BAB II LANDASAN TEORI. kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua

Universitas Sumatera Utara

BAB II PEMBAHASAN MATERI. (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit

Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada

KARYA AKHIR SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU OLEH:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS,

KATA PENGANTAR. Medan, Oktober Penulis

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN

BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI

Laporan Kerja Praktek REYSCA ADMI AKSA ( ) 1

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARUHUR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. LAGUNA MANDIRI PKS RANTAU KECAMATAN SUNGAI DURIAN KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DETAIL PROFIL PROYEK (DETIL PLAN OF INVESTMENT) KOMODITI KELAPA SAWIT DI NAGAN RAYA DISAMPAIKAN PADA FGD KAJIAN INVESTASI KELAPA SAWIT

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN

IV. KONDISI UMUM PKS PAGAR MERBAU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tandan Buah Rebus (TBR) yang keluar dari Sterilizer lalu masuk ke bagian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Analisa Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas Olah 30 ton/jam Di PT. BIO Nusantara Teknologi

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR. Oleh ELISABETH RICCA SULISTYANI NIM.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (Handle Vereniging Amsterdam) dari negeri Belanda adalah salah satu unit usaha

TEKNIK MINIMALISASI KERNEL LOSSES DI CLAYBATH PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT. Ari Saraswati. Abstrak

Oleh: SUSI SUGIARTI NIM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Adapun spesifikasi mesin produksi yang berada di Begerpang Palm Oil Mill. : merebus buah untuk memudahkan lepasnya loose. mengurangi kadar air.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I.PENDAHULUAN. dan sebagian besar masyarakatnya hidup dengan cara bertani. Akan tetapi

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PROSES PEMBUANGAN UDARA MELALUI PIPA CONDENSATE PADA STASIUN REBUSAN (STYLIZER) DI PABRIK KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha.

ANALISA HASIL CRACKED MIXTURE pada ALAT PEMECAH BIJI (RIPPLE MILL) KELAPA SAWIT KAPASITAS 250 KG/JAM

BAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).

I. PENDAHULUAN. manusia dalam memecahkan masalah-masalah yang rumit sehingga didapatkan

TINJAUAN PUSTAKA. Belanda dengan bibit yang berasal dari Bourbon (Rheunion) atau Mauritius

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT. SASANA YUDHA BHAKTI SATRIA OIL MILL DAN KERNEL CRUSHING PLANT DESA GUNUNG SARI KEC

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

HALAMAN PENGESAHAN. Judul Laporan PKL : Praktek Kerja Lapang (PKL) PT. Tri Tunggal Sentra Buana. : Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

PERSETUJUAN. : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Disetujui di Medan,Mei 2014

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

PENGGUNAAN DOUBLE DECK BUNCH CRUSHER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PT. TRITUNGGAL SENTRA BUANA KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STRATEGIC MANAGEMENT

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. Singingi Hilir, kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau dengan akta pendirian dari

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL, KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI, KALIMANTAN TIMUR

KATA PENGANTAR. serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini tak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peroses Pengolahan Di Pabrik Kelapa Sawit

LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. WARU KALTIM PLANTATION KECAMATAN WARU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan di hutan belantara

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENGARUH PEMBUKAAN BLOWER DAMPER PADA DRY SEPARATION SYSTEM. Ahmad Mahfud ABSTRAK

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Namun pada Tahun 2013 PT. Fetty Mina Jaya yang di bawah naungan monrad grup

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. SASANA YUDHA BAKTI SATRIA OIL MILL DESA GUNUNG SARI KEC. TABANG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA.

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan pabrik yang mengolah TBS (Tandan

Norma Pemeliharaan + (B)

Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL, DESA PENGADAN KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikenal banyak jenis varietas kelapa sawit di Indonesia. Varietas-varietas tersebut

V. GAMBARAN UMUM PKS ADOLINA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kemudian diperkenalkan dibagian Afrika lainnya, Asia Tenggara dan Amerika Latin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KEC. KARANGAN, KAB. KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR. Oleh MARDIYYAH NIM.

