RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG INFORMASI DAN PEMASYARAKATAN STANDARDISASI

LAPORAN KINERJA 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

Daftar Isi. Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 6

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

Rencana Strategis SEKRETARIAT UTAMA

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro

K A T A P E N G A N T A R

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

Ringkasan Eksekutif. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2014

2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Ikhtisar Eksekutif. vii

- 2 - Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

LAPORAN KINERJA 2017

Bidang Prasarana Penerapan Standar dan Sistem Jaminan Mutu

BADAN STANDARDISASI NASIONAL RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Biro HOH merupakan unsur penunjang Badan Standardisasi Nasional yang

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR : 07/KEP/BSN/2/2013

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M.

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PEMASYARAKATAN STANDARDISASI TAHUN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

Kepala Lembaga Administrasi Negara. Dr. Adi Suryanto, M.Si

L A P O R A N K I N E R J A

PERJANJIAN KINERJA 2018

PENCAPAIAN KINERJA BIDANG AKREDITASI LABORATORIUM PENGUJI

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

daftar isi Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Istilah Nilai-Nilai BSN Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Kelembagaan Metrologi Nasional. - Jakarta, 20 Oktober 2016

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

2012, No BAB I PENDAHULUAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1

Bab II Perencanaan Kinerja

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

Laporan Kinerja (LKj) Eselon II Tahun 2017

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

K A T A P E N G A N T A R

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Transkripsi:

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi (Renstra Pusido) Tahun 2015 2019, disusun sejalan dengan Rencana Strategis Kedeputian Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2015-2019.Dalam menyusun Renstra Pusido Tahun 2015 2019, dilakukan melalui tahapan, antara lain : identifikasi, verifikasi, analisis data, termasuk koordinasi dengan pemangku kepentingan, dan partisipasi seluruh pegawai di lingkungan Pusido. Renstra Pusido Tahun 2015-2019 digunakan sebagai pedoman dan arah bagi pembangunan budaya standar dan merupakan dasar serta acuan bagi unit eselon 3 untuk (1) Penyusunan dan penetapan Rencana Kerja Tahunan (Renja) dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ; (2) Pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan ; (3) Pemantauan dan Evaluasi (Renja dan LAKIP) Renstra ini penting untuk dipahami serta dimanfaatkan oleh seluruh jajaran di lingkup Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan pengendalian program dan kegiatan secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel serta terintegrasi, sinergis dan berkesinambungan. Kepala Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi-BSN Abdul Rahman Saleh i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 1 1.2 Potensi dan Permasalahan... 4 BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN... 6 2.1 Visi... 6 2.2 Misi... 6 2.3 Tujuan... 6 2.4 Sasaran... 6 BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN... 7 3.1 Program... 7 3.2 Kegiatan... 7 BAB IV PENUTUP... 9 ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONDISI UMUM Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang pertama kali dibentuk dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 13 Tahun 1997 tentang Badan Standardisasi Nasional untuk melanjutkan tugas dan fungsi pemerintah di bidang Standardisasi yang sebelumnya dilaksanakan oleh Dewan Standardisasi Nasional (DSN). Setelah penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia (SNI), dasar hukum pembentukan BSN kemudian diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan yang terakhir sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, dasar hukum pembentukan BSN kemudian diperbaharui kembali dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Lembaga Pemerintah Non Departemen. Dalam rumusan tugas pokok, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan uraian tugas BSN yang ditetapkan pada dasar hukum pembentukan organisasi BSN sebagaimana tersebut di atas, ruang lingkup Standardisasi Nasional masih mengacu pada PP No. 102 Tahun 2000, yang mencakup Metrologi Teknik, Standar, Pengujian, dan Mutu. Dengan penetapan UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, maka Standardisasi Nasional sebagaimana dimaksud dalam PPNo. 102 Tahun 2000 diperluas cakupannya menjadi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, dalam UU No. 20 Tahun 2014 mencakup seluruh aspek perencanaan, perumusan, penetapan, penerapan, pemberlakuan standar, pengawasan penerapan standar, pengujian, inspeksi, sertifikasi, akreditasi, ketertelusuran hasil penilaian kesesuaian, pengelolaan Standar NasionalSatuan Ukuran (SNSU), kalibrasi, pengembangan bahan acuan, serta evaluasi efektifitas penerapan standar, dan pengelolaaan sistem informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian yang berkaitan dengan barang, jasa, proses, sistem, dan personal. 1

