Bahan Rakernas MARI

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

Assalamu alaikum Wr. Wb.

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

LAPORAN KETUA PANITIA PELAKSANA (OC) RAPAT KERJA NASIONAL MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2012 MANADO, 28 OKTOBER S.D 1 NOVEMBER 2012

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

PENGADILAN TINGGI MAKASSAR Jl. Jend. Urip Sumoharjo KM. 4 Telp. (0411) , Fax. (0411) M A K A S S A R 90232

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

GUBERNUR PAPUA. Syaloom, Salam sejahtera bagi kita semua, Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA PEKAN PANUTAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPh 2012 DI KABUPATEN KULONPROGO Wates, 6 Maret 2013

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

MEWUJUDKAN VISI PERADILAN MILITER YANG AGUNG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin adalah:

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BAB.I PENDAHULUAN. A. Kebijakan Umum Peradilan

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Assalamualaikum Wr. Wb

PANITERA/SEKRETARIS PENGADILAN TINGGI JAKARTA

L A K I P TAHUN 2013

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS DAN PENYERAHAN DPA-SKPD KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Penegakan Hukum yang dilaksanakan oleh Mahkamah Syar iyah Aceh tidak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DAFTAR ISI. Halaman Sampul... Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I. Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tugas dan Fungsi...

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan disesuaikan dengan Undang undang Nomor 3 Tahun 2006 Pengadilan Agama

LAPORAN KETUA PANITIA PELAKSANA (OC) RAPAT KERJA NASIONAL MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2011 JAKARTA, 18 S.D 22 SEPTEMBER 2011

LAPORAN BULANAN PERIODE MEI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 21 MARET Senin, 21 Maret 2016

KATA PENGANTAR. Tangerang, 16 Januari 2014 Panitera/Sekretaris, Pengadilan Agama Tangerang. ttd H. E. ALI MANSUR

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AGENDA. I. Reformasi Birokrasi dan Reformasi Peradilan. Hasil penilaian TQA RB Tindak lanjut Reformasi Peradilan: visi ke depan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PELANTIKAN PEJABAT PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 11 JANUARI

REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TINGGI PALEMBANG TAHUN PENGADILAN TINGGI PALEMBANG JL. JENDERAL SUDIRMAN KM.

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Assalamu alaikum Wr.Wb Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAPORAN BULANAN PERIODE JUNI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

LAPORAN BULANAN PERIODE NOVEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN WAKIL KETUA BPK-RI, DALAM RANGKA PERESMIAN PERWAKILAN BPK-RI DI JAMBI 27 AGUSTUS 2007

NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

AMANAT KETUA MAHKAMAH AGUNG RI PADA HARI JADI MAHKAMAH AGUNG KE Agustus 2014

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERAN HUMAS DALAM MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG BERSIH, PROFESIONAL DAN MELAYANI

LAPORAN BULANAN PERIODE OKTOBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUN 2014

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

LAPORAN BULANAN PERIODE DESEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

ngadilan Agama Tangerang

LAPORAN BULANAN PERIODE JULI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA

Di awal kesempatan ini saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara yang yang telah dilantik sebagai pengawas sekolah dan kepala sekolah.

Transkripsi:

Bahan Rakernas MARI 2011 1

RAPAT KERJA NASIONAL MAHKAMAH AGUNG RI Dengan PARA PIMPINAN MAHKAMAH AGUNG, HAKIM AGUNG, HAKIM AGUNG AD HAC, PEJABAT ESELON I, II MAHKAMAH AGUNG, PIMPINAN DAN PANITERA/SEKRETARIS PENGADILAN TINGKAT BANDING DAN PENGADILAN TINGKAT PERTAMA SELURUH INDONESIA (Dr. H. Ahmad Kamil, SH., M.Hum) ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SELAIAN. - Yang Mulia Bapak Ketua Mahkamah Agung RI; - Yang Mulia Bapak Wakil Ketua Mahkamah Agung RI bidang Yudisial; - Yang Mulia Para Bapak Ketua Muda Mahkamah Agung RI; - Yang Mulia Para Bapak/Ibu Hakim Agung dan Hakim Agung Ad Hoc pada Mahkamah Agung RI - Yth. Para Pejabat Eselon I dan II pada Mahkamah Agung RI; - Yth. Para Ketua dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding, Para Ketua dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama dari empat lingkungan peradilan seluruh Indonesia; - Dan hadirin undangan yang kami mulyakan. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, atas berkat rahmat-nya, kita semua dalam keadaan sehat wal-afiat dan dengan hidmat dapat mengikuti jalannya acara Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI. Teriring do a semoga Allah Swt meridhoi seluruh rangkaian acara yang akan kita lewati dalam beberapa hari, Amin. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah Bahan Rakernas MARI 2011 2

