BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Universitas Sumatera Utara

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARUHUR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada

Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN

BAB II LANDASAN TEORI. kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Ridzky Nanda Seminar Tugas Akhir

BAB II PEMBAHASAN MATERI. (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS,

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT MURINIWOOD INDAH INDUSTRI. Oleh : Nur Fitriyani. (Di bawah bimbingan Ir. Hj Evawati, MP) RINGKASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

! " # $ % % & # ' # " # ( % $ i

BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

KATA PENGANTAR. Medan, Oktober Penulis

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Kerja Praktek REYSCA ADMI AKSA ( ) 1

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha.

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2011

TEKNIK MINIMALISASI KERNEL LOSSES DI CLAYBATH PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT. Ari Saraswati. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).

DETAIL PROFIL PROYEK (DETIL PLAN OF INVESTMENT) KOMODITI KELAPA SAWIT DI NAGAN RAYA DISAMPAIKAN PADA FGD KAJIAN INVESTASI KELAPA SAWIT

BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015

PERSETUJUAN. : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Disetujui di Medan,Mei 2014

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. Singingi Hilir, kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau dengan akta pendirian dari

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan manfaat namun juga dampak risiko yang ditimbulkan.

Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Oleh: SUSI SUGIARTI NIM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. LAGUNA MANDIRI PKS RANTAU KECAMATAN SUNGAI DURIAN KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Adapun spesifikasi mesin produksi yang berada di Begerpang Palm Oil Mill. : merebus buah untuk memudahkan lepasnya loose. mengurangi kadar air.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan yang dikeluarkan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR. Oleh ELISABETH RICCA SULISTYANI NIM.

AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI CPO (CRUDE PALM OIL) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA ADOLINA, SUMATERA UTARA KRISTEN NATASHIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (Handle Vereniging Amsterdam) dari negeri Belanda adalah salah satu unit usaha

V. GAMBARAN UMUM PKS ADOLINA

2013, No.217 8

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

BAB I PENDAHULUAN. makin terangkat ke permukaan, terutama sejak di keluarkannya Undang Undang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Analisa Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas Olah 30 ton/jam Di PT. BIO Nusantara Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat- syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ario Noviansyah NIM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG MESIN- MESIN PABRIK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III PKS RAMBUTAN TEBING TINGGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh : NUR ASIKIN NIM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN JURUSAN PENGOLAHAN HASIL HUTAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KATA PENGANTAR. serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini tak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDEMEN CPO (CRUDE PALM OIL) DI PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) ADOLINA PTPN IV PERBAUNGAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARYA AKHIR SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU OLEH:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT. SASANA YUDHA BHAKTI SATRIA OIL MILL DAN KERNEL CRUSHING PLANT DESA GUNUNG SARI KEC

LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. TELEN PRIMA SAWIT DESA BATU BALAI KECAMATA MUARA BENGKAL KALIMANTAN TIMUR.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN HUTAPEA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

TUGAS AKHIR EVALINA KRISTIANI HUTAHAEAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Namun pada Tahun 2013 PT. Fetty Mina Jaya yang di bawah naungan monrad grup

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PT. TRITUNGGAL SENTRA BUANA KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR.

Analisis Pemenuhan Kebutuhan Uap PMS Parindu PTP Nusantara XIII (PERSERO)

TINJAUAN PUSTAKA. Belanda dengan bibit yang berasal dari Bourbon (Rheunion) atau Mauritius

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkerbunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Pembentukan perseroan ini memiliki proses perjalanan sejarah yang panjang. Perusahaan ini diawali dari perusahaan Belanda yaitu NU Rubber Culture Maatchappij Amsterdam (RCMA) dan NU Culture Kij de Oeskut (CMO). Pada tahun 1958 dilakukan proses pengambilahlian perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda oleh pemerintah RI yang dikenal sebagai proses Nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Pada tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selajutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero). Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegitan usaha perusahaan BUMN, pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V

(Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Jl. Sei Batanghari No. 2, Medan, Sumatera Utara. Pabrik Kelapa Sawit Rambutan dibangun pada tahun 1983 dan merupakan salah satu pabrik dari 11 PKS yang dimiliki oleh PTP Nusantara III, terletak di Desa Paya Bagas Kecamatan Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai - Propinsi Sumatera Utara, sekitar 65 km ke arah Tenggara Kota Medan. Dimana seluruh bahan baku (TBS) yang digunakan berasal dari kebun seinduk. 2.2. Ruang Lingkup Usaha PTPN III PKS Rambutan menghasilkan dua produk utama yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Hasil sampingan pengolahan berupa cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar boiler dalam memproduksi uap. Untuk penjualan produk tersebut dilakukan oleh bagian pemasaran pada kantor pusat (Head Office), pihak pabrik hanya melakukan proses pengolahan saja. 2.3. Lokasi Perusahaan PKS Rambutan terletak di Desa Paya Bagas, Kecamatan Rambutan, Kotamadya Tebing Tinggi, Propinsi Sumatera Utara. PKS Rambutan berada pada

