BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOG PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

Transkripsi:

30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Resear (CAR). Penelitian tindakan ini dilakukan dengan harapan dapat memperbaiki kualitas pendidikan secara langsung yang melibatkan masalah yang timbul dilapangan. Khususnya masalah yang terdapat di dalam kelas. Menurut Suhardjono (2007, hlm. 58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Asrori (2011, hlm. 4) mengemukakan bahwa: Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memberikan praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan efektif. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, metode atau pendekatan yang diguakan adalah Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writing Process). Langkah- Langkah Dalam Proses Menulis (Writing Process) di terapkan dalam penilitian bertujuan agar pembelajaran tidak hanya terfokuskan pada hasil pencapaian peserta didik, namun lebih menekankan pada proses pembelajaran itu sendiri, agar guru dapat mengukur dan melihat secara langsung perkembangan dan proses pembelajaran pada masing-masing peserta didik. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, mengamati dan merefleksikan dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

31 B. Desain Penelitian Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian adalah model spriral. Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, dkk. 2006, hlm. 16) menjelaskan bahwa model spiral terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Langkah-langkah penelitian yang ditempuh yaitu. 1. Perencanaan (planning) Rencana tindakan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang akan ditetapkan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan peralatan belajar materi pembelajaran, dan penilaian belajar. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang disebut RPP. 2. Pelaksanaan (acting) Rencana yang disusun dicobakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat, yaitu proses berdiskusi dengan konsep persiapan kemerdekaan Indonesia sebagai metode dalam pembelajarannya. 3. Observasi (Observing) Observasi dilakukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan oleh tindakan rencana maupun akibat sampingan. Observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu. Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan. Yang terpenting dari kegiatan pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran sesuai yang diharapkan

32 4. Refleksi (reflecting) Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat observasi secepatnya dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaiannya yang efektif pada kegiatan peningkatan kemampuan menulis karangan narasi tahap berikutnya. Langkah-langkah penelitian yang ditempuh apabila digambarkan adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Alur penelitian tindakan kelas adaptasi model Kemmis dan Taggart (Arikunto, dkk. 2011, hlm.16 ) Pelaksanaan tindakan dilakukan langsung oleh penulis sendiri sebagai peneliti sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Dalam tahap ini, peneliti berkalaborasi dengan guru wali kelas IV B di salah satu sekolah dasar negeri di Kecamatan Sukasari dan teman sejawat yang berperan sebagai observer. Peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan model langkah-langkah dalam proses menulis (writing process) dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi

33 Menulis karangan narasi sesuai dengan imajinasi peserta didik secara individual. Sedangkan observer mengamati proses pembelajaran bahasa Indonesia materi Menulis karangan narasi. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi Menulis karangan narasi berdasarkan imajinasi peserta didik dengan penerapan langkahlangkah dalam proses menulis (writing process) dilakukan dua siklus. C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri yang terletak di wilayah perumahan, di dekat salah satu SMAN di Bandung tepatnya di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Sekolah ini memiliki 15 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 2 toilet siswa dan 1 toilet guru, 1 ruang uks, 1 kantin sehat dan 1 ruang untuk pramuka dan kesenian. Kurikulum di SD ini menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Di sekolah ini terdapat beberapa kegiatan ekstrakulikuler yaitu PRAMUKA, PASKIBRA dan Seni Bela Diri. Setiap Senin dan Rabu selalu diadakan GPS ( Gerakan Pungutan Sampah ) bagi kelas yang sudah ditentukan untuk melakukan operasi semut. Setiap hari Jum at pagi selalu diadakan shalat duha berjamaah dan kultum yang dilakukan secara bergiliran oleh guru maupun siswa. Kegiatan PRAMUKA di sekolah ini diadakan setiap hari jum at dan sabtu. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Semester II tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Kelas tinggi yang akan dilakukan penelitian merupakan kelas yang rata-rata siswanya kurang dalam pembelajaran. Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas tersebut lebih rendah dibandingkan kelas lainnya. Hal ini dikarenakan karakteristik siswanya yang kurang dapat dikondisikan dengan baik. Di kelas ini hampir sering terjadi konflik internal seperti peserta didik yang tidak mau satu kelompok dengan peserta didik tertentu dan peserta didik yang saling bullying.

34 E. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu selama tiga bulan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015. Waktu tiga bulan tersebut difokuskan pada kegiatan pengumpulan data, pengorganisasian dan pengkonsepan laporan. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang berlaku di kelas IV terutama yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, sehingga tidak menggangu proses mata pelajaran yang lain. F. Instrumen Penelitian Untuk dapat memperoleh kebenaran objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat terefleksikan dengan baik. Pengumpulan data pada penelitian ini ada dua macam yaitu deskriptif dan kulitatif. Data deskriptif berupa hasil penilaian yang terjadi dilapangan berupa hasil pengamatan langsung dengan dibantu observer, sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penerapan pendekatan keterampilan proses menulis (writing process) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Instrumen Pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP) digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga pada pelaksanaannya teratur dan terarah. Hal ini bertujuan agar pembelajaran yang terlaksana dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. RPP dalam penelitian ini menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan bahan evaluasi bagi peserta didik, sehingga peneliti mengetahui kompetensi yang telah dicapai oleh pesertadidik dari proses belajar sampai dengan tercapainya hasil belajar yang ingin dicapai.