memberikan teladan kepada ummat manusia dalam konteks hablun minallahi wahablun minannas. Hadirin sekalian, RAKERNAS Mahkamah Agung tahun lalu, yang diselenggarakan di HOTEL NOVOTEL Balik Papan, telah mengusung tema besar SEMANGAT PERUBAHAN MENUJU PERADILAN YANG AGUNG 1 dengan scenario CETAK BIRU DAN RENSTRA BADAN PERADILAN 2010-2035. Hal ini telah menjadi kebijakan tekad segenap unsur pimpinan Mahkamah Agung, pimpinan Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama seluruh Indonesia dari empat lingkungan peradilan, sebagai konsekwensi logis dari sebuah visi besar menuju cita-cita TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG dengan misi Menjaga indepemdensi badan peradilan, memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada masyarakat pencari keadilan, meningkatkan kwalitas kepemimpinan badan peradilan, dan meningkatkan kredibilitas serta transparansi badan peradilan 2. Rakernas kali ini mengusung tema MENINGKATKAN PERAN PENGADILAN TINGKAT BANDING SEBAGAI KAWAL DEPAN MAHKAMAH AGUNG RI. Potensi dan kekuatan lembaga Perubahan, dan Lembaga Permeberdayaan diyakini memiliki relevansi kemampuan untuk membangun landasan filosofi dan operasional menuju terwujudnya cita-cita peradilan agung. Dalam konteks perubahan, Heraclitus menemukan ajaran bahwa Tiada yang abadai di dunia ini, keculai perubahan itu sendiri 3, seluruh yang ada di dunia ini sebagai objek filsafat sejatinya selalu bergerak tanpa henti menuju perubahan. Perubahan menuju cita-cita peradilan agung harus menjangkau perubahan sistem pola pikir (konsep), dan pola tindak (manajemen) secara sinergis dan berkesinambungan. Dalam kerja sistem, keterkaitan kegagalan dan kesuksesan sub- 1 Draf Final Buku Cetak Biru Pembaruan Peradilan II 2010-2035, hal. 23 2 Ibid, hal. 24 3 Laporan tahunan, tahun 2010, hal. 27 Bahan Rakernas MARI 2011 3

sistem akan berdampak pada keseluruhan kinerja, maka kerjasama dan pemberdayaan masing-masing peran secara proporsional menjadi sangat urgen. Peran, dalam kamus besar bahasa Indonesia mengandung arti Perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat 4, sedangkan Peranan dimaknai sebagai Bagian yang dimainkan oleh seseorang, tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa 5. Dalam konteks tema Rakernas Meningkatkan Peran Pengadilan Tingkat Banding sebagai Kawal Depan Mahkamah Agung dikandung pengertian bahwa Pengadilan Tingkat Banding sebagai bagian dari organ organisasi kekuasaan kehakiman di bawah Mahkamah Agung, harus diberdayafungsikan untuk ikut ambil bagian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pembinaan dan pengawasan. Keterbatasan anggaran, keterbatasan tenaga SDM, luasnya wilayah hukum Mahkamah Agung, dan jauhnya rentang kendali pelayanan, menjadi reasoning pertimbangan untuk mengusung tema Rakernas tahun ini. Dengan memberdayakan potensi kekuatan pengadilan tingkat banding di seluruh Indonesia, maka rentang kendali pelayanan yang jauh, memakan waktu lama dan membutuhkan biaya operasional yang mahal akan dapat diatasi dengan memotong rentang jarak dan waktu pembinaan dan pengawasan, sehingga akan melahirkan sistem pembinaan dan pengawasan yang sederhana, merata, cepat, efektif dan efisien. Luasnya wilayah Kekuasaan Kehakiman yang dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara 6, membawa dampak beban berat dalam mengimplimentasikan fungsi pembinaan dan pengawasan yang oleh undang-undang menjadi kewajiban konstitusional Mahkamah Agung, maka tanpa mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara, Pembinaan dan 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, 2003, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 854. 5 Ibid. 6 Pasal 18 UU. No. 48/2009 Bahan Rakernas MARI 2011 4

