KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP

Nurmiati 1 dan Mantasiah 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PUZZLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI MAN 1 MAKASSAR ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE PAIRED STORYTELLING DALAM KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMAN 11 MAKASSAR

PENGARUH MODEL KOOPERATIF CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

Mayawi Muchtar 1 dan Syukur Saud 2 Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL DALAM PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JERMAN

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA-LABA (WEBBED) DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW

KEEFEKTIFAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASHCARD DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 MAKASSAR

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DALAM KEMAMPUAN MEMBACA MEMAHAMI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 MAKASSAR

Ikawati Awing 1 dan Nurming Saleh 2 Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

PENGARUH TEKNIK CERITA PEMULA DISKUSI (DISCCUSION STARTER STORY ) DALAM MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MAHASISWA

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

JURNAL. Pengaruh Metode Scramble dalam Pembelajaran Matematika terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kediri

Journal of Arabic Learning and Teaching

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

Oleh: Dwi Wahyu Puspita Sari dan Suripno/Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 11 MAKASSAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Lepi Candra 1, Lili Andriani 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP UNBARI. Abstrak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 1 LUBUK BASUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 2 SUNGGUMINASA ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

Oleh Dwi Budi Mulyono

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

KEEFEKTIFAN METODE BERBASIS PENGALAMAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM YMI WONOPRINGGO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

E-JURNAL. oleh Adinda Dwiji Sagusman NIM

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN INTEGRATIF INTERNAL IMPROVING ABILITY TO WRITE SENTENCE THROUGH INTERNAL INTEGRATIVE APPROACH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Keefektifan Model Concept Sentence Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Muntilan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

KEEFEKTIFAN STRATEGI JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN YANG BERMUATAN CINTA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Keperluan korespondensi, telp: , ABSTRAK

KEEFEKTIFAN STRATEGI PERTANYAAN MENUJU PARAGRAF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW

Jurusan Kimia, Jalan Dg. Tata Raya, Makassar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

NURMALIATI

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

Transkripsi:

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR Sudarmi 1 dan Burhanuddin 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar E-mail 1 : sudarmi@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai keefektifan model scramble dalam 11 Makassar. Jenis penelitian ini adalah True experimental design. Data dianalisis dengan statistik inferensial. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Hasil analisis data yang diperoleh melalui uji-t adalah t hitung (11,24) > t tabel (2,002) pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Jerman siswa. Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Tipe Scramble, Keterampilan Menulis ABSTRACT The purpose of this study is to gain data and information related the effectiveness of cooperative learning model by using scramble type in increasing German language sentence writing skill of second level students in SMAN 11 Makassar. This study used true experimental design. Data was analyzed by using inferential statistic. Sample technique is random sampling. The data showed that t hitung (11,24) > t tabel (2,002) on the significance level 0,05. It means that this model is effective in increasing German language sentence writing skill of students. Keywords: Cooperative Learning, Scramble Type, Writing Skill PENDAHULUAN Salah satu aspek kompetensi dalam pembelajaran bahasa Jerman adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif yang harus dimiliki siswa agar terampil berkomunikasi secara tertulis. Dengan keterampilan tersebut, siswa dapat terampil dalam menggunakan kosa kata, ejaan, tanda baca yang tepat serta ragam kalimat yang variatif dalam menulis. Keterampilan menulis bahasa Jerman siswa di sekolah pada umumnya masih tergolong rendah. Berdasarkan observasi penulis selama mengikuti PPL di SMAN 11 Makassar, metode pembelajaran bahasa Jerman masih didominasi oleh metode ceramah sehingga terkesan monoton. Selain itu, guru jarang memberikan tugas dan latihan yang menyentuh pada aspek menulis. 72 Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.1 Maret 2017

