PENGARUH TIPE POLA ASUH IBU TERHADAP PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU SRIJAYA DESA PUCANG MILIRAN KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Dinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI KOTA SEMARANG

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

Oleh : Suyanti ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

HUBUNGAN FREKUENSI PIJAT DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

1 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

Transkripsi:

PENGARUH TIPE POLA ASUH IBU TERHADAP PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU SRIJAYA DESA PUCANG MILIRAN KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN Wiwin Rohmawati 1), Nur Afida Rahmawati 2) Abstrak : Pertumbuhan anak adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktural tubuh sebagian atau seluruhnya sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan salah satunya adalah faktor lingkungan yaitu faktor psikososial adalah pola asuh. Studi pendahuluan yang telah dilakukan dari 10 balita terdapat 5 balita yang mengalami gangguan pertumbuhan dimana ibu menggunakan pola asuh bersifat otoriter 40%, demokratis 30%, permisif 30%.Pada dasarnya pola asuh yang baik tersebut bertujuan kedepannya pertumbuhan anak berjalan dengan normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pola asuh ibu terhadap pertumbuhan balita. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik, pendekatan waktu yang digunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran kecamatan Tulung Kabupaten Klaten terdapat 53 balita. Dengan metode pengambilan total sampling. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini dari 53 balita yang mengalami pertumbuhan normal terdapat 29 balita (54,7%) dengan ibu yang menerapkan tipe pola asuh demokratis 18 (34%), permisif 6 (11,3%), otoriter 5 (9,4%) dan 24 balita (45,3%) mengalami pertumbuhan tidak normal dengan ibu yang menerapkan tipe pola asuh demokratis 6 (11,3%), permisif 9 (17.0%), otoriter 9 (17,0%). Nilai X 2 hitung 7.336, sedangkan p = 0.026 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada antara tipe pola asuh ibu terhadap pertumbuhan balita di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Diharapkan pada ibu agar dapat menerapkan tipe pola asuh demokratis. Kata Kunci : Pola asuh, Pertumbuhan balita

2 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 1-13 A. PENDAHULUAN Anak merupakan aset yang sangat berharga bagi setiap orang tua. Sebagai orang tua tentu menginginkan anak tumbuh dan berkembang dengan baik mendapatkan pendidikan yang dapat mengembangkan potensi, bakat dan ketrampilan yang dimilikinya secara maksimal. Orang tua juga menginginkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan akhlak, moral dan budi pekerti yang baik sehingga si anak dapat menjadi anggota masyarakat di mana ia tinggal. Hampir semua tujuan utama setiap orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya secara umum adalah untuk mempersiapkan si anak agar dapat menjadi manusia dewasa yang mandiri dan produktif serta berakhlak budi pekerti yang tinggi (Agnes T, 2007). Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya, dengan cara melakukan pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui kesehatan ibu anak. Pembinaan kesehatan ibu, sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat (intact survival). Pembinaan kesehatan anak, sejak masih dalam kandungan sampai umur balita ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang yang optimal fisik, mental, emosional, sosial, dan memiliki intelegensi majemuk sesuai potensi genetiknya (Depkes, RI, 2005). Secara alamiah setiap individu hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak setiap individu akan mengalami siklus berbeda. Peristiwa itu dapat secara cepat atau lambat tergantung dari individu atau lingkungan. (Alimul Aziz, 2005). Plastisitas otak balita berbeda dengan otak dewasa karena otak balita lebih plastis sehingga mempunyai sisi positif dan sisi negatif. Pada sisi positif berarti otak balita lebih terbuka untuk belajar dan diperkaya. Sedang sisi negatif, otak balita lebih peka terhadap lingkungan terutama lingkungan yang kurang mendukung termasuk kemiskinan (Depkes, RI, 2005). Jumlah balita di Indonesia sangat besar, diperkirakan 10 % dari seluruh

