BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 4.1. Hasil pengelasan gesek.

Mulai. Identifikasi Masalah. Persiapan Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penyambungan Aluminium 6061 T6 dengan Metode CDFW. Gambar 4.1 Hasil Sambungan

PENGARUH VARIASI WAKTU UPSET

BAB III METODE PENELITIAN

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

Kolbi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Program Studi S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik, Yogyakarta 55183, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Oleh : Dwi Agus Santoso

Studi Eksperimen Pengaruh Durasi Gesek, Tekanan Gesek Dan Tekanan Tempa Pengelasan Gesek (FW) Terhadap Kekuatan Tarik dan Impact Pada Baja Aisi 1045

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Uraian langkah-langkah penelitian dapat dijabarkan ke dalam diagram alir penelitian pada Gambar 3.

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No. 1 Tahun 2012 : ISSN X

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALUMINIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING. Tri Angga Prasetyo ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakterisasi Material Sprocket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DURASI GESEK, TEKANAN GESEK DAN TEKANAN TEMPA TERHADAP IMPACT STRENGTH SAMBUNGAN LASAN GESEK LANGSUNG PADA BAJA KARBON AISI 1045

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

TUGAS AKHIR. Oleh: Muhammad Husen Bahasa Dosen Pembimbing: Ir. Nur Husodo, M. Sc.

PENGARUH VARIASI BENTUK PERMUKAAN FORGING SAMBUNGAN LAS GESEK ROTARY TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA MILD STEEL. Abstract

BAB IV DATA DAN ANALISA

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dengan pesat. Ditemukannya metode-metode baru untuk mengatasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode analisa, yaitu suatu usaha

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

III. METODOLOGI PENELITIAN. waktu pada bulan Oktober hingga bulan Maret Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMINIUM DENGAN METODE MIG

Analisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI WAKTU GESEK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. semakin dibutuhkan. Semakin luas penggunaan las mempengaruhi. mudah penggunaannya juga dapat menekan biaya sehingga lebih

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISA KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 6110

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

Dimas Hardjo Subowo NRP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

BAB IV METODE PENELITIAN. Start

Analisa Perbandingan Kualitas Hasil Pengelasan Dan Struktur Mikro Material Aluminium 5083 Dan 6082 Menggunakan Metode Pengelasan GMAW Dan GTAW

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang

STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN SPOT WELDING TIPE KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Spesimen dan Peralatan. Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah

Pengaruh Variasi Putaran Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Sambungan Las Tak Sejenis Paduan Aluminium 5083 dan 6061-T6 Pada Proses Las FSW

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu metode tentang segala kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian.

TUGAS AKHIR RANCANG BAGUN SISTEM HIDROLIK PADA ALAT FRICTION WELDING DENGAN BENDA UJI AISI 1045

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan estimasi waktu penelitian dikisarkan

Ir Naryono 1, Farid Rakhman 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM UJI MATERIAL

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

TUGAS AKHIR STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN TITIK (SPOT WELDING) PADA PENGELASAN DI LINGKUNGAN UDARA DAN DI LINGKUNGAN GAS ARGON

PENGARUH PROFIL PIN DAN TEMPERATUR PREHEATING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN MATERIAL AA5052-H32 FRICTION STIR WELDING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian adalah parameter proses pengerjaan dalam pengelasan gesek sangatlah kurang terutama pada pemberian gaya pada saat pengelasan gesek dan penempaan setelah gesekan pada material aluminium paduan 6061 T6 dan stainless steel AISI 304. Perlu adanya penelitian untuk memperoleh parameter-parameter tersebut dalam pengelasan gesek sehingga dapat dijadikan sebagai acuan pada pengelasan selanjutnya. 3.2. Perencanaan Percobaan 3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Ada dua kegiatan utama didalam penelitian ini yaitu pembuatan specimen dan pengujian. Kedua kegiatan utama tersebut dilakukan di laboratorium permesinan teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan mulai dari 8 Februari-Juni 2017. Tempat penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Laboratorium Fabrikasi Teknik Mesin UMY b. Laboratorium Material Teknik Mesin UMY c. Laboratorium Testing Material D-3 Teknik Mesin UGM (Uji Mikro) Pada rencana penelitian terdapat beberapa variabel yaitu: 1. Variabel bebas yaitu variabel yang ditentukan sebelum dilakukan penelitian. Variabel bebas yang ditentukan dalam penelitian ini adalah: - Waktu tempa pengelasan 2. Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variabel bebas. Variabel terikat ini adalah: - Kekuatan Tarik - Struktur mikro 3. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan. Variabel kontrol penelitian ini adalah: 26

