BAB I PENDAHULUAN. budaya asing yang begitu banyak masuk ke negara kita. Hampir-hampir

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Pelajaran fisika menarik untuk dipelajari tetapi pada kenyatan siswa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, yang tercermindari keberhasilan belajar siswa. Proses

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan untuk yang memilih penjurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar

BAB I PENDAHULUAN. membosankan menurut siswa kelas X-5 SMA 17 Agustus Dengan

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan dasar dalam belajar di

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di

METODOLOGI PENELITIAN. Martin Liputo Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

I. PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Guru juga sebagai pengatur dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills),

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Siti Mariam beralamatkan di Jalan Kelayan A Gg. PGA

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB I PENDAHULUAN. bebas serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki sikap positif terhadap segala hal,

I. PENDAHULUAN. manusia. Banyak kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn DENGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGATHER (NHT) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

oleh : YOGI RAHAYU NPM : P

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, pemilihan model pembelajaran sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari al-qur an. Karena al-qur an diturunkan dalam bahasa Arab, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS Yusuf ayat 2:

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk Kompetensi Dasar 15.1 yaitu Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kurikulum pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan itu sendiri. Di era sekarang, dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilainilai budaya asing yang begitu banyak masuk ke negara kita. Hampir-hampir dalam setiap sisi kehidupan banyak sekali berpengaruh baik itu kita rasakan secara langsung ataupun tidak langsung kita sadari ataupun tanpa kita sadari. Dari hal demikian perlu adanya upaya-upaya untuk terus menerus yang harus dilaksana kan agar nilai-nilai Pancasila itu tetap hidup dan lestari. Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional no 2 tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggraaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 1 Dari pengertian kurikulum itu maka dapat dilihat bahwa salah satunya adalah cara penyampaian seorang guru dalam sebuah pembelajaran. Tugas utama seorang pengajar adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan itu terselenggara dengan efektif, seorang pengajar harus mengetahui hakikat kegiatan belajar, mengajar dan strategi pembelajaran. 1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS & Peraturan Pemerintah RI Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Serta Wajib Belajar. Bandung: Citra Umbara. 2013. h.4 1

2 Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 2 Baik dalam berpikir, bersikap maupun berbuat. Mengajar sebagai usaha menciptakan sistem lingkungan yang terdiri atas komponen pengajar, tujuan pengajaran, peserta didik, materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, dan faktor administrasi serta biaya yang memungkinkan terjadinya proses belajar secara optimal. Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. 3 Hal ini menunjukkan bahwa yang aktif adalah siswa yang mengalami proses belajar, sedangkan guru hanya membimbing menunjukkan jalan dengan memperhatikan kepribadian siswa. Proses pembelajaran mengarah pada peningkatan kualitas manusia secara utuh, meliputi dimensi kognitif, intelektual, keterampilan dan nilai-nilai lainnya. Bagi siswa pada masa awal masuk sekolah hingga pada pada setahun atau dua tahun terakhir dalam kehidupan mereka dapat mengakibatkan perubahan sikap, nilai, dan perilaku. Penelitian ini dilakukan karena dirasakan oleh penulis perlu adanya perbaikan dalam mengajar, khususnya pada mata pelajaran Pkn. Berdasarkan dari hasil yang dicapai selama ini siswa memperoleh nilai yang baik dari hasil tes akhir setiap pembelajaran serta nilai ulangan harian kurang memenuhi dari standar yang diharapkan. Banyak siswa yang memperoleh nilai antara 60 sampai 65. Padahal standar ketuntasan minimal yang di targetkan sekolah itu adalah 70. 2 Daryanto, Belajar dan Mengajar. Bandung:Yrama Widya.2010.h.2 3 Ibid.h.160

