ANALISIS SOAL. 1. Analisis Butir Soal 2. Analisis Perangkat Soal

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SOAL. 1. Analisis Butir Soal. 2. Analisis Perangkat Soal

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

BAB II. PENGUASAAN KONSEP FISIKA BAGI MAHASISWA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal

KUALITAS TES PRA OLIMPIADE BIDANG STUDI MATEMATIKA TINGKAT SMP DI KOTA BAUBAU

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

PENDEKATAN PENILAIAN Grading Nilai

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

DAFTAR ISI ABSTRAK PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB III METODE PENELITIAN

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI.. v. DAFTAR TABEL.. vii. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

Sebagaimana ditunjukkan sebelumnya suatu tes hasil belajar dapat dipakai untuk menyatakan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

PRINSIP PENILAIAN. (Retno Wahyuningsih) Prinsip-prinsip Penilaian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. MODEL PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM, KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI...

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

Syarat-syarat data yang baik adalah: Data harus Akurat. Data harus relevan Data harus uptodate

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS SOAL. Analisis Butir Soal 2. Analisis Perangkat Soal

Analisis Butir Soal Butir soal akan di-analisis mutunya berdasarkan karakteristik butir soal yaitu : Tingkat kesukaran butir soal Daya beda butir soal Berfungsi tidaknya pilihan

Analisis perangkat soal Perangkat soal akan di-analisis mutunya dengan spesifikasi : Validitas Reliabilitas

Kelemahan Butir Soal Kelemahan pokok butir soal yang dibuat pengajar adalah pada konstruksinya yang kurang tersusun dengan baik disebabkan a.l : Kurang waktu Kurang terlatih Belum terbiasa menggunakan butir test baku (di Indonesia belum lazim) Tidak adanya uji coba mutu butir soal Karenanya perlu pemahaman analisis soal

Perlunya Analisis Butir Soal Konstruksi Butir Soal kurang baik disiapkan Butir Soal kurang berfungsi sebagai alat ukur yang sahih terpercaya Lebih tepat bagi tes obyektif dibanding tes uraian Mengetahui kelemahan butir tes Mengevaluasi ketepatan tes terhadap tujuan pembelajaran Mengetahui soal yang baik untuk bank soal dan klas paralel

Karakteristik dan Spesifikasi Butir Soal Karakteristik Butir Soal yaitu parameter kuantitatif butir soal Spesifikasi Butir Soal yaitu parameter kualitatif butir soal yang didasarkan pendapat expert judgement

Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran Daya Beda Berfungsi Tidaknya Pilihan

TINGKAT KESUKARAN (p) Butir Soal Yaitu Proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal tersebut Makin besar (p) yang berarti makin besar proporsi mhs yang menjawab benar maka makin rendah tingkat kesulitan butir soal (butir soal makin mudah) Tingkat kesukaran berkisar antara. sampai dengan.. Bila butir soal mempunyai tingkat kesukaran. maka tidak seorang pun peserta tes dapat menjawab soal tersebut dengan benar. Tingkat kesukaran. berarti bahwa semua peserta dapat menjawab butir soal dengan benar.

Rumus : TINGKAT KESUKARAN (p) Butir Soal jumlah yang menjawab benar p = ----------------------------------- jumlah seluruh peserta tes Bila suatu butir tes tingkat kesukarannya.45 maka berarti soal tersebut mempunyai nilai kesukaran.45 untuk kelompok peserta tes tersebut

Skor hasil tes. N= =jawaban benar =jawaban salah 2 3 4 5 6 7 8 9 jumlah. Adam 2. Burhan 3. Carik 4. Dira 5. Elia 6. Fatur 7. Gani 8. Hamid 9. Inem. Joni Jumlah P. 8.8 7.7 4.4 7.7 6.6 7.7 8.8 7.7 3.3 6 7 9 8 4 7 7 4 5

DARI TABEL SKOR HASIL MAHASISWA Tingkat kesukaran butir soal tidak menunjukkan soal tersebut baik atau tidak baik namun menunjukkan sukar atau mudah untuk suatu kelompok tes tertentu (spesifik kelompok). Bila suatu kelompok lebih dari 5 peserta tes maka perlu dibuat pembagian 3 kelompok yaitu atas, tengah dan bawah untuk memudahkan analisa. Kelompok tengah tidak disertakan dalam analisis butir soal.

Tingkat Kesukaran Perangkat Soal Ditentukan dengan menjumlah tingkat kesukaran semua butir soal kemudian dibagi dengan jumlah butir soal. Rumus P (naskah ujian)= sum(p) N P = tingkat kesulitan naskah ujian p = tingkat kesulitan butir soal N = jumlah butir soal

Tabel tingkat kesulitan Naskah Soal Tingkat kesulitan Sukar Sedang Mudah Nilai P..25.26.75.76.