27 - Kecepatan putar mesin 1000 rpm - Tekanan gesek 35 MPa - Tekanan tempa 130 MPa - Waktu gesek 4 detik Gambar 3.1. Spesimen Uji Tarik Standar JIS Z 2201 Sumber : Japanese Industrial Standards Association (1980). Tabel 3.1. Tabel parameter aluminium 6061 T6 dan AISI 304. No Tekanan Gesek (Mpa) Waktu Gesek (Detik) Tekanan Up set (Mpa) Waktu Tempa (Detik) 1 35 4 130 4 2 35 4 130 6 3 35 4 130 8 4 35 4 130 10 5 35 4 130 12 6 35 4 130 14 7 35 4 130 16 8 35 4 130 18 9 35 4 130 20 10 35 4 130 22 Hasil Kekuatan Tarik (MPa)

28 3.2.2. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian a. Mesin Las Gesek Gambar 3.2. Mesin las gesek. Alat ini yang digunakan sebagai las gesek silinder pejal aluminium paduan 6061 dan stainless steel 304. b. Mesin Bubut Gambar 3.3. Mesin Bubut. Mesin Bubut (lathe), adalah alat untuk mempersiapkan benda kerja sebelum dan sesudah proses pengelasan gesek. c. Mesin Uji Tarik Universal Testing Machine (UTM), adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian tarik sambungan las gesek material aluminium dengan stainless steel.

29 Gambar 3.4. Alat Uji Tarik. d. Alat Uji Mikro Alat Uji Foto Mikro, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian struktur mikro baik pada sambungan las maupun sebelum las gesek material aluminium paduan 6061 dengan stainless steel AISI 304. Gambar 3.5. Alat Uji Mikro. e. Alat Uji Kekerasan Alat Uji Kekerasan Vickers, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekerasan sambungan las gesek material aluminium 6061 T6 dengan stainless steel 304.

30 Gambar 3.6. Alat Uji Kekerasan. f. Mesin Poles (Grinding Polishing Machine) g. Mesin Pemotong (Metacut) Gambar 3.7. Mesin poles. Gambar 3.8. Metacut.

31 Alat pemotong METACUT-M250 dengan tegangan 3x380 volt, frekuensi 50/60 Hz dan daya 3200 watt ini digunakan untuk membelah material hasil las gesek. h. Gergaji motor Gambar 3.9. Gergaji motor. Alat yang digunakan untuk memotong material las gesek dengan nama King Rex model REX-15SP. i. Stopwatch j. Loadcell Gambar 3.10. Load cell. Load cell model H3-C3-3.0t-6B berkapasitas 3 ton adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan pada mesin las gesek.

32 2. Bahan Penelitian Bahan yang akan digunakan dalam penelitian seperti pada tabel 3.2 dan 3.3. a. Aluminium Alloy 6061 silinder pejal Tabel 2.4 Paduan aluminium 6061 (Surdia, 2000) Alloy Mg Si Fe Cu Cr Zn Mn Ti 6061 0.99% 0.66% 0.25% 0.31% 0.16% 0.01% 0.08% 0.02% b. Stainless Steel 304 silinder pejal Table 2.5. Paduan Stainless Steel 304 Sumber: Wiryosumarto dan Okumura, 2004. C Si Mn P S N Cr Ni 0.08% 0.75% 2.0% 0.045% 0.030% 0.10% 18-20% 8-11% c. Resin dan Katalis Merupakan bahan yang sering digunakan untuk membuat tempat sebagai wadah spesimen agar mudah di pegang. d. Etsa Etsa digunakan untuk melihat permukaan benda uji agar terlihat saat dilakukan mikroskop. Caranya dengan merusak permukaan menggunakan cairan Hydrofluoric Acid (HF), Asam Clorida (HCl), alkohol 96%, dan aquades. e. Pasta poles (autosol) Pasta poles digunakan untuk menggosok benda yang akan di uji pada permukaannya agar bersih. 3.3. Persiapan Penelitian Persiapan awal yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini adalah melakukan pengecekkan alat dalam kondisi baik supaya hasil dan data yang diperoleh lebih akurat dan teliti, adapun langkah-langkah pemeriksaan meliputi : 3.3.1. Kalibrasi Mesin Friction Welding Kalibrasi Mesin Friction Welding dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pengujian agar sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.

