PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012 1
PETUNJUK PELAKSANAAN Nomor : 26/1801.019/011/C/JUKLAK/2012 1. JUDUL ROPP : Pengkajian Varietas Unggul Padi Rawa Pada 2 Tipe Lahan Rawa Spesifik Bengkulu 2. LOKASI KEGIATAN : Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah 3. JENIS KEGIATAN : Penelitian 4. TUJUAN : Tujuan pengkajian pada tahun berjalan (2012) adalah: 1. Mengevaluasi adaptasi 8 varietas unggul padi rawa 2. Mendapatkan 5-6 alternatif varietas padi rawa yang adaptif, berdaya hasil tinggi, dan spesifik lokasi rawa di Provinsi Bengkulu 3. Meningkatkan penyebarluasan varietas dan adopsi teknologi budidaya padi rawa 5. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN : Pengkajian padi rawa akan dilaksanakan selama dua tahun, yang dimulai dari tahun 2012 hingga akhir tahun 2013. Pada tahun pertama dilakukan pengkajian adaptif VUB padi rawa pada dua tipologi lahan. Tipologi lahan yang menjadi sasaran pengkajian adalah lahan rawa lebak dangkal dan rawa pantai. Lebak dangkal yang digunakan dalam kategori watum 1 yaitu areal sepanjang 300 depa yang diukur dari tepi rawa dalam hal ini adalah lahan perkarangan sekitar 510 m kearah tengah rawa. Ada 7 VUB padi rawa (Banyu Asin, Batang Hari, Dendang, Mendawak, Inpara 2, Inpara 4, dan Inpara 5) yang diadaptasikan dan 1 VUB padi sawah sebagai pembanding (Ciherang/Ciliwung). Pada tahun pertama percobaan dilaksanakan dalam 2 musim tanam untuk masing lokasi percobaan. 2
VUB padi rawa yang terpilih atau mempunyai adaptasi yang baik dengan indikator dapat meningkatkan produktivitas minimal 30% akan dikaji lebih lanjut pada tahun berikutnya dalam sekala yang lebih luas dengan perlakuan yang lebih sederhana, sehingga dapat dilakukan analisis usahataninya. Lokasi dan Waktu Lahan yang digunakan untuk percobaan adalah 2 tipologi lahan rawa, yaitu rawa lebak dangkal dan rawa pantai. Percobaan lapangan pada rawa lebak dangkal dilaksanakan di Bengkulu Tengah, sedangkan percobaan untuk lahan rawa pantai dilaksanakan di Kabupaten Seluma atau Kota Bengkulu. Pada setiap lokasi dilakukan 2 kali tanam. Sebelum percobaan dilakukan pengambilan sampel tanah untuk dianalisis sifat fisik dan kimianya. Pengkajian dilakukan dari bulan Januari Desember 2012. Rencananya pengkajian dilakukan selama dua tahun yang diawali dengan pengkajian adaptasi dan dilanjutkan dengan pengkajian pengembangan usaha tani. Alat dan Bahan Peralatan yang diperlukan dalam percobaan ini adalah ph meter, alat pengambil sampel tanah, perangkat analisis tanah, timbangan, timbangan analitik, ATK (mistar, handcounter, calculator, pena, amplop dll), plastik, cangkul, tugal, ember, caplak, handsprayer, tali, dan meteran. Bahan yang digunakan pada percobaan ini diantaranya adalah pupuk (Ponska dan Urea), pestisida (herbisida, insektisida, dan fungisida), 7 benih padi rawa (varietas Banyu Asin, Indragiri, Inpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4, dan Inpara 5) dan satu varietas pembanding yaitu Ciherang/Cigeulis. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah rancangan petak terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama adalah perlakuan dosis pupuk yang terdiri atas dua level. Level pertama terdiri atas urea kg /ha; SP-36 50 kg/ha, KCl 50 kg /ha; sedangkan level kedua terdiri atas: Urea 200 kg/ha, SP-36 3
kg/ha dan KCl kg/ha. Anak petak adalah 8 varietas padi yang terdiri atas 7 VUB padi rawa (varietas Banyu Asin, Indragiri, Inpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4, dan Inpara 5) dan satu varietas pembanding yaitu Ciherang/Cigeulis. Dalam setiap unit percobaan diperlukan 2 x 3 x 8 = 48 plot. Ukuran plot adalah 5 x 5 m = 25 m2 dengan jarak antar plot 60 cm, maka dalam 1 unit percobaan diperlukan sekitar 2000 m 2. Pengkajian dilakukan secara partisipatif di lahan petani dan melibatkan petani sebagai kooperator. Budidaya/pemeliharaan padi mengacu pada PTT padi rawa (Departemen Pertanian 2008, Dirjen Tanaman Pangan, 2008, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009a). Komponen teknologi yang diterapkan dalam percobaan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Komponen teknologi budidaya padi rawa di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah. Petak Utama No. KomponenTeknologi Dosis I Dosis II 1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Varietas Unggul Pengolahan tanah Sistem tanam Jarak tanam (cm) Umur bibit (HSS) Jumlah bibit per rumpun (btg) Pemupukan (kg/ha) - Urea - SP-36 - KCl Cara Pemupukan Penyiangan Pengendalian hama penyakit Sistem panen 8 varietas TOT-MT-olah tanah minimum Tegel 20x10 cm (legowo 2:1) 15-20 hari 1-3 50 50 Tebar (3 kali) 2 kali PHT Sabit 8 varietas TOT-MT-olah tanah minimum Tegel 20x10 cm (legowo 2:1) 15-20 hari 1-3 200 Tebar (3 kali) 2 kali PHT Sabit Parameter Pertumbuhan tanaman Parameter yang diamati adalah komponen pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, jumlah anakan aktif), komponen hasil (jumlah anakan produktif, umur tanaman berbunga 50%, umur tanaman dapat dipanen, jumlah gabah isi dan gabah hampa per malai, bobot butir (kadar air 14%), dan hasil gabah kering 4
giling per plot (kadar air 14%). Komponen pertumbuhan vegetatif diukur mulai umur 2 minggu setelah tanam MST) dan selanjutnya dilakukan secara periodik, setiap minggu hingga umur 42 hari setelah tanam (HST). Perkembangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Perkembangan OPT meliputi hama, penyakit dan gulma utama pada tanaman padi rawa. Pengamatan dilakukan secara periodik setiap minggu. Hama utama yang diamati diantaranya adalah ulat daun, penggerek batang, wereng, kepinding tanah, dan walang sangit, sedangkan penyakit utamanya adalah HDB, tungro, dan blas. Anasir iklim Iklim merupakan salah satu komponen lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman maupun perkembangan OPT. Anasir iklim yang yang penting untuk dikaitkan dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman maupun OPT diantaranya adalah jumlah curah hujan, jumlah hari hujan, temperatur, kelembaban, kecepatan angin, panjang hari dan intensitas penyinaran. Anasir iklim tersebut penting karena berpengaruh terhadap proses fisiologi tanaman dan OPT. Anasir iklim ini akan dikumpulkan dari stasiun Meteorologi terdekat. Analisis Data Data yang terkumpul di analisis dengan analisis of variant (ANOVA) dan uji lanjutnya dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) (Gomez dan Gomez, 1984). 6. PENGESAHAN No. Uraian Nama Tanda Tangan 1. Penjab Teknis Pelaksanaan Dr. Wahyu Wibawa,MP 2. Penanggung Jawab Kegiatan Dr. Wahyu Wibawa,MP 5