3 o 35 Lintang Utara dan 98 o 41 Bujur Timur atau berada ±65 km arah tenggara kota Medan. Elevasi pabrik berada pada 18 meter diatas permukaan laut. 2.4. Daerah Pemasaran Produk utama PTPN III PKS Rambutan berupa CPO sebagian besar dipasarkan di luar negeri dan sebagian lagi di dalam negeri. CPO yang dipasarkan keluar negeri akan diekspor ke negara tujuan melalui pelabuhan Belawan seperti ke Jepang, Amerika Serikat, Australia, Jerman, Korea Selatan dan Italia. Sedangkan produk berupa inti sawit akan dikirimkan ke pabrik seinduk untuk diolah kembali. 2.5. Struktur Orgasnisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi Stuktur organisasi PKS Rambutan menggunakan bentuk organisasi lini dan fungsional, dimana wewenang diserahkan dari pucuk pimpinan kepada unitunit (satuan-satuan) organisasi yang ada dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu sesuai kebutuhan organisasi. Struktur organisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Struktur organisasi ini membantu perusahaan dalam hal mengarahkan program kerja secara jelas dan cepat. Struktur organisasi PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada Lampiran-1.

2.5.2. Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari pimpinan/staff yang bekerja di PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada Lampiran-2. 2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang bekerja di PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut: Tabel 2.1. Bagian dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN III PKS Rambutan No Keterangan Jumlah (Orang) 1 Manajer 1 2 Maskep 1 3 Asisten Tata Usaha 1 4 Asisten Teknik 1 5 Asisten Pengolahan 1 6 Asisten Laboratorium 1 7 Karyawan Pengolahan 70 8 Karyawan Laboratorium 20 9 Karyawan Tata Usaha 6 10 Karyawan Personalia 6 11 Karyawan Bagian Keamanan/Hansip 13 Jumlah 121 Sumber: PTPN III PKS Rambutan 2.6.2. Jam Kerja Jam kerja bagian produksi di PTPN III PKS Rambutan terbagi atas dua shift, perincian jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jam Kerja Bagian Produksi Shift Jam Bekerja Jam Istirahat I Jam Bekerja II I 00.07-19.00 10.00-11.00 15.00-16.00 II 19.00-07.00 21.00-22.00 02.00-03.00 Sumber: PTPN III PKS Rambutan Jam kerja bagian administrasi dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Jam Kerja Bagian Administrasi Bagian Jam Bekerja Jam Istirahat Administrasi 07.00-14.00 12.00-14.00 Sumber: PTPN III PKS Rambutan 2.6.3. Sistem Pengupahan (Compensation) Selain pemberian gaji tetap, perusahaan juga memberikan imbalan kompensasi yang merupakan suatu bentuk balas jasa yang dinilai dengan uang, serta mempunyai kecenderungan untuk diberikan secara tetap, seperti pemberian bermacam-macam fasilitas kepada karyawan, pemberian tunjangan, dan pemberian insentif. Pemberian kompensasi ini merupakan pendorong utama bagi karyawan untuk lebih meningkatkan semangat dan gairah dalam bekerja. Agar kompensasi yang diberikan dapat memberikan efek positif, maka jumlah yang diberikan haruslah dapat memenuhi kebutuhan secara minimal serta sesuai dengan peraturan yang ada. 2.7. Proses Produksi PKS Rambutan mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi crude palm oil (CPO) dan inti sawit. Untuk mengolah TBS menjadi CPO dan inti sawit, TBS harus melalui tahapan proses produksi yang terdiri atas beberapa stasiun, yaitu:

1. Stasiun Penerimaan TBS Pada stasiun ini, truk pengangkut TBS yang masuk ke area pabrik akan dicatat waktu dan jumlah TBS yang diangkut. Penerimaan TBS harus disertai surat pengantar buah yang berisikan data asal TBS, tahun tanam, jumlah tandan, tanggal panen, jam berangkat dan ditandatangani oleh pengirim. 2. Stasiun Loading Ramp Loading ramp adalah tempat penampungan sementara dan pemindahan TBS ke dalam sterilizer. Tandan buah ditaruh pada tiap-tiap sekat (bays) dan diatur dengan pintu-pintu untuk mengatur isian sesuai dengan kapasitas. 3. Stasiun Perebusan (Sterilizer) Buah dari loading ramp akan dimasukkan ke dalam lori rebusan, kemudian lori dimasukkan ke dalam sterilizer untuk direbus. Tujuan dari perebusan ini diantaranya yaitu untuk memudahkan brondolan lepas dari tandan, melunakkan buah sehingga mudah diaduk, dan menonaktifkan enzim-enzim yang merusak mutu minyak. Perebusan dilakukan dengan kondisi tekanan uap 2.8 sampai 3.0 kg/cm 2 dan waktu rebusan 80-90 menit. 4. Stasiun Penebahan (Thresing) Setelah dilakukan perebusan, tandan buah lalu dimasukkan kedalam thresher. Tujuannya yaitu untuk melepaskan brondolan dari janjangan. Proses perontokan berlangsung akibat terbantingnya berulang-ulang tandan buah di dalam thresher, yang berputar dengan kecepatan ± 23 rpm.

5. Stasiun Pengadukan (Disgester) Brondolan yang telah rontok pada proses penebahan kemudian dimasukkan ke dalam disgester. Pada tahap ini, brondolan diremas dengan pisau pengaduk yang berputar sambal dipanaskan. Tujuan dari proses ini adalah mendapatkan massa adukan yang homogeny agar mudah diproses dalam pengepresan. Pengadukan dilakukan dengan suhu 90-95 o C dan waktu pengadukan ± 0,5 jam. 6. Stasiun Pengempaan (Pressing) Tujuan dari pengempaan adalah memisahkan minyak yang ada dari massa adukan pada tingkat tekanan tertentu. Minyak kasar yang diperoleh dialirkan ke stasiun klarifikasi untuk dimurnikan, sedangkan ampas diteruskan ke depericarper. 7. Stasiun Pemurnian Minyak (klarifikasi) Minyak kasar hasil pressing dialirkan ke stasiun klarifikasi melalui sand trap tank yang berfungsi untuk menangkap pasir dan vibro separator untuk menyaring benda-benda kasar dari cairan. Crude oil dipompakan ke VCT (Vertical Clarifier Tank) untuk memisahkan sebagian minyak dari sludge dengan perbedaan bobot jenis dengan suhu 90-95 o C. Minyak yang berada di bagian atas dialirkan ke oil tank, selanjutkan ke oil purifier untuk memisahkan sisa air yang masih ada dan kemudian dipompakan ke tanki timbun. Dari VCT, cairan sludge dialirkan ke dalam tangki sludge lalu dialirkan ke sludge separator melalui pre-cleaner dan strainer. Pre-cleaner

berfungsi menghilangkan panas dari cairan, sedangkan strainer berfungsi menghilangkan serat-serat halus (NOS/Non Oil Solid). 8. Stasiun Kernel Melalui cake breaker conveyor (CBC), ampas dialirkan ke ketel melalui blower untuk dipakai sebagai bahan bakar dan biji dialirkan ke depericarper. a. Pengolahan Biji Tenera Biji yang telah pecah dimasukkan ke dalam pneumatic separator, abu dan cangkang dihisap ke hopper cangkang, crack mixture yang belum terpisah masuk ke dalam sistem pemisah inti basah (hydrocyclone atau claybath). Alat ini bekerja dengan sistem perbedaan biji. Inti dimasukkan ke dalam silo inti untuk dikeringkan, sedangkan cangkang di masukkan ke hopper cangkang untuk dijadikan bahan bakar ketel uap. Inti sawit kering dibersihkan dengan blower, kemudian yang telah kering ditimbang selanjutnya dikirim ke gudang inti. b. Pengolahan Biji Dura Biji yang sudah dipoles keluar dari polishing drum melalui timba biji (destoner) dimasukkan ke dalam silo biji. Selanjutnya biji diumpan melalui shaling grate ke dalam unit grading drum untuk memisahkan fraksi sampah, kecil, sedang, dan besar. Kemudian dilanjutkan ke dalam craker. Biji yang telah pecah dimasukkan ke dalam pneumatic separator, abu dan cangkang dihisap ke dalam inti basah hydrocyclone atau claybath. Alat ini bekerja dengan sistem perbedaan bobot jenis. Inti dimasukkan ke

