PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR. Oleh: VEBY YULIANDARI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dari makanan pokok dan bermacam-macam lauk-pauk dan buah-buahan, tetapi disertai pula dengan bermacam-macam jajanan atau kue-kue.

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

Food Science and Culinary Education Journal

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS PUTU AYU LAMTIUR ESTER SUKIYAKI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

LOGO BAKING TITIS SARI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

Proses Pembuatan Roti

PENGARUH PENGGUNAAN SARI WORTEL TERHADAP KUALITAS DONAT SRI ULINA BR SINUHAJI

PENGARUH SUBSTITUSI EKSTRAK BIT TERHADAP KUALITAS DONAT LIANDA SEPTIKA

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR DALAM PEMBUATAN BOLU GULUNG SWEET POTATO FLOUR SUBSTITUTION OF ROLL CAKE

KUALITAS MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI JAGUNG ARTIKEL

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Resep Kue. Resep kue nastar

METODE. Bahan dan Alat

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

e-journal Boga, Volume 04, Nomor 08, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 63-70

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

Jurnal Pangan dan Gizi Vol 01 No. 02 Tahun 2010

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

BAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

PENGGUNAAN TEPUNG JALEJO (JAGUNG, KEDELAI, KACANG HIJAU) SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN DONAT

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

Evaluasi Kualitas Sensoris Muffin Berbahan Baku Pisang Goroho (Musa acuminate sp.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

III. METODE PENELITIAN. Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

ANALISIS KUALITAS SALA TERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adhita Dwi Septiani, 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

111. BAHAN DAN METODE

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

KUALITAS DAN DAYA TERIMA NAGASARI PADAT GIZI SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

PEMBUATAN NASTAR KOMPOSIT TEPUNG UBI JALAR KUNING (Ipomoea Batatas L) VARIETAS JAGO

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

Transkripsi:

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR Prodi Tata Boga Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang Email: r.holinesti@gmail.com ABSTRAK Tepung ubi jalar ungu sebagai bahan pangan belum optimal digunakan pada penganekaragaman pengolahan makanan, sedangkan tepung ubi jalar ungu dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengganti sebagian dari tepung terigu sebagai bahan utama dari roti tawar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung ubi jalar ungu sebanyak 5%, 10% dan 15% dari tepung terigu yang digunakan terhadap kualitas eksternal dan kualitas internal, serta tingkat kesukaan dari roti tawar tersebut. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni, menggunakan metode rancangan acak lengkap, yang terdiri dari tiga kali ulangan, serta melibatkan 30 orang panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung ubi jalar ungu berpengaruh pada kualitas eksternal (volume, bentuk persegi empat dan bentuk rapi) dan kualitas internal (tekstur lembut dan tekstur halus) yaitu pada umumnya nilai terbaik terdapat pada perlakuan 5% (X1) serta berpengaruh pada kualitas internal (warna pori-pori, aroma ubi jalar ungu dan rasa ubi jalar ungu) yaitu pada umumnya nilai terbaik terdapat pada perlakuan 15% (X3), tetapi tidak berpengaruh pada kualitas ekternal (warna kulit) dan kualitas internal (aroma ragi). Pada uji hedonik (kesukaan) panelis lebih menyukai substitusi 5% (X1) dari pada perlakuan lainnya. Kata kunci: substitusi, tepung ubi jalar ungu, roti tawar, kualitas, hedonik. PENDAHULUAN Keanekaragaman makanan yang terdapat di Indonesia banyak sekali mulai dari makanan asli Indonesia sampai makanan yang dipengaruhi oleh negara asing. Menurut Baidar (2009 : 2) Makanan bukan saja terdiri dari makanan pokok dan bermacam-macam lauk-pauk dan buah-buahan, tetapi disertai pula dengan bermacam-macam jajanan atau kue-kue. Kue-kue modern yang terdapat di Indonesia saat ini resepnya kebanyakan menggunakan bahan baku tepung terigu. Penggunaan tepung terigu sebagai bahan baku pangan cenderung meningkat tiap tahunnya pada produk patiseri.untuk mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu, perlu dicari bahan pengganti tepung dari bahan lokal seperti yang berasal dari umbi-umbian. Salah satu dari umbi-umbian tersebut adalah ubi jalar ungu.menurut Sarwono dalam Tri (2011 : 1) Kelemahan ubi jalar ungu adalah cepat busuk jika dalam keadaan segar, karena hanya memiliki masa simpan selama 5 bulan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan umur simpan dan nilai ekonomi dari ubi jalar ungu tersebut maka perlu diolah menjadi tepung. Menurut Zuraida dalam Hardoko, dkk (2010 : 25) Tepung ubi jalar ungu mempunyai kadar abu dan kadar serat yang lebih tinggi, serta kandungan karbohidrat dan kalori yang hampir setara dengan tepung terigu. Hal ini mendukung pemanfaatan tepung ubi jalar sebagai alternatif sumber karbohidrat yang dapat disubstitusikan pada produk terigu dan turunannya yang bernilai tambah bagi kesehatan. Roti tawar merupakan salah satu produk turunan dari terigu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan. Salah satu tepung yang mungkin bisa disubstitusikan pada pengolahan roti tawar yaitu tepung ubi jalar ungu. Selain untuk penganekaragaman, pengolahan tepung ubi jalar ungu akan memberikan warna khas ungu pada roti tawar tersebut dan mempengaruhi kualitas rasa yang berbeda dari roti tawar biasa serta juga akan menambah nilai gizi pada roti tawar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung ubi jalar ungu sebanyak 5%, 10% dan 15% dari jumlah tepung terigu yang digunakan terhadap kualitas eksternal (volume, warna kulit, bentuk persegi empat dan bentuk rapi) dan kualitas internal (tekstur lembut, tekstur halus, warna pori-pori, aroma ubi jalar ungu, aroma ragi dan rasa ubi jalar ungu) serta hedonik (kesukaan) dari roti tawar.

Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 20, No.2 September 2016. ISSN 1410-1920 METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen murni (true eksperiment), yaitu melakukan percobaan langsung tentang pengaruh substitusi tepung ubi jalar ungu terhadap kualitas roti tawar. B. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 di Workshop Tata Boga, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang. C. Prosedur Penelitian a. Tahap Persiapan 1) Bahan: tepung terigu cakra, tepung ubi jalar ungu, ragi, air, gula pasir, susu bubuk, lemak dan garam. 2) Alat: timbangan, gelas ukur, waskom stainlees steel, piring, ayakan 80 mesh, rolling pin, oven, scraper, proofer dan cetakan roti tawar. b. Tahap Pengolahan Pada penelitian ini, resep standar yang digunakan adalah resep dari Manfred dan Bogasari (2004 : 32). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Bahan-bahan Roti Tawar Ubi Jalar Ungu No Bahan Kontrol Resep Penelitian 5% 10% 15% 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tepung Terigu Cakra Tepung Ubi Jalar Ungu Fermipan Gula Pasir Susu Bubuk Air Mentega Putih Garam 1000 gr - 20 gr 620 ml 40 gr 9 20 gr 620 ml 40 gr 900 gr 100 gr 20 gr 620ml 40 gr 8 1 20 gr 620ml 40 gr Proses Pembuatan: a. Campur tepung terigu, tepung ubi jalar ungu, ragi, gula pasir, susu bubuk dan garam aduk sampai rata. Tambahkan air sedikit demi sedikit sampai tercampur rata. b. Masukkan mentega putih aduk sampai kalis. Bulatkan adonan, diamkan selama 10 menit dalam lemari pengembang. Kempiskan adonan, timbang tiap adonan 800 gram, lalu bulatkan. c. Diamkan lagi adonan selama 20 menit. Kempiskan adonan dengan rolling pin, lalu gulung adonan dan potong adonan menjadi 2 bagian. d. Siapkan loyang berukuran 30cm x 12cm x 12cm yang diberi pembatas di tengahya dan sudah diolesi mentega putih. Letakkan 4 potong adonan ke dalam loyang dengan 2 perlakuan yang berbeda secara melintang, tekan-tekan adonan agar padat. Diamkan adonan selama 1 jam, lalu tutup loyang seluruhnya. e. Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan pada suhu 180 o C selama 45 menit. c. Tahap Uji Organoleptik Roti tawar yang sudah matang diletakkan pada wadah yang telah diberikan kode sampel dan disajikan di meja panelis serta dilengkapi dengan format uji organoleptik, selanjutnya panelis memberikan penilaian terhadap roti tawar tanpa substitusi tepung ubi jalar ungu dan roti tawar yang disubstitusikan tepung ubi jalar ungu sebanyak 5%, 10% dan 15% terhadap kualitas roti tawar. 51

