KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI KEBIJAKAN PENGATURAN BBM BERSUBSIDI Oleh: Dr.-Ing. Evita H. Legowo Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi disampaikan pada: disampaikan pada: Workshop IIEE, GSI & IISD Pengendalian BBM Bersubsidi: Persiapan Implementasi dan Mitigasi Dampak Negatifnya Jakarta, 15 Maret 2012
AGENDA KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL KEBIJAKAN BAHAN BAKAR PERMASALAHAN UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN RENCANA PELAKSANAAN 2
3
KONSEP KETAHANAN NASIONAL KETAHANAN NASIONAL KETAHANAN POLITIK KETAHANAN EKONOMI KETAHANAN SOSIAL KETAHANAN BUDAYA KETAHANAN PANGAN KETAHANAN ENERGI
KETAHANAN ENERGI ISU LINGKUNGAN Sistem Ketahanan Energi : Kemampuan untuk merespon dinamika perubahan energi global (eksternal) Kemandirian untuk menjamin ketersediaan energi (internal) SU UPPLY SID DE POLICY DE MAND SID DE POLICY
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI (Berdasarkan UU Energi No. 30 tahun 2007) N E N E R G I P E R A Peningkatan Kegiatan ekonomi Ketahanan Nasional SUPPLY SIDE POLICY S HIFTING PARA ADIGM JAMINAN PASOKAN HARGA ENERGI EKSPLORASI PRODUKSI KONSERVASI (OPTIMASI PRODUKSI) MENUJU HARGA KEEKONOMIAN SUBSIDI LANGSUNG DIVERSIFIKASI KETAHA ANAN ENERG GI DEMAND SIDE POLICY PENINGKATAN KESADARAN PELAKU USAHA DAN MASYARAKAT KONSERVASI (EFISIENSI)
7
LATAR BELAKANG 1. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak. (pasal 8 ayat 2 UU 22/2001) 2. Subsidi BBM yang diberikan saat ini belum tepat sasaran. Sebagian besar subsidi dinikmati oleh kalangan mampu.*) 3. UU No. 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012 mengamanatkan Pemerintah untuk melakukan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi secara bertahap agar alokasi dapat terlaksana dengan tepat volume dan tepat sasaran 4. Subsidi BBM meningkat tajam dan membebani keuangan negara (subsidi BBM Tahun 2011 sebesar 200% terhadap subsidi BBM Tahun 2010) **) 5. Harga minyak bumi terus mengalami kenaikan, saat ini rata-ratanya telah lebih dari US$ 100/barel yang akan berpengaruh pada postur APBN, salah satunya adalah kenaikan subsidi energi. *) Susenas 2008 dan Bank Dunia 2010, diolah **) Realisasi APBN 2010 dan perkiraan realisasi APBN 2011 8
PERKEMBANGAN SUBSIDI BBM 180.00 160.00 140.00 120.00 100.00 Triliun Rupiah 80.00 60.00 40.00 20.0000 0.00 2006 2007 2008 2009 2010 APBN 2011 2011 Subsidin LPG 3 kg 0.00 0.15 3.74 7.78 14.93 21.39 22.24 Subsidi BBM 59.50 76.27 134.20 34.90 61.07 100.63 142.92 9
PERSENTASE KELOMPOK RUMAH TANGGA PENERIMA SUBSIDI 100 Subsidi Per rsentase Nilai 15 % 75 50 25 0 77 % 25 % teratas 25 % terbawah 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 Kelompok rumah tangga kumulatif (%) 25% kelompok rumah tangga dengan penghasilan (pengeluaran) per bulan tertinggi menerima alokasi subsidi sebesar 77%. Sementara kelompok k 25% kelompok rumah tangga dengan penghasilan (pengeluaran) per bulan terendah hanya menerima subsidi sekitar 15%. Terjadi ketimpangan dalam pengalokasian sasaran penerima subsidi BBM Sumber : diestimasi dari Susenas 2008 dan Bank Dunia 2010 10
KONDISI BBM BERSUBSIDI 2011 VOLUME BBM 41,78 Juta KL Per Jenis BBM Bersubsidi Konsumsi Premium Sektor Transportasi Darat Per Sektor Pengguna Target Pengaturan Konsumsi Premium Per Wilayah y Motor = 40% Mobil Barang = 4% Umum = 3% Mobil Pribadi = 53% 11
