BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN
|
|
- Fanny Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Suatu alat ukur selayaknya memiliki ketepatan, keakuratan dan konsistensi sesuai dengan apa yang akan diukurnya. Tidak terkecuali alat ukur bidang pendidikan yang banyak mengukur kemampuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Alat ukur yang tepat, akurat dan cenderung konsisten merupakan ciri khas sekaligus menandakan kualitas dari suatu alat ukur, sehingga ketika dilakukan suatu pengukuran tidak ada keraguan baik dalam prosesnya maupun hasilnya. Kualitas suatu alat ukur dapat mengindikasikan bahwa alat tersebut memiliki keterandalan dalam mengukur. Seperti halnya tes dan non tes dalam bidang pendidikan kejuruan memiliki kriteria tersendiri sebagai ukuran kualitas dari alat ukur tersebut. Dengan demikian, kualitas alat ukur atau instrumen dalam pembelajaran merupakan hal yang penting agar pendidik dapat memberikan informasi tentang kegiatan pengukurannya dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dari para stakeholdersnya. Oleh karena itu, setelah melaksanakan perkuliahan ini, anda diharapkan dapat: 1. Memahami tentang konsep validitas instrumen pembelajaran. Memahami tentang konsep reliabilitas instrumen pembelajaran 3. Memahami tentang konsep tingkat kesukaran tes 4. Memahami tentang konsep daya beda tes 5. Dapat menghitung validitas instrumen pembelajaran 6. Dapat menghitung reliabilitas instrumen pembelajaran 7. Dapat menghitung tingkat kesukaran tes 8. Dapat menghitung daya beda tes 9. Menarik kesimpulan tentang kualitas instrumen pembelajaran B. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Djaali :004). Menurut Zainal (010) valid, artinya suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Misalnya, alat ukur mata pelajaran 86
2 87 Fisika, maka alat ukur tersebut harus betul-betul dan hanya mengukur kemampuan peserta didik dalam mempelajari Fisika, tidak boleh dicampuradukkan dengan materi pelajaran yang lain. Suatu alat ukur baik tes maupun non tes dikatakan memiliki validitas, apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada kegiatan pengukuran tersebut. Artinya, hasil ukur dari pengukuran tersebut mengindikasikan besaran dan satuan yang tepat dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Nasution (1996) mengatakan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen yang benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur. Suatu alat ukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat itu. Meter itu valid karena mengukur jarak. Demikian pula timbangan valid karena mengukur berat. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan tingkat kesesuaian antara alat ukur dengan sesuatu yang akan diukurnya. Validitas dalam kaitannya dengan instrumen tes dan non tes dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu 1. Validitas Isi Validitas isi merupakan kesesuaian alat ukur dengan materi, standar kompetensi dan indikator yang akan diukurnya. Suatu instrumen dapat dikatakan valid secara isi, manakala butir-butirnya merujuk pada hal-hal tersebut di atas. Instrumen yang valid secara isi harus dapat mencerminkan isi yang proporsional dan menyeluruh dari keterwakilan indikator, materi maupun standar kompetensi yang akan diukur. Proporsi yang tepat tidak harus merata, boleh jadi keterwakilannya hanya di satu atau dua butir saja di dalam seperangkat instrumen tersebut.. Validitas Konstruk Validitas konstruk merupakan kesesuaian butir-butir instrumen dengan konstruk, konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan pada suatu instrumen. Validitas konstruk umumnya digunakan pada instrumeninstrumen yang menggunakan konsep baik yang bersifat performance typical maupun performance maximum. Untuk menentukan validitas konstruk suatu instrumen harus dilakukan proses penelahaan teoretis terhadap suatu konsep dari variabel yang hendak diukur, mulai dari perumusan kontruk, penentuan dimensi dan indikator, sampai pada penjabaran dan penulisan butir-butir instrumen. Perumusan konstruk harus