33 Variasi dalam pengujian yang diberikan adalah variasi waktu upset. Sehingga untuk tekanan gesek dan tekanan tempa dikalibrasi hanya pada awalnya saja, karena dianggap konstan. Kalibrasi Mesin Friction Welding dilakukan dengan cara penyetelan tekanan dengan mesin hidrolik menggunakan alat ukur load cell untuk mengukur seberapa besar tekanan yang diberikan. Penyetelan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tekanan setiap dilakukan pembukaan katup secara bervariasi. 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Parameter yang Dipergunakan dalam Perhitungan Pada pengujian ini dilakukan beberapa parameter untuk perhitungan tekanan dan tegangan tarik maksimal diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menghitung Tekanan (P) Tekanan dapat diperoleh dari persamaan sebagai berikut: P = F A... persamaan (3.1.) keterangan: P F : tekanan (MPa) : gaya (N) A : luas penampang (mm 2 ) 3. Menghitung Tegangan Tarik Maksimal Tegangan tarik maksimal dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut: u = F... persamaan (3.2.) Ao keterangan: u F : tegangan tarik maksimal (MPa) : gaya (N) A0 : luas penampang sebelum dibebani (mm 2 ) 3.4.1. Skema Mesin Friction Welding

34 Rem Chuck Putar Chuck Diam Aktuator Hidrolik Pompa Hidrolik Pressure Gauge Spindel Kecepatan Tuas Hidrolik Saklar Motor Saklar Hidrolik Katup Hidrolik Tank Hidrolik Gambar 3.11. Skema Mesin Friction Welding. 3.4.3. Pembuatan Spesimen a. Mempersiapkan alat dan material yang akan digunakan. b. Memotong material dengan panjang aluminium 75 mm dan satainless steel 75 mm. c. Selanjutnya proses pembubutan dengan membentuk spesimen sesuai standar JIS Z 2201. 3.4.4. Proses Pengelasan Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses pengelasan: a. Pembuatan spesimen bahan AA 6061 dan SS AISI 304 sesuai standar JIS Z 2201. Gambar 3.12. Hasil pembuatan spesimen bahan aluminium dan stainless yang sudah dibuat standar JIS Z 2201. b. Melakukan kalibrasi mesin untuk menentukan ukuran besaran yang diinginkan.

35 c. Memasang spesimen uji pada chuck mesin friction welding dengan posisi yang center. Gambar 3.13. Pemasangan bahan diposisikan center. d. Melakukan penyetelan kecepatan putar mesin dengan mengatur spindel pada putaran 1000 rpm. e. Menyalakan saklar motor mesin. f. Melakukan tekanan secara perlahan dengan menarik tuas hidrolik sehingga piston hidrolik bergerak maju sehingga akan terjadi penekanan. g. Melakukan pengamatan waktu yang telah ditentukan sebelumnya saat gesekkan mulai terjadi. h. Setelah waktu tercapai maka mematikan mesin dengan menarik tuas rem sampai langsung berhenti. 3.5. Pelaksanaan Pengujian Tarik 1. Pengujian Tarik Pengujian tarik dilakukan pada spesimen hasil lasan. Spesimen yang digunakan uji tarik dibuat sesuai standard JIS Z2201. Pengujian tarik dilakukan dengan mesin uji tarik universal bermerek Universal Testing Machine (UTM). Dengan bentuk spesimen : Gambar 3.14. Spesimen Hasil Pengelasan.

