BAB I PENDAHULUAN. informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan status Universitas Gadjah Mada (UGM) dari universitas yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi memaksa setiap orang dan organisasi untuk segera melakukan

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

pemimpin, perubahan visi, perubahan struktur organisasi dan perubahan aturan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan kinerja optimal diperlukan suasana kerja dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja perusahaan tidak terkecuali bagi para pekerja di lingkungan UKM.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang memiliki karakteristik utama seperti adanya bursa efek dan kegiatan

PRESS RELEASE. LAPORAN STUDI IMD LM FEB UI Tentang Peringkat Daya Saing Indonesia 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki rata-rata nilai corporate governance rendah diantara lima negara lain

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan telah menjadi kebutuhan primer bagi kehidupan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, ekonomi berbasis pengetahuan menjadi tren dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keputusan bisnis. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, pemerintah membagi fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. penyatuan dua perusahaan atau lebih menjadi satu kekuatan, pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Dari hasil data dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit merupakan salah satu sektor yang penting keberadaannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di dalam negeri

2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 1997, bangkrutnya

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis keuangan global tak hanya berdampak pada sektor riil, tapi juga

BAB I PENDAHULUAN. van Titipan Kilat (TiKi) untuk mengurusi jaringan kurir internasional. Bermula

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

Peranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tekstil terutama bagi para pengusaha industri kecil dan menengah yang lebih mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. begitu halnya di Indonesia. Perdagangan bebas menempatkan lingkungan usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna

BABl PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman saat ini, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dana yang berasal dari dalam negeri, seringkali tidak mampu mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. satu dari 4 rumah sakit yang ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, aset-aset publik, dan fasilitas umum

1. Peran Penting Manajemen Perubahan 2. Elemen Perubahan 3. Struktur Program Management Office (PMO) Manajemen Perubahan 4.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Safitri Hamzah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan mampu bersaing menjadi yang terbaik. Perusahaan mempunyai dua

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

MENGGALI MODAL SOSIAL UNTUK MERAIH DAYA SAING GLOBAL

2015 PERAN PKK DALAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN BAGI PENINGKATAN KUALITAS KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola anggaran, bahkan legislatif dan yudikatif yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik adalah dengan mengukur tingkat investasi yang dimiliki oleh daerah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perubahan adalah fenomena yang pasti terjadi, berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk menempatkan

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

BAB I PENDAHULUAN. organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. turnover intention maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika perekonomian dunia yang terjadi pada beberapa periode terakhir turut mewarnai perkembangan dan aktivitas bisnis dalam negeri baik secara langsung dan tidak langsung. Perubahan-perubahan yang kita rasakan saat ini antara lain kegiatan bisnis yang semakin bergerak cepat, globalisasi industri keuangan yang semakin luas, eksposur risiko yang semakin tinggi, serta kemajuan teknologi informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih. Berbagai perubahan dalam aktivitas perekonomian tersebut menjadi tantangan yang besar bagi setiap organisasi guna menjamin keberlanjutan bisnisnya dalam jangka panjang. Hal ini mengingat kompetisi yang ada datang dari berbagai arah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Terkait dengan hal itu, World Economic Forum mengeluarkan Global Competitiveness Report tahun 2015-2016 bagi negara-negara di dunia. Pemeringkatan dalam laporan tersebut didasarkan pada dua belas pilar daya saing yang terdiri dari pengelolaan institusi yang baik, infrastruktur, kondisi dan situasi ekonomi makro, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tingkat atas dan pelatihan, efisiensi pasar, efisiensi tenaga kerja, pengembangan pasar finansial, kesiapan teknologi, ukuran pasar, serta lingkungan bisnis dan inovasi. Jika kita cermati, Global Competitiveness Report tersebut menunjukkan bahwa daya saing Indonesia berada pada peringkat 37 dari 140 negara atau turun dari periode sebelumnya yang berada pada peringkat 34. Apabila dibandingkan dengan negaranegara ASEAN, peringkat daya saing Indonesia masih berada di bawah tiga negara 1

