KEJU. Materi 14 TATAP MUKA KE-14 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

SUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

atau ditambahkan bahan bahan lain. Secara kimia, susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-garam mineral, protein

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. 23,06 %) dan lemak (20,4-33,53 %) dari berat basah. Selain itu keju yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan enzim protease, yaitu pada produksi keju. tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh manusia.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU

PEMBAHASAN Pengujian Aktivitas Rennet dalam Mengkoagulasikan Susu

BAB I PENDAHULUAN. Protease adalah enzim yang memiliki daya katalitik yang spesifik dan

JENIS KEJU DAN PEMBUATAN KEJU

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2014, VOL. 1, NO. 9, 46-51

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Zat makanan yang ada dalam susu

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

TINJAUAN PUSTAKA 1. Bahan Bioaktif Rennet

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

PENGARUH DOSIS RENNET YANG BERBEDA TERHADAP KADAR PROTEIN DAN LEMAK KEJU LUNAK SUSU SAPI

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-13

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KEJU MOZZARELLA DENGAN METODE DIRECT ACIDIFICATION MENGGUNAKAN AIR PERASAN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I. Pendahuluan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi bahan pangan yang

Oleh : Dr.Ir. Astuti, M.P. Ir. Ekosari Roektiningrum, M.P. Himatul Hasanah, M. P

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Mikrobiologi Industri. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

Chemistry In Our Daily Life

PENGARUH JENIS SUSU (SAPI, KAMBING, DAN KACANG KEDELAI) DAN JENIS ENZIM (RENNET, PAPAIN, DAN BROMELIN) DALAM PEMBUATAN KEJU CHEDDAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mentega dan Es Krim. Materi 13 TATAP MUKA KE-13 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Uji Kadar Lemak Keju Cheddar Dengan Variasi Bahan Baku (Sapi, Kambing) Serta Variasi Jenis Starter (Streptococcus lactis, Rhizophus oryzae).

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

Homogenisasi, Separasi, Susu Steril

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Fraksinasi merupakan langkah awal untuk melakukan proses purifikasi. Prinsip fraksinasi menggunakan liquid IEF BioRad Rotofor yakni memisahkan enzim

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Susu merupakan cairan hasil sekresi mamalia betina dengan fungsi utama

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-6

BAB III METODOLOGI. Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan

TINJAUAN PUSTAKA. Susu kambing Jamnapari b. Susu kambing PE a

2015 PENGARUH WAKTU PEMATANGAN TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN SIFAT SENSORI KEJU COTTAGE BERBASIS SUSU KAMBING

TINJAUAN PUSTAKA. masehi. Susu merupakan salah satu produk hasil ternak yang penting bagi. penanganan dan pengolahan secara cepat (Winarno, 1993).

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

PEMANFAATAN EKSTRAK KASAR PAPAIN SEBAGAI KOAGULAN PADA PEMBUATAN KEJU COTTAGE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

PEMBUATAN KEJU DARI SUSU KACANG HIJAU DENGAN BAKTERI LACTOBACILLUS BULGARICUS

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS

PENGOLAHAN TELUR. Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin. Materi 8 TATAP MUKA KE-8 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keju merupakan salah satu produk olahan susu dengan nilai gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini diperoleh dari preparasi bahan, pembuatan keju cottage

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenakkan, karena merasa amis, mual dan sebagainya. Oleh karena itu,

TESIS MAGISTER. Oteh FUJI ASTUTI FEBRIA NIM

Puji Agueng Sanjaya dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):47-53, April 2013

Susu Fermentasi dan Yogurt

PENGOLAHAN DAGING PENGEMPUKAN (TENDERISASI) Materi 7 TATAP MUKA KE-7 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3)

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

Transkripsi:

PENGOLAHAN SUSU KEJU Materi 14 TATAP MUKA KE-14 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

Keju merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara menggumpalkan protein susu (terutama kasein) Kasein dapat digumpalkan oleh enzim proteolitik, asam, panas atau kombinasinya Enzim proteolitik yang digunakan pada proses pembuatan keju secara umum/komersial disebut RENNET, yang dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) yaitu rennet hewani, rennet nabati (tumbuhan), rennet mikroba