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2014, Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bertujuan untuk: a. Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi; b. Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan c. Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri Untuk mencapai tujuan tersebut, BSN mempunyai visi tahun 2015-2019 yaitu terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas bangsa. Dengan infrastruktur mutu nasional yang handal diharapkan akan memberikan kemampuan untuk melindungi pasar dalam negeri dan kemampuan untuk melakukan penetrasi ke pasar global dan mampu melindungi masyarakat dalam hal kesehatan. Keamanan, keselamatan masyarakat dan pelestarian fungsi lingkungan. Untuk mendukung visi tersebut maka BSN mempunyai misi yang memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan tujuan standardisasi dan penilaian kesesuaian yaitu: 1. Merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan. 2. Mengembangkan dan mengelola Sistem Penerapan Standar, Penilaian Kesesuaian, dan Ketertelusuran Pengukuran yang handal untuk mendukung implementasi kebijakan nasional di bidang Standardisasi dan Pemangku Kepentingan. 3. Mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas implementasi Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian 2

4. Merumuskan, mengoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan Kebijakan Nasional, Sistem dan Pedoman di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang efektif untuk mendukung daya saing dan kualitas hidup bangsa. Dalam melaksanakan salah satu misi tersebut, Kepala BSN dibantu oleh Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi dan pemasyarakatan standardisasi.dalam melaksanakan tugas tersebut, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan, pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi, serta pembinaan sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu; b. Penyusunan rencana dan program nasional di bidang pengembangan dan pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi, pembinaan sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu; c. Pemantauan, pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan di bidang pengembangan dan pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi, pembinaan sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu; d. Penyelenggaraan kegiatan informasi dan dokumentasi standardisasi; e. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan pemasyarakatan standardisasi. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi dibantu oleh 2 pusat yang terdiri dari : a. Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi; b. Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi. Penyelenggaraan kegiatan di bidang informasi dan dokumentasi standardisasi dilaksanakan oleh Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana di bidang informasi dan dokumentasi standardisasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 3

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem komunikasi data dan jaringan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian, dokumentasi dan perpustakaan, dan pendayagunaan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. b. Penyusunan rencana dan program pengembangan sistem komunikasi data dan jaringan informasi, dokumentasi dan perpustakaan, serta pendayagunaan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. c. Pengembangan sistem komunikasi data dan sistem jaringan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. d. Pelaksanaan dokumentasi dan perpustakaan. e. Pendayagunaan informasi standardisasi, penyediaan layanan informasi standardisasi. Dalam menjalankan fungsinya tersebut Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi dilengkapi dengan bidang-bidang seperti berikut: a. Bidang Sistem Komunikasi Data dan Jaringan Informasi Standardisasi. b. Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan. c. Bidang Pendayagunaan Informasi Standardisasi. d. Kelompok Jabatan Fungsional. 1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN Tuntutan terhadap peran standardisasi, penilaian kesesuaian dan metrologi semakin besar, terutama dalam melindungi kepentingan publik dan kelestarian lingkungan hidup, dan harus mampu mendukung daya saing produk nasional. Disamping itu, dengan akan dimulainya implementasi ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015, serta pengembangan ASEAN+6 negara lain (Cina, India, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan Selandia Baru) yang disebut RCEP (Regional Comprehensive Partnership) serta dengan negara-negara yang berpotensi menjadi partner perkembangan ekonomi ASEAN (misalnya rencana dikembangkannya pasar bebas Trans-Pacific Partnership (TPP), maka peranan standardisasi, penilaian kesesuaian dan metrologi menjadi semakin besar. Penetapan UU no. 20 tahun 2014 yang memberikan amanah kepada BSN untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian memberikan tanggungjawab yang besar kepada BSN. Meningkatkan peran serta masyarakat, membangun budaya standar, peningkatan kompetensi SDM di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, pembinaan kepada 4

