BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Salatiga. Pertimbangan lokasi penelitian adalah : 1. Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur ada di Salatiga. 2. Salatiga menjadi salah satu kota yang mempunyai peran dalam bidang pendidikan bagi anak-anak dari berbagai daerah. Cakupan waktu penelitian dari tahun 1949-1975. Cakupan waktu tersebut dipilih atas pertimbangan : Pada tahun 1949 tepatnya bulan mei Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Salatiga mulai didirikan. Pada tahun 1975 sudah tidak ada lagi Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Putra. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cerita sejarah yang ilmiah tentang sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Putra Salatiga tahun 1949-1975. B. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka bentuk penelitian ini adalah deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan perkembangan Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur di Salatiga pada tahun 1949-1975. Strategi yang digunakan dalam 20
penelitian ini berdasarkan hasil wawancara, arsip dan sumber pustaka yang berhubungan dengan bahasan penelitian. C. Sumber Data 1. Sumber Primer Sumber primer dalam Penelitian ini adalah wawancara dari para lulusan, pensiunan guru-guru, pensiunan staf tata usaha Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Putra Salatiga. Arsip ijasah dan foto yang didapatkan dari informan dan arsip buku induk serta foto dari Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Salatiga. Wawancara dengan Pak Slamet alumni siswa dan pensiunan staf tata usaha, Pak Wagiman alumni siswa dan pensiunan tukang kebun, Pak Widodo pensiunan kepala sekolah, Pak alumni siswa dan pensiunan guru, Pak Sugeng selaku alumni siswa, Pak Gito pensiunan tukang kebun, Pak Darman alumni siswa dan Rubiyanto alumni siswa. 2. Sumber Sekunder Sumber-sumber sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku yang relevan dengan topik penelitian yang didapatkan dari Perpustakaan Pusat UKSW. D. Teknik Pengumpulan Data Penulis dalam penelitian inimenggunakan metode penelitian yaitu metode sejarah (historical method). Langkah-langkah yang penulis lakukan yaitu : 21
1. Heuristik Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti. Peneliti melacak dan mengumpulkan sumber dengan melakukan surver langsung ke SMP Pangudi Luhur dan wawancara secara mendalam kepada informan, yaitu lulusan siswa SMP Pangudi Luhur Salatiga, pensiunan guru SMP Pangudi Luhur Salatiga dan pensiunan staf tata usaha SMP Pangudi Luhur Salatiga. Wawancara bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan tidak secara formal terstruktur untuk menggali pandangan subjek yang diteliti secara mendalam. Peneliti melakukan penelitian ke SMP Pangudi Luhur Salatiga untuk mendapatkan informasi tentang Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Putra Salatiga. Tetapi sekolah tidak langsung memberikan ijin untuk penelitian, kemudian penulis melakukan wawancara dengan salah satu pensiunan staf tata usaha SMP Pangudi Luhur yang bernama Pak Slamet. Beliau menyarankan untuk melakukan survey ke Yayasan Pangudi Luhur Pusat di Semarang. Kemudian di Yayasan Pangudi Luhur Pusat memberi surat rekomendasi untuk melakukan penlitian di SMP Pangudi Luhur Salatiga. Setelah mendapat surat rekomendasi, penulis dapat mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Salatiga untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Di sekolah penulis 22
mendapatkan arsip buku induk dari tahun 1957-1972 dan foto-foto siswa di Roncali tahun 1971 dan 1972. Kemudian penulis melanjutkan wawancara dengan Pak Wagiman alumni siswa sekaligus pensiunan tukang kebun SMP Pangudi Luhur, dilanjutkan wawancara dengan pensiunan kepala sekolah bernama Pak Widodo. Dari Pak Widodo penulis mendapatkan informasi informan yang masih dapat di wawancarai yaitu Pak Suradi alumni siswa sekaligus pensiunan guru dan Pak Sugeng alumni siswa tahun 1972. Kemudian penulis mewawancari Rubiyanto alumni siswa dan Pak Darman alumni siswa dan pensiunan guru. Dari wawancara tersebut penulis mendapatkan informasi perkembangan SMP Pangudi Luhur putra dan ijasah para informan. 2. Kritik Peneliti menilai sumber-sumber yang dibutuhkan dalam penelitian dengan 2 cara, yaitu: a. Kritik Intern Penulis mencermati sumber-sumber buku atau arsip dalam hal pengarang (apakah pengarang seorang sejarawan atau bukan), tahun pembuatan, maupun judul buku, serta sumber-sumber dokumen dengan cara membandingkan hasil wawancara informan satu dengan informan yang lainnya. Sehingga diharapkan penulis akan mendapat fakta yang dibutuhkan. 23