pengawasan umum terhadap hakim dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung 7. Pembinaan dan pengawasan yang dipikul oleh Mahkamah Agung, bukan hanya terletak pada bidang teknis yudisial, tetapi menjangkau wilayah organisasi, administrasi dan finansial 8. Tambahan kewenangan pembinaan dan pengawasan Mahkamah Agung tersebut, menjadi semakin berat beban tugas dan fungsi pembinaan dan pengawasan Mahkamah Agung yang dijalankan oleh tenaga SDM yang terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, gagasan pengembangan isu meningkatkan peran pengadilan tingkat banding sebagai kawal depan Mahkamah Agung dalam konteks mempercepat terwujudnya peradilan yang agung, adalah ide gagasan besar yang patut mendapatkan apresiasi. Ide peningkatan peran pengadilan tingkat banding sebagai kawal depan Mahkamah Agung untuk membantu menjalankan tugas-tugas pembinaan dan pengawasan menuntut adanya pelatihan-pelatihan teknis untuk membangun penguatan teknis auditor keuangan, pembinaan penguatan kemampuan Administrasi Umum, pembinaan penguatan bindalmin, pembinaan penguatan manajemen SDM, pembinaan penguatan kemampuan teknis yudisial, dan lain-lain. Dalam konteks ini, maka peranan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung melalui Badan Pusdiklatlitbang untuk menyatukan persepsi dan teknis di lapangan menjadi sangat urgen. Para peserta direkrut dari tenaga-tenaga hakim tinggi yang potensial dari segi fisik, kesehatan, dan kemampuan intelektual serta ketrampilan. Harus dipastikan bahwa kemampuan intelektual dan teknis auditor dari pengadilan tingkat banding yang ditampilkan sebagai agen of change tidak jauh berbeda dengan kemampuan intelektual dan tekinis auditor yang dimiliki Mahkamah Agung. Potensi diri para hakim dan pejabat structural di pengadilan tingkat banding sejatinya cukup besar, namun selama ini kurang dimanfaatkan, karena terbatasnya anggaran dan tidak diberdayakannya secara maksimal oleh sebuah sistem, sehingga 7 Pasal 13 UU.No.8/2004, tentang Perubahan kedua atas UU. No. 2/1986. 8 Pasal 21 UU. No. 48/2009, Organisasi, admnistrasi, dan financial Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya berada di kekuasaan Mahkamah Agung. Bahan Rakernas MARI 2011 5

laporan dan tugas-tugas pembinaan serta pengawasan yang ada di pengadilan tingkat pertama dari empat lingkungan peradilan cukup dilakukan oleh aparatur SDM pengadilan tingkat banding, tidak perlu petugas dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung turun, kecuali dalam kasus-kasus dan pembinaan serta pengawasan tertentu yang sifatnya eksepsional. Dengan system tersebut, maka dapat diandaikan Mahkamah Agung melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap internal Mahkamah Agung dan Pengadilan Tingkat Banding; Pengadilan tingkat banding melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengadilan tingkat pertama. Bidang Pengawasan Pengaduan masyarakat bisa dijadikan sebagai salah satu di antara bahan untuk melakukan langkah-langkah kebijakan dasar untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan. Oleh karena itu, respons yang baik dalam memproses pengaduan masyarakat adalah bagian dari bentuk peningkatan pelayanan Mahkamah Agung terhadap publik untuk menuju peradilan yang agung. Respons yang cepat dan tepat terhadap pengaduan masyarakat menjadi amanat Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 076/KMA/SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di Lingkungan Lembaga Peradilan. Pedoman ini diterbitkan sebagai upaya Mahkamah Agung untuk menciptakan sistem penanganan pengaduan yang ideal, yang menjanjikan dampak positif terhadap masyarakat, khususnya para pencari keadilan, sehingga masyarakat merasa terlayani dengan baik, dan aparat pengadilan yang menjalankan tugas dapat mendengar langsung dari masyarakat sebagai pelapor. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tersebut memberikan garis normatif transparansi dan akuntabilitas penanganan pengaduan, terjaminnya hak-hak Pelapor dan atau Terlapor, batasan waktu penanganan pengaduan, serta media yang harus tersedia untuk penyampaian laporan atau pengaduan. Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya harus memastikan tersedianya meja informasi di empat Bahan Rakernas MARI 2011 6