3 88 dilakukan berdasarkan sintesis dari konsep-konsep dasar tentang variabel tertentu yang hendak diukur melalui proses analisis dan komparasi yang logis. Dimensi dan indikator dijabarkan dari konstruk yang telah dirumuskan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Seberapa jauh indikator tersebut merupakan indikator yang tepat dari konstruk yang telah dirumuskan. b. Indikator-indikator dari suatu konstruk harus homogen, konsisten dan konvergen untuk mengukur konstruk dari variabel yang hendak diukur. c. Indikator-indikator tersebut harus lengkap untuk mengukur suatu konstruk secara utuh. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwasanya validitas konstruk dapat dilakukan melalui penelaahan atau justifikasi pakar atau penilaian kelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau konsten dari variabel yang hendak diukur. 3. Validitas struktur Sebuah instrumen tes dapat dikatakan valid jika strukturnya memenuhi syarat-syarat dalam struktur instrumen yang berlaku baik secara umum maupun secara khusus. Validitas struktur yang bersifat umum, pada dasarnya didasarkan adanya steam dan option pada tes jenis obyektif (pilihan ganda, menjodohkan, atau B-S) maupun pertanyaan dan jawaban pada soal isian, melengkapi, maupun essay. Sedangkan validitas struktur yang khusus pada dasarnya disesuaikan atau merujuk pada standarisasi yang dikeluarkan instansi maupun lembaga pendidikan yang terkait dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya variasi dari berbagai lembaga baik secara format, struktur maupun tampilan sangat mungkin terjadi. 4. Validitas Empirik Validitas empiris atau validitas kriteria merupakan validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Kriteria internal adalah tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedangkan eksternal adalah hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen itu yang menjadi kriteria. Ukuran lain yang sudah dianggap baku atau dapat dipercaya dapat pula dijadikan kriteria eksternal.
4 89 a. Validitas internal Validitas internal termasuk kelompok validitas kriteria yang merupakan validitas yang diukur dengan besaran yang menggunakan instrumen sebagai satu kesatuan (keseluruhan butir) sebagai kriteria untuk menentukan validitas item atau butir dari instrumen itu. Dengan begitu, validitas internal mengacu pada validitas butir. Validitas butir yang biasa juga disebut validitas internal diperlihatkan oleh seberapa jauh hasil ukur butir tersebut konsisten dengan hasil ukur instrumen sebagai satu kesatuan. Oleh karena itu, validitas butir tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen. Jika koefisien korelasi positif dan signifikan, maka butir tersebut dapat dianggap valid berdasarkan ukuran validitas internal. Apabila besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total bernilai positif, makin besar koefisien korelasi maka validitas butir juga makin tinggi. Koefisien korelasi yang tinggi antara skor butir dengan skor total mencerminkan tingginya konsistensi antara hasil ukur keseluruhan instrumen dengan hasil ukur butir instrumen. Untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen digunakan rumus statistika yang sesuai dengan jenis skor butir dari instrumen tersebut. Jika skor butir kontinum, maka untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen digunakan koefisien korelasi Product moment (r) sebagai berikut : r = XY ( X )( Y ) ( X ) n. y { n. x }{ ( Y ) } n. Keterangan : r = koefisien korelasi butir soal X = Skor pada butir ke-x Y = Skor total Σ x = Jumlah kuadrat butir X Σ y = Jumlah kuadrat skor total Jika skor butir dikotomi, maka untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen digunakan koefisien korelasi biserial (r bis ) sebagai berikut :
5 90 r pbi = Xi Xt St pi qi Keterangan: r bis = koefisien korelasi butir X X p i q i i t = Rata-rata butir ke-i = Rata-rata total = Proporsi jawaban benar = Proporsi jawaban salah S t = varians skor total b. Validitas eksternal Validitas eksternal merupakan validitas yang diukur berdasarkan kriteria eksternal. Kriteria eksternal dapat berupa hasil ukur instrumen baku atau instrumen yang dianggap baku atau dapat pula hasil ukur lain yang sudah tersedia dan dapat dipercaya sebagai ukuran dari suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Validitas eksternal diperlihatkan oleh suatu besaran yang merupakan hasil perhitungan statistika. Jika menggunakan hasil ukur instrumen yang sudah baku sebagai kriteria eksternal, maka besaran validitas eksternal dari instrumen yang telah dikembangkan didapat dengan jalan mengkorelasikan skor hasil ukur instrumen yang dikembangkan dengan skor hasil ukur instrumen baku yang dijadikan kriteria. Makin tinggi koefisien korelasi yang diapat, maka validitas instrumen yang dikembangkan juga makin baik. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas eksternal adalah nilai tabel r (r tabel product moment). Jika koefisien korelasi skor hasil ukur instrumen yang dikembangkan dengan skor hasil ukur instrumen baku lebih besar dari r tabel, maka instrumen yang dikembangkan dapat dianggap valid berdasarkan kriteria eksternal yang dipilih. Jadi keputusan uji validitas dalam hal ini adalah mengenai valid atau tidaknya instrumen sebagai satu kesatuan utuh, bukan valid atau tidaknya butir instrumen seperti pada validitas internal. Ditinjau dari kriteria eksternal yang dipilih, validitas eksternal dapat dibedakan atas dua macam, yaitu validitas prediktif dan validitas kongkruen. Validitas prediktif merupakan validitas yang lebih bersifat melihat hasil ukur saat ini dengan ukuran pembanding atau penampilan pembanding masa
6 91 yang akan datang. Sedangkan validitas kongkruen merupakan validitas yang membandingkan hasil ukur yang dilakukan secara bersamaan dari kedua alat ukur tersebut. Validitas prediktif umumnya digunakan guru ketika awal tahun akademik/ pelajaran dengan melihat nilai siswa secara keseluruhan. Nilai keseluruhan siswa merupakan dasar prediksi guru untuk mempersiapkan pembelajaran di kelas berikutnya dalam satu semester. Apabila nilai-nilai tersebut dikorelasikan dengan hasil ujian akhir semester dan menghasilkan korelasi yang positif dan signifikan, maka nilai siswa pada kelas sebelumnya dapat dikatakan valid berdasarkan validitas prediktif. Validitas kongkruen umumnya digunakan guru pada saat membandingkan atau mengkorelasikan antara nilai-nilai harian siswa dengan nilai ujian tengah semester atau ujian akhir semester. Nilai harian merupakan penampilan (performance) pembanding yang dapat menjadi kriteria kemampuan siswa pada saat yang bersamaan dengan hasil ujian siswa. Apabila nilai-nilai tersebut dikorelasikan dan menghasilkan koefisien yang postif dan signifikan, maka dapat dikatakan valid berdasarkan validitas kongkruen. C. Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata reliable, yang berarti dapat dipercaya. Menurut Nasution (1996) alat ukur yang reliabel adalah bila alat itu digunakan untuk mengukur suatu gejala yang berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama. Sedangkan Djaali mengatakan bahwa reliabilitas berarti sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah. Zainal (010) mengatakan reliabel, artinya suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel atau handal jika ia mempunyai hasil yang taat asas. Misalnya, suatu alat ukur diberikan kepada sekelompok peserta didik saat ini, kemudian diberikan lagi kepada sekelompok peserta didik yang sama pada saat yang akan datang, dan ternyata hasilnya sama atau mendekati sama, maka dapat dikatakan alat ukur tersebut mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil pengukuran dari sebuah alat ukur yang dikenakan pada suatu subyek/obyek yang dengan memperhatikan perubahan aspek dalam diri subyek/obyek ukur. Artinya, pengukuran akan menghasilkan skor yang relatif sama pada suatu
7 9 subyek/obyek, selama tidak terjadi perubahan aspek ukur di dalam diri subyek/obyek tersebut. Konsep reliabilitas berkaitan erat dengan konsep error alat ukur dan hasil dari suatu pengukuran. Artinya, sejauh mana tingkat kosnsitensi dalam pengukuran jika dilakukan berulang-ulang terhadap satu subyek yang sama, atau sejauh mana tingkat konsistensi hasil pengukuran yang terkait dengan pengambilan sampel. Sama halnya dengan validitas, dalam perhitungan reliabilitas pada umumnya menggunakan bantuan statistika dalam perhitungannya disesuaikan dengan jenis skor butir yang akan dihitung. Jika skor butir yang akan dihitung kontinum, maka untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus koefisien alpha (alpha cronbach) sebagai berikut: α = k k 1 si 1 St Keterangan: α = Koefisien reliabilitas k = Banyaknya butir S i S t = varians skor butir = varians skor total Namun, jika skor butir yang akan dihitung dikotomi, maka untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus KR-0 (kurder richardson-0) sebagai berikut: r kk = k piqi 1 k 1 St Keterangan: r kk = Koefisien reliabilitas k = Banyaknya butir p = Proporsi jawaban benar q = Proporsi jawaban salah S t = varians skor total D. Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berada pada kelompok atas atau berkemampuan tinggi dengan peserta