Wiwin Rohmawati, Nur Afida Rahmawati, Pengaruh Tipe Pola Asuh Ibu 3 populasi mereka merupakan generasi penerus bangsa yang perlu diperhatikan, masa balita disebut juga sebagai masa keemasan (golden periode) atau jendela kesempatan (window of opportunity) atau masa kritis (critical periode). Berhubung masa ini tidak berlangsung lama maka anak harus mendapat perhatian yang khusus dan serius pada awal kehidupan dengan mendapat gizi yang memadai, pola asuh yang efektif serta menerapkan komunikasi yang efektif, mengeliminasi faktor lingkungan yang dapat mengganggu terhadap tumbuh kembang anak (Depkes, RI, 2005). Angka kesakitan dan gangguan gizi serta tumbuh kembang diderita oleh bayi dan balita di Indonesia pada saat ini sangat tinggi yaitu tahun 2003 terdapat 5 juta ( 27,5 %) balita dengan rincian 3,5 juta (19,2%) balita dalam tingkat gizi kurang dan 1,5 juta (8,3%) dalam tingkat gizi buruk (Parmeaseh, 2005). Pola asuh yang baik yang diberikan orang tua kepada anak adalah berupa pembinaan pendidikan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Pengasuhan dan pendidikan yang diberikan kepada anak dilakukan dengan penuh pengertian sehingga dapat mempengaruhi kreativitas anak yang erat kaitannya dengan pola asuh yang diberikan orang tua. Pada dasarnya pola asuh yang baik tersebut bertujuan kedepannya pertumbuhan anak berjalan dengan normal. B. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan observasi yang akan dianalisis secara deskriptif dan analitik, dengan menganalisa pengaruh pola asuh keluarga terhadap pertumbuhan balita. Penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi (Notoatmodjo, 2002). Pendekatan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan waktu secara cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek yang terjadi dengan cara pendekatan, pengumpulan data pada suatu saat (point time approach) artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Pendekatan cross sectional adalah pengukuran variabel subyek dilakukan

4 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 1-13 pada saat pemeriksaan tersebut dan subyek hanya diobservasi satu kali saja pengukurannya (Arikunto, 2002). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterpakan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai balita yang ada di posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten sejumlah 53 responden. Sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2006). Karena populasi dalam penelitian sedikit maka peneliti menggunakan total sampel yaitu berjumlah 53 responden. Total sampel adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil istilah lain sampel jenuh adalah sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiono, 2006). Responden yang diambil yaitu ibu balita di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan langsung dari responden. Data diperoleh melalui cheklist ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh Tipe pola Asuh Ibu Terhadap Pertumbuhan Balita di Posyandu Srijaya Desa Pucang miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan cheklist yang diisi oleh peneliti. Kuesioner tersebut terdapat 10 pertanyaan menurut Tracy Hogg (2004) metode yang dilakukan dengan nilai tes, bila jawaban A nilainya satu, bila jawaban B nilainya 2, bila jawaban C nilainya 3, lalu setiap nilainya dijumlahkan. Hasilnya : jika nilai 19 maka pengasuh disebut otoriter, jika nilai 20 23 maka pengasuh disebut demokratis, jika nilai 24 30 maka pengasuh disebut permisif. Penelitian menggunakan Instrumen yang berupa cheklist. Cheklist adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