tetangga. Data pada Tabel 1.1. menunjukkan peringkat beberapa negara di ASEAN sebagai berikut: Tabel 1.1. Peringkat Indeks Komposit Daya Saing Beberapa Negara ASEAN Negara Peringkat Singapura 2 Malaysia 18 Thailand 32 Indonesia 37 Filipina 47 Vietnam 56 Sumber: Global Competitiveness Report 2015-2016 dari World Economic Forum Sejalan dengan data peringkat daya saing global tersebut, kondisi pasar modal Indonesia sampai saat ini pun masih tertinggal dari Singapura, Malaysia, dan Thailand (Bursa Efek Indonesia, 2015). Selain itu, industri pasar modal Indonesia turut dipengaruhi oleh beberapa faktor di dalam negeri seperti kebijakan ekonomi, kondisi politik, peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat, yang pada akhirnya dapat memberikan pengaruh baik secara positif ataupun negatif bagi organisasi. Keseluruhan dinamika bisnis dan semakin sengitnya persaingan global tersebut, mengharuskan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus beradaptasi dengan lingkungan dalam rangka meningkatkan potensi pasar modal Indonesia. Organisasi yang sukses, merespon ancaman-ancaman dari luar dengan melakukan transformasi diri untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang baru (Cummings dan Worley, 2015). Terkait dengan hal tersebut, BEI merasa perlu untuk melakukan transformasi organisasi dengan mengusung tujuan baru yaitu Berlayar ke Utara: Menjadi Bursa Efek Terbesar di ASEAN pada Tahun 2020. Tujuan tersebut kemudian diterjemahkan dalam empat strategi yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi antara lain peningkatan jumlah investor aktif, penguatan Anggota Bursa, peningkatan 2

jumlah perusahaan tercatat dan penguatan ketahanan pasar modal Indonesia. Secara detail rumusan strategi baru perusahaan tercermin pada Gambar 1.1. berikut: Gambar 1.1. Tujuan dan Strategi BEI Tahun 2015-2020 Sumber: Dokumen Master Plan BEI Tahun 2016 Dalam rangka mendukung pencapaian strategi organisasi yang baru, Direksi melakukan restrukturisasi organisasi dengan fokus perubahan pada fungsi-fungsi pengembangan pasar modal. Hal ini erat kaitannya dengan strategi penambahan jumlah investor aktif dan penambahan jumlah perusahaan tercatat. Selain itu perubahan dilakukan pada fungsi komunikasi perusahaan untuk meningkatkan strategi dan pengelolaan komunikasi guna mendukung pengembangan bisnis dan menjamin objektivitas pemberitaan terkait pasar modal. Sejalan dengan proses restrukturisasi organisasi, Direksi juga melakukan rotasi manajemen. Beberapa pertimbangan dilakukannya rotasi tersebut adalah untuk memastikan optimalisasi penempatan sumber daya manusia agar membawa organisasi mencapai tujuan dengan lebih cepat serta meningkatkan keahlian dan kesiapan mereka sebagai pemimpin pada level yang lebih tinggi. 3

Penetapan tujuan dan strategi baru, restrukturisasi organisasi, serta rotasi jajaran manajemen tersebut yang kemudian menjadi tantangan bagi organisasi dalam mengelola perubahan yang terjadi. Jajaran Direksi dan Manajemen dalam hal ini memegang peranan penting dalam proses transformasi organisasi agar setiap pihak di organisasi dapat menerima dan berpartisipasi aktif dalam melakukan proses perubahan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Mengelola perubahan di organisasi memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, mengingat hal ini berpotensi menimbulkan berbagai reaksi dari karyawan, baik positif maupun negatif. Reaksi positif yang muncul sangat terkait dengan kesiapan berubah (readiness to change), di mana hal ini dapat berupa keinginan, sikap, dan tingkat kepercayaan karyawan terhadap rencana perubahan (Armenakis et al. 1999 dalam Giauque, 2015). Kesiapan untuk berubah mengacu pada komitmen karyawan terhadap perubahan dan sikap efikasi diri dalam mengimplementasikan perubahan tersebut (Trzaska, 2014). Salah satu reaksi positif karyawan yang diungkapkan sebagai berikut: Kiranya seluruh insan BEI dapat berperan serta dalam membudayakan sosialisasi mengenai pasar modal, sehingga bursa tidak terkesan eksklusif dan rumit (Bapak A) Karyawan Di sisi lain, karyawan yang cenderung netral terhadap situasi berpendapat: Bagaimanapun kondisinya, yang penting kita bekerja dengan benar. (Nona B) Karyawan Sebaliknya, reaksi negatif berupa resistensi berubah (resistance to change) yang merupakan penolakan karyawan untuk mengikuti atau berpartisipasi dalam sebuah inisiatif perubahan (Appelbaum et al. 2015). Hal ini dapat terjadi karena pada 4