35 2. Instrumen pengungkapan data penelitian Berdasarkan permasalahan yang diangkat, maka dalam penelitian terdapat beberapa instrumen sebagai berikut : a. Lembar Observasi Lembar Observasi merupkan alat yang digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa dan guru, hal ini bertujuan untuk membandingkan perkembangan guru dan peserta didik selama proses belajar dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses menulis (writing process). b. Lembar Evaluasi/Test Akhir Siklus Lembar evaluasi/tes akhir siklus dijadikan sebagai evaluasi dari proses belajar yang telah dilaksanakan. Lembar evaluasi termasuk kepada tes tulis. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk membuktikan data secara langsung dengan melampirkan foto foto pada saat siklus I dan siklus II. G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas proses dan hasil belajar dalam menulis karangan narasi pada peserta didik di kelas IV pada mata pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis karangan narasi. Sebelum penelitian dimulai, peneliti melakukan tahap pra penelitian yaitu permintaan izin kepada kepala sekolah, melakukan observasi dan wawancara agar dapat mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada peserta didik kelas tinggi rombongan belajar b yang dijadikan subjek penelitian. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan 1) Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.

36 2) Membut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah teks cerita karangan narasi yang berkaitan langsung dengan kegiatan atau pengalaman sehari-hari peserta didik dan karangan narasi berdasarkan imajinasi. 3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai tugas kelompok dan membuat lembar tes evaluasi secara individu agar dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam menulis karangan narasi. 4) Membuat lembar observasi penampilan guru dan aktivitas peserta didik untuk mengetahui kondisi pembelajaran ketika menggunakan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). 5) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap pelaksanaan, semua perencanaan yang telah disusun dicoba dilaksanakan dengan dibantu oleh observer sebagai penilai. 1) Guru menjelaskan materi pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). 2) Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok tanpa membeda-bedakan 3) Guru menyiapkan materi pokok dan media yang akan dipelajari oleh siswa, kemudian memberikan kesempatan untuk siswa berdiskusi dan mempelajari materi pelajaran tersebut. 4) Siswa berdiksuki membahas ide pokok yang akan dijadika acuan dalam penulisan karangan narasi. 5) Setelah siswa sepakat akan ide pokok yang sudah mereka diskusikan, perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja siswa yang sudah diberikan guru. 6) Kegiatan selanjutnya, hasil dari masing-masing kelompok ditukar untuk kemudian direvisi sesuai dengan ketepatan ejaan, penulisan kalimat huruf besar dan kecil, penulisan tanda baca, kesesuaian dengan tema atau judul.

37 7) Masing-masing anggota kelompok secara individu menyunting atau mengadakan perubahan pada aspek mekanik karangan yang sudah di revisi oleh kelompok lain pada lembar evaluasi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami teks cerita yang disajikan oleh penulis. 8) Perwakilan dari masing-masing kelompok secara bergiliran mempublikasikan hasil karangannya di depan kelas. 9) Siswa yang lain memperhatikan temannya yang berada di depan kelas. 10) Setelah selesai siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. c. Observasi Pengeobservasian dilakukan oleh observer, sesuai atau tidaknya rencana pembelajaran dengan aplikasi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Tercapai atau tidaknya indikator pelaksanaan pembelajaran denga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. d. Refleksi Bersama-sama dengan observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil tindakan siklus I. Pelaksanaan analisis terhadap siklus I dilakukan untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dan kuantitatif dari proses pelaksanaan tindakan. Hasil analisis dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya. 1) Siklus II a. Tahap Perencanaan Tindakan 1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah 2) Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, metode, dan media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). 4) Mengembangkan skenario pembelajaran. 5) Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang akan digunakan saat kegiatan Pembelajaran.

38 6) Mengembangkan format evaluasi dan instrument lain berikut kriteria penilaian pembelajaran. b. Tahap pelaksanaan Tindakan 1) Memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 2) Guru menjelaskan materi Pembelajaran. 3) Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. 4) Guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari oleh masing-masing kelompok, kemudian memberikan kesempatan untuk siswa berdiskusi dan mempelajari materi pelajaran tersebut sesuai dengan tema yang diberikan. 5) Guru mengarahkan pembelajaran dengan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). 6) Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). 7) Memantau perkembangan kemampuan menulis narasi langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). c. Tahap Observasi Melihat sejauh mana perkembangan pembelajaran siswa dengan menggunakan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process) serta pengolahan data dari siklus II yang dilakukan oleh observer selama pelaksanaan tindakan berlangsung. d. Tahap Refleksi Hasil yang diperoleh dari tindakan siklus II melalui pengamatan dan penilaian hasil kemampuan menulis narasi siswa kemudian dianalisis. Dari refleksi siklus pertama ditemukan adanya hambatan yaitu masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengembangkan ide-ide atau gagasan yang didapatnya, hal ini diperkirakan karena masih banyaknya siswa yang malu-malu atau belum mengerti mengenai materi yang diberikan. Sehingga dalam membuat karangan narasi masih belum dapat berkembang. Hambatan ini kemudian diperbaiki pada siklus II yaitu dengan mendekati dan memberi bimbingan kepada siswa tersebut bagaimana cara