I. PENDAHULUAN. tekanan sterilizer terhadap kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) di Pabrik Kelapa Sawit

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT. WARU KALTIM PLANTATION (ASTRA AGRO LESTARI.Tbk) KEC. WARU KALIMANTAN TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FRESH FRUIT BUNCH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II.TINJAUAN PUSTAKA. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Kelapa Sawit. (3)(6) Didalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang disebut bahan mentah adalah kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit (Elais Quinensis Jacq) adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua Afrika dan cocok ditanam di daerah tropis yang termasuk tanaman tahunan. Tanaman ini sudah dikembangkan di Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1848, ditanam di Kebun Raya Bogor. Perkembangan tanaman kelapa sawit telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia dan menjadi tanaman unggulan perkebunan. Hal ini dikarenakan kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi dan merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati. Selain itu perkembangan perkebunan kelapa sawit juga didukung oleh produk-produk turunan kelapa sawit yang beraneka ragam dan mempunyai banyak kegunaannya. Saat ini Indonesia merupakan negara nomor satu penghasil CPO ( Crude Palm Oil ) terbesar di dunia dan di atas Malaysia. Berat tandan kelapa sawit berkisar 3 4 kg setiap tandan dan di tumbuhin oleh buah, dengan berat 10 20 gram/butir yang duduk pada bulir. Setiap bulir terdiri dari 10-18 butir, tergantung pada kesempurnaan penyerbukan. Beberapa bulir membentuk tandan yang mana buah sawit di panen dalam bentuk tandan dan disebut Tandan Buah Sawit ( Lihat gambar 2.1 ).

Buah terdiri dari unsur-unsur, yaitu : - Daging buah (Maesocarp) - Sabut / serat (Fiber) - Biji - Cangkang (Endokarp) Gambar 2.1 Kelapa Sawit Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah iklm tropis dengan curah hujan 2000mm/tahun dengan suhu sekitar 22 o - 32 o C. Tanaman kelapa sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24 30 bulan. Buah yang pertama yang keluar masih dinyatakan sebagai buah pasir. Artinya, belum dapat diolah oleh pabrik kelapa sawit (PKS) karena kandungan minyaknya masih rendah. Tanaman kelapa sawit menghasilkan buah yang disebut tandan buah segar (TBS). Setelah diolah TBS akan menghasilkan minyak, yang mana minyak kelapa sawit tersebut terdiri dari dua macam, yang pertama minyak yang berasal dari daging buah yang dihasilkan dari perebusan dan pemerasan. Minyak sawit ini dikenal sebagai minyak sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO). Dan yang kedua minyak yang berasal dari inti sawit, dikenal sebagai minyak inti sawit atau Palm kernel Oil (PKO).

CPO dan PKO dapat diolah menjadi berbagai jenis produk, Yaitu - Bahan baku makanan seperti mentega, bahan tambahan cokelat, bahan baku es cream, dan bahan makanan ternak. - Bahan baku kosmetik dan obat-obatan seperti krim, shampoo, lotion, dan vitamina. - Bahan baku industri berat dan ringan. - Biodiesel. 2.2 Biji (6) Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan berat biji yang berbeda-beda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan berat rata - ratanya mencapai 4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura memiliki berat 13 gram/biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki berat 2 gram/biji. Inti sawit merupakan hasil yang lain dari pengolahan pabrik kelapa sawit. Untuk mutu inti kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 7%, kadar FFA kurang dari 2% dan kadar kotoran kurang dari 4%.

2.3 Proses Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) Menjadi Biji Dan Inti Sawit (3)(4) TBS Jembatan Timbang Loding Ramp Sterilizer Striiper Digester Ampas & Biji Screw Press Minyak Kasar depericarper Stasiun Klarifikasi Biji Ampas Polishing Drum Nut silo RIpple Mill LTDS Inti Clay Bath Inti Karnel Drayer Cangkang Cangkang Boiler Tangki Timbun Gambar 2.2 Diagram Proses Pengolahan (TBS) Menjadi Biji Dan Inti Sawit

