PENGARUH METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JATEN 2 JUWIRING KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun Oleh: NIKA MURNIATI A520130003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i
HALAMAN PERSETUJUAN PENGARUH METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERIIADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JATEN 2 JIIWIRING KLATEN TAHTJN AJARAN 201612017 PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Oleh: NIKA MURNIATI As20130003 Telah diperiksa dan disetujui oleh: Dosen Pembimbing, L + L Sri Slamet. S.Pd.. M.Hum.. M.Pd. NIK.775
HALAMAI{ PENGESAHAN PENGART]H METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERIIADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JATEN 2 JTIWIRING KLATEN TAHUN AJARAN 201612017 OLEH: NIKAMURNIATI A520130003 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada hari Senin, 03 April 201 7 1. dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji Sri Slamet, S.Pd., M.Hum., M.Pd. (Ketua Deawan Penguji) Drs. Ilham Su6aryo, M.Pd. AUD.,9,<'1,,H::::,ffi;:,:;:;l >fw, (Anggota 2 Dewan Penguj /%,&rt f'syn 8/,l'# 1/NIDN 002804650r ll
PERI\TYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara terhrlis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terlibat ada ketidak benaran dalam pemyataan saya di atas, maka saya akan pertanggungiawabkan sepenuhnya. Surakarta 29 Marct 2017 Nrka_l4urulali NiM. A520130003 1ll
PENGARUH METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JATEN 2 JUWIRING KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode bercerita dengan buku cerita bergambar terhadap konsentrasi belajar anak kelompok B di TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten Tahun Ajaran 2016/2017. Metode pada penelitian ialah metode kuantitatif menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan design penelitian pre-eksperimental design. Penelitian pre-eksperimental design dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten dengan jumlah 12 anak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara, dokumentasi, dan test (Pretest- Posttest). Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan t test dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hasil analisis data menggunakan t test diperoleh nilai t hitung -8.680 -t tabel -1.7959 maka H o ditolak dan H a diterima yang berarti terdapat pengaruh metode bercerita dengan buku cerita bergambar terhadap konsentrasi belajar anak. Kata Kunci: Metode bercerita, buku cerita bergambar, konsentrasi belajar ABSTRACT This research aimed to know the influence of telling story method using pictured story books toword the leraning concentration of group B students at TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten in the academic year of 2016/2017. The method implemented in this research was quantitative method using pre-experimental design. This research was conducted to 12 students at TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten. The data were gained by observation, interview, documentation, and tests (pretest-posttest). The data analysis technique in this research used SPSS 16.0 for Windows. The result of the data analysis using t-test showed that t-calc -8.680 t-table -1.7959, meaning that Ho was rejected and Ha was acceped. Therefore, it can be concluded that there is the impact of telling story technique using pictured story books toword the dtudents learning concentration. Key words: Telling story method, pictured story books, learning concentration 1. PENDAHULUAN Pendirian lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada zaman sekarang berkembang sangat pesat, sehingga mengharuskan setiap lembaga untuk 1
memberikan variasi dalam pembelajarannya. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak tidak lepas dari metode-metode yang digunakan. Salah satu metode di TK yang tidak asing lagi yaitu metode bercerita, metode ini sering digunakan di TK-TK, baik TK yang berada di perkotaan maupun TK yang berada di pedesaan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap kelompok B di TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten Tahun Ajaran 2016/2017, peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya konsentrasi belajar anak. Saat pembelajaran berlangsung anak-anak sering tidak berkonsentrasi. Banyak anak yang berbicara dengan temannya dan ada juga yang melamun. Guru sering menegur anak agar mereka bisa konsentrasi lagi terhadap pembelajaran. Anak kurang konsentrasi dikarenakan kurangnya media pendukung. Guru hanya menggunakan metode bercakap-cakap, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas saja. Penggunaan media saat pembelajaranpun jarang digunakan, sedangkan pembelajaran di TK tersebut juga masih menggunakan model pembelajaran klasikal. Dari pemaparan yang telah dijelaskan maka penelitian ini berjudul: Pengaruh Metode Bercerita dengan Buku Cerita Bergambar Terahadap Konsentrasi Belajar Anak Kelompok B di TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten Tahun Ajaran 2016/2017. Pengertian metode bercerita dengan buku cerita bergambar menurut Moeslichatoen (2004: 7) menyatakan bahwa Metode merupakan bagian dari strategi pembelajaran. Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan diterapkan. Metode merupakan cara yang dalam kerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Berikutnya Gunarti (dalam Yuniarti, 2014: 34) menyatakan bahwa Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan suatu pesan, informasi, atau sebuah dongeng belaka, yang dapat dilakukan secara lisan atau tertulis. Cara penuturan cerita tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga. Alwi (2001: 172) menyatakan bahwa Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan 2