ROAD MAP TAHAPAN PENGURANGAN SUBSIDI BBM Target Pengguna Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI Tahap VII Tahap VIII Tahap IX Tahap Akhir < Okt'98 Jan'99 Mar'01 Jun'01 Jan'02 sep'05 Okt'05 Apr'06 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 *) *) *) Minyak Tanah RT Tdk Mampu/Terpencil S S S S S S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 S/Tutup3 Rumah Tangga RT Mampu/ Blm Konversi S S S S S S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 NS NS Daerah Terkonversi S S S S S S S S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Daerah blm Konversi S S S S S S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Usaha Kecil/Khusus Terkonversi S S S S S S S S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Industri Seluruh Industri S S S S/ H50%P S/ H75%P NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Bensin Premium Angkutan Umum S S S S/ H50%P S/ H75%P S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Angk.Sungai, Antar Pulau Kecil S S S S/ H50%P S/ H75%P S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Transportasi Angkutan Barang S S S S/ H50%P S/ H75%P S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Pribadi S S S S/ H50%P S/ H75%P S S S S S S/Tutup1 S/Tutup1 *) NS NS NS Internasinal S S S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Nelayan Nelayan Kecil S S S S/ H50%P S/ H75%P NS NS S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Besar S S S S/ H50%P S/ H75%P NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Industri Umum S S S S/ H50%P S/ H75%P NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Pertambangan S S S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Transportasi Nelayan Industri Minyak Solar Angkutan Umum S S S S/ H50%P S/ H75%P S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Angk.Sungai, g Antar Pulau Kecil S S S S/ H50%P S/ H75%P S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Angkutan Barang S S S S/ H50%P S/ H75%P S S S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Pribadi S S S S/ H50%P S/ H75%P S S S S S S/Tutup1 S/Tutup1 *) NS NS NS Internasinal S S S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Kecil S S S S/ H50%P S/ H75%P NS NS S S S S/Tutup1 S/Tutup2 S/Tutup3 S/Tutup3 NS Besar S S S S/ H50%P S/ H75%P NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Umum S S S S/ H50%P S/ H75%P NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Pertambangan S S S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Minyak Diesel Industri/Angkutan Laut Seluruh Pengguna S S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Minyak Bakar Industri/Angkutan Laut Seluruh Pengguna S S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Avtur/Avgas Angkutan Udara Seluruh Pengguna S NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS S = Subsidi : Masih disubsidi *) Ditetapkan bersama oleh Pemerintah dan DPR Subsidi NS = Non : Tidak disubsidi S/Tutup1 : Uji coba penataan (2009-2010) S/Tutup2 : Uji coba sistem distribusi tertutup secara bertahap (2011-2014) S/Tutup3 : Masih disubsidi dengan sistem distribusi tertutup 12
13
PERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI (%) Kawasan Juni 2011 September 2011 Januari 2012 Dunia 4,5 4,0 3,3 Negara Maju 2,6 1,9 1,2 Negara Berkembang 64 6,4 61 6,1 54 5,4 ASEAN-5 5,7 5,6 5,2 Indonesia APBN-P P RAPBN-P P APBN 2011 REALISASI 2011 APBN 2012 2011 2012 6,4 6,5 6,5 6,7?