Wiwin Rohmawati, Nur Afida Rahmawati, Pengaruh Tipe Pola Asuh Ibu 5 dan hal-hal yang diketahuinya (Arikunto,2002). pengaruh pola asuh ibu terhadap pertumbuhan balita dengan alpha 0,05 Menganalisis variabel-variabel (p=0,05). Sebaliknya bila x 2 lebih kecil yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui karakteristik dari subyek penelitian (Umur, pendidikan, pekerjaan, pertumbuhan, dan tipe pola asuh) 1) Analisis Bivariat Analisis yang dilakukan untuk melihat pengaruh dua variabel yang meliputi variabel bebas (Tipe pola asuh) dan variabel terikat (pertumbuhan balita) dengan menggunakan perhitungan Chi Kuadrat. Untuk mengetahui pengaruh antar variabel setelah diakukam tabulasi silang antara variabel bebas dan variabel terikat. Cara menghitung dengan menggunakan rumus Chi Square, yaitu : (fo x fh) = fh Keterangan : X² : Chi Kuadrat fh : Frekwensi yang diobservasi fo : Frekwensi yang diharapkan Apabila x 2 yang diobservasi lebih besar maka ada hubungan antara maka tidak ada hubungan antara pengaruh pola asuh ibu terhadap pertumbuhan balita (Sugiyono, 2007). Jika p>0,05 maka Ho diterima jadi tidak ada hubungan antara pengaruh pola asuh terhadap pertumbuhan balita. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pendidikan ibu balita di posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun 2011 No. Pendidikan Frekuensi % 1. Dasar 22 41,5 2. Menengah 21 39,6 3. Tinggi 10 18,9 Jumlah 53 100 Sumber : Data Primer, 2011 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 53 responden sebagian besar responden memiliki latar belakang pendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 22 responden (41,5%).

6 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 1-13 b. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi pekerjaan ibu balita di posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun 2011 No. Pekerjaan Frekuensi % 1. 2. 3. 4. Petani IRT Swasta PNS 20 7 19 7 37,8 13,2 35,8 13,2 Jumlah 53 100 Sumber: Data Primer, 2011 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah memiliki pekerjaan petani yaitu sebesar 20 responden (37,8%). 2. Analisis Univariat a. Tipe Pola Asuh Ibu Tipe Pola Asuh Ibu dalam penelitian ini diukur dengan hasil cheklist. Distribusi Tipe Pola Asuh Ibu dapat diklasifikasi sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Tipe Pola Asuh Ibu di posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun 2011 No. Tipe Pola Frekuensi (%) Asuh 1. Tipe 24 45,3 demokratis 2. Tipe 15 28,3 permisif 3. Tipe otoriter 14 26,4 Jumlah 53 100 Sumber : Data Primer diolah (2011) Pada tabel 4.3, menunjukkan sebagian besar ibu di posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten menerapkan pola asuh demokratis yaitu 24 responden (45,3%). b. Pertumbuhan balita Deskripsi Pertumbuhan balita di posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Pertumbuhan balita di posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun 2011 No. Pertumbuhan balita Frekuensi (%) 1. Normal 29 54,7 2. tidak normal 24 45,3 Jumlah 53 100 Sumber : Data Primer diolah (2011) Dari tabel 4.4 tampak bahwa 29 responden (54,7%) tingkat pertumbuhannya adalah normal.

3. Analisis Bivariat Wiwin Rohmawati, Nur Afida Rahmawati, Pengaruh Tipe Pola Asuh Ibu 7 Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik dengan chi square untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis dua variabel. Dalam penelitian ini akan di uji pengaruh tipe pola asuh ibu terhadap pertumbuhan balita, dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Pengaruh Tipe Pola Asuh Ibu Terhadap Pertumbuhan Balita Di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun 2011 Pertumbuhan balita No. Normal Tidak normal Jumlah Pola Asuh N % N % N % 1. Tipe demokratis 18 34,0 6 11,3 24 45,3 2. Tipe permisif 6 11,3 9 17,0 15 28,3 3. Tipe otoriter 5 9,4 9 17,0 14 26,4 Jumlah 29 54,7 24 45,3 53 100 Sumber : Data Primer diolah (2011) X² -value 7.336 0.026 Pada tabel 4.5, diketahui responden yang menerapkan pola asuh demokratis dan pertumbuhannya normal yaitu sebanyak 18 responden (34,0%). Pada responden yang tipe pola asuhnya permisif serta pertumbuhannya tidak normal sebanyak 9 (17,0%). Sedangkan responden yang tipe pola asuhnya otoriter serta pertumbuhannya tidak normal sebanyak 9 (17,0%). Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menerapkan pola asuh demokratis pertumbuhannya cenderung normal karena responden menerapkan pola asuh dimana mendorong anak untuk mandiri, tapi tetap menetapkan batas dan kontrol, yang berdampak menguntungkan bagi anak, diantaranya anak merasa bahagia, percaya diri dan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Hasil analisis chi square dengan program SPSS 16.0 diperoleh hasil, nilai X 2 hitung 7.336 dan P.value 0.026, Hasil perbandingan antara nilai probabilitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari level of