8 93 didik yang berada pada kelompok bawah atau berkemampuan rendah. Gambarannya adalah peserta didik yang berada pada kelompok atas tentu akan lebih mampu menjawab butir tes (pada tingkat kesukaran mudah dan sedang) dibandingkan dengan peserta didik yang berada pada kelompok bawah. Indeks daya pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi. Semakin tinggi proporsi itu, maka semakin baik soal tersebut membedakan antara siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah. Untuk menguji daya pembeda (DP) ini, Anda perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil. 3. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik banyak (di atas 30) dapat ditetapkan 7 %. Angka 7% merupakan angka diskriminan atau wilayah ektsrim dari sebaran populasi atau sampel. 4. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas maupun kelompok bawah). 5. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus : Keterangan : DP = daya pembeda J = jumlah peserta J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab suatu butir dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab suatu butir dengan benar P A = Proporsi kelompok atas menjawab benar P B = Proporsi kelompok bawah menjawab benar
9 94 6. Membandingkan daya pembeda dengan kriteria seperti berikut : 0.40 ke atas = sangat baik 0,30-0,39 = baik 0,0-0,9 = cukup, soal perlu perbaikan 0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang E. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah proporsi atau peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar (sehingga tidak ada yang dapat menjawab dengan benar) atau tidak terlalu mudah (sehingga semua siswa dapat menjawab dengan benar). Soal yang terlalu sukar akan membuat siswa kehabisan waktu yang berujung pada keputusasaan dalam mencari jawaban benar dan begitu pun sebaliknya soal yang terlalu mudah akan membuat siswa tidak bergairah dalam mencari jawaban benar. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus : Keterangan : = rata-rata = Jumlah skor total n = banyaknya butir. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
10 95 3. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut : 0,00-0,30 = sukar 0,31-0,70 = sedang 0,71-1,00 = mudah 4. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran (poin ) dengan kriteria (poin 3) F. Fungsi pengecoh (distraktor) Fungsi pengecoh atau distraktor adalah jawaban salah yang memiliki daya tarik tersendiri dalam mengalihkan jawaban. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh peserta tes berarti pengecoh tersebut kurang baik dan cenderung tidak homogen dengan jawaban lain. Sebaliknya, pengecoh yang baik apabila memiliki daya tarik bagi peserta tes sehingga terjadi pengalihan jawaban terutama bagi peserta tes yang kurang memahami konsep, kurang menguasai bahan atau yang lupa dikarenakan suatu dan lain hal. Walaupun demikian, pengecoh yang baik memiliki batas toleransi pemilih minimal 5 % dan maksimal 40% terpilih 1 dari 3 atau 4 alternatif jawaban salah (jika memiliki alternatif jawaban 5, maka 1 jawaban benar 4 alternatif jawaban salah). Hal ini disebabkan jika pengecoh pada satu alternatif jawaban terlalu banyak dipilih oleh peserta tes, dikhawatirkan kunci jawabannya lah yang salah atau mungkin saja jawaban tersebut merupakan nama lain atau bentuk lain dari jawaban yang benar. Selain pengecoh, dalam istilah evaluasi pembelajaran yang dikenal dengan testee yang tidak memilih jawaban dari 3, 4 atau 5 alternatif jawaban yang diberikan. Testee yang seperti ini dinamakan Omit atau dengan kata lain memilih untuk tidak memilih. Kelompok omit ini tidak dapat diikutsertakan ke dalam perhitungan atau pertimbangan pengecoh, namun dibatasi jumlahnya maksimal 10 % dari peserta dalam satu butir tes. Suatu pengecoh, dapat diperlakukan dengan tiga cara, yaitu: 1. Diterima, karena sudah baik. Ditolak, karena tidak baik. 3. Ditulis kembali (direvisi), karena kurang baik Dalam penulisan soal, bisa jadi terjadi kesalahan pengetikan, atau kalimat yang tidak jelas terutama pada bagian pengecoh. Oleh karena itu, apabila masih dapat diperbaiki, sebaiknya diperbaiki atau tidak dibuang.