level personal, perubahan organisasional dapat menimbulkan kecemasan melepaskan sesuatu yang pasti (sudah diketahui) menuju masa depan yang belum pasti (belum diketahui). Individu mungkin merasa tidak yakin bahwa kemampuan yang mereka miliki dan konstribusi yang telah mereka berikan akan dihargai di masa depan, atau mempertanyakan sendiri kemampuan pribadi mereka untuk belajar dan berkinerja secara efektif pada fungsi-fungsi baru dan mendapatkan manfaat pada situasi baru (Cummings dan Worley, 2015). Salah satu pendapat karyawan terhadap kondisi (perubahan) yang terjadi di BEI yaitu: Target dan strategi baru yang ditetapkan oleh Direksi terlalu ambisius. Akan sulit untuk mencapai target penambahan jumlah emiten sebanyak itu dalam jangka waktu lima tahun, banyak faktor yang tidak dapat dikontrol oleh BEI terhadap keputusan sebuah perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di bursa. (Bapak C) Karyawan Berbagai respon karyawan mengenai kondisi yang terjadi di organisasi juga tercermin dari hasil employee engagement survey yang secara periodik dilakukan di BEI. Survei tersebut bertujuan untuk menggali berbagai aspek dukungan sosial dan dukungan organisasional yang dirasakan oleh karyawan. Survei terakhir yang dilakukan pada tahun 2016, hampir bertepatan dengan proses transformasi organisasional di BEI. Terkait dengan respon karyawan tersebut, walaupun secara umum terdapat dua reaksi yang dapat muncul akibat perubahan organisasional, hasil penelitian ini nantinya akan difokuskan pada upaya untuk mendorong sikap positif karyawan terhadap proses perubahan organisasional. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya sikap positif untuk dimiliki oleh setiap karyawan dalam proses perubahan, walaupun sikap negatif atau resistensi merupakan hal yang wajar terjadi di beberapa organisasi. 5

Skenario optimis atas proses perubahan yang dilakukan juga diperlukan karena dengan adanya dukungan terhadap proses perubahan, organisasi akan lebih mudah mencapai tujuan yang ditetapkan. Sikap positif terhadap perubahan dan reformasi organisasional sangat berkaitan dengan hasil kerja yang baik (Giauque, 2015). Apabila setiap individu berkinerja dengan baik, tentunya diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dalam kaitannya dengan sikap karyawan terhadap perubahan, terdapat beberapa kondisi organisasional yang memengaruhi munculnya sikap tersebut. Menurut beberapa bukti empiris (dalam Giauque, 2015), kondisi organisasional yang memengaruhi sikap karyawan terhadap perubahan dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1. Kondisi yang terkait dengan dukungan sosial yang dirasakan karyawan dalam bentuk relasi dengan rekan kerja dan atasan. 2. Kondisi yang terkait dengan dukungan organisasional berupa pengelolaan sumber daya manusia. Dalam hal ini terdapat korelasi positif antara pengelolaan sumber daya manusia yang mumpuni dengan hasil kerja seperti kepuasan kerja dan komitmen afektif karyawan. 3. Kondisi yang terkait dengan stres karyawan di kantor dan keseimbangan kehidupan kerja. Tingkat stres yang berlebihan dalam hal ini berpotensi menurunkan semangat kerja karyawan yang pada akhirnya dapat memengaruhi sikap mereka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Terkait dengan keseimbangan kehidupan kerja, para manajer yang melihat bahwa pekerjaan mereka memberikan kesempatan untuk menyeimbangkan kehidupan (urusan) 6

personal dan pekerjaan, kemungkinan akan menunjukan sikap yang lebih positif terhadap pekerjaan. Penelitian Giauque (2015) tersebut pada akhirnya mengungkapkan bahwa persepsi karyawan terhadap dukungan sosial (relasi dengan rekan kerja dan atasan) dan dukungan organisasional (aspirasi dan partisipasi karyawan, informasi dan komunikasi), serta keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan pada sikap positif karyawan terhadap perubahan. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa tingkat stres persepsian memiliki pengaruh negatif dan signifikan pada sikap karyawan terhadap perubahan. Hasil penelitian Giauque tersebut sejalan penelitian yang dilakukan oleh Trzaska (2014) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa kondisi organisasional yang menentukan kesuksesan perubahan, di antaranya keterlibatan karyawan dengan organisasi, adanya rasa saling menghormati dan percaya, dukungan manajemen dan sikap pemimpin. Selain itu, Heuvel et al. (2016), mengungkapkan beberapa hal yang memengaruhi respon karyawan terhadap perubahan seperti lingkungan organisasional yang mendukung, jajaran manajemen yang terpercaya diketahui memengaruhi respon karyawan terhadap perubahan, komitmen organisasional, komunikasi, ketersediaan informasi, adanya keadilan yang dirasakan karyawan, dan kestabilan pekerjaan. 1.2 Rumusan Masalah Adanya perubahan organisasional di BEI yang dicanangkan perusahaan dengan penetapan tujuan dan strategi perusahaan baru, proses restrukturisasi organisasi dan rotasi manajemen menjadi proses yang harus dicermati dan dikelola 7