8 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 1-13 significant 5 % (0,026 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara tipe pola asuh ibu terhadap pertumbuhan balita. 2. Pembahasan Berdasarkan penelitian, di dapatkan responden sebanyak 53 yang ada di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten.Hasil analisis chi square dengan program SPSS 16.0 diperoleh hasil, nilai X 2 hitung 7.336 dan P.value 0.026, Hasil perbandingan antara nilai probabilitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 % (0,026 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tipe pola asuh ibu terhadap pertumbuhan balita. Dari hasil penelitian, adapun tipe pola asuh terbanyak adalah tipe pola asuh demokratis (45,3%). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Tiwi Muninggarsari (2010), ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang pola asuh anak dengan tingkat pertumbuhan motorik halus anak. Hasil ini didukung dengan teori Tracy Hogg (2004) dan Shanti (2008) bahwa orang tua yang paling baik adalah demokrasi (memberikan pilihan) karena didalamnya mempunyai unsur unsur kedinamisan, disesuaikan dengan kebutuhan balita serta mengandung komunikasi yang efektif sehingga akan dapat meningkatkan pertumbuhan yang baik. Berdasarkan tipe pola asuh diperoleh 24 responden (45,3%) menerapkan tipe pola asuh demokratis, 15 responden (28,3%) menerapkan tipe pola asuh permisif dan 14 responden (26,4%) menerapkan tipe pola asuh otoriter. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menerapkan tipe pola asuh demokratis. Pola demokratis yang banyak diterapkan responden akan mendorong anak untuk mandiri, tapi orang tua tetap menetapkan batas dan kontrol. Berdasarkan pertumbuhan tampak bahwa 29 responden (54,7%) tingkat pertumbuhannya adalah normal. Hasil ini di dukung dengan teori Soetjiningsih (1995), bahwa pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktural tubuh sebagian atau seluruhnya sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

Wiwin Rohmawati, Nur Afida Rahmawati, Pengaruh Tipe Pola Asuh Ibu 9 Lebih lanjut berdasarkan tabel silang diperoleh responden yang menerapkan pola asuh demokratis dan pertumbuhannya normal yaitu sebanyak 18 responden (34,0%). Pada responden yang tipe pola asuhnya permisif serta pertumbuhannya tidak normal sebanyak 9 (17,0%). Sedangkan responden yang tipe pola asuhnya otoriter serta pertumbuhannya tidak normal sebanyak 9 (17,0%). Hal diatas menunjukkan responden yang menerapkan pola asuh demokratis, pertumbuhannya jauh lebih normal. Sedangkan responden yang tipe pola asuhnya permisif dan tipe pola asuh otoriter pertumbuhannya cenderung tidak normal. Hal ini sesuai dengan teori bahwa anak yang terbiasa dengan pola asuh demokratis akan berdampak menguntungkan. Keuntungan positif tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan yang cenderung lebih baik. Sedangkan menurut Soetjiningsih (1995) bahwa masih ada banyak hal lain yang mempengaruhi proses pertumbuhan. Pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang pertumbuhan anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder. Tetapi orang tua yang bekerja dan jarang berinteraksi dengan balita juga sangat berpengaruh dengan pola pengasuhan yang baik dan tentunya pertumbuhan balita akan terganggu. Pendidikan dan pengalaman ayah /ibu (orang tua) merupakan salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan anak. Karena dengan pendidikan / pengalaman yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar. Dengan hal itu menunjukkan bahwa pola asuh memiliki pengaruh yang cukup besar pada pertumbuhan. Dari hasil penelitian di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten terdapat fenomena yaitu pada tipe pola asuh demokratis terdapat 6 balita (11,3%) dengan pertumbuhan tidak normal ini disebabkan balita dalam pemenuhan gizi kurang tercukupi karena kurang pengetahuan ibu cara memberikan makan yang baik,cara pengolahan dan keterjaminan yang memadai, serta pemanfaatan sumber sumber bahan pangan yang terbatas ataupun faktor ekonomi yang kurang sehingga untuk pemenuhan yang