3 Disamping itu para siswa terlihat kurang aktif, itu dapat terlihat hanya beberapa orang yang memperhatikan penjelasan guru, yang lain ada yang berbisik-bisik pada temannya, ada yang ngobrol dll. Dan nampaknya dari apa yang tergambar itu hanya penulis sendiri yang lebih dominan dalam pembelajaran. Hal demikian tentunya kurang bermanfaat kalau sebuah proses pembelajaran hanya dikomunikasikan oleh guru sendiri kepada siswa. Berdasarkan dari apa yang penulis amati selama ini itulah penulis merasa penting untuk meneliti hal tersebut sebagai upaya untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang selama ini penulis lakukan. Agar terjadi sebuah proses belajar mengajar yang bermakna, dimana didalamnya tidak hanya guru yang aktif dalam proses pembelajaran atau dalam istilahnya tidak hanya satu arah. Tetapi siswa lebih aktif lagi dalam pembelajaran itu, baik ketika pembelajaran Pkn khususnya ataupun pada pembelajaran yang lain. Tentunya dengan pembelajaran yang baik serta keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran diharapkan akan memperoleh hasil atau nilai yang baik pula. Kaitannya dengan pembentukan warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, pelajaran pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peranan yang strategis dan penting, yaitu dalam membentuk kepribadian siswa, baik sikap maupun dalam berperilaku keseharian, sehingga diharapkan setiap individu mampu menjadi pribadi yang baik. Melalui mata pelajaran PKn ini siswa sebagai warga negara dapat mengkaji Pendidikan Kewarganegaraan dalam forum yang dinamis dan interaktif.

4 Pembangunan dalam dunia pendidikan perlu diusahakan peningkatannya. Baik dari segi guru, siswa atau model pembelajarn yang diterapkan dalam setiap proses belajar mengajar. Pada penelitian ini penulis meneliti pembelajaran pada mata pelajaran PKn, materi K.D.3.1 yaitu mengenal pentingnya memiliki harga diri. Penulis dituntut untuk merubah pola lama yang hasilnya kurang bagus dan banyak kekurangannya, dengan pola yang bagus yang lebih banyak keunggulannya atau kelebihannya. Penulis dituntut untuk melaksanakan model pembelajaran yang relevan dengan keadaan sekarang, yang dapat memperbaiki aktivitas siswa dalam proses pembelajaran hingga pada akhirnya memperoleh hasil yang baik pula dari sebuah proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas kali ini penulis mengangkat sebuah penelitian dengan judul UPAYA MEMPERBAIKI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS III MIN KERTAK HANYAR II. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan, siswa yang semula kurang tertarik menjadi lebih tertarik dan mereka saling bekerjasama baik di kelas waktu proses pembelajaran atau di luar kelas sesudah mereka berada di lingkungan mereka masing-masing. Dan tentunya yang paling sangat diharapkan adalah hasil belajar menjadi lebih meningkat. Pembelajaran dengan model numbered head together (NHT) atau disebut juga kepala bernomor adalah salah satu model pembelajaran kooperatif. Dimana siswa duduk secara berkelompok yang terdiri dari empat orang siswa setiap kelompoknya. Pembagian kelompok yang heterogen, yaitu terdiri dari dua orang

5 siswa laki-laki dan dua orang siswa perempuan, dengan berbagai latar belakang nilai akademis yang berbeda (dicampur anak yang prestasi dikelasnya tinggi dengan anak yang berprestasi rendah). Diharapakan diantara mereka terjadi interaksi dan saling bantu ketika proses belajar mengajar berlangsung. B. Penegasan Judul Penegasan judul yang dimaksud oleh penulis disini adalah: 1. Memperbaiki pembelajaran Memperbaiki proses belajar mengajar. Dalam hal ini penulis menggunakan model pembelajaran numbered head together (NHT) dengan model ini penulis merubah model pembelajarn yang lama dengan model yang baru 2. Mata pelajaran PKn yang dimaksud disini adalah materi pada K.D.3.1 yaitu mengenal pentingnya memiliki harga diri. 3. Model numbered head together (NHT) ini adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang penulis gunakan dalam usaha memperbaiki pembelajaran sehingga dapat memperbaiki aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran hingga meningkatkan hasil belajar siswa. Peserta didik akan dibagi menjadi delapan kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang dengan berbagai latar belakang hasil akademik yang berbeda, latar belakang sosial yang, dan berbagai jenis kelamin.

