PROFIL KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELASAIKAN SOAL MATERI BILANGAN BULAT BERDASARKAN KEAKTIFAN BERTANYA DALAM PROSES BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI KREATIVITAS SISWA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN PADA MATERI BILANGAN

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER


Bella Agustin Hariyanto Bambang Soerjono. Program Sarjana, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo. Abstak

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

PERILAKU METAKOGNISI BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah...

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

PEMAHAMAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI BILANGAN BULAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

PROFIL MOTIVASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING MELALUI LEMBAR KEGIATAN KELOMPOK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

KEMAMPUAN SISWA TENTANG INTEGRASI MATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SIDOARJO

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

OLEH : Wahyu Danil Utama*), Mulia Suryan**), Audra Pramitha Muslim**)

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

Meningkatkan Kemampuan Berhitung dengan Alat Peraga Kelereng bagi Siswa Kelas II SD N Pungai Tahun Ajaran 2013/2014

KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA (THE THINKING ABILITY OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS)

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS KESULITAN ANAK TUNAGRAHITA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) HARAPAN IBU METRO

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

Keyword : Everyone Is A Teacher Here, Learning Activity, Speedtest, Study Result.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL DENGAN AUDIOVISUAL KELAS X SMA PGRI 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2014/2015 ABSTRACT

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

ABSTRACT. Keywords : cooperative learning, Send A Problem, comprehension mathematical concept PENDAHULUAN

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ISIAN RUMPANG (GROUP CLOZE) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN 50 KOTA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PROFIL KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI BERDASARKAN LANGKAH POLYA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SMPN 3 PLOSOKLATEN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

Key words: Practice-Rehearsal Pairs, comprehension of mathematical concept

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Dwi Setyani Damayanti Dewi Sukriyah. Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Transkripsi:

PROFIL KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELASAIKAN SOAL MATERI BILANGAN BULAT BERDASARKAN KEAKTIFAN BERTANYA DALAM PROSES BELAJAR (PROFILE OF STUDENTS IN THE ABILITY OF THE PROBLEM ANSWER BASED ON ACTIVE ROUND NUMBERS TO ASK IN THE PROCESS OF LEARNING) Parno (noe.gasmi86@gmail.com) Suhartatik Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo Abstrak Dalam pelajaran matematika tingkat keaktifan bertanya siswa dapat memberi gambaran tentang kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang dihadapi. Tujuan dari penelitian ini untuk mendiskripsikan Profil kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi bilangan bulat berdasarkan keaktifan bertanya dalam proses belajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Candi kelas VII Tahun pelajaran 2014/2015. Peneliti memilih empat subjek yang akan diteliti dengan ketentuan dua subjek yang memiliki tingkat keaktifan bertanya tinggi dan dua subjek dengan tingkat keaktifan bertanya rendah. Dalam penentuan subjek peneliti melakukan observasi dengan mencatat jumlah pertanyaan dari siswa yang berhubungan dengan materi bilangan bulat selama proses belajar. Dari subjek yang ada peneliti melakukan wawancara. Peneliti berkooodinasi dengan guru mata pelajaran memberikan soal ulangan harian. Analisi data dalam penelitian ini meliputi : mereduksi, menyajikan, dan menarik kesimpulan. Profil kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi bilangan bulat berdasarkan keaktifan bertanya dalam proses belajar yaitu, dua subjek dengan keaktifan bertanya tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah matematika baik. Dua subjek dengan keaktifan bertanya rendah satu subjek memiliki kemampuan menyelesaikan soal baik dan satu subjek lain memiliki kemampuan menyelesaikan soal kurang baik. Kata Kunci : kemampuan siswa, menyelesaikan masalah matematika, keaktifan bertanya, proses belajar Abstract In math class level of activity asks students can give an idea of the student's ability to solve problems encountered. The purpose of this study was to describe the profile students' ability to solve problems integer material based on active asked in the learning process. This type of 69