11 96 G. Contoh Perhitungan Kualitas Butir Instrumen 1. Validitas a. Skor kontinum Hitunglah validitas dan reliabilitas dari data di bawah ini Nomor Resp. Hasil Uji Coba instrumen tes mekanika (essay) Nomor Butir Hasil Uji Coba instrumen tes mekanika (essay) Nomor Nomor Butir Resp Sebelum Sesudah VALIDITAS
12 97 r- hitung 0,580 0,53 0,930 0,813 0,174 0,781 0,955 0,434 0,757 0,757 r- tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Statu s valid valid valid valid drop valid valid valid valid valid Kesimpulan Terdapat 9 butir yang valid, artinya butir tersebut layak digunakan untuk mengukur kemampuan mekanika siswa karena terbukti dapat mengukur sesuatu yang semestinya diukur. b. Skor dikotomis Hitunglah validitas dan reliabilitas dari data di bawah ini Hasil Uji Coba instrumen hasil belajar dasar otomotif Nomor Resp. Nomor Butir A B C D E F Hasil Uji Coba instrumen hasil belajar dasar otomotif Nomor Nomor Butir Resp Sebelum Sesudah VALIDITAS r-hitung 0,913 0,755 0,68 0,68 0,05 0,84 0,913 0,84 0,05 0,84 r-tabel 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 Status valid valid valid valid drop valid valid valid drop valid
13 98 Kesimpulan Terdapat 8 butir yang valid, artinya butir tersebut layak digunakan untuk mengukur kemampuan dasar-dasar otomotif siswa karena terbukti dapat mengukur sesuatu yang semestinya diukur.. Reliabilitas a. Skor kontinum Hasil Uji Coba instrumen tes gambar teknik (essay) Nomor Nomor Butir Resp Sebelum Sesudah RELIABILITAS k 10 Var. 11,567 Var. Butir 0,456 0,33 0,489 0,67 0,178 0,944 0,33 0,100 0,100 V ar. 3,000 Butir Alpha 0,83 Kesimpulan: Tingkat konsistensi dari tes tersebut cukup baik karena koefisien di atas 0,800. Artinya tes tersebut memiliki kemampuan dalam menghasilkan skor yang relatif sama, stabil atau konsisten dalam tiap pengukurannya.
14 99 b. Skor dikotomis Hitunglah validitas dan reliabilitas dari data di bawah ini Hasil Uji Coba instrumen hasil belajar matematika Nomor Resp. Nomor Butir A B C D E F Hasil Uji Coba instrumen hasil belajar Matematika Nomor Resp. Nomor Butir Sebel um Sesud ah RELIABILITAS k 8 Var. 9,4667 Var. Butir 0,67 0,67 0,167 0,167 0,300 0,67 0,300 0,300 Va r. Butir,0333 Alpha 0,897 Kesimpulan : Tingkat konsistensi dari tes tersebut cukup baik karena koefisien di atas 0,800. Artinya tes tersebut memiliki kemampuan dalam menghasilkan skor yang relatif sama, stabil atau konsisten dalam tiap pengukurannya.