lingkungan peradilan yang sekaligus sebagai meja pengaduan; tersedianya sarana pengaduan secara online, melalui pos, atau secara langsung disampaikan oleh Pelapor/Pengadu; tersedianya brosur tentang prosedur penyampaian dan penanganan pengaduan; dan enerimaan pengaduan melalui satu pintu. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI.No: 076/KMA/ SK/VI/2009 tersebut juga mengatur jenis pengaduan yang tidak layak diproses. Suatu pengaduan dinyatakan tidak layak proses apabila identitas pelapor tidak jelas dan materi pengaduan tidak logis dan tidak memadai, fakta dan perbuatan yang diadukan terjadi lebih dari dua tahun sebelum pengaduan diterima pengadilan. Penguatan organisasi pengawasan dalam konteks manajemen organisasi yang baik mutlak dilakukan, sebab Mahakamah Agung pemegang kekuasaan pengawasan tertinggi terhadap hakim dari empat lingkungan peradilan di bawahnya. Pemberdayaan pengadilan tingkat banding untuk ikut terlibat dalam menindak lanjuti laporan publik adalah kondisi mendesak untuk ditindaklanjuti dan harus sejalan dengan dengan kondisi SDM peradilan. Saat ini ada sekitar 800 satuan kerja, dengan jumlah pegawai sekitar 35.000 pegawai yang tersebar dari sabang sampai meraoke, dengan sekitar 38 tenaga fungsional pengawasan, dikaitkan dengan beban kerja Badan Pengawasan yang terus meningkat, berdampak pada keharusan adanya pparadigma kebijakan pengadaan tenaga kebutuhan SDM pengawasan dan jumlah anggaran yang ideal tersedia. Penguatan penguasaan auditor bidang administrasi dan keuangan merupakan kebijakan mendesak yang harus dijalankan oleh Mahkamah Agung, mengingat SDM yang ada rata-rata tidak memiliki latar belakang pendidikan keuangan, dan administrasi. Ketika ide peningkatan peran pengadilan tingkat banding sebagai kawal depan Mahkamah Agung, maka kebijakan peningkatan kualitas pengetahuan di bidang administrasi dan akuntansi di pengadilan tingkat banding harus ditingkatkan. Meningkatnya jumlah laporan pengaduan publik yang masuk ke Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI yang mengharuskan penanganan cepat, menambah urgensi tema Pemberdayaan Pengadilan Tingkat Banding sebagai Kawal Depan Bahan Rakernas MARI 2011 7

Mahkamah Agung RI. Grafik tren perkembangan pengaduan yang masuk ke Mahkamah Agung dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, dapat di lihat pada table berikut 9 : Tabel perkembangan jumlah pengaduan. NO TAHUN JUMLAH PENGADUAN 1 2006 505 2 2007 532 3 2008 1919 4 2009 2140 5 2010 2204 Jumlah hukuman disiplin aparat Peradilan 2006-2010 NO TAHUN JUMLAH 1 2006 51 2 2007 44 3 2008 90 4 2009 180 5 2010 228 Berdasarkan data-data tersebut menunjukkan betapa tugaspembinaan dan pengawasan Mahkamah Agung untuk menindaklanjuti setiap laporan public yang masuk dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Jika semuanya ditangani oleh aparatur dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung yang jumlahnya sangat terbatas, akan menambah persoalan tersendiri di lapangan, maka ide peningkatan peran pengadilan tingkat anding untuk menjalankan sebagian tugas-tugas pembinaan, 9 Sumber data diambil dari laporan tahunan, tahun 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 Bahan Rakernas MARI 2011 8