Nilai Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 20, No.2 September 2016. ISSN 1410-1920 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Eksternal Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Pada Uji Jenjang Volume Mengembang Warna Kulit Kuning Kecoklatan Bentuk Persegi Empat Bentuk Rapi X0 (0%) 4.77 3.2 4.61 4.43 X1 (5%) 4.3 3.28 4.48 4.23 X2 (10%) 4.03 3.24 4.18 4.21 X3 (15%) 3.81 3.42 4.1 4.13 Gambar 2. Rata-rata Skor Eksternal Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata uji jenjang untuk kualitas eksternal roti tawar pada kualitas volume (mengembang) perlakuan 0% (X 0 ) adalah sangat mengembang dan perlakuan 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ) adalah mengembang. Pada kualitas warna kulit (kuning kecoklatan)perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ) memiliki warna kulit agak kuning kecoklatan. Pada bentuk (persegi empat) perlakuan 0% (X 0 ) dengan bentuk sangat persegi empat dan perlakuan 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ) dengan bentuk persegi empat. Pada bentuk (rapi) perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ) memiliki bentuk rapi. 2. Deskripsi Data Internal Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Pada Uji Jenjang Berdasarkan Gambar, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata uji jenjang untuk kualitas internal roti tawar pada kualitas tekstur (lembut) perlakuan 0%, 5% dan 10% memiliki tekstur lembut sedangkan perlakuan 15% memiliki tekstur agak lembut. Pada kualitas tekstur halus (pori-pori) perlakuan 0%, 5% dan 10% memiliki tekstur halus sedangkan perlakuan 15% memiliki tekstur agak halus. Pada kualitas warna pori-pori (ungu) perlakuan 0% memiliki warna sangat tidak bewarna ungu, perlakuan 5% memiliki warna agak bewarna ungu, perlakuan 10% memiliki warna ungu dan perlakuan 15% memiliki warna sangat ungu. Pada kualitas aroma (ubi jalar ungu) perlakuan 0% sangat tidak beraroma ubi jalar ungu, perlakuan 5% agak beraroma ubi jalar ungu, perlakuan 10% dan 15% beraroma ubi jalar ungu. Pada kualitas aroma (ragi) perlakuan 0%, 5%, 10% dan 15% beraroma ragi. Pada kualitas rasa (ubi jalar ungu) perlakuan 0% sangat tidak terasa ubi jalar ungu, perlakuan 5% agak terasa ubi jalar ungu, perlakuan 10% dan 15% terasa ubi jalar ungu. 3. Deskripsi Data EksternalRoti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Pada Uji Hedonik Berdasarkan Gambar 4, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata uji hedonik untuk kualitas eksternal roti tawar pada kualitas volume (mengembang) panelis sangat suka pada perlakuan 0% (X 0 ) dan suka pada perlakuan 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). Pada kualitas warna kulit (kuning kecoklatan)panelis menyukai perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). Pada bentuk (persegi empat) panelis menyukai perlakuan 0% (X 0), 5% (X 1), 10% (X 2) dan 15% (X 3). Pada bentuk (rapi) panelis menyukai perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). 52

