PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG E JURNAL OLEH IRADAH_ NIM. 11010195 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP Adabiah Padang Nama : Iradah NPM : 11010195 Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan Institusi : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, November 2015 Disetujui oleh Pembimbing I Pembimbing II Dra. Gustina Indriati, M. Kes Febri Yanti, M. Pd Mengetahui Ketua Prodi Rina Widiana, M. Si
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG Oleh Iradah, Gustina Indriati, Febri Yanti rhaathelibragirl@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is stimulated by the learning result in Adabiah Middle School Padang which is still under the KKM of 75. The material that is still under the standardized KKM is the human motion system, which is caused by the ordinary methods of direct leaning process and discussion that the teachers apply. This fact then affects student s low motivation to participate in learning process. This research aimed to determine the result of Biology subject shown byclass VIII students in Adabiah Middle School using the Cooperative method, Direct method and Scamble type. This experimental research is using Randomized Control Group Posttest-Only Design concept, with the population of class VIII students, Adabiah Middle School, 2015/2016. This sample is taken by using Purposive Random Sampling method based on the average result of IPA s (Science Department) students'examination in even semester with class VIII 2 as the first experiment and classviii 1 as the second experiment. The implement used is the students examination result sheets. The final test analysis concludes that the average distinction of IPA s (Science Department) students in Biology test results in the first experiment (60,49) is higher than second experiment (54,24). The test result t obtained t hitung =2,88 and value t tabel =1,67. This research concludes that the cooperative learning method of Scamble type influenced the learning process of class VIII, IPA (Science Department) students, Adabiah Middle School, Padang. Key words : Scramble type, the test result PENDAHULUAN Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari tentang semua makhluk hidup di alam ini, yang didalamnya terdapat unsur biotik dan abiotik. Biologi mengandung muatan konsep-konsep yang harus dipahami siswa. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran di kelas guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk dapat memahami konsep dari materi yang dipelajari. Jika materi dapat dipahami, maka hasil belajar siswa juga akan meningkat. Agar siswa menjadi aktif guru diharapkan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Mulyasa (2006:35) menyatakan, bahwa Guru sangat berperan membantu perkembangan siswa untuk mewujudkan tujuannya secara optimal. Guru diharapkan mengembangkan kreatifitas dalam menciptakan situasi belajar yang kondusif sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan hasil belajar siswa pun akan berpengaruh baik. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, penulis memperoleh informasi dari guru IPA SMP Adabiah Padang, bahwa kegagalan dalam belajar disebabkan karena kurangnya partisipasi aktif siswa di dalam proses pembelajaran. Siswa kurang konsentrasi saat guru menyampaikan materi pembelajaran. Kurangnya konsentrasi siswa disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya sendiri yang belum siap belajar dan faktor dari teman lain yang suka mengganggu saat teman sedang memperhatikan guru menerangkan pelajaran. Selain itu interaksi timbal balik antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa masih kurang, dan siswa hanya menerima saja apa yang diberikan guru. Permasalahan di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum maksimal sehingga aktifitas belajar dan hasil belajar siswa juga belum maksimal atau belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, yaitu 75. Salah satu materi yang belum mencapai KKM dan paling bermasalah yaitu materi sistem gerak. Pada materi
ini siswa harus memahami semua bagian-bagian alat gerak serta nama-nama tulang yang menyusun alat gerak tersebut. Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membelajarkan siswa sesuai dengan materi yang diajarkan dan gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan cara optimal. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran scramble. Model pembelajaran scramble merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa menjawab suatu pertanyaan secara kreatif. Jawaban yang sudah disediakan guru disusun secara acak, dan siswa diminta untuk menyusun huruf-huruf atau kata tersebut, sehingga membentuk suatu jawaban yang benar. Keutamaan model pembelajaran scramble yaitu, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat melatih kekompakan siswa dalam kelompok. Menurut Istarani (2011:185) model scramble adalah menyajikan materi ajar melalui pengajuan pertanyaan atau pernyataan yang kurang lengkap sehingga para peserta diserukan untuk melengkapi pernyataan tersebut Penulis memilih model pembelajaran kooperatif scramble karena model ini berupa permainan sehingga tidak membuat siswa bosan dalam pembelajaran. Siswa belajar sambil bermain di dalam kelompoknya. Model ini menekankan kerja sama, dan menimbulkan pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti telah melakukan sebuah penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP Adabiah Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada siswa kelas VIII SMP Adabiah Padang. METODE PENELITIAN Adapun jenis metode yang digunakan peneliti adalah metode eksperimen. Model rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomize Control Group Posttest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Adabiah Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari empat kelas. Sampel pada penelitian ini menggunakan dua kelas populasi yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Random Sampling dengan adanya pertimbangan dalam penentuan kelas sampel berdasarkan nilai ratarata yang mendekati, sedangkan untuk menentukan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan secara acak (Random) dengan pengambilan lot. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil belajar siswa diperoleh setelah diberikan tes akhir pada kedua kelas sampel. Tes akhir yang diberikan terdiri dari 16 butir soal. Soal yang diberikan kepada 28 orang siswa kelas eksperimen 1 dan 28 orang siswa kelas eksperimen 2. Berdasarkan tes akhir yang dilakukan siswa terlihat bahwa hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen 1 yang diberi perlakuan melalui model pembelajaran Scramble tinggi dari pada kelas eksperimen 2, artinya proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Scramble lebih baik dari pada proses pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran Scramble. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen 1 yaitu 60,49 dan kelas eksperimen 2 yaitu 54,24. Pembelajaran kooperatif tipe Scramble ternyata dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Sedangkan dari pengujian hipotesis dengan ujit, diperoleh t hitung > t tabel, berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Diterimanya hipotesis kerja dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa pada taraf nyata 0,05. Meskipun hipotesis kerja diterima, namun hasil belajar siswa masih berada di bawah KKM yaitu 75. Pada kelas eksperimen 1 persentase ketuntasannya adalah 21,42 % sebanyak 6 orang sedangkan pada kelas eksperimen 2 hanya 7,14 % sebanyak 2 orang. Menurut Djamarah dan Zain (2010: ) bahwa tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa. Kemudian menurut W.S. Winkel (2007) dalam Susanto (2011: 8) untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman, guru dapat melakukan evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. Namun siswa dari kedua kelas sampel masih banyak yang belum bisa menjawab soal dengan baik, karena soal yang digunakan kurang bervariasi. Jumlah soal yang dipakai dari hasil analisis daya pembeda dan indeks kesukaran hanya 16 butir setelah dilakukan revisi pada satu indikator soal, sehingga belum terukur kemampuan siswa. Berkaitan dengan evaluasi, Sunal (1993) dalam Susanto (2011: 5) menyatakan bahwa evaluasi yang dilakukan guru dapat dijadikan sebagai tindak lanjut, bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Penulis dapat menyimpulkan semakin banyak evaluasi yang diberikan, maka semakin terlihat pemahaman siswa. Menurut Wasliman (2007) dalam Susanto (2011: 12) hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, minat, motivasi, sikap serta kondisi fisik
dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen 1 yaitu 60,49 dan kelas eksperimen 2 yaitu 54,24. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble dapat digunakan bagi guru sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya bagi guru bidang studi Biologi. Kemudian untuk peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini pada materi yang lain yang dianggap cocok dan membuat variasi yang lebih menarik lagi. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. Media Persada. Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan). Bandung: Remaja Susanto, Ahmad. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta