BAB I PENDAHULUAN. dan Sund dalam Takari, (2009:149), mendefinisikan IPA sebagai Pengetahuan

dokumen-dokumen yang mirip
P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisa bersikap tertentu. Dalam hal ini, belajar merupakan sebuah upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Ela, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Juniarti Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diselenggarakan melalui dua jalur yaitu jalur

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Nuri Annisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Via Ulfah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran menurut Sardiman (2007: 59) dapat diartikan, Suatu usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah proses penemuan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Sofiatun,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling

BAB I PENDAHULUAN. baik, manusia yang lebih berkebudayaan, dan manusia yang memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manusia, yang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riyanti Dini Lestari, 2013

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran yang diajarkan di MI pun bermacam-macam salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era industrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu IPA yang mempelajari tentang gejalagejala

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah : guru, siswa, kurikulum, pengajaran, tes dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Ayat (3) mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan Alam (IPA) sangat dibutuhkan dalam kehidupan seharihari yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui berbagai penemuan. Carin dan Sund dalam Takari, (2009:149), mendefinisikan IPA sebagai Pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksprimen. Sejalan dengan uraian tersebut dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 bahwa ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam sangat penting untuk dipelajari dikarenakan manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bisa dipisahkan dengan lingkungannya. Oleh karena itu proses pembelajaran IPA harus dilaksanakan pada tahapan dimana siswa lebih ditekankan untuk berperan dalam membangun pengetahuannya. Dengan demikian siswa akan lebih memahami tentang apa yang dipelajarinya dengan baik. Pada dasarnya pembelajaran IPA yang baik itu dilaksanakan secara ilmiah melalui berbagai percobaan, dimana hakikat IPA adalah sikap, proses dan prodak. Sikap dalam mencari tahu tentang benda dan fenomena alam. Proses yaitu prosedur dalam memecahkan suatu masalah. Produk berupa fakta, prinsip, teori

dan hukum. Semakin tepat atau sesuai metode, media yang digunakan guru dalam mengajar, maka diduga siswa akan termotivasi untuk belajar sehingga hasil belajar mereka akan meningkat. Guru dalam menyajikan bahan pelajaran harus mengikutsertakan siswa secara aktif, baik individu maupun kelompok. Setiap pengajar (guru) mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan tugasnya. Dalam pembelajaran IPA diharapkan unsur-unsur tersebut dapat muncul sehingga siswa difasilitasi untuk mengalami dan memahami proses pembelajaran secara utuh, dengan demikian siswa mampu meraih suatu hasil belajar dengan baik dan mencapai salah satu tujuan dari pembelajaran IPA yang tertera dalam Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yakni untuk mengembangkan pengetanuan dan pemahaman yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menumbuhkan suatu proses pembelajaran IPA yang baik selain unsur atau ciri dari pembelajaran IPA yang harus dimunculkan juga dibutuhkan suatu strategi, pendekatan dan metode yang dapat menjadikan pembelajaran tidak monoton dan mampu menumbuhkan rasa ingin belajar pada diri siswa sehingga siswa dapat meraih hasil belajar yang baik. Kenyataan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran IPA dan SD bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan masih kurang kondusif hal ini dikarenakan siswa belum dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang kurang kondusif akan berdampak buruk terhadap hasil belajar yang akan diraih siswa. Hal ini dibuktikan bahwa berdasarkan data hasil belajar siswa dari aktivitas (proses) dan hasil tes pada kegiatan pra siklus masih banyak siswa kelas VI SD Negeri 101869 Batang Kuis yang hasil belajarnya belum

memuaskan yaitu masih banyak siswa yang nilainya belum tuntas atau masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA sebesar 65 yakni hanya sebanyak 35,71% siswa yang mencapai nilai KKM, sementara 64,29% siswa lainnya belum mencapai nilai KKM. Nilai rata-rata yang diraih siswa pada pembelajaran IPA tersebut sebesar 54,05. Untuk menghindari proses pembelajaran yang tidak kondusif tersebut terulang kembali, maka pemilihan suatu model pembelajaran yang efektif dan efisien sangatlah diperlukan terutama dalam pembelajaran IPA. Sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh salah seoang ahli yakni Mulyasa, (2008:95) bahwa menjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran learning start with a question perlu diterapkan, karena model pembelajaran learning start with a question merupakan suatu model dalam bertanya, dimana siswa dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran. Pada model pembelajaran learning start with a question ini dapat membangkitkan dan menumbuhkan minat belajar siswa karena dalam model ini siswa terlebih dahulu diminta untuk membaca sekaligus memahami materi yang akan disampaikan oleh guru dan secara aktif mereka bertanya kepada guru tentang materi yang sudah di baca tadi. Siswa yang tidak berminat terhadap materi yang akan di sampaikan oleh guru akan senang dan berminat dalam mempelajari materi ini karena sebelum guru menyampaikan materi siswa sudah membacanya dan sudah bertanya kepada guru apa yang mereka anggap sulit Karena dengan

membaca maka siswa memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Permasalahan kondisi siswa ketika pelaksanaan pembelajaran IPA berlangsung di SD Negeri 101869 Batang Kuis yang telah dijelaskan di atas, penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu upaya menerapkan learning start with a quest demi terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif, efekif dan menyenangkan tehadap pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sehingga siswa lebih termotivasi untuk meraih suatu hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran tersebut dengan mengangkat judul penelitian: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 101869 BATANG KUIS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakanng masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yaitu: 1. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan masih kurang kondusif 2. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran 3. Rendahnya motivasi belajar siswa 4. Masih banyak siswa yang nilainya belum tuntas atau masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah fokus pada upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran learning starts with a question pada mata pelajaran IPA Materi Proses Pembentukan Tanah Kelas V SD Negeri 101869 Batang Kuis Tahun Pelajaran 2012/2013. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran learning starts with a question pada mata pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 101869 Batang Kuis Tahun Pelajaran 2012/2013? 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran learning starts with a question pada mata pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 101869 Batang Kuis Tahun Pelajaran 2012/2013. 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi siswa

a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menciptakan variasi belajar IPA yang dapat memberikan pengalaman yang baru pada siswa sehingga siswa mampu meraih hasil belajar dengan baik. b. Dengan penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa untuk mengembangkan pemahaman dan pengetahuannya tentang alam. 2. Manfaat bagi guru a. Sebagai bahan informasi kepada guru-guru IPA dan para calon guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran learning start with a question. b. Selain itu dapat menjadi alternatif model pembelajaran bagi guru mata pelajaran lain untuk dipertimbangkan penerapannya agar siswa lebih aktif dalam belajar. 3. Bagi Sekolah a. Hasil penelitian ini dapat bemanfaat bagi sekolah dan memberikan suatu inspirasi bagi pembaca dalam menerapkan model pembelajaran learning start with a question yang lebih efektif dan efisien untuk peningkatan hasil belajar siswa dan lebih meningkatkan mutu pendidikan agar terciptanya tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan oleh Undang-undang b. Sebagai sarana penunjang dalam pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada pembelajaran IPA di SD.

4. Bagi Peneliti Lain a. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain mengenai informasi tentang penerapan model pembelajaran learning start with a question sebagai suatu upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran serta meningkatkan suatu hasil pada pembelajaran IPA di SD. 5. Bagi peneliti a. Mengetahui metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dapat menyadari bahwa dalam penciptaan kondisi pembelajaran selain menggunakan metode juga diperlukan kreatifitas dalam pengelolaan kompetensi dasar yang ada.