BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang memiliki lebih dari satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Jepang. Tiga aksara lainnya adalah huruf romaji, huruf hiragana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang telah banyak berkembang. dari zaman ke zaman. Bahasa juga merupakan bagian penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. selalu akan ditemukan peraturan-peraturan berbahasa yang disebut juga dengan tata

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari bangsa, suku bangsa, atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Oleh karena itu, memahami kosakata adalah hal yang terpenting

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi satu dengan yang lain. Dengan adanya bahasa, manusia sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan. Sedangkan metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa di dunia yang memiliki ciri dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang sudah menjadi salah satu bahasa yang banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi ini media massa semakin berkembang. Jumlah informasi

BAB I PENDAHULUAN. ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. antara anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan lainnya, hubungan tersebut terjalin karena adanya komunikasi.

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Latin lingua bahasa (Verhaar, 1996: 3). Cabang-cabang linguistik di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak sekali kata-kata yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi utama untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia sebagai alat

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke dalam kategori ini bermacam-macam, seperti : ukemi (bentuk pasif),

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Shougaku Kokugo Jiten (2011 hlm 709) mendefinisikan sokuon ことばを言うときに つまって発音される音 書くときは やっと どっち などのように 小さい っ で書き表す

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf.

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. Baik dalam hal pelafalan, intonasi, kosakata, pola kalimat, maupun tata

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial mutlak akan saling

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu. serta latar belakang suatu bangsa (Simatupang, 1999 : 8)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari.

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki aturan dalam penggunaannya. Misalnya, setiap kata

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

Bab I. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangatlah penting. Bahasa merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang memiliki lebih dari satu jenis huruf. Huruf bahasa Jepang dipengaruhi oleh aksara Cina. Walaupun memiliki huruf lebih dari satu jenis, Jepang menggunakan empat macam huruf, yaitu huruf hiragana, huruf katakana, huruf kanji dan huruf rōmaji untuk menyampaikan bahasa dalam bentuk tulisan. Huruf dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah moji. Huruf- huruf dalam bahasa Jepang memiliki fungsi masing-masing. Huruf hiragana digunakan untuk menulis kosakata asli bahasa Jepang, misalnya にほん (nihon, artinya Jepang). Huruf katakana digunakan untuk menulis kosakata asing seperti nama orang asing, kosakata serapan dari bahasa asing, nama tempat di luar negeri dan nama negara asing kecuali Cina dan Korea. Huruf hiragana dan huruf katakana dikenal dengan kana. Huruf kana terdiri dari 46 huruf. Huruf rōmaji atau huruf Latin dibaca seperti cara baca bahasa Inggris dan ditulis dengan huruf katakana, misalnya ATM ( エーティエム dibaca ee-ti-emu). Bahasa Jepang memiliki banyak huruf kanji, karena satu kanji dapat menyatakan suatu arti tertentu. Menurut Ishida dalam Sudjianto (2004:57) terdapat kira-kira 50.000 huruf kanji yang tersusun dalam kamus Daikanwa Jiten. Sistem penulisan huruf kanji merupakan serapan dari aksara Cina. Kanji masuk ke Jepang melalui jalur perdagangan yang dilakukan orang Cina dan Jepang sekitar abad ke 4. Kanji adalah huruf yang menyatakan suatu isi atau arti tertentu, 1

menurut Sudjianto (2007:54) huruf kanji termasuk dalam jenis hyou i moji, yaitu huruf yang menyatakan isi atau arti dan sekaligus menyatakan pengucapan. Huruf-huruf dalam bahasa Jepang digunakan dalam berbagai ragam tulisan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penggunaan huruf dalam bahasa Jepang adalah untuk menuliskan kosakata. Kosakata dalam bahasa Jepang ditulis dengan huruf kana, hiragana untuk menulis kosakata asli Jepang sedangkan katakana digunakan untuk menuliskan kosakata serapan. Kosakata yang terbentuk dapat juga ditulis dalam huruf kanji. Kosakata yang dapat ditulis dengan kanji adalah kosakata asli Jepang. Menurut Sutedi (2011:8) suatu huruf kanji menyatakan suatu lambang, ada yang dapat berdiri sendiri dan ada juga yang digabung dengan kanji lain. Kosakata merupakan hal penting dalam mempelajari suatu bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Menurut kamus besar KBBI kosakata adalah pembendaharaan kata. Kosakata dalam bahasa Jepang disebut goi. Asano dalam Sudjianto (2007:97) menyebutkan bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa Jepang adalah agar para pembelajar bahasa Jepang dapat mengkomunikasikan ide atau gagasannya dengan menggunakan bahasa Jepang baik secara lisan maupun tulisan, salah satu faktor penunjangnya adalah goi atau kosakata. Kosakata yang terdiri dari gabungan kanji dalam bahasa Jepang disebut jukugo. Menurut Nomura (1989:434) jukugo adalah suatu kata yang terbentuk dari gabungan satu atau lebih kanji. Menurut Halpern (1985:3) jukugo merupakan kanji yang terbentuk dari dua kanji tunggal atau lebih untuk membentuk suatu kata. 2