Nilai Nilai Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 20, No.2 September 2016. ISSN 1410-1920 Tekstur Lembut Tekstur Halus (Poripori) Warna Poripori ungu Aroma Ubi Jalar ungu Aroma Ragi Rasa Ubi Jalar Ungu X0 (0%) 4.27 4.01 1.14 1.18 3.84 1.19 X1 (5%) 4.12 3.84 2.96 2.99 3.76 3.02 X2 (10%) 3.67 3.51 3.84 3.7 3.73 3.71 X3 (15%) 3.44 3.41 4.78 4.43 3.71 4.41 Gambar 3.Rata-rata Skor Internal Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Volume Mengembang Warna Kulit Kuning Kecoklatan Bentuk Persegi Empat Bentuk Rapi X0 (0%) 4.6 4.06 4.34 4.36 X1 (5%) 4.33 3.83 4.18 4.2 X2 (10%) 4.09 3.7 4.2 4.23 X3 (15%) 3.82 3.57 4.09 4.16 Gambar 4.Rata-rata Skor Hedonik Eksternal Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu 4. Deskripsi Data Internal Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Pada Uji Hedonik Berdasarkan Gambar 5, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata uji hedonik untuk kualitas internal roti tawar pada kualitas tekstur (lembut) panelis menyukai perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). Pada kualitas tekstur halus (pori-pori) panelis menyukai perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). Pada kualitas warna pori-pori (ungu) panelis menyukai perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). Pada kualitas aroma (ubi jalar ungu) panelis agak suka pada perlakuan 0% dan suka pada perlakuan 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). Pada kualitas aroma (ragi) panelis menyukai perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). Pada kualitas rasa (ubi jalar ungu) panelis menyukai perlakuan 0% (X 0 ), 5% (X 1 ), 10% (X 2 ) dan 15% (X 3 ). 53

Nilai Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 20, No.2 September 2016. ISSN 1410-1920 Tekstur Lembut Tekstur Halus (Pori-pori) Warna Pori-pori ungu Aroma Ubi Jalar ungu Aroma Ragi Rasa Ubi Jalar Ungu X0 (0%) 4.32 4.2 4.03 3.37 3.92 4.02 X1 (5%) 4.27 4.02 3.86 3.8 3.83 4 X2 (10%) 3.89 3.81 3.96 3.83 3.76 4.01 X3 (15%) 3.61 3.72 3.81 3.89 3.68 3.81 Gambar 5.Rata-rata Skor Hedonik Internal Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu B. Pembahasan a. Pengaruh Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Terhadap Eksternal Roti Tawar 1) Volume (Mengembang) Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kualitas volume (mengembang) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. Volume (mengembang) pada roti tawar disebabkan oleh bahan yang digunakan yaitu ragi, gula dan gluten pada tepung terigu. Ragi mempunyai peranan penting dalam proses pengembangan roti dengan bantuan gula. Hal ini sesuai dengan pendapat Manfred dan Bogasari (2004 : 16) Gula dalam pembuatan roti adalah sebagai makanan ragi (di samping nitrogen) yang dianggap sebagai fungsi utamanya. Selanjutnya pendapat dari US Wheat (1983 : 67) Diwaktu peragian gluten dapat mengatur sehingga volume roti dapat berkembang dengan baik. Karbondioksida yang dihasilkan sewaktu peragian yang tepat akan mengembangkan adonan dan roti. Peragian dapat juga menjadikan aroma dan rasa lezat yang baik pada roti. Pada tingkat kesukaan, hasil penelitian juga menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap volume (mengembang) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. 2) Warna Kulit (Kuning Kecoklatan) Roti Tawar dengan Substitusi TepungUbi Jalar Ungu Hasil penelitian menyatakan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap warna kulit yang dihasilkan oleh roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. Warna yang dihasilkan roti tawar yaitu kuning kecoklatan. Munculnya warna tersebut setelah terjadi proses pemanggangan. Warna kulit yang dihasilkan adalah kuning kecoklatan, menurut pendapat Husin (2013 : 101) Warna kulit (color of crust) adalah warna keseluruhan kulit roti dari hasil proses pemanggangan. Kulit roti yang diharapkan harus memiliki warna coklat keemasan atau golden brown yang rata, serta bebas dari bintik-bintik hitam atau bergaris.pada tingkat kesukaan, hasil penelitian menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap warna kulit roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. 3) Bentuk (Persegi Empat)Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh kualitas bentuk (persegi empat) pada roti tawar. Hal ini dikarenakan oleh substitusi tepung ubi jalar ungu dalam jumlah yang berbeda setiap perlakuan. Bentuk roti tawar terjadi karena dibentuk di dalam cetakan, hal ini 54

Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 20, No.2 September 2016. ISSN 1410-1920 sesuai dengan pendapat U.S Wheat asociates (1983 :173) proses pembentukan sangat penting karena tidak akan ada hasil produksi yang sempurna melalui proofing dan pembakaran jika pembentukannya tidak baik dan tidak tepat.pada tingkat kesukaan, hasil penelitian juga menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap bentuk (persegi empat) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. 4) Bentuk (Rapi) Roti Tawar dengan Substitusi TepungUbi Jalar Ungu (0%, 5%, 10% dan 15%) Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinyaterdapat pengaruh kualitas bentuk (rapi) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. Bentuk (rapi) dari roti bisa dilihat dari keserasian bentuk roti, hal ini sesuai dengan pendapat Husin (2013 : 101) Keserasian bentuk adalah keserasian bentuk antar bagian roti yang dihasilkan tanpa terjadinya penurunan sisi samping roti atau kulit yang terlipat.pada tingkat kesukaan, hasil penelitian juga menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap bentuk (rapi) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. b. Pengaruh Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Terhadap Internal Roti Tawar 1) Tekstur (Lembut) Roti Tawar dengan Substitusi TepungUbi Jalar Ungu (0%, 5%, 10% dan 15%) Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh kualitas tekstur (lembut) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. Teksturmakanan merupakan komponen yang turut menentukan cita rasa makanan karena sensitivitas indera dipengaruhi oleh konsistensi makanan. Tekstur dari roti tawar ini adalah lembut, hal ini sesuai dengan pendapat U.S Wheat Associates (1983 :122) tekstur adalah sifat jaringan yang dirasakan kalau kita pegang bagian dalam roti bila roti itu dipotong atau diiris. Jadi sifat jaringan yang diinginkan ialah yang halus betul, lembut dan elastis.pada tingkat kesukaan, hasil penelitian juga menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur (lembut) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. 2) Tekstur Halus (Pori-pori) Roti Tawar dengan Substitusi TepungUbi Jalar Ungu Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinyaterdapat pengaruh kualitas tekstur halus (pori-pori) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. Tekstur dari roti tawar ini adalah halus (pori-pori) karena pengaruh dari lemak yang dipakai. Lemakmerupakan bahan pengempuk dan membantu proses pengembangan susunan fisik roti yang dipanggang, menurut Husin (2013 : 103) Tekstur roti yang ideal harus memiliki tekstur yang halus, kemampuan kembali pada kondisi semula saat ditekan dan tidak mudah menggumpal.pada tingkat kesukaan, hasil penelitian juga menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur halus (pori-pori) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. 3) Warna Pori-pori(Ungu) Roti Tawar dengan Substitusi TepungUbi Jalar Ungu Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh kualitas warna pori-pori terhadap roti tawar. Hal ini dikarenakan oleh pensubstitusian tepung ubi jalar ungu dalam jumlah yang berbeda setiap perlakuan. Ubi jalar ungu mempunyai warna ungu yang cukup pekat dan menarik perhatian hal ini sesuai dengan pendapat Wahyu, dkk (2014: 122) Ubi jalar ungu memiliki warna ungu yang cukup pekat dan menarik perhatian. Warna ungu pada ubi jalar disebabkan oleh adanya pigmen ungu antosianin yang menyebar dari bagian kulit sampai pada daging ubinya.pada tingkat kesukaan, hasil penelitian menyatakan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap warna pori-pori roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. 4) Aroma (Ubi Jalar Ungu) Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh kualitas aroma (ubi jalar ungu) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar. Roti tawar yang disubstitusi dengan tepung ubi jalar ungu ini akan menghasilkan aroma yang berbeda dari roti tawar biasanya. Menurut Pendapat Sjahmien (1992 : 99) Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya senyawa yang mudah 55

Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 20, No.2 September 2016. ISSN 1410-1920 menguap. Aroma yang dikeluarkan setiap makanan berbeda-beda. Selain itu, cara memasak yang berbeda akan menimbulkan aroma yang berbeda pula.pada tingkat kesukaan, hasil penelitian juga menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap aroma ubi jalar ungu roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. 5) Aroma (Ragi) Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu (0%, 5%, 10% dan 15%) Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh kualitas aroma (ragi) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. Aroma yang ditimbulkan oleh makanan berpengaruh dalam menentukan kelezatan makanan. Aroma dari roti tawar ini adalah beraroma ragi, hal ini sesuai dengan pendapat U.S Wheat Associates (1983:122).aroma dapat dibedakan sebagai berasa gandum, manis, apek, tengik, bercendawan,asam atau polos. Roti yang baik beraroma harum gandum dan ragi.pada tingkat kesukaan, hasil penelitian menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap aroma (ragi) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. 6) Rasa (Ubi Jalar Ungu) Roti Tawar dengan Substitusi TepungUbi Jalar Ungu Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinyaterdapat pengaruh kualitas rasa (ubi jalar ungu) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. Rasa dari roti tawar ini adalah rasa ubi jalar ungu. Menurut Sjahmien (1992:98) bahwa Rasa merupakan faktor kedua yang menentukan cita rasa makanan setelah penampilan makanan itu sendiri.pada tingkat kesukaan, hasil penelitianmenyatakan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap rasa (ubi jalar ungu) roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil uji statistik membuktikan bahwa H a diterima yang artinya terdapat pengaruh yang nyata pada substitusi tepung ubi jalar ungu terhadap beberapa kualitas eksternal roti tawar yaitu volume (mengembang), bentuk (persegi empat), bentuk (rapi) dan kualitas internal yaitu tekstur (lembut), tekstur (halus), warna pori-pori (ungu), aroma (ubi jalar ungu) dan rasa (ubi jalar ungu), serta H a ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata pada substitusi tepung ubi jalar ungu terhadap kualitas eksternal roti tawar yaitu warna kulit (kuning kecoklatan) dan kualitas internal yaitu aroma (ragi). Saran Setelah melakukan penenelitian ini peneliti dapat memberikan sumbangan saran bagi pihakpihak terkait dalam bidang Tata Boga, yaitu: a. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya menggunakan tepung ubi jalar ungu sebanyak 5% dalam pembuatan roti tawar, karena apabila lebih akan menurunkan mutu roti tawar seperti tekstur lembut, tekstur halus dan kesukaan terhadap warna ungu roti tawar. b. Mengingat tingginya kandungan pigmen antosianin (zat warna) yang dapat memberikan warna alami pada ubi jalar ungu, vitamin-vitamin dan mineral, maka disarankan untuk melakukan penelitian tepung ubi jalar ungu pada variabel lain seperti donat, muffin dan lain-lain. c. Pada saat pemanggangan roti tawar, agar tidak menggunakan panas yang tinggi karena warna dari roti tawar ubi jalar ungu tersebut akan pudar disebabkan karena warna alami tidak tahan panas yang tinggi di atas 150 0 C. DAFTAR PUSTAKA Baidar. 2009. Makanan Indonesia. Padang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Dwi Setyaningsih, Anton Apriyantono dan Maya Puspita Sari. 2010. AnalisisSensoriUntukIndustriPangandan Agro.Bogor : IPB Pres. 56

Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 20, No.2 September 2016. ISSN 1410-1920 Hardoko, Liana Hendarto dan Tagor Marsillam Siregar. 2010. Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu (Ipomea Batatas L. Poir) Sebagai Pengganti Sebagian Tepung Terigu dan Sumber Antioksidan Pada Roti Tawar. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol. XXI. No. 1. Hlm 25 32. Husin Syarbini. 2013. A-Z Bakery. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Lange, Manfred & Bogasari Baking Centre. 2004. Roti :Teori dan Resep Internasional. Jakarta : PT Gaya Favorit Press. Sjahmien Moehyi. 1992. Penyelenggara Makanan Institusi dan Jasa Boga. Jakarta : Bhratara Tri Marta Fadhilah. 2011. Studi Eksperimen Pembuatan Roti Tawar Dengan Substitusi Ubi Jalar Ungu (Ipomea Batatas). Surakarta : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Sebelas Maret. U.S. Wheat Associate. 1983. Pedoman Pembuatan Kue dan Roti. Jakarta : Djambatan. Wahyu EkaArief Santoso dan Teti Estiasih. 2014. Kopigmentasi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas var.ayamurasaki) Dengan Kopigmen Na-Kaseinatdan Protein Whey Serta Stabilitasnya Terhadap Pemanasan. Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 2. No. 4. Hlm 121 127. 57