b. Kritik Ekstern Dalam kritik ekstern penulis menilai dan menyeleksi sumber dengan melakukan perbandingan antara laporan hasil wawancara dengan sumber buku untuk mendapatkan suatu kebenaran sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Intepretasi Data atau sumber sejarah yang dikritik aka menghasilkan fakta yang akan digunakan dalam penulisan sejarah. Namun demikian, sejarah itu sendiri bukanlah kumpulan dari fakta, parade tokoh, kronologis peristiwa, atau deskripsi belaka yang apabila dibaca akan terasa kering karena kurang mempunyai makna. Fakta-fakta sejarah harus diintepretasikan atau ditafsirkan agar sesuatu peristiwa dapat direkonstruksikan dengan baik, yakni dengan jalan menyeleksi, menyusun, mengurangi tekanan dan menempatkan fakta dalam urutan kausal (Emy Wuryani,2011 : 21). Fakta-fakta yang telah diseleksi tersebut dihubungkan satu sama lain menjadi satu kesatuan sehingga muncul fakta-fakta sejarah yang relevan. Kesulitan dalam penafsiran ini adalah sulitnya mencari sumber yang membahas khusus tentang Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Putra di Salatiga, sehingga peneliti harus menggunakan banyak sumber untuk saling melengkapi. Dalam hal ini, telah diperoleh cerita sejarah yang ilmiah berjudul : Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur di Salatiga (1958-1975). 24
4. Historiografi Langkah ini merupakan langkah terakhir dari serangkaian kegitan penelitian sejarah yang dilakukan. Denagan kata lain langkah ini dapat ditempuh, sesudah menentukan masalah apa yang kita teliti, dan juga diusahakan sumber-sumber yang telah lolos dari seleksi, serta telah ditafsirkan dengan pertimbangan-pertimbangan logis. Dan akhirnya, semuanya itu harus dikisahkan secara harmonis (Tri Widiarto, 2007 : 107). E. Analisis Data Penelitian ini menggunakan Teknik Trianggulasi Data. Analisis data yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh kebenaran data yang diuji dengan berbagai sumber data. Siklus Trianggulasi Data yang digunakan adalah sebagai berikut : Narasumber Dokumen dan Arsip Pustaka Penelitian ini menggunakan pendekatan yang berupa kerangka teori yang didapat dari teori ilmu-ilmu social dan ilmu pendidikan. Pendekatan ilmu social bermanfaat dalam menggambarkan kondisi sosial sebelum tahun 1949 hingga setelah tahun tersebut. Pendekatan ilmu pendidikan bertujuan dalam mengidentifikasi perkembangan pendidikan tahun 1949. 25
F. Kerangka Berfikir Penelitian dengan judul Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur di Salatiga (1949-1975) dapat dilihat dalam skema kerangka berfikir sebagai berikut : Politik etis Irigasi Edukasi Emigrasi Pemerintah Swasta di Salatiga Tahun 1935 Yayasan Kristen Yayasan Kanisius Yayasan Pangudi Luhur Pangudi Luhur SMP Pangudi Luhur Salatiga Marsudiri SMP Stella Matuttina Salatiga 1. SMP Kristen 1 2. SMP Kristen 2 3. SMP Kristen 3 26
Keterangan : a. Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah Politik yang di gagas oleh Ratu Wihelmina dikarenakan Belanda memiliki panggilan moral terhadap Bangsa Hindia Belanda atau Bangsa Pribumi. b. Kebijakan Politik Etik terangkum dalam progran Trias Van Deventer yang meliputi : 1. Irigasi (pengairan) membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan dan bendungan untuk proses pertanian. 2. Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan. 3. Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi. c. Dari ketiga kebijakan itu, kebijakan Edukasilah yang sangat berpengaruh. Sehingga untuk memenuhi kebijakan tersebut, maka di bangun sekolahan pemerintah dan sekolahan swasta di berbagai daerah termasuk Salatiga tahun 1935. d. Di Salatiga terdapat sekolahan swasta yang beryayasan Katolik dan Yayasan Kristen. e. Yayasan Katolik tersebut adalah Yayasan Kanisius dan Yayasan Pangudi Luhur. f. Di dalam Yayasan Pangudi Luhur di bentuk dua sekolahan yaitu Pangudi Luhur Putra dan Pangudi Luhur Putri (Stella Matutina). g. Tetapi karena ada faktor Psikologis maka sekolah Pangudi Luhur Putra (khusus Putra) menjadi sekolah campuran. 27