Pengolahan biji kelapa sawit bertujuan untuk mendapatkan inti sawit yang sesuai persyaratan mutu.persyaratan tersebut diantaranya kadar air maksimum 7 %,kadar kotoran 6 %, biji pecah 15 %, biji berubah warna 49 % dan Kandungan minyak biji 46%. Jumlah dan mutu inti yang dihasilkan dipengaruhi oleh tahapan prosesnya, seperti perebusan, penebahan, pengadukan dan pengepresan (Lihat gambar 2.2). Untuk mengelola bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit sehinggamernperolehintisawit. mempunyai beberapa tahapan proses atau stasiun sebagai berikut : 1. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Station). 2. Stasiun Rebusan (Sterilizing Station). 3. Stasiun Bantingan (Thereshing Station). 4. Stasiun Press (Press Station). 5. Stasiun Pengolahan Biji (Kernel Station). 2.3.1 Stasiun Penerimaan Buah ( Fruit Station ) 2.3.1.1 Timbangan. Pada Pabrik Kelapa Sawit jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk meliputi berat. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti selama 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang di terima di pabrik 2.3.1.2 Loading Ramp

Loading ramp adalah tempat penampungan TBS untuk diisikan kedalam lorie. Loading ramp dirancang pada ketinggian tertentu agar mempermudah pengisian buah ke lorie. Loading ramp pada pabrik ini terdiri dari 18 pintu (cute), dimana kapasitas setiap pintu adalah 12 ton. 2.3.1.3 Lorry Lorry adalah alat transportasi dari satu rel ke rel yang lain. Setelah lorry diisi TBS, Lorry yang sudah ada di pabrik sebelum masuk ke ketel rebusan (sterilizer), terlebih dahulu dipindahkan ke rel perebusan, pemindahan ini dilakukan dengan bantuan transfer carriage. 2.3.2 Stasiun Rebusan (Sterilizing Station) 2.3.2.1 Sterilizer Sterilizer adalah bejana uap tekanan yang digunakan untuk buah. Sterilisasi merupakan perlakuan/pengolahan fisis utama bagi buah (tandan) kelapa sawit. Proses perebusan ini sangat penting karena mempengaruhi mutu minyak sawit. Dalam proses ini buah kelapa sawit dibiarkan dengan waktu tertentu di dalam sterilizer. Masing-masing ketel rebusan mempunyai kapasitas 25 ton TBS, dengan ukuranukuran sebagai berikut: Diameter Panjang Panjang total Waktu : 2,1 m : 30,75 m : 31,675 m : 100-105 Menit Temperatur : 135-140

Tekanan maksimum Jumlah isian max Kapasitas : 3,5 Kg/Cm2 : 10 lory : 23-25 Ton TBS Pelaksanaan pembuangan udara dalam rebusan telah dilakukan pada awal pemasukan uap yaitu dengan cara terus menerus sampai selesai proses perebusan. Hal ini dilakukan melalui pipa kecil yang di by-pass pada keran pembuangan uap. Uap yang masuk memungkinkan mendorong udara keluar karena berat jenis udara lebih besar dan berat jenis uap. Pemasukan terletak dibagian atas dan pipa pengeluaran terletak di bagian bawah ketel rebusan. Untuk memberikan hasil kerja yang sempurna, pipa pemasukan uap dibagian atas rebusan dilengkapi dengan plat berlubang untuk menghindari adanya kemungkinan buah sawit/bondolan jatuh pada lantai agar tidak terikat dengan uap sewaktu pembuangan. Sitem perebusan yang umum digunakan ada dua yaitu double peak (dua puncak) atau triple peak (tiga puncak) dengan waktu berkisar antara 90-100 menit tiap-tiap merebus dengan suhu ± 130 C. Jumlah puncak dalam proses perebusan dari steam inlet atau exhuse valve secara otomatik. 2.3.3 Stasiun Bantingan (Trhereshing Station) Yaitu stasiun pemisahan brondolan dan tandannya sehabis mengalami perebusan. Dalam stasiun bantingan terdiri dari: 2.3.3.1 Hoisting Crane. Hoisting Crane adalah Alat untuk mengangkat lorry yang berisi buah masak yang dituangkan ke dalam hopper dan menurunkan lorry kosong ke nail track. Kapasitas angkut hoisting crane : 5 Ton. 2.3.3.2 Hopper