PERKEMBANGAN HARGA MINYAK MENTAH (US$/BAREL) JENIS MINYAK 27 Februari 2012 West Texas Intermediate/WTI (di New York Mercantile Exchange/NYMEX) 108.56 Brent (di Inter Continental Exchange/ICE London) 124,17 Minas/Sumatra Lights Crude (SLC) (di Platts Singapore) 130,99 2011 JENIS MINYAK APBN APBN-P REALISASI ICP 80 95 109,9494 2012 JENIS MINYAK APBN JANUARI DES-FEB FEBRUARI ICP 90 115,91 116,12 122,17
43.0 KUOTA DAN REALISASI VOLUME BBM BERSUBSIDI 42.0 41.79 41.0 40.49 Juta KL 40.0 39.0 38.0 37.0 36.0 37.90 37.43 36.03 38.64 35.5454 39.18 36.85 37.88 36.51 38.26 35.0 34.0 33.0 32.0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 APBN-P REALISASI
REALISASI SUBSIDI BBM (TRILIUN RP. ) 80.0 70.0 60.0 50.00 40.0 30.0 20.0 10.0 APBN PREMIUM REALISASI PREMIUM 44.05 43.55 23.30 16.30 13.1511.94 15.21 11.15 36.56 32.04 79.7575 55.09 60.0 50.0 40.00 30.0 20.0 10.0 APBN SOLAR REALISASI SOLAR 18.25 13.2612.87 9.36 32.65 44.06 24.44 21.56 14.95 10.26 38.06 53.23 0.0 50.0 45.0 40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 0.0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2006 2007 2008 2009 2010 2011 47.61 220.0 APBN 111.6 120 200.0 REALISASI 110 37.95 ICP 96.9 36.52 180.0 100 31.58 APBN MITAN 160.0 90 29.98 79.4 142.2 28.82 135.2 REALISASI MITAN 140.0 72.3 80 114.6 120.00 64.2 61.6 100.6 70 16.98 100.0 60 10.96 13.67 78.1 74.7 80.0 50 7.22 7.48 9.19 56.4 56.4 60.8 60.0 49.3 48.2 40 40.0 36.4 30 20.0 20 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2006 2007 2008 2009 2010 2011
PERKEMBANGAN HARGA BBM DI INDONESIA 1990 s.d. 2011 7000 Harga Ju al Eceran Premi um dalam Rp pe er Liter 6000 5000 4000 3000 2000 1000 550 Harga Jual Eceran Premium (Rp/liter) Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) 1200 1,200 1,000 700 32.99 $/BBL 1,750 61.61 $/BBL 109.31 $/BBL 4,500 Rp 6,000 /lt 115 $/BBL 5,500 5,000 4,500 120 100 80 60 40 20 ia (ICP), dalam US$ $/barel Harg ga Minyak Indones 0 0 Perkembangan harga minyak dunia belakangan ini mengalami kenaikan akibat konflik politik di Timur Tengah. Rata-rata harga minyak mentah saat ini sudah melebihi asumsi APBN 2012. Harga minyak mentah dunia pada saat harga jual eceran BBM Rp6000 (Mei-Nov 2008) lebih rendah dari harga minyak saat ini.
19
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN Tahun 2011 1. Sosialisasi untuk Menggugah Kesadaran Masyarakat bahwa BBM Bersubsidi hanya untuk masyarakat tidak mampu 2. Penguatan Kelembagaan 3. Dibentuk Pokja Pengaturan BBM Bersubsidi Tahun 2012 1. Melanjutkan Sosialisasi 2. Penjelasan rencana pengendalian konsumsi BBM bersubsidi kepada Komisi VII DPR- RI 3. Revisi Perpres 55/2005 dan Perpres 9/2006 a. Perubahan Konsumen Pengguna BBM Bersubsidi b. Kemungkinan dilaksanakannya pembatasan konsumsi BBM bersubsidi pada kelompok pengguna tertentu c. Kemungkinan mengurangi besaran subsidi 4. Disiapkan rancangan Perpres Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Gas untuk Angkutan Jalan 5. Dibentuk Tim Pengendalian Konsumsi BBM Bersubsidi
21
RENCANA IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KONSUMSI BBM BERSUBSIDI L A N G K A H - L A N G K A H PENGATURAN PENGGUNA BBM BERSUBSIDI DIVERSIFIKASI BBM KE BBG PENGURANGAN SUBSIDI BBM DEMAND SIDE MANAGEMENT Perpres 15/2012 (Revisi Perpres 55/2005 dan Perpres 9/2006) - Perubahan Konsumen Pengguna BBM Bersubsidi - Pembatasan: Mulai April seluruh kendaraan dinas instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD di Jawa-Bali Rancangan Perpres Bahan Bakar Gas a. CNG untuk kendaraan umum*) b. LGV untuk angkutan umum*) yang tidak tersedia CNG, taksi eksekutif dan kendaraan pribadi c. Pelaksanaan secara bertahap untuk tahun 2012 hanya Jabodetabek RAPBN-P 2012 dan Pengaturan harga BBM bersubsidi a. Besaran subsidi BBM dikurangi Rp 1500,-/liter b. Diberikan Kompensasi Dukungan instansi lain a. Percepatan pengembangan transportasi masal b. Pengembangan kendaraan non-bbm *) converter kit gratis untuk angkutan umum