atau kosong. Selanjutnya Mitchell (dalam Sari, 2010: 34) mengatakan bahwa Buku cerita bergambar adalah buku yang di dalamnya terdapat gambar dan katakata, di mana gambar dan kata-kata tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling bergantung agar menjadi sebuah kesatuan cerita. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode bercerita dengan buku cerita bergambar adalah sebagai suatu pemberian cerita kepada anak dengan menggunakan buku yang di dalamnya terdapat gambar dan kata, di mana gambar dan kata-kata tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling bergantung agar menjadi sebuah kesatuan cerita. Jenis-jenis Bercerita menurut Fauziddin (2014: 17) menyatakan bahwa jenis-jenis bercerita dapat dikatagorikan menjadi 2 jenis, yaitu bercerita tanpa menggunakan alat dan bercerita dengan menggunakan alat. Manfaat metode bercerita menurut Dhieni (2005: 6.6) sebagai berikut: 1) Melatih daya serap atau daya tangkap anak TK, 2) Melatih daya pikir anak TK, 3) Melatih daya konsentrasi anak TK, 4) Mengembangkan daya imajinasi anak, 5) Menciptakan situasi yang menggembirakan serta mengembangkan suasana hubungan yang akrab sesuai dengan tahap perkembangannya, 6) Membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secara efektif dan efisien sehingga proses percakapan menjadi komunikatif. Adapun langkah-langkah dalam membawakan cerita menurut Fauziddin (2014: 21) yaitu: 1) Persiapan pengambilan judul/tema, 2) Pendahuluan, 3) Isi cerita, 4) Penutup. Pengertian konsentrasi belajar menurut Suryabrata (2015: 14) menyatakan bahwa Konsentrasi adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek. Selain itu Makmun (dalam Setiani, 2014: 29) menyatakan bahwa Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Jadi dari penjelasan beberapa teori di atas maka dapat simpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan terhadap pembelajaran dan menyampingkan sesuatu yang tidak berhubungan dengan pembelajaran sehingga mampu merubah perilaku seseorang. Faktor-faktor penyebab gangguan konsentrasi menurut Hakim (2002: 14) menyatakan bahwa timbulnya 3
gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1) Faktor internal, yaitu faktor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal dari dalam diri seseorang; 2) Faktor eksternal, yaitu faktor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal dari luar diri seseorang, yaitu dari lingkungan sekitar orang tersebut berada. Faktor gangguan eksternal yang sering dialamai adalah adanya rasa tidak nyaman dalam melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan konsentrasi penuh, seperti belajar, bekerja, dan beribadah. Indikator dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Super dan Crities (dalam Rachman, 2010: 7) sebagai berikut: 1) Memperhatikan setiap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, 2) Dapat merespon dan memahami materi pembelajaran yang diberikan, 3) Selalu bersikap aktif dengan bertanya dan memberikan argumentasi tentang materi pembelajaran yang disampaikan guru, 4) Menjawab dengan baik dan sesuai dengan materi pembelajaran setiap pertanyaan yang diberikan guru, 5) Kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi pembelajaran. Pada dasarnya suatu penelitian yang akan dibuat dapat memperhatikan penelitian lain yang dapat dijadikan rujukan dalam mengadakan penelitian. Adapun penelitian terdahulu yang hampir sama diantaranya sebagai berikut: Siswanti (dalam Haryanto, 2016: 178) Jurnal Pendidikan Profesi yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Metode Bercerita dengan Media Gambar. Hasil penelitian tersebut adalah melalui media gambar dan metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak pada TK Pertiwi Beji, Tulung, Klaten Semester Gasal Tahun Ajaran 2014/2015. Robilah (2012) UMS dengan judul skripsi Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita dengan Buku Cerita Bergambar pada Anak Kelompok B TK ABA Melika I Wedi Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam skripsinya dinyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah metode bercerita dengan buku cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Yuniarti (2014) Universitas Bengkulu dengan judul skripsi Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media 4