15 Daya beda, Tingkat kesukaran dan Fungsi pengecoh Contoh perhitungan Daya beda, Tingkat kesukaran dan Fungsi pengecoh Pilihan A B C* D E O Jumlah jawaban Kelompok atas Kelompok bawah Jumlah C = kunci jawaban *Daya beda D = P A - P B D = = D = 0,433 *Tingkat kesukaran P = = 0,35 *Distraktor Semua distraktor sudah berfungsi dengan baik karena sudah dipilih lebih dari 5% testee. Sedangkan dari segi Omit cukup baik, karena terdapat 5% testee yang omit dan tidak lebih dari 40 %.
KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN
KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN A. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketetpatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Djaali
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIK
BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung
Lebih terperinciVALIDITAS DAN RELIABILITAS SUATU INSTRUMEN PENELITIAN
VALIDITAS DAN RELIABILITAS SUATU INSTRUMEN PENELITIAN Zulkifli Matondang Abstrak Instrumen merupakan suatu alat yang dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data dari
Lebih terperinciAnalisis Instrumen (Soal)
Analisis Instrumen (Soal) Oleh Dr. Zulkifli Matondang, M.Si PPs Unimed - Medan Pendahuluan Menganalisis instrumen (tes/non-tes), merupakan upaya untuk mengetahui tingkat kebaikan butir instrumen yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP
34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP Negeri 2 Limboto, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo dengan waktu penelitian
Lebih terperinciPertemuan Ke-7. Uji Persyaratan Instrumen : Validitas
Pertemuan Ke-7 Uji Persyaratan Instrumen : Validitas M. Jainuri, S.Pd Pendidikan Matematika-STKIP YPM Bangko 1 Uji Persyaratan Instrumen Validitas Instrumen Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIN. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemandirian belajar siswa pada pembelajaran qidah khlak di kelas VIII MTs
Lebih terperinciKONSEP INSTRUMEN PENELITIAN PENDIDIKAN
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. Tahun ke-13, No. 066, Mei 2007 KONSEP INSTRUMEN PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: Baso Intang Sappaile ) Abstrak: Instrumen merupakan suatu alat yang memenuhi persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Cibadak Sukabumi yang terletak di Jalan Almuwahidin No.691 RT/RW.03/02 Desa Karang Tengah Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Indramayu yang terletak di Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 3.2 Subjek
Lebih terperinciBAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB
BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB A. Deskripsi Data Keberhasilan suatu penelitian tidak dapat terlepas dari adanya sekumpulan data,
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN
BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Lokasi Penelitian dalam penelitian ini yaitu Di Desa Selaawi Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. 2. Populasi dan Sampel Sumber data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole (SNAKMA Cikole) yang beralamat di Jl. Raya Tangkuban Parahu KM. 22 Cikole
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Butir Soal Analisis butir soal hasil ujian nasional Matematika tahun 010 pada siswa kelas IX MTs di Kota Banjarmasin merupakan bagian dari analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKANSEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN
Lebih terperincir P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode Penelitian ini merupakan perbandingan reliabilitas tes hasil belajar matematika berdasar metode penskoran number-right score dan metode
Lebih terperinciBAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN
BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN ANALISIS POKOK UJI DRA. SITI SRIYATI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI ANALISIS POKOK UJI / TEKNIK ANALISIS SOAL TES ISTILAH YANG DIBERIKAN PADA PEKERJAAN YANG
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan
22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini difokuskan pada kualitas validitas isi dan validitas konstruk pada alat ukur penilaian literasi sains yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experimental design), bentuk yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.