PERKEMBANGAN HARGA BBM & SUBSIDI Harga BBM pernah Rp. 6.000/liter (Mei November 2008) iliun Rupiah Tri 160 140 120 100 80 60 40 20-64.2 59.50 72.3 76.27 96.99 134.20 61.6 79.4 95.0 100.63 111.6 120 142.92 2006 2007 2008 2009 2010 APBN 2011 Realisasi 2011 Subsidi BBM 59.50 76.27 134.20 34.90 61.07 100.63 142.92 ICP 64.2 72.31 96.9 61.6 79.4 95 111.6 34.90 61.07 100 80 60 40 20 0 Harg ga Minyak (US Dollar/barrel) Harga Premium (Rp/ L) 4500 4500 4500 (Jan-Apr) 6000 (Mei-Nov) 5500 (1-15 Des) 5000 (15-31 Des) 5000 (1 Jan) 4500 (15 Jan) 4500 4500 4500
KESIAPAN SARFAS PERTAMAX DI SPBU JAWA - BALI Perlu Investasi ProsesSwitching SPBU Pertamax 3500 Jumlah SPBU : 3062 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Jumlah SPBU : 720 Jumlah SPBU : 645 Jumlah SPBU : 691 Jumlah SPBU : 1006 563 367 666 484 130 403 13 141 41 148 66 40 2080 Jabodetabek Jabar & banten Jateng & DIY Jatim & Bali Jawa & Bali 687 295 Progres: 7 Januari 2012 24
MENGAPA DIVERSIFIKASI BBM KE BAHAN BAKAR GAS a. Perpindahan penggunaan BBM ke bahan bakar gas harus dikerjakan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional baik jangka pendek maupun jangka panjang. b. Sumber daya minyak semakin menipis dan sumber daya gas masih cukup besar serta mendukung penggunaan energi yang lebih bersih. c. Pemanfaatan gas untuk transportasi akan didorong secara alami sesuai dengan ketersediaan gas dan infrastruktur. d. Sesuai dengan amanat penjelasan Pasal 7 ayat (4) butir (2b) UU No. 22/2011 tentang APBN 2012, menyatakan bahwa: Kebijakan pengendalian BBM bersubsidi antara lain melalui meningkatkan pemanfaatan energi alternatif seperti BBN dan bahan bakar gas. e. Sesuai Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014 bahwa pengurangan subsidi secara bertahap dan diarahkan langsung kepada penerima kaum dhuafa serta dimanfaatkan untuk pengembangan EBT. 25
RENCANA PELAKSANAAN DIVERSIFIKASI BBM KE GAS a. Untuk pelaksanaan diversifikasi BBM ke gas, Pemerintah menyiapkan dua jenis bahan bakar gas yaitu CNG dan LGV, diawali dengan pemberian contoh penggunaan bahan bakar gas oleh kendaraan dinas instansi Pemerintah. b. CNG terutama akan ditujukan untuk digunakan pada angkutan umum perkotaan di daerah yang tersedia sumber gas alam dan if infrastruktur penyaluran. c. LGV ditujukan untuk angkutan umum di daerah yang tidak tersedia CNG, angkutan umum eksekutif serta untuk kendaraan pribadi. d. Untuk angkutan umum, converter kit CNG dan LGV akan diberikan secara gratis. 26
SKEMA IDEAL PENGGUNAAN BAHAN BAKAR TRANSPORTASI Roda 4 Mobil dinas, mobil pribadi, taksi eksekutif BBM non subsidi Kit LGV Kendaraan dengan premium Taksi Konverter CNG Angkutan Umum (termasuk UMKM) BBM subsidi Roda 2 dan 3
KENDARAAN BERBAHAN BAKAR GAS DAN SPBG CNG/LGV SAAT INI Wilayah Angkot Jenis Pengguna Jumlah SPBG CNG LGV Taxi Jabodetabek 8 10 Taxi Eksekutif Busway Surabaya & Sidoarjo Angkot 2 - Taxi Palembang Angkutan Umum 5 -
ROADMAP INFRASTRUKTUR BAHAN BAKAR GAS DI DKI JAKARTA, JAWA BARAT, DAN BANTEN TAHUN 2012 KENDARAAN CNG Dalam ribu KENDARAAN LGV Dalam ribu
ROADMAP INFRASTRUKTUR BAHAN BAKAR GAS DI DKI JAKARTA, JAWA BARAT, DAN BANTEN TAHUN 2012 BENGKEL KENDARAAN BERBAHAN BAKAR GAS (KUMULATIF)
www.migas.esdm.go.id go id