Hopper adalah Tempat untuk menampung buah sebelum dijalankan dengan automatik feeder. Kapasitas hopper kira - kira 7,5 Ton TBR (Tandan Buah Rebus) buah masak. Pengisian hopper jangan terlalu penuh agar buah tidak terlalu padat dan penurunan ke automatic feeder tidak tersendat. 2.3.3.3 Pengisian Otomatis (Automatic Feeder). Setelah di hopper buah akan dijalakan ke alat Automatic feeder menuju kebantingan (thresser). Kecepatan penanganan dapat diatur dengan menyetel ratio gear box. 2.3.3.4 Bantingan (stripper). Alat untuk melepaskan buah dan tandannya umumnya digunakan berbentuk drum dengan cara memutar dengan kecepatan kira-kira 23-25 rpm. Sehingga tandan terbanting dan buah lepas dari tandan. Ukuran stripper adalah sebagai berikut: - Diameter : 2 m - Panjang : 4m Melalui kisi-kisi drum buah brondolan jatuh dan masuk kedalam konveyor under thresser sedangkan tandan kosong keluar dibawa empty bunch conveyor. Pengisian yang teratur, merata dan jangan terlampau penuh agar brondolan terlepas sempurna dari tandannya. Pengisian yang terlampau penuh mengakibatkan tidak lepas sempurna dan losses minyak pada tandan kosong meningkat. 2.3.3.5 Fruit Conveyor Under Thresser. Alat ini mengangkat brondolan-brondolan ke fruit elevator. Terletak di bawah thresser, yang menampung brondolan-brondolan. 2.3.3.6 Fruit Elevator.

Alat yang mengangkut brondolan-brondolan masuk kedalam distributing conveyor pada stasiun ekstraksi. Alat ini menggunakan timba-timba yang terikat pada rantai dan digunakan untuk mengangkut buah masak dan brondolan masak. Jumlah timba-timba sebanyak 59 buah, sedangkan janjangan kosong akan jatuh ke empty buch conveyor untuk di bawa ke incinerator. 2.3.3.7 Empty Bunch Conveyor. Alat untuk mengangkat tandan kosong dan hasil bantingan berupa rantai yang di tambahkan screpper untuk membawa tangkos (tandan kosong). 2.3.4 Stasiun Press (pressing Station). 2.3.4.1 Distributing Conveyor. Alat ini untuk mendistribusikan buah brondolan yang diterima dari timbatimba buah (fruit elevator) ke masing-masing digester. 2.3.4.2 Cross Conveyor. Alat ini membawa buah ke distributing conveyor secara silang digunakan apabila salah satu line fruit elevator tidak berfungsi. 2.3.4.3 Ketel Adukan (digester) Alat ini digunakan untuk melumatkan brondolan sehingga daging buah terpisah dari biji. Alat yang digunakan untuk pengadukan/pencacahan berupa sebuah tangki vertikasi yang dilengkapin 5 pasang pisau-pisau (steering arm). Pisau dibagian bawah disamping sebagai pengaduk juga dapat berfungsi sebagai pendorong cake keluar. Spesifikasi digester yaitu: - Diameter : 1,2 rn - Tinggi digester 2,9 m

- Kapasitas : 3 Ton brondolan/ unit - Kecepatan putar : 25-26 rpm Dalam digester diperlukan suhu panas 90-110 C untuk mempermudah proses pelumatan. Panas yang di dapat dan uap system injection dan pemanasan sistim mantel. 2.3.4.5 Screw Press Screw press berfungsi untuk memisahkan minyak dan daging buah yang berasal dari digester. Selama proses pengepresan berlangsung air panas ditambahkan kedalam screw press. Hal mi bertujuan untuk pengenceran sehingga massa bubur buah yang dikempa tidak terlalu rapat. Alat ini terdiri dan sebuah silinder (press cylinder) yang berlubang dan di dalamnya dipasang dua buah ulir (screw) yang berputar berlawanan arah. Tekanan pengepresan diatur oleh 2 buah konus yang berada pada bagian ujung press yang dapat bergerak maju mundur secara hidrolik. Adanya massa yang keluar dan digester melalui talang mengaduk kedalam press silinder dan mengisi warm. Volume setiap space warm berbeda semakin mengarah keujung screw dengan volume semakin kecil sehigga cake tertekan dan minyak terperas. Minyak kasar akan terpisah dan keluar dan lubang-lubang press silinder dan ditampung pada talang minyak yang diteruskan ke vibro separator sedangkan bagian biji dan serabut akan jatuh lalu ditampung di cake breaker conveyor. 2.3.5 Stasiun Pengolahan Biji (Kernel Station). 2.3.5.1 Cake Breaker Conveyor (CBC) Cake Breaker Conveyor adalah alat untuk membawa dan memecahkan gumpalan Cake dari stasiun Press ke depericarper. 2.3.5.2 Depericarper