PROSES UMUM PROSES PEMBUATAN KEJU

TAHAP PENGASAMAN Tahap ini diperlukan untuk menurunkan ph susu sehingga proses penggumpalan kasein oleh rennet menjadi lebih efektif. Berdasarkan cara menurunkan ph susu, proses pembuatan keju dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu (1) Teknik Pengasaman Langsung (Direct Acidification) dan Teknik Fermentasi (Starter Culture Fermentation)

PENGASAMAN LANGSUNG (DIRECT ACIDIFICATION) Tahap pengasaman diakukan tanpa proses fermentasi (penambahan starter bakteri) Pengasaman dilakukan dengan menambahkan bahan yang sifatnya asam, misalnya asam asetat, asam sitrat, asam laktat, jus buah dll Penambahan rennet dilakukan untuk menyempurnakan penggumpalan Keju yang dihasilkan biasanya langsung dikonsumsi dalam keadaan segar Karakteristik unggul: keju mulur dan mudah meleleh Contoh: keju putih (queso blancho, kesong puti), richota, quark, cottage dll

CONTOH PROSES PEMBUATAN KEJU DENGAN TEKNIK DIRECT ACIDIFICATION

FERMENTASI (STARTER CULTURE FERMENTATION) Pengasaman dilakukan dengan menambahkan bakteri yang akan melakukan proses fermentasi sehingga dihasilkan asam laktat dan susu menjadi asam Selalu diikuti dengan penambahan rennet untuk menggumpalkan kasein Keju yang dihasilkan bisa langsung dikonsumsi dalam keadaan segar atau diperam (ripening) terlebih dahulu. Karakteristik unggul: citarasa, aroma, kandungan senyawa bioaktif Contoh: keju parmesan, cheddar, edam, brie, gouda dll

CONTOH PROSES PEMBUATAN KEJU DENGAN TEKNIK STARTER CULTURE FERMENTATION SUSU SEGAR Pemeraman/ Ripening KEJU MATANG/ PERAM Pasteurisasi KEJU SEGAR Bakteri Asam Laktat Fermentasi/ Pengasaman Pressing Rennet Koagulasi/Curding CURD Pemotongan curd Pemisahan whey dari curd Garam WHEY

TIPE BAKTERI STARTER UNTUK MEMBUAT KEJU A. STARTER MESOPHILIC Suhu optimum untuk tumbuh 26-30C Bakteri: Leuconostoc lactis subsp lactis; Leuconostoc lactis subsp cremoris (biasa disebut starter tipe O pada pembuatan keju Cheddar); Leuconostoc mesenteroides subsp cremoris B. STARTER THERMOPHILIC Suhu optimum untuk tumbuh 42C Bakteri: Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus spp (Lb. helveticus; Lb. debrueckii subsp bulgaricus, dan Lb. delbruckii subsp lactis). Banyak dipakai pada pembuatan keju di Itali dan Swiss; namun juga dipakai pada pembuatan keju Cheddar dan Gouda untuk memaksimalkan proses fermentasi C. STATER TAMBAHAN (SECONDARY ATAU ADJUNCT STARTER) Tidak banyak memproduksi asam laktat tapi seringkali ditambahkan, misalnya propionibacteria, bifidobacteria dan juga penicillium Sebagai bakteri probiotik atau untuk membantu memunculkan citarasa khas pada saat keju diperam (ripening)

PERAN MIKROBA (BAKTERI/STARTER) PADA PEMBUATAN KEJU Menghasilkan asam laktat dengan bahan dasar karbohidrat melalui proses fermentasi; sehingga ph susu turun (keasaman meningkat) Membentuk lubang-lubang (eyes) pada beberapa jenis keju dengan dihasilkannya gas CO2 Menghasilkan metabolit (produk proses metabolisme) yang mempengaruhi citarasa dan aroma keju; terutama pada proses pemeraman (ripening) Memecah makromolekul terutama protein, karbohidrat dan lemak sehingga terbentuk senyawa-senyawa sederhana, seperti asam-asam amino dan asam lemak, sehingga lebih mudah dicerna/diserap oleh saluran pencernaan Memecah polipeptida (protein) dan melepaskan peptida bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan

Terbentuknya lubang-lubang (eyes) pada beberapa jenis keju (misalnya keju Swiss, Edam, Gouda) merupakan akibat dari terbentuknya gas CO2 oleh bakteri, misalnya oleh bakteri Propionibacterium freudenreichii

