BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. JUDUL DISERTASI... LEMBAR PERSETUJUAN KETUA PROGRAM STUDI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.. LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang diangkat yaitu bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

process used to develop and validate educational production". Dengan

Research and Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan kecakapan hidup (life skill) dalam pelajaran IPS di SD, maka

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran PAI,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kurikulum yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, setelah melalui kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar pada mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan, metode penelitian, prosedur penelitian, responden

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, teknik pengumpulan, analisis data dan tahap-tahap pelaksanaan

BAB.III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah research and development (R&D). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran Kecakapan Hidup, yang mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Pendidikan Kecakapan Hidup pada Program Paket B. Pengembangan suatu model pembelajaran terkait dengan beberapa aspek, yaitu: aspek apa yang akan dikembangkan, dalam mata pelajaran apa aspek tersebut dikembangkan, pada jenjang dan jenis pendidikan mana pengembangan akan dilaksanakan, bagaimana kondisi aspek tersebut dikembangkan? Dalam penelitian ini model yang akan dikembangkan berkaitan dengan peningkatan kecakapan hidup yang meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional, pada warga belajar Program Paket B, yang akan dikembangkan melalui integrasi dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Untuk dapat mengkaji berbagai variabel pokok yang telah ditetapkan, penelitian ini akan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau research and development. Menurut Borg and Gall (1989: 784-785) ada sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: 143

1. Research and Information Collecting (penelitian dan pengumpulan informasi), yang dilakukan melalui kegiatan analisis kebutuhan, studi kepustakaan dan penelitian dalam skala kecil. 2. Planning (perencanaan), dilakukan dengan melakukan identifikasi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, membuat rumusan tujuan yang akan dicapai, membuat desain atau langkahlangkah penelitian serta merencanakan kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3. Develop preliminary form of product (pengembangan produk awal), yang dilakukan dengan melakukan kegiatan antara lain penyiapan bahan ajar, proses pembelajaran dan instrument evaluasi. 4. Preliminary field testing (uji lapangan awal), disebut juga uji coba terbatas, dilakukan dengan mengujicobakan produk awal yang telah dikembangkan. Pada saat uji coba terbatas dilakukan observasi, wawancara, penyebaran angket, dan diskusi dengan tujuan untuk mendapatkan evaluasi kualitatif produk awal yang dikembangkan. 5. Main product revision (revisi produk). Pada tahap ini dilakukan revisi terhadap produk awal yang telah dikembangkan berdasarkan temuan-temuan dan masukan pada saat uji coba terbatas/uji lapangan awal. 6. Main field testing (uji lapangan utama). Uji lapangan utama merupakan uji lebih luas terhadap produk awal yang telah direvisi. Pada tahap ini dilakukan analisis kuantitatif terhadap data yang diperoleh baik sebelum maupun 144

sesudah model dilakukan. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data kualitatif tentang proses ketika model dilaksanakan. 7. Operational product revision (revisi produk) adalah tahap penyempurnaan produk utama berdasarkan temuan-temuan pada uji lapangan utama untuk mendapatkan produk operasional/model hipotetik. 8. Operational field testing (uji lapangan). Pada tahap ini dilakukan uji eksperimen terhadap model hipotetik yang telah disusun, dimana hasil awal dan akhir dalam kelompok eksperimen akan dibandingkan dengan kelompok kontrol untuk melihat efektivitas model. Pada saat ini juga dilakukan wawancara, observasi, angket dan lainnya untuk melihat proses pelaksanaan uji eksperimen. 9. Final revisi products (revisi produk). Berdasarkan masukan dalam uji lapangan, dilakukan revisi produk sehingga menghasilkan produk final/model final. 10. Dessemination and implementation (diseminasi dan implementasi). Desiminasi dan implementasi terhadap model final yang telah ditemukan dilakukan dengan membuat laporan tentang produk yang disampaikan pada pertemuan pertemuan profesional atau dipublikasikan pada jurnal, bekerja sama dengan penerbit, serta memonitor distribusi untuk mengendalikan kualitas. 145

Sukmadinata (2005:189) menyederhanakan model penelitian pengembangan Gall, Gall dan Borg tersebut ke dalam tiga langkah, yaitu studi pendahuluan, pengembangan model, dan pengujian model. Adapun kerangka penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan dalam penelitian ini digambarkan dalam bagan berikut ini. 146

KERANGKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1. STUDI PENDAHULUAN Studi Literatur Studi lapangan tentang bentuk Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup yang terjadi Deskripsi dan analisis Temuan model yang selama dilakukan 2. TAHAP PENGEMBANGAN MODEL Uji Terbatas Penyusunan Draft Awal Model Evaluasi dan Perbaikan Uji Lebih Luas Evaluasi dan Penyempurnaan Model Hipotetik 3. TAHAP PENGUJIAN MODEL 1. Tes Awal 2. Implementasi Model 3. Tes Akhir Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian dan Pengembangan MODEL FINAL 147

B. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Program Paket B, yang merupakan salah satu program pada Pendidikan Kesetaraan di Jalur Pendidikan Nonformal, dengan mengambil lokasi di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Beberapa pertimbangan terhadap pemilihan Kabupaten Karanganyar sebagai lokasi penelitian, antara lain: Pertama Kabupaten Karanganyar yang merupakan salah satu kabupaten di antara 35 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki Program Paket B. Kedua, Program Paket B di Kabupaten Karanganyar diselenggarakan oleh berbagai lembaga penyelenggara yang memiliki karakteristik yang berbeda. Di Kabupaten Karanganyar terdapat 59 lembaga yang menyelenggarakan Program Paket B, yang terselenggara di 17 Kecamatan. Sampel untuk studi pendahuluan ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling berdasarkan jenis lembaga penyelenggara. Dari setiap jenis lembaga penyelenggara akan diambil 30% untuk dijadikan sampel pada studi pendahuluan. Adapun lokasi studi pendahuluan adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel Studi Pendahuluan No. Jenis Penyelenggara Jumlah Kelompok Jumlah Sampel 1 PKBM 23 Kelompok 7 Kelompok 2 Pendidikan Formal 9 Kelompok 3 Kelompok 3 Lembaga kemasyarakatan 26 Kelompok 7 Kelompok 4 Pondok Pesantren 1 Kelompok 1 Kelompok JUMLAH 59 Kelompok 18 Kelompok 148

Tabel 3.2 Sampel Kelompok Belajar dan Lokasi Studi Pendahuluan No Jenis Nama Penyelenggara Penyelenggara 1 PKBM PKBM Bina Warga PKBM Tunas Muda PKBM Bumi lestari PKBM Margo Mulyo PKBM Kerjo PKBM Pioneer 2 Pendidikan Formal 3 Lembaga Kemasyarakatan 4 Pondok Pesantren PKBM Selaras SDN 04 Wonokeling MI Ngwaru Matesih SMP Bhakti karya LPMD Bhineka Mandiri PGRI Cabang Matesih LPK Gama 94 Dharma Wanita Colomadu LPMD Desa Karangmojo PKK Desa Trengguli LPMD Desa Plosorejo Ponpes Imam Bukhori Lokasi Desa Tlobo, Kec. Jatiyoso Desa Ngunut, Kec. Jumantono Desa Karangbangun, Matesih Desa Dirimulyo, Ngargoyoso Desa Sumberejo, Kec. Kerjo Desa Ngringo, Kec. Jaten Desa Ngadirejo, Mojogedang Desa Wonokeling, Jatiyoso MI Ngwaru Matesih Desa Sewurejo, Mojogedang Kec. Jumantono Kec. Matesih Badranasari, Karanganyar Desa Blulukan, Colomadudesa Desa Karangmojo, Tasikmadu Desa Trengguli, Jenawi Desa Plosorejo, Kec. Matesih Desa Selokaton, Gondangrejo Penelitian akan dilakukan pada kelas VIII atau kelas II Program Paket B, dengan pertimbangan bahwa warga belajar kelas VIII belum disibukkan oleh kegiatan pemadatan pembelajaran untuk menghadapi uian nsional sehingga masih memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat uji coba. Uji coba terbatas dilakukan pada satu kelompok belajar, yaitu di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karanganyar. Penentuan lokasi uji terbatas ini didasarkan pada pertimbangan bahwa SKB merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten yang antara lain berfungsi sebagai pengujian model dan percontohan bagi 149

lembaga penyelenggara program pendidikan nonformal di kabupaten. Adapun uji coba lebih luas diselenggarakan pada tiga kelompok belajar dengan kategori Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), sekolah formal yang menyelenggarakan Program Paket B dan lembaga sosial kemasyarakatan. Pengujian atau validasi hasil dilaksanakan pada enam kelompok belajar, yaitu tiga kelompok eksperimen dan tiga kelompok kontrol. Ketiga kelompok tersebut akan mewakili kelompok PKBM, kelompok sosial kemasyarakatan dan sekolah formal. Pengujian atau validasi didasarkan atas beberapa kriteria antara lain : (1) kelompok belajar tersebut memiliki Program Paket B Kelas VIII, (2) kelompok belajar tersebut memiliki jumlah warga belajar minimal 20 orang, (3) lokasi kelompok belajar yang dipilih tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Adapun daftar kelompok uji coba terbatas, Uji coba luas dan uji validasi adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Daftar Sampel Kelompok Belajar Tahap Uji Coba dan Pengujian No Nama Penyelenggara Kecamatan Keterangan 1 SKB Karanganyar Karanganyar Uji Coba Terbatas 2 PKBM Ngudi Makmur Jumapolo Uji Coba Luas 3 SMP Bhakti Karya Mojogedang Uji Coba Luas 4 PKK Desa Trengguli Jenawi Uji Coba Luas 5 PKBM Tunas Muda Jumantono Kelompok Eksperimen 6 MI Ngwaru Matesih Kelompok Eksperimen 7 PKK Desa Kaling Tasikmadu Kelompok Eksperimen 8 PKBM Pioneer Jaten Kelompok Kontrol 9 SDN 04 Wonorejo Jatiyoso Kelompok Kontrol 10 PKK Desa Karanglo Tawangmangu Kelompok K ntrol 150

C. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPUL DATA Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama merupakan studi pendahuluan, tahap kedua merupakan tahap pengembangan model yang terdiri atas pengembangan gambar draf awal model, uji coba terbatas, dan uji coba luas, dan tahap ketiga merupakan pengujian atau validasi model. Secara terperinci, tahap penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen yang akan digunakan dalam mengumpulkan data dapat diuraikan pada tabel berikut. Tabel 3.4 Tahap Penelitian, Pengumpulan Data dan Instrumen Tahap Teknik Pengumpulan Data Bentuk Instrumen Studi Pendahuluan - Studi kepustakaan - Survei lapangan Pengembangan - Pengembangan Draf awal Studi Dokumen Angket Wawancara Observasi Observasi Wawancara Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Terstruktur dan terbuka Terbuka - Uji coba terbatas Studi dokumentasi Terbuka - Uji coba lebih luas Pengujian Model - Eksperimen Tes Evaluasi praktik Angket Tes awal dan tes akhir - Tes tertulis - Evaluasi praktik - Angket Pilihan Ganda Skala Daftar Cek Pilihan ganda Skala Check list 151

D. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Penelitian ini akan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan tahap awal penelitian pengembangan yang dilakukan dengan studi kepustakaan dan survei lapangan. Studi lapangan dilakukan kepada delapan belas kelompok belajar yang telah terpilih. Survei ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup dan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun studi kepustakaan dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai teori dan konsep tentang pembelajaran kecakapan hidup dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial serta mengkaji berbagai penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan pendidikan kecakapan hidup. 2. Pengembangan Model Pengembangan model akan dilakukan dengan kegiatan penyusunan draf awal model pembelajaran, uji coba terbatas, dan uji coba lebih luas. Dari uji coba terbatas dan uji coba lebih luas diharapkan akan diperoleh desain hipotetik yang akan divalidasi. Penyusunan draf awal merupakan langkah untuk menyusun draf awal yang berisi tentang rencana pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran untuk meningkatkan kecakapan hidup. Draf ini memuat rumusan topik/thema, materi, metode, media, serta evaluasi yang memadukan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kecakapan Hidup. Model yang telah disusun akan dilaksanakan oleh tutor 152

dengan bimbingan peneliti yang menggunakan prinsip penelitian tindakan, baik pada uji terbatas maupun uji coba lebih luas. Selama mengadakan uji coba terbatas dan uji coba luas yang dilakukan oleh tutor, peneliti akan berperan sebagai observer yang akan mencatat seluruh proses pelaksanaan uji coba dan pada akhirnya bersama-sama dengan tutor akan merumuskan model hipotetik yang akan diujikan. Hasil pelaksanaan pengembangan model akan didiskusikan dalam bentuk focus group discussion serta memintakan pengesahan dari tenaga ahli yang kompeten, untuk mendapatkan model hipotetik yang siap untuk diujikan. 3. Pengujian Model Tahap ini merupakan tahap pengujian atau validasi model, yang akan menguji kelebihan model yang telah dihasilkan dibandingkan dengan model konvensional yang biasa dilakukan oleh para tutor. Pada tahap ini dilakukan penelitian eksperimental di kelompok belajar yang telah ditentukan. Pengukuran akan dilakukan baik melalui tes awal dan tes akhir baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. E. PENGEMBANGAN INSTRUMEN Instrumen penelitian akan dikembangkan berdasarkan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, berdasarkan definisi operasional akan dilakukan penyusunan kisi-kisi dan penyusunan instrumen, dan berdasarkan kisi-kisi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk butir-butir soal/pertanyaan. Sebelum 153