pengawasan dan tindak lanjut atas pengaduan masyarakat menjadi sangat urgen dan mendesak sebagai uapaya mempercepat terwujudnya pelayanan peradilan yang agung. Pembinaan dan Pengawasan Finansial Finansial menjadi bagian penting dari sebuah organisasi. Sejak berlakunya system peradilan satu atap di bawah Mahkamah Agung, maka pembinaan dan pengawasan system financial dalam konteks pengelolaan anggaran yang baik juga berada di bawah pembinaan dan pengawasan Mahkamah Agung. Pagu Indikatif Mahkamah Agung RI Tahun 2009 dan 2010 menjadi problem tersendiri, karena dilihat dari perbandingan dengan Pagu Indikatif tahun 2008 justru mengalami penurunan di saat beban kerja dan anggraran Mahkamah Agung mengalami peningkatan signifikan. Sesuai Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 0080/M.PPN/04/2009, SE-1223/MK/2009 tanggal 16 April 2009 tentang Pagu Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian/ Lembaga Tahun 2010 telah ditetapkan Pagu Indikatif Mahkamah Agung RI Tahun 2010 sebesar Rp5.181.255.300.000,- (lima triliun seratus delapan puluh satu milyar dua ratus lima puluh lima juta tiga ratus ribu rupiah). Pagu indikatif ini telah disepakati dalam dokumen Trilateral Meeting Pembahasan Rancangan RKP-K/L 2010. Terhadap pagu indikatif tersebut, ada kebijakan Pemerintah RI untuk melakukan optimalisasi Pagu Indikatif K/L tahun 2010 seperti tersebut dalam Surat Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas No. 2541/ D-8/05/2009 tanggal 11 Mei 2009 pada pokoknya agar Mahkamah Agung RI melakukan efisiensi pagu belanja tidak mengikat sebesar Rp245.000.000.000,-. Mahkamah Agung RI melalui Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI No. 189/ SEK/01/V/2009 tanggal 14 Mei 2009 memberikan tanggapan dan penjelasan berkaitan tugas Mahkamah Agung RI dalam rangka pelaksanaan sistem peradilan satu atap (one roof system) agar tidak dilakukan efisiensi dan tetap sesuai dengan Pagu Indikatif Bahan Rakernas MARI 2011 9

Rp5.181.255.300.000,- (lima triliun seratus delapan puluh satu milyar dua ratus lima puluh lima juta tiga ratus ribu rupiah). Sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan RI No. SE-1927/MK.02/2009 tanggal 6 Juli 2009 tentang Pagu Sementara Kementerian Negara/Lembaga tahun 2010 ditetapkan sebesar Rp5.181.255.300.000,- (lima triliun seratus delapan puluh satu milyar dua ratus lima puluh lima juta tiga ratus ribu rupiah) sesuai pagu indikatif. Selanjutnya, jumlah ini dituangkan dalam RKA-KL Mahkamah Agung RI tahun 2010 meliputi 7 (tujuh) Satuan Kerja Unit Eselon I dan 802 Satuan Kerja Daerah 10. Sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan RI No. SE-2679/MK.02/2009 tanggal 24 September 2009 tentang Pagu Definitif Kementerian Negara/Lembaga tahun 2010, ditetapkan pagu definitif Mahkamah Agung RI tahun 2010 sebesar Rp5.219.948.230.000,- (Lima triliun dua ratus sembilan belas milyar sembilan ratus empat puluh delapan juta dua ratus tiga puluh ribu rupiah). Jika dibandingkan dengan pagu definitif Mahkamah Agung RI tahun 2009 sebesar Rp5.473.085.231.000,- terjadi penurunan sebesar Rp153.137.001.000,- (4.63 %). Pagu defitinif Mahkamah Agung RI tahun 2010 sebesar Rp5.219.948.230.000,- (Lima triliun dua ratus sembilan belas milyar sembilan ratus empat puluh delapan juta dua ratus tiga puluh ribu rupiah) yang dituangkan ke dalam RKA-KL Mahkamah Agung RI tahun 2010 meliputi 7 (tujuh) Satuan Kerja Unit Eselon I dan 802 Satuan Kerja Daerah. Berikut ini digambarkan perbandingan alokasi anggaran pagu definitif Mahkamah Agung Tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Angka-angka ini menunjukkan perbandingan dinamika anggaran Mahkamah Agung dari tahun ke tahun selama lima tahun terakhir. 10 Laporan tahunan, tahun 2010, hal. 342 Bahan Rakernas MARI 2011 10