6 C. Identifikasi Masalah Memperhatikan situasi diatas, kondisi saat ini adalah: 1. Pembelajaran Pkn di kelas saat ini masih monoton 2. Belum ditemukan model pembelajaran yang tepat 3. Kurangnya kaloborasi antara guru dan siswa 4. Belum ada kaloborasi antara siswa dengan siswa D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana melaksanakan model pembelajaran numbered head together (NHT) dalam upaya memperbaiki aktivitas guru dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PKn? 2. Bagaimana melaksanakan model pembelajaran numbered head together (NHT) dalam upaya memperbaiki aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PKn? 3. Apakah dengan melaksanakan model pembelajaran numbered head together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn?

7 E. Cara Memecahkan Masalah Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini adalah model pembelajaran numbered head together (NHT). Yaitu salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana setiap anak diberikan penomoran. Atau Model pembelajaran numbered head together ini dinamakan juga pembelajaran dengan kepala bernomor. Siswa yang berjumlah 32 orang itu dibagi dalam delapan kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat orang sisiwa, dua orang siswa lakilaki dan dua orang siswa perempuan. Dengan latar belakang nilai akademis yang berbeda. Dengan model ini diharapkan pembelajaran PKn akan membawa anak didik benar-benar terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Dan menjadikan pelajaran PKn disenangi dan membawa dampak yang positif bagi anak didik. Terutama memperoleh hasil belajar yang meningkat. F. Hipotesis Tindakan Penelitian ini direncanakan terbagai dalama dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui dua siklus tersebut dapat diamati bagaimana jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan model NHT tersebut. Maka dapatlah dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Dengan diterapkannya model pembelajaran numbered head together (NHT) dapat memperbaiki aktivitas guru dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran lebih bagus lagi dari pada pola yang lama.

8 2. Dengan diterapkannya model pembelajaran numbered head together (NHT) aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran PKn. 3. Dengan diterapkannya model pembelajaran numbered head together (NHT) hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat lagi.. G. Tujuan PTK Tujuan diadakannya PTK ini adalah: 1. Bagi guru dengan pembelajaran model NHT dapat memperbaiki cara mengajar yang lama yang banyak kekurangannya. 2. Bagi anak didik mendapatkan aktivitas belajar mengajar yang menyenangkan. 3. Meningkatkan prestasi belajar bagi anak didik. H. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari PTK ini adalah: 1. Sebagai masukan bagi penulis dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar dalam melaksanakan pengajaran memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang hendak diajarkan, sehingga memperoleh hasil yang maksimal. 2. Memberikan pengalaman bagi penulis didalam memilih model pembelajaran, sehingga tidak hanya untuk ini saja, tetapi juga pada masamasa yang akan datang.

9 I. Sistematika Penulisan Pembahasan PTK ini penulis bagi dalam tiga bab, dengan sistematika sebagai berikut : Bab I, Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, penegasan judul, identifikasi masalah, rumusan masalah, cara memecahkan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II, Landasan Teori, yang berisi tentang pengertian pembelajaran, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Madrasah Ibtidaiyah, model pembelajaran numbered head together. Bab III, Metode penelitian, yang berisi tentang setting(waktu dan tempat pelitian), siklus PTK, subjek dan objek peneltian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpul data, indikator kinerja, teknik analisis data, prosedur penelitian dan jadwal penelitian. Bab IV, laporan hasil penelitian, yang berisi tentang gambaran umum tentang lokasi penelitian, dekripsi hasil penelitian persiklus (data tentang rencana, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi), keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan datanya, pembahasan (dari setiap siklus). Bab V, penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.