Lebih terperinciVALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Pertemuan 7 VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Tujuan Setelah perkuliahan ini diharapkan dapat: Menjelaskan tentang pengertian validitas dan penerapannya dalam menguji instrument penelitian pendidikan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
85 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hasil Analisis Kualitas Tes a. Validitas Tes Dalam menentukan validitas soal yang disusun oleh guru ini menggunakan lembar
Lebih terperinci(Luhut Panggabean, 1996: 31)
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciTES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
1 Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016 TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Robi Awaludin Alumni UIN Raden Fatah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
variabel. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain A III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif
Lebih terperinciKata kunci : Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Tes Fisika Buatan Guru SMA/MA di Kabupaten Boalemo
Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Tes Fisika Buatan Guru SMA/MA DikabupatenBoalemo Maryam Tamadu, Prof. Enos Taruh *, Ahmad Zainuri ** Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika F.MIPA Universitas
Lebih terperinciEVALUASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI
EVALUASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI VALIDITAS SRI HAYATI Salah satu manfaat kerjasama internasional di bidang perdagangan adalah A. meningkatkan kebutuhan masyarakat B. memenuhi kebutuhan masyarakat C. memperbanyak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri
22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara tahun pelajaran 2012/2013 yaitu sebanyak
Lebih terperinciWORKSHOP DIREKTOR DIKLAT
WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT ANALISIS BUTIR SOAL TERHADAP INSTRUMEN EVALUASI KEGIATAN DIKLAT Oleh: Mutaqi, MPd., MT Kerjasama UDIKLAT PT PLN (PERSERO) SEMARANG DAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT UNY YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian korelasional. Menurut Arikunto (006) penelitian korelasional bertujuan
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati
ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal matematika pada UKA PLPG
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi
1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan pendapat Sumadi Suryabrata (2006:82) bahwa : Metode penelitian korelasional
Lebih terperinciKUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 1 No. 1 Mei 213 KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 211/212 Muhammad Idris 1), Arvyaty
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga kita membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang mendalam untuk bisa menguasainya. Di antara keterampilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN Oleh : Dr.Ir. Pudji Muljono, MSi Disampaikan pada Lokakarya Peningkatan Suasana Akademik Jurusan Ekonomi FIS-UNJ tanggal sampai dengan 9 Agustus 00 A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan
44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa
Lebih terperinciBAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR
BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 MACAM-MACAM VALIDITAS Hasil yang diperoleh dalam kegiatan evaluasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seperangkat soal Latihan Ujian
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seperangkat soal Latihan Ujian Nasional (LUN) IPA seluruh SMP Negeri di Bandar Lampung Tahun Ajaran 008/009..
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Uji Validitas Kuesioner Tujuan dari pengujian validitas adalah untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan telah tepat atau cermat dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas ini menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah, rancangan penelitian digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan pendekatan dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu
8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan menempatkan subyek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Uji coba soal tes open-ended problem melibatkan responden siswa SMA kelas XI IPA di sekolah yang berbeda. Untuk uji coba 1 dan uji coba 2 melibatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.
BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Peneliti memilih jenis penelitian kuantitatif karena dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
Lebih terperinciUJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF
UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF Sebelum instrument digunakan dalam pengambilan data penelitian, maka sebaiknya instrument dilakukan beberapa uji agar instrument yang digunakan memberikan hasil yang lebih akurat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam menyusun tes matematika. Dengan demikian jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciUji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Devi Kusmarrifah devikusmarrifah@ymail.com LisensiDokumen: Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com Seluruhdokumen di StatistikaPendidikan.Com dapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru di kelas XI IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran 2013/2014,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Akuntansi SMK PGRI 4 Bandar
31 III. METODE PENELITIAN A. Subyek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Akuntansi SMK PGRI 4 Bandar Lampung semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa yaitu 35
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo
26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 4 kelas, terdiri dari kelas
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Evaluasi dengan. Memperhatikan Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Siswa
162 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Evaluasi dengan Memperhatikan Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Siswa Rangkaian proses pengembangan perangkat evaluasi pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan untuk melihat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN Pengolahan tes hasil belajar dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: 1) Dengan membuat analisis soal (item
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan metode korelasional. Teknik sampling
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional
Lebih terperinciANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE
ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE Azis Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unidayan Baubau Email: azis_nasam@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah
32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya dapat dilihat berupa angka-angka. Sedangkan data dianalisis
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah
Lebih terperinci