10 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 1-13 seimbang tidak mencukupi. Disamping itu dari segi pekerjaan ibu petani dalam kesehariannya waktu lebih banyak di ladang apalagi bila musim panen sehingga dalam pola pengasuhan kurang terpenuhi dalam pemberian makan. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik responden yang menunjukkan 20 responden (37,8%) bekerja sebagai petani. Sejalan dengan itu dalam cara pengasuhan anak yang baik, menjaga pola asuh orang tua juga tidak terlepas dari pengaruh lingkungan menurut Chandra dalam majalah nakita (2008), karena lingkungan juga mempengaruhi dalam pertumbuhan dan perkembangan balita terutama dalam lingkungan sekolah dan sekitar rumah karena mungkin berbeda peraturan atau pengaruh negative dari tetangga yang menerapkan disiplin kaku atau sama sekali tidak ada peraturan yang baik. Pada pola asuh permisif di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten terdapat 9 balita (17,0%) dengan pertumbuhan tidak normal karena orang tua kadang terlalu memberikan kebebasan tanpa ada penerapan kedisiplinan dan pengarahan yang tepat dalam kehidupan sehari hari, bahkan kadang orang tua kurang tahu pertumbuhan anaknya normal atau tidak.biasanya ibu tidak mengajari cara makan yang benar meskipun ibu sebagai ibu rumah tangga yang selalu mengasuh dirumah tetapi tidak ada kontrol apakah yang dimakan anak mengandung gizi atau tidak dan kadang beresiko terhadap kesehatan seperti chiki, kerupuk, coklat, permen dll. Yang penting kesenangan anak terpenuhi. Hal ini besar dipengaruhi oleh pendidikan seseorang, dimana pendidikan memberikan pengalaman tentang bagaimana bersikap dan bertingkah laku. Sesuai karakteristik responden masih terdapat 22 responden (41,5%) berpendidikan dasar. Pada pola asuh otoriter di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten terdapat 5 balita ( 9,4 % ) mengalami pertumbuhan normal. Karena balita tersebut mempunyai sifat anak terlihat mempunyai kemauan sendiri dan cukup keras. Anak terlihat gesit, energik, dan nyaris tak pernah diam sehingga sehingga tidak suka diatur dalam pengasuhan harus bicara tegas dan konsisten. Dan tipe anak yang

Wiwin Rohmawati, Nur Afida Rahmawati, Pengaruh Tipe Pola Asuh Ibu 11 temperamen tepat bila orang tua (ibu) harus tetap memegang kendali atau lebih dominan. Pada pola asuh yang otoriter di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten terdapat 9 balita (17,0%) dengan pertumbuhan tidak normal. Dalam pola pengasuhan balita meskipun rata rata pendidikan ibu baik dan pekerjaan sebagai pekerja swasta dan tersedia makanan yang bergizi tetapi balita selalu dipaksa untuk menghabiskan porsi makan yang tersedia tentunya tidak akan berselera untuk makan karena acara makan adalah situasi yang menegangkan, balita tidak akan merespon rasa lapar dengan baik dalam diri balita tetapi merupakan paksaan atau hukuman yang harus dilaluinya.balita selalu dituntut sesuai dengan keinginan orang tuanya, selalu memaksa anak untuk mengikuti perintahnya, kadang ditemukan hukuman fisik atau aturan tanpa merasa perlu penjelasan apapun dibalik peraturan tersebut. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh pola asuh ibu terhadap pertumbuhan balita di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten, dapat disimpulkan bahwa : a. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara tipe pola asuh dengan pertumbuhan balita di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh hasil nilai X 2 hitung 7.336 dan P.value 0.026, Hasil perbandingan antara nilai probabilitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 % (0,026 < 0,05). b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan adalah pendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 41,5 %, sedangkan berdasarkan pekerjaan adalah sebagai petani sebanyak 37,8 %. c. Tipe pola asuh yang banyak diterapkan responden adalah tipe pola asuh demokratis sebanyak 45,3 %. d. Balita di Posyandu Srijaya Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten sebagian besar pertumbuhannya normal sebesar 54,7 %.