70 research is a descriptive study with a qualitative approach. The research was conducted in SMP Negeri 1 Temple class VII 2014/2015 school year. Researchers chose four subjects to be studied with the provisions of the two subjects who had asked the high level of activity and two subjects with a low level of activity asking. In determining the subject of researchers conducted observations by noting the number of questions from students integer related material during the learning process. Of existing subjects researchers conducted interviews. Researchers berkooodinasi with subject teachers provide daily test questions. Data analysis in this study include: reduce, present, and draw conclusions. Profile ability of students in solving integer material based on active asked in the process of learning that is, two subjects with a high asking liveliness has good ability to solve mathematical problems. Two subjects with low activity of asking the subject has the ability to solve problems better and one other subject has the ability to solve problems is not good. Keywords: the ability of students, solving mathematical problems, liveliness ask, learning Pendahuluan Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, berbunyi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Wahyudin (2008:318), proses pendidikan merupakan kegiatan sosial atau pergaulan antara guru dengan siswa dengan menggunakan isi atau materi pendidikan, metode, dan alat pendidikan tertentu yang berlangsung dalam suatu lingkungan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dari pengertian dan tujuan pendidikan tersebut, maka secara umum siswa dilatih untuk terampil mengembangkan penalaran, terutama dalam ilmu pengetahuan. Dan khusus dipandang sebagai insan pelajar yang melakukan proses belajar, siswa dituntut memperoleh hasil belajar semaksimal mungkin. Proses belajar hakikatnya proses kognitif yang mendapat dukungan dari ranah psikomotorik. Fungsi psikomotorik dalam hal ini meliputi : mendengar, melihat, mengucapkan, (Syah, 2012:71). Menurut Bloom (dalam Huda, 2013:169), ranah kognitif melibatkan penegetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

71 (2008:538), identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda. Sedangkan kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:538), kemampuan diartikan kuasa untuk melekukan sesuatu. Menurut Bloom (dalam Budiningsih, 2012:74), Secara garis besar aspek kemampuan siswa dibagi menjadi tiga yaitu : kemampuan kognitif, kemampuan afektif, kemampuan psikomotor. Menurut Collegiate (dalam Arikunto, 2008:32), soal adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut Rousseau dalam (Sardiman, 1986: 95) menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktifitas proses pembelajaran tidak akan terjadi. Sedangkan menurut Sudjana (2004: 61) menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat dari beberapa hal yaitu, turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, menilai kemampuan dirinya dan hasil hasil yang diperolehnya, melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Sedangkan pengertian belajar menurut Thorndike (dalam Budiningsih, 2012:20), belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yang dimaksud yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti berfikir, perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2010:15), jenis penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandasan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) peneliti sebagai intrumen kunci, pengambilan subjek sebagai sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah empat siswa dengn rincian dua berkeaktifan bertanya tinggi dan dua berkeaktifan bertanya rendah.

72 Pengelompokan keaktifan bertanya berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti serta pemggunaan rumus deviasi. Tahapan penelitian kulatitatif terdiri atas tahap pralapangan, tahap pekerjaan, dan tahap analisis data. Hasil dan Pembahasan Data akhir yang diperoleh selama penelitian adalah data profil kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi bilangan bulat berdasarkan keaktifan bertanya dalam proses belajar. Dari hasl observasi dan pengelompokan diperoleh subjek sebagai beriku. No subjek No absen Inisial siswa Tabel 1 Rincian subjek penelitian L/P Jumlah pertanyan Keterangan 1 13 DFPNA L 5 Tinggi 2 16 FOA P 6 Tinggi 3 10 ARA L 0 Rendah 4 22 IARF P 0 Rendah Dari data yang diperoleh serta analisis yang dilakukan maka dapat diperoleh hasil penelitian profil kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi bilangan bulat berdasarkan tingkat keaktifan bertanya sebagai berikut: Subjek no 1 Subjek nomor satu termasuk dalam siswa yang memiliki tingkat keaktifan bertanya tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan terpenuhinya kriteria yang ditentukan yaitu siswa bertanya lebih dari atau sama dengan lima kali selama proses belajar. Meskipun memiliki anggapan bahwa matematika pelajaran yang sulit subjek nomor satu memiliki sedikit rasa suka terhadap matematika, walaupun hal tersebut masih dipengaruhi oleh karakter dan cara penyampaian materi oleh guru pengajar. Rasa ingin memahami dan rasa ingin tahu yang dimiliki subjek nomor satu menjadi salah satu motivasi untuk aktif bertanya saat proses belajar. Dari keaktifan bertanya tersebut subjek nomor satu dapat menyelesaikan dan menjawab soal ulangan harian. Dari sepuluh soal ulangan harian