Hal tersebut mengakibatkan masih banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan, terutama dalam aspek keterampilan menulis. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Suhardi (2008:38) yang menemukan bahwa keterampilan menulis bahasa Jerman siswa kelas XI SMAN 1 Anggeraja adalah 59,2% (termasuk dalam kategori rendah). Begitu pula hasil penelitian yang dilakukan Fitriani (2010:32) yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan sederhana Bahasa Jerman kelas XI SMAN 5 Makassar masih tergolong kategori rendah dengan rata-rata nilai siswa 48,25%. Hasil penelitian Efendi (2011:40) juga menunjukkan bahwa kemampuan menulis bahasa Jerman siswa kelas X SMAN 1 Polongbangkeng Utara termasuk kategori rendah dengan skor rata-rata nilai siswa adalah 53,42%. Melihat rendahnya hasil-hasil penelitian keterampilan menulis siswa dalam mata pelajaran bahasa Jerman, maka seorang pengajar perlu menggunakan model yang lebih efektif agar siswa termotivasi dalam belajar. Salah satu model pembelajaran yang dinilai efektif dan mampu memotivasi belajar siswa dalam belajar bahasa Jerman adalah model scramble. Keefektifan penggunaan dari model scramble didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamonangan (2013) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN. Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alfrida (2014) menunjukkan bahwa penggunaan model scramble dapat membantu siswa dalam menguasai strukturen dengan skor rata-rata siswa adalah 9,06. Diharapkan penggunaan model tersebut dapat memotivasi siswa dalam belajar bahasa Jerman serta membantu siswa dalam menulis kalimat bahasa Jerman. Model ini merupakan sebuah model pembelajaran yang menggunakan metode berbentuk permainan yang dilakukan secara berkelompok dengan menyusun kembali kata-kata atau kalimatkalimat yang telah diacak terlebih dahulu. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe scramble, siswa diharapkan mampu berperan aktif dalam pembelajaran serta melatih siswa dalam menguatkan pemahaman mereka dalam pembelajaran. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE Pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan salah satu model pembelajaran yang melibatkan beberapa siswa dalam kelompok untuk bekerja sama menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan cara menyusun huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, atau kalimat yang teracak menjadi sebuah paragraf yang utuh dan bermakna. 73 Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.1 Maret 2017

Model scramble dikemukakan oleh Komalasari (2013:84) bahwa scramble merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban tehadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban/pasangan konsep yang dimaksud. Hamonangan (2013:2) berpendapat model pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan sebuah upaya pembelajaran yang melibatkan diskusi siswa dalam menemukan jawaban yang tepat dengan cermat sehingga siswa merasa belajar bukan sebuah beban dan merasa tertantang untuk memecahkan soal yang diberikan. Demikian pula halnya menurut Suyatno (2009) scramble merupakan salah satu tipe pembelajaran yang disajikan dalam bentuk kartu. Sedangkan menurut Taufina (2011:162) model scramble merupakan modifikasi dari metode tanya jawab yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan lembar kerja yang jawabannya di acak susunannya. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model scramble merupakan model pembelajaran yang menekankan kerjasama siswa dalam belajar melalui metode menjawab pertanyaan atau soal dengan jawaban yang berupa huruf, kata, atau kalimat yang diacak sehingga menjadi kata, kalimat, atau paragrap yang utuh dan bermakna. Alur model pembelajaran kooperatif tipe scramble dimulai dengan membagi para siswa dalam beberapa kelompok, selanjutnya guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada setiap kelompok. Kartu soal sudah dalam keadaan utuh tapi kartu jawaban masih dalam keadaan rumpang atau teracak, jadi siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyusun potongan-potongan kata tersebut menjadi kalimat yang utuh dan tepat tentunya dengan melihat kartu soal. Langkah-langkah model scramble menurut Artini, dkk (2014:4) ada beberapa tahap antara lain: 1. menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa; 2. menyajikan Informasi; 3. mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, selanjutnya membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok; 4. mengerjakan kartu soal secara berkelompok; 5. memberikan penghargaan; dan 6. evaluasi. Suatu model pembelajaran yang diterapkan pada saat proses belajar mengajar berlangsung tentu tidak ada yang sempurna. Begitu pula dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Artini, dkk (2014:4) menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari model ini sebagai berikut: 74 Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.1 Maret 2017

No. Kelebihan Kekurangan 1. Mendorong siswa lebih aktif dan cekatan Siswa kurang berpikir kritis 2. Membantu siswa memahami konsepkonsep Siswa bisa saja menyontek yang sulit jawaban temannya 3. Menanamkan dan mengembangkan keterampilan social METODE PENELITIAN Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) adalah model pembelajaran kooperatif tipe scramble, sedangkan keterampilan menulis kalimat sebagai variabel terikat (Y). Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimen Design. Adapun desain yang digunakan adalah two group pretest-postest design. Dalam penelitian ini diterapkan pretest/tes awal, treatment/perlakuan, dan postest/tes akhir, agar dapat ditemukan keefektifan metodel pembelajaran scramble dalam Jerman siswa kelas X SMA Negeri 11 Makassar. Penelitian ini difokuskan pada tes keterampilan siswa dalam menulis kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah dengan memperhatikan kosakata, ejaan, tanda baca, dan tata bahasa yang tepat sesuai dengan tema yang disajikan, yaitu die Familie. Penilaian keterampilan siswa dalam menulis dinilai berdasarkan pedoman penilaian yang digunakan untuk menilai penguasaan Strukturen dalam Jerman di SMA Negeri 11 Makassar. Skor tertinggi adalah 3 apabila kalimat ditulis dengan kaidah bahasa Jerman yang tepat dan skor 0 apabila soal tidak terjawab, sehingga apabila semua kalimat (20 nomor) ditulis sesuai dengan kaidah bahasa Jerman, maka skornya adalah 60. Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Makassar berjumlah 300 siswa yang terdiri atas 10 kelas dengan jumlah siswa tiaptiap kelas 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling (sampel acak) yaitu mengundi populasi yang ada, kemudian terpilihlah dua kelas yakni kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa masing-masing kelas 30 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes menulis kalimat yang diberikan kepada siswa. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menjawab soal berjumlah 20 soal yang terdiri atas kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat berita dengan memperhatikan kosakata, tanda baca, dan tata bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Jerman. Data atau hasil tes yang telah 75 Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.1 Maret 2017

terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Namun, sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan tabel z-score dan chi kuadrat. PEMBAHASAN Data Pre Test Data hasil frekuensi nilai pretest kelas eksperimen menunjukkan bahwa terdapat 13 siswa atau 43,3% yang memperoleh nilai dengan rentangan 43 48, 3 atau 10% yang memperoleh nilai dengan rentangan 49 54, 3 atau 10% siswa yang memperoleh nilai dengan rentangan 55 60, 4 siswa atau 13,3% yang memperoleh nilai dengan rentangan 61 66, 5 siswa atau 16,6% yang memperoleh nilai dengan rentangan 67 72, 2 siswa atau 6,7% yang memperoleh nilai dengan rentangan 73 78. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada rentan 43-48 dengan jumlah 13 siswa atau 43,3% dan frekuensi terendah terdapat pada rentan 73-78 dengan jumlah 2 siswa atau 6,7%. Sedangkan, data hasil frekuensi dan persentase nilai pretest kelas kontrol menunjukkan bahwa terdapat 5 siswa atau 16,6% yang 43 48, 2 siswa atau 6,7% yang 49 54, 6 siswa atau 20% yang 55 60, 6 siswa atau 20% yang 61 66, 9 siswa atau 30% yang 67 72, dan 2 siswa atau 6,7% yang 73 78. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada rentan 67 72 dengan jumlah 9 siswa atau 30% dan frekuensi terendah terdapat pada rentan 49 54 dan 73 78 dengan jumlah 2 siswa atau 6,7%. Data Post Test Data hasil frekuensi dan persentase nilai posttest kelas eksperimen menunjukkan bahwa terdapat 8 siswa atau 26,6% yang 55 61, 6 siswa atau 20% yang 62 68, 6 siswa atau 20% yang 69 75, 4 siswa atau 13,3% yang 76 82, 2 siswa atau 6,7% yang 83 89, dan 4 siswa atau 13,3% yang 90 96. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada rentan 55 61 dengan jumlah 8 siswa atau 26,6% dan frekuensi terendah terdapat pada rentan 83 89 dengan jumlah 2 siswa atau 6,7%. Berdasarkan data hasil frekuensi dan persentase nilai pretest kelas kontrol menunjukkan bahwa terdapat 7 siswa atau 23,3% yang 43 49, 3 siswa atau 10% yang 76 Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.1 Maret 2017