masyarakat dan pelaku usaha serta pengelolaan sistem informasi standardisasi dan penilaian kesesuaianmenjadi tanggung jawab yang besar kepada BSN khususnya di Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi. Dalam menjalankan kegiatan untuk mendukung terwujudnya budaya standar dengan penyediaan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian yang cepat, tepat dan handal, masih ada permasalahan yang dihadapi, antara lain: a. Masih terbatasnya Budaya Mutu di kalangan masyarakat Indonesia sehingga pemanfaatan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian masyarakat Indonesia masih rendah. b. Terbatasnya unit informasi yang menyediakan data dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian sehingga menyulitkan pemangku kepentingan dalam mendapatkan data dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. c. Terbatasnya akses masyarakat terhadap informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian baik informasi berbentuk tercetak maupun elektronik. d. Luasnya wilayah Indonesia sehingga menyebabkan terkendalanya masyarakat dalam mendapatkan layanan informasi dalam bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. 5

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN 2.1. VISI Menjadi pusat sumber informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian guna menumbuhkan budaya standar di masyarakat. 2.2. MISI Mengembangkan sistem informasi, menyediakan, mendayagunakan, serta menyebarluaskandata dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 2.3. TUJUAN a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas data dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. b. Meningkatnya pemanfataan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian oleh pemangku kepentingan untuk mendukung kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian. c. Meningkatnya kinerja infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung peningkatan akses informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 2.4. SASARAN Meningkatnya persepsi, partisipasi, serta kepuasan masyarakat melalui pengembangan sistem dan layanan informasi guna mendukung pendayagunaan serta penyebarluasandata dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 6

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Program Program pada dasarnya merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya untuk melaksanakan misi dalam rangka untuk mencapai visi, tujuan dan sasaran Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi. Program selama periode tahun 2015 sampai 2019 difokuskan padaupaya menyeluruh dan terpadu untuk melaksanakan misi dan mencapai tujuan serta sasaran Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi. Untuk melaksanakan misi mengembangkan sistem informasi, menyediakan, mendayagunakan, serta menyebarluaskandata dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian, Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi memilikisasaran meningkatnya persepsi, partisipasi, serta kepuasan masyarakat melalui pengembangan sistem dan layanan informasi guna mendukung pendayagunaan serta penyebarluasandata dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. Untuk mencapai sasaran tersebut, Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi telah merumuskan program sebagai berikut: 1. Peningkatan Persepsi Masyarakat terhadap Standardisasi melalui pemanfaatan sistem dan layanan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 2. Peningkatan kecepatan dan ketepatan akses informasi melalui pemanfaatan Sistem Informasi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. 3. Peningkatan ketersediaan dokumenreferensi dan ketepatan informasi dalam bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. 4. Peningkatan layanan prima dalam penyediaan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 3.2 Kegiatan Guna melaksanakanprogram tersebut, Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi melakukan kegiatan Peningkatan Informasi dan Dokumentasi Standardisasi dan penilaian kesesuaian dengan Subkegiatan, sebagai berikut: 7

1) Pengembangan layanan penyediaan dokumen SNI, informasi standardisasi serta dokumen referensi dalam bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. 2) Pengembangan dan pengelolaan basis data dan dokumen standardisasi dan penilaian kesesuaian. 3) Pengembangan jaringan kerjasama dalam bidang layanan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 4) Diseminasi dan pendayagunaan Informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 5) Pengembangan kemasan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 6) Pengembangan dan pembinaan simpul jejaring informasi standardisasi (INSTANET) di daerah. 7) Pengembangan dan pembinaan SNI Corner di lokasi mitra kerja Badan Standardisasi Nasional untuk meningkatkan aksesibilitas informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian di daerah. 8) Pengembangan dan pengelolaan aplikasi, sistem dan jaringan teknologi informasi dan komunikasi. 9) Pengembangan informasi berbasis elektronik dan non elektronik untuk publikasi dan penerbitan SNI. 10) Pengembangan e-goverment dengan melibatkan pemangku kepentingan dalam pengelolaan data dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 8