Dinamika anggaran Mahkamah Agung 2006-2010 11 NO TAHUN JUMLAH ANGGARAN 1 2006 2.202.196.000.000 2 2007 3.091.726.309.000 3 2008 6.454.081.211.000 4 2009 5.473.085.231.000 5 2010 5.219.948.230.000 Gambaran Prosentase Alokasi Belanja Pusat dan Daerah tahun 2010 12 NO ALOKASI BELANJA JUMLAH RP. % 1 Pusat 2.665.810.315.000; 51,07% 2 Daerah 2.554.137.915.000; 48,93% Jumlah 5.219.948.230.000; 100% Data sarana dan prasarana pada empat lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung selama 2007 sampai dengan 2011, meliputi pengadaan tanah, pembangunan gedung kantor, pembangunan rumah dinas, rehab gedung kantor, dan rehab rumah dinas, dapat dilihat pada tabel berikut: TAHUN ANGGARAN PENGADAAN TANAH GEDUNG KANTOR dan rumah dinas REHAB KANTOR DAN RUMAH DINAS 2007 76 bidang 219 unit 300 unit 2008 48 bidang 128 unit 286 unit 2009 23 bidang 136 unit 147 unit 2010 11 bidang 108 unit 124 unit 2011 55 bidang 128 unit 209 unit Data diambil dari Kepala Biro Perencanaan Mahkamah Agung RI. 11 Data dikutip dari laporan tahunan, tahun 2010, hal. 346 12 Laporan tahunan, tahun 2010, hal.344 Bahan Rakernas MARI 2011 11

Perencanaan alokasi anggaran pusat dan daerah yang telah terjadi pada tahun 2010 tersebut, tergambar 51% ada di pusat, dan 49% ada di daerah. Jika tema rakernas kali ini menghasilkan rekomendasi meningkatkan peran pengadilan tingkat banding sebagai kawal depan Mahkamah Agung secara konsisten, maka ke depan harus terjadi perubahan paradigma perencanaan alokasi anggaran antara pusat dan daerah. Perbandingan alokasi pusat dan daerah harus menggambarkan bentuk piramida yang menggambarkan alokasi anggaran mesti lebih banyak di pusatkan di daeran atau 25% pusat, 75% di daerah. Dengan paradigma ini, maka potensi daerah dapat dimaksimalkan untuk menjalankan sebagian besar tugas pembinaan dan pengawasan yang tersebar di daerah-daerah. Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Energi tema peningkatan peran pengadilan tingkat banding sebagai kawal depan Mahkamah Agung, menuntut komitmen pembaruan system pembinaan sumber daya manusia peradilan di tingkat banding, baik hakim,, maupun pejabat struktur lain yang dipandang mamapu menjalankan tugas-tugas delegasi pembinaan dan pengawasan dari Mahkamah Agung RI. Pembinaan dan pengelolaan SDM terus dilakukan bukan hanya pada area teknis yudisial, tetapi juga area non-teknis yudisial. Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas akan sangat menentukan capaian-capaian menuju Badan Peradilan Indonesia yang Agung. Oleh karena itu, sistem manajemen SDM di Mahkamah Agung dijalankan dengan menggunakan basis kompetensi. Sistem pembinaan dan pengelolaan SDM yang baik akan melahirkan tenaga-tenaga profesional yang akan menopang visi dan misi Mahkamah Agung ke depan. Sistem yang baik juga akan menentukan efektivitas database kepegawaian. Sehingga diperlukan agenda-agenda pembaruan yang terintegrasi dengan seluruh jajaran Mahkamah Agung Republik Indonesia. Bahan Rakernas MARI 2011 12