73 subjek nomor satu mampu menjawab tujuh soal dengan benar serta dengan langkahlangkah penyelesaikan dengan jelas. Subjek no 2 Subjek nomor dua termasuk dalam siswa yang memiliki tingkat keaktifan bertanya tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan terpenuhinya kriteria yang ditentukan yaitu siswa bertanya lebih dari atau sama dengan lima kali selama proses belajar. Subjek nomor dua beranggapan tidak semua materi matematika sulit. Rasa suka dan rasa ingin tahu tentang materi yang dipelajari menjadi motivasi tersendiri bagi subjek nomor dua untuk aktif bertanya. Dari keaktifan bertanya tersebut subjek nomor dua dapat menyelesaikan dan menjawab soal ulangan harian. Dari sepuluh soal ulangan harian subjek nomor dua mampu menjawab sembilan soal dengan benar dengan cara penyelesaian yang jelas dan terperinci. Sedangkan satu soal dijawab dengan salah dan cara penyelesaian yang digunakan tidak jelas. Subjek no 3 Subjek nomor tiga termasuk dalam siswa yang memiliki tingkat keaktifan bertanya rendah. Subjek nomor tiga hanya dapat memenuhi kriteria keaktifan bertanya rendah yaitu siswa bertanya kurang dari lima kali saat proses belajar. Anggapan bahwa matematika sulit dan karakter guru mempengaruhi rasa suka terhadap matematika. Keaktifan bertanya rendah dari subjek nomor tiga lebih diakibatkan adanya rasa malu untuk menyampaikan pertanyaan. Meskipun termasuk dalam tingkat keaktifan bertanya rendah subjek nomor tiga mampu menjawab soal ulangan harian. Dari sepuluh soal ulangan harian subjek nomor tiga mampu menjawab delapan soal dengan benar dengan cara penyelesaian yang jelas. Sedangkan dua soal lainya dijawab dengan salah. Satu soal dari dua soal yang salah tersebut diselesaikan dengan langkah-langkah penyelesaian yang benar tetapi terdapat kesalahan saat penghitungan sehingga jawaban yang dihasilakan salah. Sedangkan satu soal yang yang lain cara penyelesaian yang digunakan tidak sesuai sehingga jawaban yang dihasilkan salah. Subjek no 4

74 Subjek nomor empat termasuk dalam siswa yang memiliki tingkat keaktifan bertanya rendah. Subjek nomor empat hanya dapat memenuhi kriteria keaktifan bertanya rendah yaitu siswa bertanya kurang dari lima kali saat proses belajar. Anggapan bahwa matematika sulit dan rasa ketidak suka yang berlebih terhadap matematika menjadi salah satu faktor muculnya rasa kebingungan yang dialami subjek nomor empat dalam memahami materi serta dalam menyampaikan pertanyaan saat proses belajar. Dari hal tersebut subjek nomor empat mengalami kesulitan dalam menjawab soal ulangan harian. Dari sepuluh soal yang ada subjek nomor empat hanya dapat menjawab tiga soal dengan langkah- langkah dan jawaban yang benar, satu soal dengan langkah-langkah penyelesaian yang benar tetapi jawaban salah, enam soal dengan langkah-langkah penyelesaian dan jawaban salah. Kesimpulan Dari hasil di atsa dapat disimpulkan profil empat subjek yang diteliti tiga subjek memiliki kemampuan menyelesaikan soal dengan baik meskipun salah satu dari ketiga subjek tersebut memiliki tingkat keaktifan bertanya rendah dan dua lainnya memiliki tingkat keaktifan bertanya tinggi. Sedangkan satu dari empat subjek yang diteliti memiliki kemampuan menyelesaikan soal kurang baik, selain itu subjek tersebut juga termasuk subjek yang memiliki tingkat keaktifan bertanya rendah. Dari uraian di atas sisa yang memiliki tingkat keaktifan bertanya tinggi memiliki profil kemampuan menyelesaikan soal dengan baik sedangkan siswa yang memiliki tingkat keaktifan bertanya rendah memiliki profil kemempuan menyelesaikan soal baik dan kurang baik. Daftar Rujukan Arikunto. S. (2008). Prosedur Penelitian.Edisi Revisi II Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendakatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Baskoro, E.P. (2008). Media Pembelajaran. Cirebon: Swagati Press. Budiningsih, C.A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Derektorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

75 Derektorat Jendral MPR RI. (2002). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Amandeman keempat. Jakarta: CV Tamita Utama. Derektorat Jendral MPR RI. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Huda, M. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hamalik, O. 1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru. Moleong, L. J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nuharini, D. Dkk. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sardiman, A. M 1986. Interaksi dan Motivasi Balajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sardiman, A. M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memepengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan kesebelas. Bandung: Alfabeta 92 Sudjana, N. 2004. Metode Statistika, Edisi ke 6, Bandung : Tarsito Syah, M. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cetakan kedua. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Syah, M. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cetakan kedelapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 91 Syah, M. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wahyudin, D. Dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Edisi 1. Cetakan kelima.jakarta: Universita Terbuka Widoyoko, E (2013). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

76