Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Miftah Arina Harahap dan Puji Prastowo. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan. Jl. Willem Iskandar Pasar V, Medan ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN DUA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN AJARAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Jurnal Bionatural, Volume 4 No. 1,Maret 2017 ISSN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

Rahmawati 1, Melisa 2. Diterima 25 Maret 2016/Disetujui 27 April 2016 ABSTRAK

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Aksara, Jakarta.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

ARTIKEL ILMIAH OLEH RIZTNI AFRILLAH RRA

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN X O

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : Padang, JLS & Djulia E Maret 2016 Halaman :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 803

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

PDF created with pdffactory Pro trial version

Transkripsi:

443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN 203/2014 Lailly Ramadhani dan Tri Harsono Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan 20221 ABSTRAK Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014. Kelas yang digunakan sebagai sampel adalah kelas X-1 dan kelas X-2 SMA. Sampel ditentukan secara total sampling (sampel penuh). Untuk kelas X-1 menggunakan model inkuiri sedangkan kelas X-2 menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas inkuiri adalah 81,139 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas pembelajaran berbasis masalah adalah 75,876. Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05 dimana t hitung 2,151 > t tabel 1,668. Maka H 0 ditolak dan H a diterima. Disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014. Katakunci: model inkuiri, model pembelajaran berbasis masalah, pencemaran lingkungan PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Trianto (2009) mengemukakan pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan 443

444 dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan dalam memilih teknik mengajar. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki keterampilan menggunakan model dan teknik mengajar di dalam menyampaikan materi yang diberikan. Apabila guru berhasil menciptakan teknik mengajar yang membuat suasana kelas menyenangkan, maka siswa akan termotivasi dan aktif di dalam belajar, sehingga kemungkinan besar hasil belajar yang diperoleh siswa dapat meningkat. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, bahwa metode mengajar yang umumnya digunakan oleh guru SMA Swasta R.A Kartini Sei Rampah yaitu khususnya guru biologi adalah metode konvensional, dimana guru menerangkan materi pelajaran melalui ceramah, siswa dianjurkan untuk mendengarkan materi dengan baik, mencatat dan setelah itu materi dianggap selesai. Akibatnya siswa kurang tertarik untuk belajar, hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa sangat rendah dan berada di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan yaitu 70. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas X yaitu 66,5 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 57,89%. Demi tercapainya kondisi kelas yang lebih aktif dan kondusif maka diperlukan model pembelajaran lain yang lebih variatif dan bersifat active learning, contohnya adalah model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah. Jauhar (2011) mangatakan dengan model inkuiri dalam kegiatan belajar mengajar siswa dituntut untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka, serta dapat mengembangkan bakat atau kecakapan siswa. Model Inkuiri mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri serta memberi kebebasan siswa untuk belajar mandiri. Menurut Ngalimun (2012) model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Model ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan. Berdasarkan uraian diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model inkuiri dengan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014. 444