39 membuat karangan narasi berdasarkan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data 1. Rencana Pengolahan Data Pada pegolahannya, data-data yang telah dikumpulkan berupa data mengenai proses dan hasil belajar yang telah dilakukan dalam tiap siklus disusun dari data kualitatif dan kuantitatif. Kemudian peneliti menganalisis data-data tersebut, memisahkan antara yang sudah tercapai dan yang harus diperbaiki agar tujuan penelitian tercapai dengan baik. a. Data Kualitatif Data Kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi dan catatan lapangan hasil dari siklus I dan siklus II. Menurut Arifin (2011, hlm. 193), menyatakan bahwa Data kualitatif adalah data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang teliti, seperti baik, buruk, dan sebagainya. b. Data Kuantitatif Menurut Arifin (2011, hlm. 191), menyatakan bahwa data yang kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan angka-angka atau bilangan, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan jalan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Langkah-langkah dalam analisis data kuantitatif adalah sebagai berikut : a) Pemberian skor terhadap jawaban siswa Penyekoran yang dipakai peneliti menggunakan skala 0-20 untuk setiap butir penilaian. Dengan indikator skala sebagai berikut: (1) 0 = jawaban tidak sesuai dengan kriteria penulisan karangan narasi (2) 5 = kurang munculnya kriteria penulisan karangan narasi pada karangan yang dibuat oleh siswa atau masih banyak terdapat kesalahan dalam sitematika penulisan karangan.

40 (3) 10 = terdapat beberapa kesalahan (tidak lebih dari lima) dalam menulis karangan narasi sesuai dengan langkah langkah pendekatan keterampilan proses. (4) 15 =karangan narai yang dibuat sudah mulai sesuai dengan kriteria menulis karangan narasi itu sendiri. (5) 20 = karangan narasi yang dibuat sudah sesuai dengan kriteria pembuatan karangan narasi. b) Membuat tabel nilai rata-rata berdasarkan nilai yang diperoleh siswa.menurut Santoso (dalam Pratiwi 2014, hlm. 48) untuk menghitung rata- rata (mean) hasil belajar peserta didik dengan menggunakan rumus : = Keterangan : = Nilai rata rata kelas = Total nilai yang diperoleh siswa = Jumlah siswa c) Menghitung presentase ketuntasan belajar peserta didik Menurut Santoso (dalam Pratiwi 2014, hlm. 48) untuk menghitung presentase ketuntasan belajar peserta didik ditentukan berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan dengan menggunakan rumus : x 100% Keterangan : = Jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70. = Banyak siswa = Bilangan tetap = Ketuntasan Belajar

41 d) Menghitung peningkatan kemampuan peserta didik Menurut Khuswatun (2013, hlm. 55-56) menghitung peningkatan kemampuan peserta didik dari siklus pertama ke siklus berikutnya perlu dihitung untuk memperoleh gambaran peningkatan yang terjadi. Perhitungan ini dilakukan dengan cara mencari selisih skor dari setiap siklusdengan rumusgain dan indeks gain. Rumus Gain : g = ( skor tes siklus ke i + 1 ) - ( skor tes siklus ke i 1 ) Rumus Indeks Gain : < g > = ( skor tes siklus ke i + 1 ) - ( skor tes siklus ke i ) ( skor maksimum ) - ( skor tes siklus ke i ) Tabel 3.1 Interpretasi Indeks Gain < g > Interpretasi 0.00 0.30 Rendah 0.31 0.70 Sedang 0.71 1.00 Tinggi

42 2. Rencana Uji Keabsahan Data Keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Uji credibility Uji Keabsahan Data Uji transferability Uji dependability Uji Confirmability hlm. 368) Gambar 3.2 Uji Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif Macam-macam cara pengujian kredibilitas data menurut Sugiyono (2013, Perpanjangan Pengamatan Peningkatan Ketekunan Uji Kredibilitas Data Triangulasi Diskusi dengan teman Member Check Gambar 3.3 Uji Kredibilitas Data Dalam Penelitian Kualitatif

43 Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan peningkatan ketekunan sebagai uji keabsahan data. Peningkatan ketekunan adalah pengecekan keabsahan data dengan cara menyesuaikan antara tahap yang direncanakan dengan tahap yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan langkah-langkah dalm proses menulis (writting process). Pengecekan keabsahan data adalah ketika melakukan penelitian, peneliti dibantu oleh kolaborator dan observer dalam mengumpulkan data.