Mempelajari kosakata yang tersusun dari kanji memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi karena jumlah kanji yang banyak. Mempelajari Jukugo kanji dapat dilakukan dengan mengetahui dan memahami hubungan antara makna kanji pembentuk jukugo tersebut. Untuk lebih mudah jika mengelompokan jukugo yang berawalan atau berakhiran kanji yang bermakna sama. Salah satu contoh jukugo yaitu 資金 shikin. Bila dijabarkan berdasarkan kanji pembentuknya terdiri dari dua huruf kanji yaitu 資 shi yang bermakna harta dan 金 kin yang bermakna uang. Jika kedua kanji digabungkan bermakna dana. Kosakata yang terdiri dari gabungan kanji dapat dipahami dengan mengetahui hubungan makna antara kanji pembentuk kosakata tersebut agar tidak terjadi kesalahan penempatan penggunaan kanji tersebut. Hubungan makna yang dimaksud adalah hubungan makna antara 資 shi dan 金 kin. Makna kanji dibelakang yaitu kanji 金 kin mempengaruhi makna kanji di depan yaitu kanji 資 shi. Jukugo merupakan salah satu pembentukan kata-kata. Kosakata yang memiliki kanji pembentuk jukugo yang mirip banyak ditemukan dalam berbagai teks berbahasa Jepang seperti buku pelajaran, surat kabar, novel, cerpen, komik dan sumber bahasa lainnya. Salah satu kanji pembentuk jukugo yang mirip adalah kosakata yang memiliki jukugo pembentuk kanji 費 hi dan 金 kin. Huruf kanji mempunyai peranan penting bagi pembelajar bahasa Jepang dalam menguasai bahasa Jepang. Untuk lebih mempermudah pembelajaran bahasa Jepang peneliti tertarik untuk meneliti Analisis Jukugo Kanji Bermakna Biaya 3

費 hi 金 dan kin melalui tinjauan semantik hubungan makna dari kanji pembentuk dengan jukugo. Peneliti mengambil sumber data penelitian dari novel Kokoro karya Natsume Soseki, karena ditemukan berbagai ragam jukugo bermakna biaya 費 hi dan 金 kin. Penggunaan kanji bermakna biaya 費 hi dan 金 kin juga sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari karena menyangkut masalah uang. Natsume Souseki terlahir dengan nama Natsume Kinnosuke pada tanggal 9 Februari 1867. Ia merupakan sastrawan besar Jepang era modern. Salah satu karya Natsume Soseki adalah Kokoro. Novel Kokoro diterbitkan oleh Iwanami Shoten pada tahun 1914. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana makna kanji pembentuk jukugo yang bermakna biaya 費 hi dan 金 kin 2. Bagaimana hubungan makna kanji pembentuk jukugo bermakna biaya 費 hi dan 金 kin 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka peneliti menganggap adanya batasan masalah dalam penelitian ini. Peneliti membatasi masalah penelitian tentang analisis jukugo kanji yang bermakna biaya 費 hi dan 金 kin yang terdapat dalam novel Kokoro karya Natsume Soseki. 4

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengenai jukugo kanji yang bermakna biaya 費 hi dan 金 kin ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan hubungan makna kanji pembentuk jukugo yang bermakna biaya 費 hi dan 金 kin dalam novel Kokoro karya Natsume Soseki. 2. Menjelaskan makna kanji pementuk jukugo bermakna biaya 費 hi dan 金 kin dalam novel Kokoro karya Natsume Soseki 1.5 Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca secara umum. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang hubungan makna kanji pembentuk jukugo dengan kanji yang bermakna biaya 費 hi dan 金 kin. Adapun manfaat lain yang diharapkan peneliti adalah penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan pembaca tentang jukugo kanji yang dikaji secara semantik mengenai hubungan makna. Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya bagi mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dan pembelajar bahasa Jepang pada umumnya 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan penelitian. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Djajasudarma (2008: 16) menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah metode yang memberikan gambaran ciri-ciri data secara sistematis, akurat dan 5