445 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Swasta R.A Kartini Sei Rampah yang terletak di Jln. Stasiun No. 45 Sei Rampah pada semester genap pada bulan April sampai Mei Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi dan Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta R.A Kartini Sei Rampah Semester II Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X 1 38 siswa dan X 2 38 siswa sehingga jumlah populasi secara keseluruhan adalah 76 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah kelas X 1 sebanyak 38 siswa sebagai kelas eksperimen I yaitu kelas yang diajarkan dengan menggunakan model inkuiri dan kelas X 2 sebanyak 38 siswa sebagai kelas eksperimen II yaitu kelas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang ditentukan secara total sampling (sampel penuh). Variabel Penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan. Desain Penelitian. Penelitian ini melibatkan dua kelas, dimana kedua kelas ini mendapat perlakuan yang berbeda. Kelas pertama diberi perlakuan yaitu mengajar materi pokok pencemaran lingkungan dengan model inkuiri sedangkan kelas kedua diberi perlakuan yaitu mengajar materi pokok pencemaran lingkungan dengan model pembelajaran berbasis masalah. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Dalam penelitian ini diberikan tes sebanyak dua kali yaitu sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Tes yang diberikan sebelum perlakuan (T 1 ) disebut pretest dan tes yang diberikan sesudah perlakuan (T 2 ) disebut postest. Instrumen Penelitian. Sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan tes dalam bentuk pilihan berganda yang dilakukan di awal (pre-test) dan di akhir (post-test) dengan jumlah soal sebanyak 30 butir, setiap soal memiliki 5 point dan option setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Dilanjutkan dengan uji validitas, reliabelitas, daya bedan dan tingkat kesukaran. Prosedur Penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: a. Tahap pertama : Memberikan tes kemampuan awal (pre test) dalam bentuk objektif tes, baik untuk kelas eksperimen I pengajaran dengan menggunakan model inkuiri, sedangkan kelas eksperimen II menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. b. Tahap Kedua : Melaksanakan pengajaran materi pokok pencemaran lingkungan, pada kelas eksperimen I dengan menggunakan model inkuiri sedangkan pada kelas eksperimen II dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. 445

446 c. Tahap ketiga : Memberi tes akhir (Post test) dalam bentuk objektif test. Hasil Post test diperiksa dan ditabulasikan dalam tabel data untuk memperoleh kesimpulan. Teknik Analisis Data. Analisis data dilakukan dengan menghitung rata rata dan simpangan baku untuk setiap kelas, dilanjutkan dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian bawah ini. Perbandingan nilai pretest siswa pada kedua kelas dapat dilihat pada tabel 1 di Tabel 1 Perbandingan Nilai Pretest kelas Inkuiri dan PBM Nilai f 16,7 1 Kelas Inkuiri X S Nilai f 16,7 1 20,0 1 20 2 23,3 2 26,7 4 26,7 5 30 4 33,3 3 33,3 1 36,7 3 36,7 1 40,0 2 40 4 43,160 14,598 43,3 4 43,3 4 50,0 4 46,7 2 53,3 2 50 2 56,7 5 53,3 3 60,0 5 56,7 5 70,0 1 60 3 70 2 Kelas PBM X S 43,250 14,107 38 - - 38 - - Dari hasil pretest, diketahui nilai rata-rata siswa pada kelas Inkuiri adalah 43,160 dengan standar deviasi 14,598 dan varians 213,129 sedangkan pada kelas PBM diketahui nilai rata-rata siswa sebesar 43,250 dengan standar deviasi 14,107 dan varians 199,008. Dari hasil rata-rata pretest diatas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas cenderung memiliki kemampuan yang sama sebelum diberikan perlakuan. Nilai pretest siswa dari kedua kelas ini masih rendah atau belum mencapai KKM yaitu 70. 446

447 Dari tabel nilai pretest di atas dapat diketahui pada kelas Inkuiri nilai terendah adalah 16,7 dengan banyak siswa 1 orang atau sebanyak 2,63% dan nilai tertinggi 70 dengan banyak siswa 1 orang atau sebanyak 2,63%. Sedangkan pada kelas PBM nilai terendah adalah 16,7 dengan banyak siswa 1 orang atau sebanyak 2,63% dan nilai tertinggi 70 dengan banyak siswa 2 orang atau sebanyak 5,26%. Deskripsi Nilai Postest Siswa Pada Kelas Inkuiri dan Kelas PBM Perbandingan nilai postest siswa pada kedua kelas dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Perbandingan Nilai Postest kelas Inkuiri dan PBM Nilai f 50 2 Kelas Inkuiri X S Nilai f 50 2 66,7 2 53,3 1 70 2 60 2 73,3 2 63,3 2 76,7 3 66,7 1 80 6 70 4 83,3 5 81,139 10,570 73,3 1 86,7 6 76,7 7 90 5 80 6 93,3 5 83,3 5 86,7 1 90 5 93,3 1 Kelas PBM X S 75,876 11,270 38 - - 38 - - Dari hasil postest, diketahui nilai rata-rata siswa pada kelas Inkuiri adalah 81,139 dengan standar deviasi 10,570 dan varians 111,760 sedangkan pada kelas PBM diketahui nilai rata-rata siswa sebesar 75,876 dengan standar deviasi 11,270 dan varians 126,992. Dari hasil perolehan nilai hasil belajar siswa pada kedua kelas penelitian setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda diketahui bahwa perolehan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model Inkuiri lebih 447