12 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 1-13 2. Saran Mengingat bahwa pertumbuhan pada balita sangatlah penting bagi masa yang akan datang, maka perlu dilakukan upaya-upaya: a. Bagi posyandu Penelitian ini sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi bidan desa dan para kader posyandu dalam menentukan kebijakan pendidikan tentang pertumbuhan balita demi peningkatan mutu pertumbuhan balita selanjutnya. Sebagai contoh adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang pola asuh yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan. b. Bagi orang tua balita Hendaknya menerapkan tipe pola asuh yang efektif dan tepat maka akan terhindar adanya pola asuh yang salah karena berakibat pertumbuhan yang tidak normal. Contohnya adalah dengan menerapkan pola asuh demokratis pada anak yang terbukti lebih baik dari pola asuh lainnya. c. Peneliti lain Sebagai dasar untuk lebih lanjut tentang topik yang terkait dengan pengetahuan ibu tentang pola asuh anak dimasa yang akan datang dan sebagai bahan informasi untuk mengembangkan ilmu kebidanan. Penelitian selanjutnya dapat meneliti pola asuh dengan kecerdasan anak. DAFTAR PUSTAKA Agnes T. Peran Orang Tua Dan Praktisi Dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat melalui Pemahaman Teori Dan Tren Pendidikan. Jakarta: Putra Grafika; 2007. h.37 Alimul azis. Pengantar Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2005. h.16 Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta; 2006. h. 344 Dep.Kes. RI. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.Depkes RI. Jakarta 2005 Endah Retnoningrum. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Tumbuh Kembang Balita Dengan Pencapaian Tumbuh Kembang Balita di Dusun Kembangan Kebondalem Lor Prambanan Klaten. Boyolali: Estu Utomo; 2006 Hurlock, E. B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga; 1998. h. 43; 53 Soetjiningsih, dr. spak, Gde Ranug,SpAK Prof. Dr. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 1995. h. 2-8 Supariasa, Bachar, Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2002

Wiwin Rohmawati, Nur Afida Rahmawati, Pengaruh Tipe Pola Asuh Ibu 13 Tracy hogg, Melinda Blau. Mendidik Dan Mengasuh Anak BAlita Anda. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama; 2004. h. 23;29 Triton PB. Tips Cerdas Mengasuh Balita.Yogyakarta: Oriza Nyutran MG II/1466;2008. h.21; 28 Tinuk Istiarti. Menanti Buah Hati. Jakarta: Media Presindo; 2000. h. 14; 18; 21 Tiwi Muninggarsari. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pola Asuh Anak Dengan Tingkat Pertumbuhan Motorik Halus Anak Prasekolah Di Taman Kanakkanak Aisiyah Athfal Desa Temuwangi Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten. Klaten: Stikes Muhammadiyah Klaten; 2010 Ummatul Baroroh. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita Dengan Pelaksanaan Bina Keluarga Balita < Mergangsan Jogjakarta Dengan Subyek Penelitian adalah Ibu Yang Mempunyai Balita 0-5 tahun Yang Diperiksa Dan Diimunisasi di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta: UGM;2005 Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;2003. h.15; 121; 128 Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;2005. h. 151; 153 Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;2007. h. 144 Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; Edisi Revisi. 2010. h. 10-8; 103; 125; 165 Soekanto, S. Sosial Budaya Dasar. Jakarta; Pt Raja Gravindo Persada; 2002. h. 154 Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2006. H. 4-5