faktual sesuai dengan sifat data itu sendiri. selain menggunakan metode deskriptif penelitian ini juga menggunakan tinjauan semantik untuk menunjang penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, analisis data dan penyajian hasil analisis data. 1.6.1 Tahap pengumpulan Data Tahap pengumpulan data adalah tahap peneliti mengumpulkan data yang akan dijadikan objek penelitian. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode kepustakaan. Menurut Djajasudarma (2008:3-15) menjelaskan bahwa metode kepustakaan akan melibatkan hubungan peneliti dengan buku-buku (kepustakaan) dalam sumber kerja yang dikaitkan dengan gejala-gejala kebahasaan yang muncul. Peneliti menjadikan novel Kokoro karya Natsume Souseki sebagai sumber data penelitian. Peneliti mengambil data tentang jukugo kanji bermakna biaya 費 hi dan 金 kin yang terdapat dalam novel Kokoro karya Natsume Souseki. 1.6.2 Tahap Analisis Data Tahap analisis data adalah tahap pengamatan dan pembedahan terhadap masalah yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan metode distribusional. Menurut Subroto (2007:67) metode distribusional adalah menganalisis sistem bahasa atau keseluruhan kaidah yang bersifat mengatur dalam bahasa berdasarkan prilaku dan ciri-ciri kebahasaan satuan lingual tertentu. 6

Teknik dasar dari metode distribusional ini adalah teknik urai atau teknik pilah unsur langsung. Menurut Subroto (2007:72) teknik pilah unsur langsung adalah teknik memilah atau mengurai suatu konstruksi tertentu (morfologis atau sintaksis) Penelitian jukugo yang bermakna biaya 費 hi dan 金 kin ini menggunakan teknik pilah unsur langsung digunakan untuk memilah jukugo itu sendiri. Manfaat teknik ini adalah untuk menentukan bagian-bagian fungsional kontruksi. Data yang telah dipilah dianalisis mengenai hubungan makna antar kanji pembentuk jukugo kanji yang bermakna biaya 費 hi dan 金 kin kemudian peneliti akan menguraikan perbedaan makna biaya dari jukugo kanji yang bermakna 費 hi dan 金 kin, contoh analisis data : 私の受け取った金額は 時価に比べるとよほど少ないものでし watashi wa uke totta kingaku wa, jika ni naraberu to yo hodo sukunai mono deshita, jumlah uang yang saya ambil lebih sedikit di banding harga pasar (Souseki, 1914:405) Kalimat di atas merupakan kalimat yang salah satu kata merupakan jukugo, yaitu 金額 kingaku. Jukugo 金額 kingaku terdiri dari dari dua huruf kanji yaitu kanji 金 kin dan 額 gaku. Kanji 金 kin memiliki makna uang dan kanji 額 gaku memiliki makna jumlah (uang). Apabila kedua kanji ini digabungkan maka membentuk jukugo 金額 kingaku. 7

Pola hubungan makna antara kanji pembentuk jukugo 金額 kingaku adalah sebagai berikut : 金額 kingaku 金 + 額金額 キン + ガクきんがく uang + jumlah (uang) uang Hubungan makna antara kedua kanji pembentuk jukugo adalah kanji yang di belakang ( 額 gaku ) menerangkan makna kanji yang didepan ( 金 kin ). Kedua kanji ini membentuk jukugo dengan pola jukugo kelima dalam Nomura (1989:434), yaitu makna kanji yang di belakang menerangkan makna kanji yang di depan. 1.6.3 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data Tahap penyajian hasil analisis data merupakan tahap terakhir dalam pemaparan penelitian. Menurut Sudaryanto (1993:145) penyajian analisis informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa, sedangkan metode penyajian formal adalah perumusan tanda dengan lambang. Peneliti menggunakan penyajian hasil analisis data secara informal dan secara formal. 1.7 Sistematika Penelitian Sistematika penelitian adalah urutan atau tata cara penulisan yang akan dilakukan. Penelitian terdiri dari empat Bab, yaitu Bab I yang berisi pendahuluan 8

yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian. Bab II terdiri dari tinjauan pustaka dan landasan teori yang akan digunakan untuk menunjang penelitian. Bab III berisi uraian tentang analisis jukugo kanji bermakna biaya 費 hi dan 金 kin. Bab IV berupa penutup yang berisi tentang kesimpulan penenlitian dan saran untuk peneliti selanjutnya. 9