BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang 1. Permohonan a. Telah masuk sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Harapan Ummat

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ekonomis. Di bidang ritel, penjualan tunai dan penjualan kredit merupakan aktivitas

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan. Dalam melaksanakan kehidupan ini manusia tidak bisa berdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

DAFTAR WAWANCARA Jawab

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH. pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan yaitu analisis 5C (Character,

BAB I PENDAHULUAN. berani untuk menghadapi segala perubahan yang ada dan tetap menjadi pemenang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

Tabel 1. Hasil Wawancara. Koperasi Simpan Pinjam TABITA Salatiga

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Potensi Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Berbagai Negara (Sumber: Dr. Halim Alamsyah, 2011:3)

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

Profile Badan Publik

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

Program Pinjaman Dana Tunai

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

SURVEY ANALISA KREDIT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Konversi Akad Murabahah

BAB IV ANALISIS TENTANG FUNGSI ACCOUNT CREDIT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah

LAMPIRAN. Lampiran 1: Kuisioner untuk Responden Debitur dan Manajer Kredit PT. Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang 1. Permohonan a. Telah masuk sebagai anggota b. Membuka simpanan setoran pokok anggota sebesar Rp. 10.000,- dan setoran wajib awal minimal Rp. 5.000,. c. Mengisi formulir pengajuan pembiayaan dan melengkapi persyaratan berupa : a) Fotocopy KTP/ SIM permohon dan suami/ istri/ atau saudara dengan alamat kudus dan sekitarnya dari pemohon 2 lembar. b) Fotocopy KK (Kartu Keluarga) 2 lembar. c) Fotocopy rekening listrik yang terakhir 1 lembar. d) Fotocopy slip gaji (bagi karyawan/ pegawai) 1 lembar. e) Fotocopy agunan SHM (Sertifikat Hak Milik) atau f) Fotocopy BPKB 2 lembar g) Fotocopy SPPT-PBB (jika agunan SHM) h) Fotocopy STNK (jika agunanbpkb) 2 lembar dan cek i) Fisik kendaraan (kertas dari BMT) j) Fotocopy rekening Sirkah d. Bersedia di survey. e. Menyerahkan seluruh berkas-berkas kepada Bagian Pelayanan/ Kasir. 2. Bagian Pembiayaan a. Staf administrasi pembiayaan a) Menerima Formulir pengajuan dan berkas-berkasnya dan memberitahukan kepada nasabah untuk menunggu survey atau waktu pencairan. b) Mencatat data pengajuan kedalam buku pengajuan pembiayaan. c) Menyerahkan berkas permohonan kepada bagian Surveyor. b. Bagian surveyor 41

42 a) Melakukan kesesuaian berkas-berkas administratif dengan fisik di lapangan. b) Melakukan penilaian terhadap Laporan Keuangan Anggota secara ringkas dan jelas. c) Membuat laporan hasil analisa berdasarkan 5 C meliputi: No. Caracter 1. Riwayat hidup anggota keluarga dan hubungan sosialnya 2. Riwayat usahanya dan legalitasnya serta hubungan dengan Bank 3. Reputasi dalam menepati janji melalui supplier, pelanggan, tetangga dll 4. Ketekunan dan profil kerja 5. Akhlak dan nilai integritas Penjelasan No. Capacity 1. Pendekatan historis (Past Performance Anggota). 2. Pendekatan keuangan (likuiditas, solvabilitas, rentabilitas. 3. Pendekatan edukasi (keahlian dan pendidikan). 4. Pendekatan yuridis (cakap untuk dilakukan pengikatan hukum). 5. Pendekatan manajemen (kemampuan untuk menajemen usaha, produksi, keuangan dan pemasaran. 6. Pendekatan teknikal : kemampuan Penjelasan