Berikut ini gambaran singkat pertumbuhan rekrutmen pegawai Mahkamah Agung dan empat lingkungan peradilan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir untuk disebar pada 800 satuan kerja seluruh Indonesia: TAHUN CALON HAKIM CPNS JUMLAH 2006 500 113 613 2007 200 323 523 2008 257 1560 1817 2009 200 1501 1701 2010 205 1178 1383 Sumber data diperoleh dari Kabag. Mutasi 1 Biro Kepegawaian MA.RI, tanggal 7-9-2011 Data tersebut menunjukkan ada tingkat penurunan jumlah rekrutmen tenaga Calon Hakim dari tahun ke-tahun lima tahun terakhir, namun rekrutmen yang dibutuhkan untuk tenaga non hakim mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan sejak berlakunya sistem satu atap di bawah Mahkamah Agung RI, tenaga non hakim yang membidangi bidang administrasi, organisasi, dan finansial sangat dibutuhkan ketersediaan tenaga tersebut. Mengingat semakin bertambahnya pemekaran kabupaten dan propinsi baru, yang menuntut pembentukan kantor pengadilan baru, maka dapat diprediksi Mahkamah Agung dan jajarannya masih sangat kekuarangan sumber daya manusia. Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 sebagai scenario akademik yang akan membimbing SDM Mahkamah Agung dan peradilan sebagai pelayan agung terhadap masyarakat pencari keadilan. Ada beberapa agenda pembinaan SDM peradilan antara lain pembaruan sistem rekrutmen hakim, penataan sistem informasi kepegawaian, dan pembinaan hakim-hakim pengadilan khusus, terutama Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Bahan Rakernas MARI 2011 13

Gagasan peningkatan peran pengadilan tingkat banding sebagai kawal depan Mahkamah Agung untuk membantu menjalankan tugas-tugas pembinaan dan pengawasan menuntut adanya pelatihan-pelatihan teknis untuk membangun penguatan teknis auditor keuangan, pembinaan penguatan kemampuan Administrasi Umum, pembinaan penguatan bindalmin, pembinaan penguatan manajemen SDM, pembinaan penguatan kemampuan teknis yudisial, dan lain-lain. Dalam konteks ini, maka peranan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung melalui Badan Pusdiklatlitbang untuk menyatukan persepsi dan teknis di lapangan menjadi sangat urgen. Para peserta direkrut dari tenaga-tenaga hakim tinggi yang potensial dari segi fisik, kesehatan, dan kemampuan intelektual serta ketrampilan. Harus dipastikan bahwa kemampuan intelektual dan teknis auditor dari pengadilan tingkat banding yang ditampilkan sebagai agen of change tidak jauh berbeda dengan kemampuan intelektual dan tekinis auditor yang dimiliki Mahkamah Agung. Potensi diri para hakim dan pejabat structural di pengadilan tingkat banding sejatinya cukup besar, namun selama ini kurang dimanfaatkan, karena terbatasnya anggaran dan tidak diberdayakannya secara maksimal oleh sebuah sistem, sehingga laporan dan tugas-tugas pembinaan serta pengawasan yang ada di pengadilan tingkat pertama dari empat lingkungan peradilan cukup dilakukan oleh aparatur SDM pengadilan tingkat banding, tidak perlu petugas dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung turun, kecuali dalam kasus-kasus dan pembinaan serta pengawasan tertentu yang sifatnya eksepsional. Dengan system tersebut, maka dapat diandaikan Mahkamah Agung melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap internal Mahkamah Agung dan Pengadilan Tingkat Banding; Pengadilan tingkat banding melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengadilan tingkat pertama. Terbatasnya lembar halaman yang tersedia, mengakibatkan terbatasnya uraian bidang-bidang pengawasan; Penelitian, pengembangan, pendidikan dan pelatihan hokum dan peradilan; Pembinaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia; Akses public atas informasi dan dukungan teknologi informasi; Alokasi dan realisasi Bahan Rakernas MARI 2011 14

anggaran; dan lain-lain. Namun yang pasti bahwa kebijakan peningkatan peran pengadilan tingkat banding sebagai kawal depan Mahkamah Agung, akan membawa dampak perubahan kebijakan menyeluruh mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan; Penelitian, pengembangan, pendidikan dan pelatihan hokum dan peradilan; Pembinaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia; Akses public atas informasi dan dukungan teknologi informasi; Alokasi dan realisasi anggaran. Demikian, mohon maaf atas segala kekuarngan dan terima kasih atas perhatian serta kerjasama yang telah terjalin baik selama ini. Selamat mengikuti Rakernas semoga sukses. Jakarta, 22 Agustus 2011 Wakil Ketua MA RI Bidang Non Yudisial ttd. DR. H.AHMAD KAMI, SH., M.Hum. Bahan Rakernas MARI 2011 15