dalam silo inti untuk dikeringkan, sedangkan cangkang dimasukkan ke hopper cangkang untuk bahan bakar ketel uap. TBS Jembatan Timbang Sortasi Loading Ramp Sterilizer Thresser Digester Screw Press Ampas Press Depericarper Polishing Drum Nut Silo Nut Cracker Pneumatic Separating Column Cangkang Clay Bath Kernel + Cangkang Kernel Silo Minyak Vibrating Screen Crude Oil Tank Clarifier Tank Pure Oil Tank Oil Purifier Vacuum Driver CPO (MKS) Kernel (IKS) Gambar 2.1. Block Diagram Proses Pengolahan Kelapa Sawit 2.8. Standart Mutu Produk Sebagai hasil produksi pabrik pengolahan sawit PTPN 3 Kebun Rambutan, adalah sebagai berikut: 1. Minyak sawit (Crude Palm Oil), dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Kadar Air < 0,15%. b. Kadar Kotoran < 0,015%. c. Kadar Asam Lemak < 3,5%.

2. Inti Sawit (Palm Kernel ), dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Kadar Air < 7,0%. b. Kadar Kotoran < 6,0%. c. Kadar Asam Lemak Bebas < 1,0%. d. Inti Pecah < 15%. e. Inti Berwarna < 60%. 2.9. Utilitas Utilitas adalah segala sesuatu yang digunakan agar proses yang terjadi dapat berjalan dengan efektif dan ekonomis guna mendapatkan hasil yang optimal. Sarana utilitas digunakan untuk meningkatkan mutu, memelihara peralatan, menjaga keseimbangan dalam proses pengolahan disamping penggunaan utama sebagai penggerak peralatan. Untuk kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan unit pendukung seperti dibawah ini: 1. Power Plant Stasiun ini berfungsi sebagai sumber energi penggerak peralatan pabrik, penerangan pabrik dan kantor serta perumahan. PKS rambutan memiliki dua unit turbin generator dan dua unit diesel generator. 2. Boiler Sumber uap di PKS Rambutan adalah Boiler. Uap ini digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan energi panas dalam proses produksi. Boiler menggunakan bahan bakar fibre dan shell yang dihasilkan oleh stasiun Depericarper dan kernel recovery.

3. Loader Fungsi: Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat seperti buah kelapa sawit dan bahan lainnya yang baru tiba atau yang akan dipindahkan dari truk kegudang bahan baku. 2.10. Safety and Fire Protection Beberapa jenis safety protector atau pelindung keselamatan kerja yang digunakan PTPN III PKS Rambutan, adalah sebagai berikut: 1. Helm Sebagai pengaman kepala dari benturan dan benda-benda yang jatuh dari atas. 2. Sepatu Safety Sebagai pelindung pekerja dari kecelakaan yang disebabkan oleh benda berat yang menimpa kaki, benda tajam yang mungkin terinjak. 3. Sarung Tangan Sebagai pelindung jari atau tangan dari bahan yang panas, bahan kimia yang beracun dan berbahaya, atau ketika melakukan pekerjaan yang memotong. 4. Kacamata Sebagai pelindung mata dari debu, sinar ultraviolet dan radiasi. 5. Masker Sebagai pelindung paru-paru dan saluran pernafasan dari debu dan gas beracun. 6. Tutup Telinga Sebagai pelindung telinga dari kebisingan di pabrik.

Terdapat perencanaan keselamatan kerja di PTPN III PKS Kebun Rambutan yaitu: 1. Menciptakan keadaan yang aman untuk berjalan dilantai, tangga-tangga, tempat dan daerah kerja dan sebagainya. 2. Memfasilitasi transportasi yang harus disertai perlengkapan keselamatannya. 3. Tersedianya alat-alat pemadam kebakaran yang memadai pada berbagai tempat yang rawan kebakaran. 2.11. Pengolahan Limbah Limbah yang dihasilkan pada proses produksi pada PTPN III PKS Rambutan terdiri dari tiga bagian yaitu: 1. Proses Pengolahan Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan operasional pabrik berupa cangkang dan serat yang dipergunakan sebagai bahan bakar boiler. Tandan kosong dimanfaatkan kembali sebagai Mulsa (pupuk bagi tanaman). 2. Proses Pengolahan Limbah Cair Sistem pengendalian limbah cair yang digunakan pada effluent treatment adalah dengan menggunakan beberapa kolam, yaitu kolam untuk menghilangkan minyak, kolam untuk proses asidifikasi, kolam anaerobic, kolam aerobic, dan kolam akhir. 3. Proses Pengolahan Limbah Gas Proses pengolahan limbah gas ialah dengan proses penyaringan gas buangan menggunakan cerobong khusus.