BAB IV PENUTUP Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi tahun 2015-2019 ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran yang dijabarkan ke dalam program dan kegiatan yang sejalan dengan visi dan misikedeputian Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional. Dengan demikian, berbagai program yang dihasilkan diharapkan dapat mendukung peningkatan persepsi, partisipasi, serta kepuasan masyarakat melalui pengembangan sistem dan layanan informasi untuk mendukung pendayagunaan serta penyebarluasandata dan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. RenstraPusat Informasi dan DokumentasiStandardisasi ini merupakan turunan dari Renstra Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi yang juga merupakan turunan dari Renstra BSN yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan pengukuran kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja Pusat Informasi dan Dokumentasi StandardisasiBSN. Seluruh Bidang dan Subbidang yang ada di bawah Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi, diwajibkan untuk menjadikan Renstra Pusat Informasi dan Dokumentasi ini sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatannya. 9

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL SASARAN Customer Perspectives INDIKATOR KINERJA PENJELASAN / PERHITUNGAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019 satuan SUMBER DATA Penanggung Jawab Evaluasi 1 Meningkatnya kapasitas dan 1 Jumlah akses informasi standardisasi dan kualitas informasi dan penilaian kesesuaian berbasis TIK dokumentasi SPK Jumlah akses terhadap informasi SPK dihitung melalui visit ke seluruh web BSN 1,3 juta 1,4 juta 1,5 juta 1,6 juta 1,7 juta akses Data dari Pusido dan pusatpusat lain yang melakukan akses informasi SPK Pusido Internal Process Perspectives 2 Indeks kepuasan pelanggan layanan Informasi standardisasi 2 Meningkatnya persepsi, 3 Jumlah pemanfaat informasi standardisasi dan partisipasi dan kompetensi penilaian kesesuaian online dan off-line masyarakat di bidang SPK Angka skor indeks - diperoleh melalui survei dengan (skala 1-4 atau 1-100??) Jumlah pemanfaat informasi = a+b dimana : a= pengunjung fisik b= pengunjung virtual (melalui email, kontak 4 Jumlah kebijakan layanan informasi J = b + x J = Jumlah kebijakan layanan informasi yang 5 Jumlah pengguna layanan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui simpul layanan Jumlah pengguna layanan informasi dari kegiatan diseminasi, pameran, SNI corner, visitor, penelusuran informasi (telepon/email/visitor) maupun distribusi kemasan informasi 82 83 84 85 86 skor Data hasil survei kepuasan pelanggan Pusido 9.000 12.000 14.000 16.000 18.000 pemanfaat Data pemanfaat informasi SPK Pusido +2 +4 +6 +8 +10 kebijakan Data kebijakan yang dihasilkan Pusido 45.500 50.000 55.000 60.000 65.000 pengguna Data pengguna layanan informasi Pusido 6 Jumlah simpul sistem informasi yang terintegrasi/back link dengan sistem informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian Jumlah simpul sistem informasi yang terintegrasi (back link) dengan SI SPK BSN 300 350 400 450 500 link Data simpul sistem informasi yang terintegrasi (back link) dengan SI SPK BSN Pusido Learning and Growth Perspectives 7 Persentase penyelesaian komplain P=X/Y x 100% dimana, P= Presentase penyelesaian komplain X= Jumlah komplain yang diselesaikan Y= Jumlah komplain yang masuk 3 Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber 8 Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Pusido yang meningkat kompetensinya daya manusia, tata kelola dan organisasi Pusido yang profesional Jumlah ASN Pusido yang mengikuti diklat/workshop/sosialisasi/lainnya sejenis ---------------------------------- x 100% Jumlah ASN Pusido 9 Realisasi anggaran Pusido Realisasi anggaran Pusido sesuai SP2D ---------------------------------- x 100% Pagu anggaran Pusido 10 Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola Pusido - tugas Pusido memfaslitasi tata kelola unit lain Jumlah sistem Aplikasi yang disediakan Pusido dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan tusi.(kumulatif) 100 100 100 100 100 % Data penyelesaian komplain Pusido 100 100 100 100 100 % Data rekap ASN Pusido yang mengikuti diklat/ workshop/ sosialisasi/ lainnya sejenis >95 >95 >95 >95 >95 % Data realisasi anggaran Pusido sesuai SP2D Pusido Pusido 3 5 7 9 9 Aplikasi Data jumlah aplikasi yang Pusido disediakan dan dimanfaatkan di lingkungan Pusido

Badan Standardisasi Nasional Gedung I BPPT Jl. M.H. Thamrin 8 - Kebon sirih Jakarta Pusat