Depericarper adalah alat untuk memisahkan fiber dengan biji dan membawa ampas untuk menjadi bahan bakar boiler. Fungsi kerjanya adalah tergantung pada berat massa, yang massanya lebih ringan (ampas) akan terhisap oleh fan. 2.3.5.3 Ploshing Drum Polishing Drum Berfungsi untuk membersihkan serat-serat yang masih melekat pada biji.ukuran polishing drum adalah: - Diameter : 1 m -Panjang -Kapasitas -Putaran : 7,5 m : 6 Ton/jam : 32rpm 2.3.5.4 Nut Silo Nut Silo adalah tempat penyimpanan sementara biji sebelum diolah pada proses berikutnya. Bila proses pemecahan biji dengan menggunakan ripple mill maka nut silo harus dilengkapi dengan sistem pemanasan. 2.3.5.5 Nut Grading (Tabung Pemisah Biji). Alat ini untuk menseleksi atau memisahkan biji menurut besarnya diameter biji agar biji-biji yang masuk ke ripple mill (cracker) diusahakan merata. Biji-biji akan terpisah menurut ukurannya yaitu kecil, sedang dan besar. Alat ini berupa drum yang berlubang-lubang menurut besar yang telah disesuaikan dan berputar. Biji-biji yang telah disesuaikan ukurannyua sesuai lubang-lubang pada drum tersebut masuk kedalam ripple mill atau cracker. 2.3.5.6 Riplle Mill Riplle Mill adalah alat untuk memecahkan biji. Pada Riplle Mill terdapat rotor bagian yang berputar pada Riplle Plate bagian yang diam. biji masuk diantara rotor dan Riplle Plate sehingga saling berbenturan dan memecahkan cangkang dari inti.

2.3.5.7 Pemisahan Inti ( LTDS ) Pemisahan inti dan cangkang dilakukan pada suatu corong yang disebut separating colom. Pemisahan inti berlangsung secara pneumatic berdasarkan gaya sentrifugal menggunakan blower isap dan perbedaan berat. Berat jenis cangkang dan inti masing-masing 1,3gram dan 1,08gram Cangkang dan kotoran halus akan terhisap oleh blower akan ditampung dishell cyclone sebagai bahan bakar. Semetara itu, inti dan biji yang tidak pecah atau pecah sebagian masuk ke vibrating grade. Vibrating grade adalah alat pemisahaan antara inti, biji utuh dan biji setengah pecah berdasarkan beratnya. Biji utuh dan biji setengah pecah dikembalikan ke nut grading screen untuk dipecah kembali. Jika ukuran cangkang dan biji sudah sedemikian rupa sehingga sulit dipisahkan dengan metode pemisahan udara, maka akan dipisahkan dengan metode perbedaan massa jenis di dalam unit claybath. 2.3.5.8 Claybath Claybath adalah mesin untuk memisahkan cangkang dan inti sawit pecah,yang besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan kepada perbedaan berat jenis. Bila campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam suatu cairan yang berat jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti maka untuk berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan terapung diatas dan yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam. Kernel memiliki berat jenis lebih ringan dari pada larutan calcium carbonat sedangkan cangkang berar jenisnya lebih besar. 2.3.5.9 Kernel Dryer Kernel Dryer adalah alat untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti produksi. Jika kandungan air tinggi pada inti akan mempengaruhi nilai penjualan. Pada Kernel Silo ada 3 tingkatan yaitu atas 70 o, tengah 60 o, bawah 50 o C.

2.3.5.10 Tangki Timbun Tangki Timbun adalah tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk dijual. Tangki timbun pada umumnya berupa bulk silo yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar uap yang masih terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam tangki lembab yang pada akhirnya menimbulkan jamur.