43 mengelola faktor produksi, material, tenaga kerja, alat produksi, adm dan keuangan, hub industrial dsb No. Collateral 1. Collteral valuation : ketepatan nilai jaminan. 2. Liquidity : proses lkuidasi cepat atau lambat 3. Depreciability : penyusutan/ kadar jaminan 4. Marketability : pasar/ kemudahan dalam menjual. 5. Controlability : pengawas jaminan (tempat/ lokasi) Penjelasan No. Condition 1. Kondisi peubahan pasar (market share) dan perusahaan. 2. Kondisi perubahan politik dan kebijakan pemerintah. 3. Kondisi perubahan ekonomi dan keuangan 4. Kultur sosial masyarakat setempat 5. Jarak rumah dengan kantor KSPPS dan ada tidak anggota KSPPS disana sebelumnya. No. Item Penilaian Hasil Penilaian Keterangan 1. Caracter

44 2. Capacity 3. Capital 4. Collateral 5. Condition c. General Manajer a) Menerima formulir pengajuan dan berkas-berkas dari bagian Administrasi pembiayaan untuk diteliti, dianalisa dan diputuskan bersama komite. b) Menganalisa laporan keuangan dari berkas-berkas permohonan. c) Menerima laporan dari bagian surveyor untuk diputuskan. 3. Tambahan Prosedur Pembiayaan a. Survey dilakukan minimal 2 orang. b. Analisa lapangan dengan meminta respon dari tetangga, rekan bisnis, sahabat, orang dekat yang mengenalnya minimal 5 orang. c. Pengisian 5 C berdasarkan kondisi aslinya d. Foto lokasi dari 5 sisi e. Foto nasabah pemohon termasuk suami/ istri/ saudara. f. Surveyor melakukan taksasi dan pengukuran barang jaminan dilokasi dimana barang jaminan berada. 4. Setelah mendapat persetujuan dari general manajer, barulah permohonan dapat diproses dan dicairkan. biaya-biaya persyaratan yang harus dilengkapi ketika sudah disetujui, yaitu : a. Biaya administrasi b. Biaya untuk notaris Peranan notaris dalam perjanjian kredit yaitu sebagai pengikatan agunan di Bank atau BMT. Hal ini terjadi karena notaris berwenang untuk membuat akta otentik yang mampu memberikan perlindungan hukum kepada pihak-pihak yang melakukan perjanjian. c. Setoran pokok anggota d. Asuransi ta awun

45 Asuransi ta awun berguna untuk mengcover e. Materai f. Simpanan wajib anggota 1 Tahapan-tahapan proses di atas biasanya memakan waktu maksimal 3 (tiga) hari. Hal ini merupakan salah satu bentuk seleksi untuk menyalurkan pembiayaan yang tepat sasaran. Supaya penyaluran yang dilakukan dapat meningkatkan perekonomian mikro, sesuai dengan tujuan awal berdirinya BMT Mitra Hasanah. Dan juga tak kalah pentingnya yaitu sebagai upaya preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya. Salah satunya adalah pembiayaan bermasalah. Karena diperlukan langkah-langkah preventif sedini mungkin untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah. Seluruh rangkaian proses di atas haruslah dilakukan dengan penuh ketelitian dan seobyektif mungkin. Sebab pada titik inilah awal mula penentu penyaluran pembiayaan yang bergantung lancar atau tidaknya, tepat atau tidaknya suatu pembiayaan tersebut. Ini dapat dideteksi bilamana kedisiplinan dalam melakukan tahapan di atas terus dijaga. Dalam melakukan survey, analisa yang dilakukan terhadap kelayakan anggota haruslah dilakukan secara mendalam dan komperehensif. Salah satu caranya adalah melakukan verifikasi ulang terhadap tetangga ataupun perangkat desa tempat tinggal anggota. Melalui cara ini dapat diketahui benar tidaknya apa yang disampaikan anggota. B. Penanganan Pembiayaan bagi Anggota yang Meninggal Dunia Di BMT Mitra Hasanah Dalam penanganan pembiayaan bagi anggota yang meninggal dunia, BMT Mitra Hasanah menggunakan asuransi ta awun. BMT Mitra Hasanah termasuk dalam Perhimpunan BMT (PBMT) Indonesia, didalam PBMT tersebut membentuk unit ta awun yang salah satunya yaitu menanggung jiwa bagi anggotanya. Biaya untuk asuransi ta awun hanya satu kali pada saat akad pembiayaan. 1 Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) BMT Mitra Hasanah, h. 35-39

