari hasil membandingkan antara program atau anggaran yang telah disusun, manajemen akan dapat melakukan penilaian atas suatu efisiensi usaha pada perusahaan tersebut. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan istilah yang digunakan dalam menjelaskan akuntansi perencanaan serta pengukuran dan evaluasi kinerja organisasi sepanjang garis pertanggungjawaban. Salah satu tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah untuk memastikan individu-individu pada seluruh tingkatan di perusahaan telah memberikan kontribusi yang memuaskan terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara menyeluruh. Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya. Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya. Akuntansi pertanggungjawaban banyak dipakai oleh perusahaan dan badan usaha lainnya karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh aktivitas usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas aktivitas agar mengetahui unit usaha mana yang tidak berjalan secara efisien. Dengan adanya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik akan menyebabkan terciptanya suatu pengendalian prestasi kerja manajer. Juga sebagai sarana untuk mengevaluasi kemampuan setiap manajer. Manajer dapat mendelegasikan wewenang dan tanggung
jawab ke tingkat manajemen di bawahnya dengan lebih efisien tanpa memantau secara langsung seluruh kegiatan perusahaan. Dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Dwipayanti dan Astika tahun 2013 yang bertujuan untuk mengetahui manfaat penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pusat-pusat pertanggungjawaban pada Hotel The Oberai Bali. Unsur-unsur yang diteliti yaitu struktur organisasi, anggaran dan realisasinya baik pendapatan maupun biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Hotel The Oberai Bali telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban, dan kinerja yang dicapai masih belum efektif karena masih ada dibawah anggaran. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti tahun 2004 penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban perusahaan melalui penyusunan anggaran sebagai alat pengendalian biaya, penyusunan klasifikasi dan kode rekening, pelaporan realisasi anggaran serta analisis selisih antara realisasi anggaran dan anggaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunnan anggaran sebagai alat pengendalian dan pengklasifikasian serta pembuatan kode rekening telah dilaksanakan dengan baik tetapi tidak seluruhnya sesuai dengan akuntansi pertanggungjawaban. Penelitian yang serupa telah dilakukan oleh Andre Mandak tahun 2013 tujuan dari penelitian ini untuk memberikan penjelasan, mengevaluasi, dan mengetahui peran akuntansi pertanggungjawaban dalam menunjang efisiensi pengendalian biaya pada Dinas Perhubungan Kota Manado. Dari hasil penelitian, penerapan akuntansi pertanggungjawaban cukup baik. Tolok ukur yang digunakan untuk mengevaluasi pengendalian biaya adalah membandingkan antara anggaran biaya dengan realisasi
biaya. Dinas Perhubungan Kota Manado perlu membagi kembali pusat pertanggungjawaban sesuai dengan struktur organisasi yang telah ada yang berguna untuk mempermudah proses pengendalian biaya juga sebaiknya dilakukan pemisahan biaya-biaya yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Berdasarkan uraian diatas mengenai penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai pengendalian biaya produksi yang hasilnya dilihat dari laporan pertanggungjawaban pada pusat biaya produksi maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada Pusat Biaya PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Pabrik Gula Sragi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi inti pembahasan dalam skripsi ini, yaitu: 1. Bagaimanakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Pabrik Gula Sragi? 2. Bagaimanakah evaluasi pengendalian biaya pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Pabrik Gula Sragi? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dihasilkan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk memberikan penjelasan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Pabrik Gula Sragi. 2. Untuk mengetahui evaluasi pengendalian biaya pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Pabrik Gula Sragi.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti : dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang akuntansi pertanggungjawaban dalam pengendalian pusat biaya. 2. Bagi perusahaan : memberikan pengarahan dalam pengendalian pada pusat biaya yang dianggarkan agar penerapan akuntansi pertanggungjawaban di perusahaan tersebut berjalan sesuai rencana. 3. Bagi peneliti lainnya : dapat menjadi referensi untuk melanjutkan penelitian dengan topik yang sama. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan laporan. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan dalam skripsi yang digunakan sebagai landasan dalam menganalisis masalah. Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian, berisikan jenis data, sumber data, cara pengumpulan data, serta teknik analisa data. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi tentang deskripsi dari objek yang diteliti, analisis data, serta pembahasan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian. Bab V : Penutup Bab ini disajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dianalisis serta saran-saran yang dianggap perlu dengan mendasarkan pada hasilhasil yang telah dicapai.