448 tinggi dibandingkan dengan perolehan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model PBM. Dari tabel nilai postest di atas dapat diketahui pada kelas Inkuiri nilai terendah adalah 50 dengan banyak siswa 2 orang atau sebanyak 5,26% dan nilai tertinggi 93,3 dengan banyak siswa 5 orang atau sebanyak 13,15%. Sedangkan kelas PBM nilai terendah adalah 50 dengan banyak siswa 2 orang atau 5,26% dan nilai tertinggi 93,3 dengan banyak siswa 1 orang atau sebanyak 2,63%. Uji Normalitas.Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji liliefors dengan taraf signifikan α = 0,05. Adapun kriteria pengujian normalitas ini adalah jika L hitung < L tabel, maka sampel berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan uji normalitas data diperoleh data sebagai berikut. Tabel 3 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Data L hitung L tabel Kesimpulan Inkuiri PBL Pretest 0,1078 Normal Postest 0,0432 Normal 0,1437 Pretest 0,0964 Normal Postest 0,0778 Normal Pada tabel 3 dilakukan uji normalitas data setiap sampel, dimana setiap sampel memiliki L hitung < L tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berdistribusi normal. Uji Homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui variasi sampel bersifat homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan membandingkan nilai varians data pretest dan data postest dari kedua kelas tersebut. Dimana ketentuan suatu varians dinyatakan homogen jika F hitung < F tabel, dengan taraf signifikan α = 0,05. Berdasarkan perhitungan uji homogenitas diperoleh data seperti pada tabel 4.Pada tabel 4 dilakukan uji homogenitas data setiap sampel. Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung untuk pretest adalah 1,026 dan F hitung untuk data postest adalah 1,136 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk pembilang 37 dan dk penyebut 37, maka dengan cara interpolasi diperoleh harga F tabel = 1,750 ternyata F hitung < F tabel untuk data pretest dan postest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua hasil belajar kelas Inkuiri dan PBL mempunyai varians yang sama (homogen). 448

449 Tabel 4 Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Hasil Belajar Siswa Data Kelas Varians F hitung F tabel Kesimpulan Pretest Postest Inkuiri 213,129 PBL 207,677 Inkuiri 111,760 PBL 126,992 1,026 Homogen 1,750 1,136 Homogen Uji Hipotesis. Setelah diketahui bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama, dengan demikian dapat dilakukan pengujian hipotesis dua pihak atau uji t dua pihak terhadap data tersebut. Dengan α = 0,05 dan dk = (38 + 38) 2 = 74 diperoleh harga t tabel = 1,668, dengan kriteria pengujian adalah Ho diterima jika - t (1-α) < t hitung < t (1-α). Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak. Untuk rata-rata nilai postest kelas Inkuiri diketahui adalah 81,139 sedangkan kelas PBM adalah 75,876. Setelah dilakukan pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 2,151 dengan harga t tabel = 1,668. Karena t hitung = 2,151 tidak berada diantara -1,668 dan 1,668. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa ada perbandingan antara model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014. PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dimana kelompok sampel dikenakan dua kali pengukuran yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (postest). Kedua kelompok sampel diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Dari nilai pretest diketahui bahwa kelas X-1 sebagai kelas Inkuiri memiliki rata-rata 43,160 sedangkan kelas X-2 sebagai kelas PBM memiliki rata-rata nilai 43,250 mengenai materi pokok pencemaran lingkungan. Pada kelas Inkuiri, peneliti memberikan LKS kepada siswa mengenai pencemaran udara, pencemaran air, dan limbah. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan LKS yang telah diberikan, dengan adanya LKS tersebut siswa dituntut untuk terampil dalam melakukan percobaan langsung dan dapat memecahkan sendiri masalah yang ada pada LKS yang telah diberikan. Selama kegiatan pembelajaran di kelas Inkuiri, siswa sangat aktif dan bersemangat serta melakukan percobaan dengan serius. Hal ini menunjukkan keuntungan dari model Inkuiri. Kelompok yang melakukan percobaan dengan sungguh-sungguh dan bekerja sama dengan baik maka kelompok tersebut dipilih 449