46 1. Persyaratan pengajuan klaim ta awun yang akan dikirim ke PBMT a. Surat Permohonan Klaim dari BMT (Menuliskan berapa jumlah tunggakan pokok/ saldo pokok pembiayaan anggota). b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga (KTP & KK). c. Fotokopi Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa/ Kelurahan. d. Fotokopi Akad Pembiayaan. e. Fotokopi Riwayat Angsuran/ Rekening Pembayaran Anggota. f. Fotokopi Rekap Laporan Peserta Taawun pada bulan pembiayaan. g. Kuitansi bank untuk Setoran Taawun pada Bulan Terkait. 2. Proses klaim ta awun

47 Pada kasus yang terjadi di BMT Mitra Hasanah Genuk, anggota X mengajukan pembiayaan kepada BMT Mitra Hasanah dengan agunan berupa... Setelah di analisis ternyata anggota X mendapatkan pinjaman dari BMT Mitra Hasanah sebesar Rp. 15.000.000 dengan mark up Rp.7.500.000 dan dengan jangka waktu 12 bulan pada tanggal 15 April 2015. Dari total pembiayaan dipotong beberapa biaya yaitu potongan untuk biaya administrasi, notaris, setoran pokok anggota, asuransi ta awun, materai dan juga simpanan wajib. Untuk perinciannya yaitu : Namun setelah angsuran ke 11 anggota X tersebut ternyata meninggal dunia, dengan sisa angsuran sebesar Rp. 5.627.688. Penanganan yang dilakukan BMT Mitra Hasanah adalah dengan membebaskan anggota keluarganya dari hutang, dengan cara mengajukan klaim asuransi ta awun kepada Perhimpunan BMT (PBMT) Indonesia. Dan mengembalikan semua persyaratan untuk jaminan sebagai agunan pada saat awal akad pembiayaan. C. Analisa Berdasarkan penelitian, ketika BMT Mitra Hasanah menyalurkan pembiayaan kepada anggotanya terdapat berbagai macam resiko pembiayaan dimana terjadi kegagalan dalam pembayaran angsuran pembiayaan baik pokok maupun mark up/ margin/ bagi hasil yang diberikan kepada anggota. Salah satu penyebab terjadinya kegagalan pembayaran angsuran tersebut yaitu meninggalnya anggota pembiayaan sebelum jatuh tempo.

48 BMT Mitra Hasanah Genuk dalam menangani kasus seperti ini, cara penanganan yang dilakukan adalah dengan membebaskan sisa angsuran anggota pembiayaan yang meninggal dunia dan menggantinya dengan cara mengajukan klaim kepada pihak Perhimpunan BMT Indonesia (PBMT). Menurut pandangan penulis, penangan yang dilakukan BMT Mitra Hasanah sangatlah tepat, karena pihak keluarga yang ditinggalkan tidak menanggung beban untuk melunasi angsuran pembiayaannya yang kurang. Sebagai sesama muslim kita diibaratkan sebagai 1 tubuh jadi ketika terdapat muslim yang merasa sakit (kesusahan) maka semua muslim juga merasakan hal tersebut. Sebagaimana terdapat dalam hadits Rasulullah : artinya: Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, & menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yg sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) & panas (turut merasakan sakitnya) ' Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Al Hanzhali; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Mutharrif dari Asy Sya'bi dari An Nu'man bin Bisyir dari Nabi dgn Hadits yg serupa.. [HR. Muslim No.4685] Jadi ketika terdapat anggota yang meninggal namun ia masih mempunyai kewajiban pembayaran angsuran seharusnya kita sebagai sesama muslim kita dianjurkan untuk saling tolong menolong sebagaimana yang terdapat dalam QS.Al-Maidah ayat 2 : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'arsyi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat

aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-nya. (QS. Al-Maidah : 2) 49