Buku Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak pada Anak TK Usia 5-6 Tahun Taman Kanak-kanak Srikandi Kabupaten Kepahiang. Dalam skripsinya dinyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan berbicara anak dengan penerapan metode berceria berbantuan media buku bergambar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Ingin Mengetahui Ada atau Tidaknya Pengaruh Metode Bercerita dengan Buku Cerita Bergambar Terhadap Konsentrasi Belajar Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten Tahun Ajaran 2016/2017. Hipotesis ini disusun berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahannya. Dengan kata lain teori yang telah dikemukakan di atas dapat peneliti rumuskan hipotesis bahwa: Ada Pengaruh Metode Bercerita dengan Buku Cerita Bergambar Terhadap Konsentrasi Belajar Anak Kelompok B di TK Pertiwi Jaten 2, Juwiring, Klaten Tahun Pelajaran 2016/2017. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Arifin (2011: 68) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen merupakan cara praktis untuk mempelajari sesuatu dengan mengubah-ubah kondisi dan mengamati pengaruhnya terhadap yang lain. Penelitian ini menggunakan desain penelitiaan Pre-Experimental Design (Nondesigns) yaitu dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Subjek penelitian ini yaitu anak TK Kelompok B di TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 12 anak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan test. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif dan inferensial. Sugiyono (2008: 147) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara 5
mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, terdapat 4 langkah dalam mendeskripsikan data yaitu: skoring, menjumlah, membuat rata-rata, dan membandingkan dengan jumlah ideal. Selanjutnya Sugiyono (2008: 148) menyatakan bahwa Analisis inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Analisis data inferensial pada penelitian ini dilakukan dengan menentukan hipotesis, menentukan taraf signifikan α = 0,05, menentukan kriteria penilaian, menentukan uji statistik, dan kesimpulan uji statistik yaitu dilakukan dengan menggunakan t test melalui program SPSS 16 for windows. Hasil analisis data yang diolah menggunakan program SPSS 16 for windows. Disimpulkan sebagai berikut: H o ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel, H o diterima apabila t tabel t hitung t tabel. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil tabulasi data dari observasi awal, dapat diketahui jumlah skor seluruh anak sebelum eksperimen adalah 166, rata-rata 13.8333, nilai tertinggi 17, dan nilai terendah 10. Berikut adalah tabel hasil pengkategorian konsentrasi belajar anak sebelum dilakukan eksperimen: Tabel Hasil Pengkategorian Data Konsentrasi Belajar Anak Sebelum Dilakukan Eksperimen Interval Frekuensi Prosentase (%) Kategori < 13.5 6 50 % BB 13.5 - < 22.5 6 50 % MB 22.5 - < 31.5 - - BSH 31.5 - - BSB Jumlah 12 100 % 6
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa konsentrasi belajar anak terdapat 6 anak yang mempunyai konsentrasi belajar dalam kategori belum berkembang dan 6 anak dalam kategori mulai berkembang. Jadi rata-rata skor konsentrasi belajar anak sebelum eksperimen belum berkembang (BB). Sedangkan untuk hasil tabulasi data observasi akhir dapat diketahui bahwa jumlah skor seluruh anak sesudah dilakukan eksperimen adalah 232, dengan nilai rata-rata adalah 19.3333, nilai tertinggi 24, dan nilai terendah 15. Berikut adalah tabel hasil pengkategorian konsentrasi belajar anak sesudah dilakukan eksperimen: Tabel Hasil Pengkategorian Data Konsentrasi Belajar Anak Sesudah Dilakukan Eksperimen Interval Frekuensi Prosentase (%) Kategori < 13.5 - - BB 13.5 - < 22.5 10 83.3 % MB 22.5 - < 31.5 2 16.7 % BSH 31.5 - - BSB Jumlah 12 100 % Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa konsentrasi belajar anak terdapat 10 anak yang mempunyai konsentrasi belajar dalam kategori mulai berkembang dan 2 anak dalam kategori berkembang sesuai harapan. Sehingga ratarata skor konsentrasi belajar anak setelah eksperimen yaitu mulai berkembang (MB). Skor konsentrasi belajar awal dan akhir anak dikategorikan menjadi 4, yaitu: Belum Berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan Berkembang Sangat Baik (BSB). 4. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data melalui t-test yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh t hitung -8.680 -t tabel -1.7959 maka H o ditolak dan H a diterima, sehingga sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat yang berarti bahwa ada pengaruh metode 7
bercerita dengan buku cerita bergambar terhadap konsentrasi belajar anak kelompok B di TK Pertiwi Jaten 2 Juwiring Klaten Tahun Ajaran 2016/2017. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dhieni, Nurbiana. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Fauziddin, Mohammad. 2014. Pembelajaran PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta: Pupsa Swara. Haryanto, Suparmi. 2016. Jurnal Pendidikan Profesi. Forum Kajian Ilmiah. 4 (2): 143-288. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta. Rachman. 2010. Teori Konsentrasi Belajar. http://repository.upi/s_tb_055186_bb_ii.pdf //. Diakses 06 Desember 2016. Robilah. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita dengan Buku Cerita Bergambar Pada Anak Kelompok B TK ABA Melika I Wedi Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Surakarta: Program Study FKIP UMS. Sari, Anita Kurniya. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak dan Membaca pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta: Program Study PLB FKIP UNS. Setiani, Amalia Cahya. 2014. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Semarang: Program Study Bimbingan dan Konseling FIP UNNES. 8
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Yuniarti. 2014. Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Buku Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak pada Anak TK Usia 5-6 Tahun Taman Kanak-kanak Srikandi Kabupaten Kepahiang. Skripsi. Bengkulu: Program Study PAUD FKIP Universitas Bengkulu. 9