instrumen tersebut digunakan, akan dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba terhadap innstrumen kecakapan hidup dimaksudkan untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen. Selain itu, dalam uji coba ini juga diujicobakan instrumen prestasi belajar untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Beberapa instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: pada saat studi pendahuluan akan digunakan angket, pedoman wawancara, dan pedoman observasi; pada saat pengembangan model dalam uji coba terbatas akan digunakan lembar observasi dan pedoman wawancara, sedangkan pada uji coba lebih luas akan digunakan lembar observasi, tes, angket, dan daftar cekt. Pada saat pengujian model akan digunakan instrumen tes, angket, dan daftar cek. F. ANALISIS DATA Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, dengan statistik parametrik. Menurut Djarwanto (1996: 121), statistik parametrik digunakan karena pertimbangan beberapa hal antara lain observasi-observasi bebas satu sama lain (independen), penarikan sampel diambil dari populasi berdistribusi normal, populasi mempunyai variansi yang sama serta rata-rata (mean) dari populasi normal. Teknis analisis kualitatif digunakan dalam kegiatan studi pendahuluan maupun saat berlangsungnya proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran pendidikan kecakapan hidup yang telah disusun. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis kecakapan hidup warga belajar baik sebelum dilakukan proses pembelajaran maupun setelah mengikuti 154

proses pembelajaran. Data yang akan dianalisis adalah data sebelum dan sesudah penerapan model (pretes dan postes) dengan menggunakan metode t tes. Teknik ini digunakan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran secara internal. Untuk mengetahui perbedaan antar kategori kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol digunakan teknik analisis variansi (Anova). Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran secara eksternal. Selain itu, sebelum uji validasi model pembelajaran kontekstual, sebelumnya dilakukan uji regresi terhadap hasil uji coba luas guna meyakinkan bahwa indikator yang dirumuskan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecakapan hidup, juga akan dianalisis indikator dominan yang berpengaruh. data dilakukan dengan bantuan komputer Program SPSS 15.0. berikut: Adapun pengolahan data secara terperinci menggunakan teknik analisis sebagai 1. Memeriksa hasil pekerjaan warga belajar dan mengamati implementasi pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang ditentukan 2. Mencari mean masing-masing hasil tes dengan menggunakan rumus fx 2 X = ------------- N 3. Mencari standard deviasi Rumus : s² = (X1-X2)² n-1 4. Menguji beda mean dengan menggunakan analisis t tes dengan rumus: 155

X 1 - X 2 t-tes = - - - - 2 SD 1 + 2 SD 2 N1-1 N2-1 - - - - 5. Menguji beda mean dengan menggunakan analisis variansi (Anova) satu arah. Model analisis yang digunakan adalah : Rumus Pengujian Anova adalah sebagai berikut : F = n k (X 1 -X)² J=1 k-1 n k (Xii-Xi) 2 I = 1 j=1 K = (n-1) (Djarwanto PS, 1996: 147) Secara ringkas analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini ditunjukan dalam tabel berikut ini. 156

Tabel 3.5 Data Pengembangan Model Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Kecakapan Hidup Variabel Model Pembelajaran yang mampu meningkatkan kecakapan Hidup warga belajar dalam pelajaran IPS Warga Belajar pada Program Paket B dalam Mata Pelajaran IPS Indikator Komponen Pembelajaran Model Pembelajaran Kecakapan Hidup pada Mata Pelajaran IPS Pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Sumber Data Tutor Teknik Pengumpulan Data Wawancara Teknik Data kualitatif untuk menganalisis hasil wawancara dengan tutor berkenaan dengan pemahaman model pembelajaran dan hubungan antara materi dan aspek pendidikan kecakapan hidup Observasi kualitatif dilakukan untuk menelaah implementasi model pembelajaran Pengamat/ penyeleng gara Program Tenaga Ahli Focus Discussion Group kualitatif dilakukan untuk menelaah kemungkinan model pembelajaran untuk dilaksanakan 157

Kegiatan pembelajaran IPS yang diintegrasikan dengan pendidikan kecakapan Hidup Kecakapan Personal Kecakapan Sosial Kecakapan Akademik Kecakapan Vokasional Warga Belajar Warga Belajar Warga Belajar Warga Belajar Warga Belajar Observasi Angket Angket Tes Tes Kinerja Angket kualitatif untuk menelaah aktivitas warga belajar dalam mengikuti proses pembelajaran kuantitatif untuk menganalisis hasil pretes dan postes dengan menggunakan teknik statistic kuantitatif untuk menganalisis hasil pretes dan postes dengan menggunakan teknik statistik kuantitatif untuk menganalisis hasil pretes dan postes dengan menggunakan teknik statistik kualitatif untuk menelaah kinerja warga belajar yang berhubungan dengan penguasaan keterampilan vokasional dasar baik sebelum maupun sesudah perlakuan 158

Aspek kecakapan yang paling berpengaruh terhadap kecakapan hidup Warga Belajar Tes kuantitatif untuk menentukan aspek/ kecakapan yang paling berpengaruh terhadap pencapaian kecakapan hidup. dilakukan dengan teknik statistik 159