PROSES PENGGUMPALAN (KOAGULASI) Tahap penggumpalan merupakan tahap penting pada proses pembuatan keju; yang dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu Tahap Enzimatis dan Tahap Aggregasi) Tahap 1 (ENZIMATIS) Kasein Rennet parakasein + makropeptida Tahap 2 (AGGREGASI) Ca 2+ ; >18 o C Larut dalam fase cair Gel (curd) Curd merupakan jaringan (network atau matrik) kasein yang didalamnya terperangkap globula lemak, air, kalsium dan beberapa molekul lain McSweeney, 2007. Cheese Problem Solved. CRC Press

Koagulasi pada proses pembuatan keju juga disebut CURDING WHEY Penelitian di lab THT CURD

RENNET Merupakan istilah umum untuk bahan yang mengandung enzim proteinase yang dapat menggumpalkan susu RENNET HEWANI diperoleh dari abomasum ruminansia yang masih menyusui dengan enzim proteinase utama: chymosin; enzim lain yang terkandung adalah pepsin. Rennet hewani dapat berupa cairan, pasta maupun kering RENNET TUMBUHAN diperoleh dari beberapa jenis tanaman, misalnya bunga tanaman Cynara (Cynara cardunculus) yang tumbuh liar di Amerika Latin. Contoh lain adalah enzim papain dari pepaya RENNET MIKROBA diperoleh dari mikroorganisme seperti Rhizomucor meihei, Rhizomucor pusillus, Cryphonectria parasitica. Juga enzim chymosin murni yang dihasilkan oleh bakteri hasil rekayasa genetika

Rennet berbentuk tablet kering yang tersedia secara komersial

RENNET HEWANI diperoleh dari ekstrak abomasum anak sapi (pedet) karena mengandung enzim protease utama chymosin (rennin) ABOMASUM PEDET (menyusui, belum banyak mengkonsumsi hijauan) ABOMASUM SAPI (sudah tidak menyusui, pakan hijauan) 88 94 % rennin 6 12 % pepsin 90 94 % pepsin 6 10 % rennin. Rennin stabil pada ph 5.3 6.4

MEMBUAT RENNET DARI ABOMASUM Abomasum dipisahkan dari bagian lain, bersihkan dari isi namun jangan sampai mukosanya (di dinding bagian dalam) hilang. Sebaiknya tidak dicuci terlalu bersih. Taburkan sedikit garam pada abomasum dan ratakan. Biarkan abomasum mengering pada suhu kamar. Abomasum kering dapat disimpan lama untuk persediaan. Abomasum juga dapat disimpan dalam bentuk basah dengan menambahkan 30% garam dan disimpan pada wadah gelas tertutup. Potong sekitar 1-2 gram abomasum kering menjadi potongan kecil-kecil; masukan dalam 30 ml air hangat yang telah ditambah sedikit asam cuka. Bisa juga digunakan 30 ml whey dari proses pembuatan keju sebelumnya. Simpan dalam kulkas semalam. Sumber: http://biology.clc.uc.edu/fankhauser

Pisahkan cairan dari potongan abomasum dengan cara menyaring. Cairan yang mengandung enzim siap untuk digunakan untuk menggumpalkan susu Tambahkan cairan abomasum dalam satu liter susu yang telah diasamkan (fermentasi). Aduk hingga rata kemudian dibiarkan selama 60 menit Susu memisah menjadi curd dan whey akibat kerja rennet

PROSES PEMERAMAN (RIPENING atau AGING) Waktu pemeraman berkisar atara 2 minggu (misalnya keju Mozarela) sampai 2 tahun (misalnya keju Parmigiano dari Itali dan beberapa keju Cheddar) Berbagai preses biokimia dan mikrobiologi terjadi pada keju selama diperam MIKROBIOLOGI: kelanjutan aktivitas dari bakteri starter (LAB); tumbuhkan beberapa jenis mikroorganisme asam laktat non-starter (NSLAB) BIOKIMIA: fermentasi asam laktat menjadi asam propionat, asetat, CO2, H2O; pemecahan protein menjadi asam amino, pemecahan lemak menjadi asam-asam lemak; terbentuknya senyawa2 volatil yang mempengaruhi aroma keju dll.

Ilustrasi tempat memeram keju

PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER REVIEW DAN DISKUSI KUIS PRA-UAS

SELESAI LABORATORIUM TEKNOLOGI HASIL TERNAK