Untuk menyusun naskah ujian sebaiknya digunakan butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran berimbang sebagai berikut : Sukar : 25 % Sedang : 5 % Mudah : 25 % Dengan komposisi demikian maka dapat diterapkan penilaian berdasar PAP atau PAN. Bila komposisi tidak berimbang maka agak tidak dimungkinkan penilaian berdasar acuan normal (PAN) karena penilaian kemampuan yang dihasilkan tidak akan terdistribusikan dalam suatu kurva normal.

DAYA BEDA Indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal membedakan kelompok yang ber-prestasi tinggi dan kelompok yang ber-prestasi rendah diantara para peserta tes.

Kalkulasi Daya Beda Susun urutan peserta tes berdasar skor yang diperolehnya mulai tertinggi sampai dengan terendah Bagi peserta menjadi dua kelompok sama besar jumlahnya. Bila jumlah peserta lebih dari 5 orang maka diambil 27% dari kelompok atas dan 27% dari kelompok bawah Hitung jumlah kelompok atas dan kelompok bawah yang menjawab benar. Kalkulasikan proporsi (p) peserta yang menjawab benar untuk masing-masing kelompok. Kurangilah proporsi kelompok atas dari kelompok bawah maka diperolehlah indeks daya beda butir soal tersebut.

Contoh Perhitungan Daya Beda Soal Misalnya dalam test yang diikuti peserta, 5 di kelompok atas, 5 di kelompok bawah, bila kelompok atas yang menjawab benar adalah 5 orang sedangkan kelompok bawah hanya 2 orang. Maka proporsi kelompok atas adalah 5 / 5 =. dan proporsi kelompok bawah 2 / 5 =.4 Jadi Daya Beda Soal :..4 =.6

Indeks Daya Beda Soal berkisar antara +. sampai -. Daya Beda +. berarti bahwa semua anggota kelompok atas menjawab benar terhadap butir soal sedangkan kelompok bawah seluruhnya menjawab salah -- dan sebaliknya.

Berfungsi tidaknya pilihan Untuk menentukan berfungsi tidaknya pengecoh. Diadakan analisis butir soal. Untuk keperluan analisis ini lembar jawaban peserta ujian dipilah mana yang termasuk kelompok atas dan kelompok bawah yang dijadikan sumber informasi. Distribusi jawaban kedua kelompok ini untuk setiap butir dimasukkan dalam satu tabel seperti contoh

A B** C D Atas 4 Bawah 2 Jumlah 6 2 Jawaban yang benar adalah B**. Kebanyakan peserta memilih B. Jawaban pengecoh C dan D ada yang memilih terutama mereka di kelompok bawah dengan demikian pengecoh berfungsi sebagai jawaban yang salah

A B C D** Atas 3 Bawah 2 2 Jumlah 2 3 5 Jawaban yang benar D** kebanyakan peserta memilih D. Pengecoh B dan C ada yang memilih tetapi pengecoh A tidak ada yang memilih Jadi Soal harus diperbaiki terutama untuk pilihan A

A** B C D Atas 2 2 Bawah 3 Jumlah 4 2 3 Jawaban yang benar A. Peserta paling banyak memilih A terutama kelompo bawah. Jawaban B,C,D berfungsi tetapi kelompok atas justru pilihannya pada B dan C. Jadi Soal harus diganti. Sebaran demikian muingkin disebabkan oleh rumusan pokok soal yang kurang baik atau pilihan B dan C demikian menarik sebagai jawaban yang benar atau pilhan A harus diperbaiki

Spesifikasi Butir Soal Validitas Isi Butir Soal Keakuratan pengukuran terhadap tujuan yang ingin dicapai

Validitas Isi Butir Soal Setiap butir soal secara spesifik mengukur satu bagian tertentu dari isi pelajaran yang telah diajarkan. Masalah yang mungkin timbul adalah butir soal dikonstruksi dengan kurang baik untuk mengukur suatu bagian pelajaran tertentu Analisis validitas harus dilakukan oleh mereka yang ahli dalam bidang studi tersebut yang bisa dimulai dari kisi-kisi soal

Keterukuran Tujuan Untuk analisa ini diperlukan penguasaan akan tujuan pembelajaran yang sangat dipengaruhi oleh taksonomi Bloom (956).

Karakteristik Perangkat Tes Reliabilitas Adanya sumber ketidak akuratan tes dapat berupa butir tes yang mendua, terlalu sukar atau jumlah butir soal tidak mewakili materi belajar Konsep reliabilitas diartikan sebagai sejauh mana suatu alat ukur diyakini memberikan informasi yang konsisten dan tidak mendua tentang karakteristik peserta tes yang diujikan (benar-benar hasil uji bukan kebetulan atau spekulasi mahasiswa)

.Tentang skor Skor yang diperoleh Skor yang sesungguhnya Skor yang keliru Skor yang diperoleh = skor sesungguhnya skor yang keliru.

Validitas Seberapa jauh perangkat tes berguna dalam mengambil keputusan yang relevan dengan tujuan yang ditentukan Analisis kualitatif oleh para ahli di bidang studi tertentu.