50 56, 3 siswa atau 10% yang 57 63, 4 siswa atau 13,3% yang 64 70, 8 siswa atau 26,6% yang 71 77, 5 siswa atau 16,6% yang 78 84. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada rentan 71 77 dengan jumlah 8 siswa atau 26,6% dan frekuensi terendah terdapat pada rentan 50 56 dan 57 63 dengan jumlah 3 siswa atau 10%. Uji Hipotesis Berdasarkan analisis Z-Score, diperoleh nilai rata-rata pretest keterampilan menulis kalimat siswa kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen yaitu 55,7 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 43, sedangkan. Sedangkan nilai rata-rata pretest keterampilan menulis kalimat siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol yaitu 61,1 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 43. Berdasarkan uji hipotesis, hasil posttest menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe scramble memiliki keefektifan dalam keterampilan menulis kalimat siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata (mean) posttest kelas eksperimen yaitu 71,53 dengan perolehan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 97. Sementara kelas kontrol yang belajar tanpa menggunakan model scramble tidak mengalami peningkatan nilai yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 41,17 dimana perolehan nilai terendah 43 dan nilai tertinggi 84. Dengan demikian nilai mean posttest kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. Hasil analisis uji hipotesis di atas dilanjutkan dengan uji-t. Hasilnya adalah t hitung kelas eksperimen = 11,24 sementara t tabel = 2,002, jadi t hitung > t tabel (11,24 >2,002). Dengan demikian maka H0 yang berbunyi tidak ada perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis kalimat bahasa Jerman siswa yang diajar dengan model scramble dan siswa yang tidak diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dalam 11 Makassar ditolak. Konsekuensi dari penolakan H0, maka H1 yang berbunyi ada perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis kalimat bahasa Jerman siswa yang diajar dengan model scramble dan siswa yang tidak diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dalam 11 Makassar diterima. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pembelajaran 77 Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.1 Maret 2017

model scramble ini efektif dalam 11 Makassar. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Arifin, Hamonangan (2013:2) bahwa model scramble merupakan sebuah upaya pembelajaran yang melibatkan diskusi siswa dalam menemukan jawaban yang tepat dengan cermat sehingga siswa merasa belajar bukan sebuah beban dan merasa tertantang untuk memecahkan soal yang diberikan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran tipe scramble fektif digunakan dalam pembelajaran 11 Makassar. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis data yang telah dilakukan, dengan nilai posttest siswa setelah dilakukan uji-t pada masingmasing kelompok dengan hasil analisis data yaitu th= 11,24 > tt= 2,002 pada taraf signifikansi 0,05 yang berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe scramble efektif terhadap pembelajaran keterampilan menulis menulis kalimat bahasa 11 Makassar. Dengan demikian, H 1 pada hipotesis diterima dan H0 ditolak. DAFTAR PUSTAKA Alfrida. 2014. Keefektivan model pembelajaran kooperatif Scramble terhadap penguasaan Strukturen dalam keterampilan menulis kalimat bahasa Jerman siswa kelas XII SMA Negeri 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara. Skripsi: UNM FBS Makassar Arifin, E. Zaenal dan Tasai, S. Amran. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Jakarta : Akademi Pressindo. Artini, A. dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Kampiong Sujana.E-Journal PGSD Vol: 2 No: 1. Universitas Pendidikan Ganesha. Diakses Pada Tanggal 14 April 2014.. Efendi, Andriani. 2011. Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas X SMAN 1 Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Skripsi: UNM FBS Makassar Fitriani, Ramadhani. 2010. Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas XI SMAN 5 Makassar. Skripsi: UNM FBS Makassar. Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama. 78 Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.1 Maret 2017

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: Smart. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 79 Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.1 Maret 2017