36 Prosedur pengujian tarik sebagai berikut : a. Mengukur diameter setelah dilakukan pembubutan hasil lasan serta panjang spesimen setelah dilakukan pengelasan menggunakan jangka sorong. b. Menghidupkan mesin uji ( Universal Testing Machine = UTM ). c. Memasang specimen hasil lasan dengan posisi aluminium pada cekam atas (Up) dan stainless steel pada cekam bawah (Down). d. Menjalankan program U60 dan memasukkan dimensi specimen hasil lasan yang akan di uji, seperti gauge lenght, grip lenght, dan diameter. e. Melakukan prepare test untuk menentukan metode pengujian. f. Membuka layar Report untuk menampilkan: Test No, Test date, Area, Yield Point, Yield strength, Elongation, Max. Load,dan Break. g. Melakukan pengujian dengan menekan tombol TEST pada tool box.pengujian akan segera dimulai sampai benda uji patah, dan grafik tegangan-regangannya akan ditampilkan di layar, setelah benda uji patah, mesin akan berhenti secara otomatis. h. Menyimpan data record hasil pengujian dan melepas spesimen yang telah selesai di uji. i. Melakukan pengujian yang sama pada spesimen lainnya. 3.7. Pengamatan Metalografi Untuk dapat melihat struktur mikro dari suatu material khususnya logam kita bisa menggunakan teknik Metallography. Metallography adalah ilmu yang mempelajari karakteristik, struktur dari suatu logam atau paduan. Dalam metallografi ada 2 pengujian yang familiar dilakukan yaitu pengujian makro (makroscope test) dan pengujian mikro (mikroscope test). Pengujian makro (makroscope test) adalah pengujian bahan dimana pengujian tersebut bisa dilakukan hanya dengan mata terbuka dengan tujuan dapat melihat celah dan lubang yang nampak pada permukaan bahan. Angka kevalidan pengujian makro berkisar antara 0,5 sampai 50 kali. Sedangkan pengujian mikro (mikroscope test) adalah proses pengujian terhadap bahan logam yang bentuk kristal logamnya tergolong sangat halus. Sehingga untuk melakukan

37 pengujian harus menggunakan alat yang disebut mikroskop optis yang memiliki kualitas pembesaran antara 50 hingga 3000 kali. Pengujian metallografi ini dapat memberikan gambaran dari bentuk struktur logam yang diuji sehingga dapat diamati lebih lanjut mengenai hubungan struktur pembentuk logam dengan sifat-sifat dari logam tersebut. Prosedur Metallography ini ada beberapa tahapan, yaitu : 1. Pemotongan spesimen 2. Kertas amplas, dengan tingkat kekasaran mulai dari 120, 320, 1000, 1500, dan 2000. Tahap terakhir di autosol dengan amplas nomor 2000 lalu digosok dengan kain perca. 3. Proses pemolesan 4. Bejana untuk etsa 5. Proses pengetsaan 6. Mikroskop metalurgi 7. Spesimen 8. Pengambilan dan penyimpanan foto Beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk uji metallografi yaitu: 1. Pemotongan specimen sesuai dimensi yang di inginkan. 2. Penyalutan (mounting) menggunakan resin agar spesimen mudah untuk dilakukan proses pengamplasan dan pemolesan. 3. Pengamplasan spesimen yang telah di mounting. 4. Pemolesan. 5. Pengetsaan. 1.8. Pengujin Kekerasan Mikro Vickers Pengujian kekerasan diambil enam titik seperti yang terlihat pada gambar 3.10. Pada masing-masing logam diambil tiga titik yaitu pada sambungan lasan, daerah terkena panas (HAZ) dan logam induk.

Gambar 3.15. Posisi pengambilan titik uji. 38

39 3.8. Diagram Alir Penelitian Sebelum dilakukannya proses penelitian pengelasan gesek dibuatlah diagram alir untuk menggambarkan proses-proses oprasional sehingga mudah dipahami dan mudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari proses penelitian. Dilihat gambar 3.15. Mulai Identifikasi Masalah Perencanaan Percobaan 1. Tekanan gesek 35 MPa 2. Waktu gesek 4 detik 3. Tekanan upset 130 Mpa 4. Waktu upset 4,6,8,10,12, 14,16,18,20,22 detik Persiapan Alat dan Bahan Pembuatan Spesimen Uji Pengelasan Gesek (Friction Welding) 1. Putaran 1000 rpm 2. Variasi Waktu Upset Ya A B

40 A B Ya Hasil Pengelasan Gesek 1. Tersambung 2. Pengelasan linear (center) Tidak Proses Pengujian 1. Uji Tarik 2. Uji Mikro 3. Uji Kekerasan Vickers Analisis Data Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.16. Diagram Alir Penelitian.