450 untuk melakukan persentase tentang hasil percobaannya sedangkan siswa yang lain menanggapi. Kendala yang ditemukan pada kelas Inkuiri yaitu memakan waktu lebih banyak. Berbeda dengan kelas PBM, pada kelas ini peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan LKS berupa wacana mengenai pencemaran lingkungan untuk didiskusikan permasalahan apa yang ada pada wacana tersebut dan memecahkan sendiri masalah yang ada di wacana serta memberikan kesimpulan terhadap hasil identifikasinya. Setelah itu kelompok yang yang melakukan diskusi dengan baik dan sungguh-sungguh akan mempersentasekan hasil diskusinya ke depan kelas. Pada kelas PBM, peneliti menemukan kendala yaitu adanya siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi dan membiarkan temannya yang lain bekerja sendiri sementara siswa tersebut hanya duduk-duduk saja serta membutuhkan banyak waktu.. Setelah materi selesai diajarkan di akhir pembelajaran yakni pada pertemuan kedua, kedua kelas sampel diberikan postest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan berupa model pembelajaran. Adapun nilai rata-rata postest dari kelas Inkuiri yaitu 81,139 sedangkan untuk kelas PBM adalah 75,876. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kedua kelompok sampel kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung = 2,151. Karena t hitung = 2,151 tidak berada diantara -1,668 dan 1,668, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Inkuiri meningkatkan hasil rata-rata siswa sebesar 37,979% sedangkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah hanya meningkatkan nilai rata-rata siswa sebesar 32,626%. Artinya, pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri lebih meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 5,353% dibandingkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model Inkuiri dan model Pembelajaran Berbasis masalah pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA swasta R.A. Kartini Sei Rampah 450

451 Tahun Pembelajaran 2013/2014. Dimana hasil belajar dengan menggunakan model Inkuiri lebih tinggi dari pada model Pembelajaran Berbasis Masalah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., dan Winarmi, E., W., (2007), Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Penerbit Esis, Jakarta. Budiati, H., (2009), Biologi SMA dan MA untuk Kelas X Jilid 1. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed. Gulö, W., (2008), Strategi Belajar-Mengajar, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Jauhar, M., (2011), Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Konstruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Laearning), Penerbit Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta. Kistinnah, I., dan Lestari, E., S., (2009), Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Kunandar, (2007), Guru Proffesional Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) Sukses dalam Sertifikasi Guru, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ngalimun, (2012), Banjarmasin. Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo, Pratiwi, D.A., dan Maryati, S., (2004), Buku Penuntun Biologi SMA untuk Kelas X Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Pujiyanto, S., (2012), Menjelajah Dunia Biologi 1, Penerbit PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo. Roestiyah, N.K., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta. Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung. Syamsuri, I., (2007), Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Penerbit Erlangga, Malang. 451

452 Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana Pernada Media Group, Jakarta. Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Yamin, M., (2013), Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, Penerbit GP Press Group, Jakarta. Zaifbio, (2012), Pengertian Hasil Belajar, tersedia pada http://zaifbio.wordpress.com/2012/09/02/pengertian-hasil-belajar/ (diakses 05 Februari 2014) 452