dengan baik. Oleh karena itu, sikap karyawan dalam proses perubahan menjadi krusial, di mana hal tersebut dapat terbangun karena beberapa kondisi organisasional yang mendukung. Sikap karyawan yang mendukung perubahan organisasional sesuai dengan kajian teoritis yang mengatakan bahwa sikap positif terhadap perubahan dan reformasi organisasional sangat berkaitan dengan hasil kerja yang baik (Giauque, 2015). Sikap karyawan dapat disebabkan oleh beberapa kondisi organisasional di antaranya relasi dengan rekan kerja, relasi dengan atasan, stres persepsian, keseimbangan kehidupan kerja, pengembangan karir, kesempatan pelatihan dan pengembangan, keterbukaan informasi dan komunikasi, aspirasi dan partisipasi karyawan, kompensasi, dan stabilitas pekerjaan. Kajian mengenai kondisi-kondisi organisasional yang terkait dengan sikap karyawan terhadap perubahan belum pernah dilakukan sebelumnya di BEI. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut: 1. Apakah dukungan sosial yang terdiri dari relasi dengan rekan kerja dan relasi dengan atasan, masing-masing berpengaruh pada sikap karyawan terhadap perubahan organisasional? 2. Apakah dukungan organisasional berupa praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia yang terdiri dari pengembangan karir, kesempatan pelatihan dan pengembangan, keterbukaan informasi dan komunikasi, aspirasi dan partisipasi karyawan, kompensasi, dan stabilitas pekerjaan, masing-masing berpengaruh pada sikap karyawan terhadap perubahan organisasional? 3. Apakah stres persepsian berpengaruh pada sikap karyawan terhadap perubahan organisasional? 8

4. Apakah keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh pada sikap karyawan terhadap perubahan organisasional? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji beberapa hal berikut: 1. Dukungan sosial yang terdiri dari relasi dengan rekan kerja dan relasi dengan atasan, masing-masing berpengaruh pada sikap karyawan terhadap perubahan organisasional. 2. Dukungan organisasional berupa praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia yang terdiri dari pengembangan karir, kesempatan pelatihan dan pengembangan, keterbukaan informasi dan komunikasi, aspirasi dan partisipasi karyawan, kompensasi, dan stabilitas pekerjaan, masing-masing berpengaruh pada sikap karyawan terhadap perubahan organisasional. 3. Stres persepsian berpengaruh pada sikap karyawan terhadap perubahan organisasional. 4. Keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh pada sikap karyawan terhadap perubahan organisasional. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Kontribusi Teoritis Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya. 9

1.4.2 Kontribusi Praktis Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi kondisi-kondisi organisasional yang memengaruhi sikap karyawan terhadap perubahan yang terjadi. Selanjutnya hasil identifikasi atas kondisi-kondisi organisasional tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah strategis guna membangun sikap karyawan yang mendukung segala kemungkinan perubahan yang akan terjadi di masa depan. 1.5 Lingkup Penelitian Penelitian ini menginvestigasi kondisi-kondisi di organisasi yang memengaruhi sikap karyawan terhadap perubahan. Penelitian ini dilakukan dengan sampel karyawan BEI. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Dalam bab ini dijelaskan mengenai kerangka teoritis dengan menganalisis variabel-variabel yang digunakan dan kaitan antar variabel. Reviu akan diarahkan pada pengembangan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN 10

Dalam bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, uraian tentang populasi dan sampel penelitian, alasan pemilihan sampel, metode pengumpulan data, jenis data, variabel dan instrumen penelitian serta metode analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dipaparkan hasil pengujian serta analisis dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Beberapa hal yang dibahas yaitu jawaban hipotesis dari pengujian serta analisis mengenai hubungan antar variabel. BAB V PENUTUP Dalam bab ini disajikan simpulan hasil penelitian, keterbatasan dan saran dan implikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan penelitian selanjutnya. 11