BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan SK Mendiknas No. 323/U/2002 tentang kurikulum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen waktu dapat dilakukan dengan metode Problem Based. pendekatan SCL adalah metode pembelajaran dengan Problem Based

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

Efektivitas kelompok diskusi tutorial problem based learning di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Problem based learning (PBL) adalah metode belajar mengajar aktif yang

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

LAMPIRAN. PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan klinik (clinical skills) pada profesi kedokteran merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH METODE PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PRODI SI KEPERAWATAN STIKES BANYUWANGI TESIS UKHTUL IZZAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam pengembangan kemampuan berfikir kreatif, kritis, serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya, serta beberapa perilaku lain yang merupakan sifat-sifat kemanusiaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada era global

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu, yang mampu bersaing baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan, menyusun intervensi keperawatan, implementasi tindakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang

ANALISIS KUALITATIF PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER DI UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dokter di Indonesia, dengan urutan sebagai berikut: profesionalitas yang luhur,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan-perubahan

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN MAJEMUK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PROFESIONAL MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN FKIK UMY

INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Metode pendidikan di perguruan tinggi mulai mengalami pergeseran dari

menggunakan Problem Based Learning Perkembangan ilmu (PBL), SGD adalah diskusi kelompok pengetahuan, teknologi dan seni pada

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang bersifat mendasar berupa perubahan dari pandangan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan Kefarmasian harus dilakukan

kurikulum yang baik adalah FLO himpunan dari SLO dan FLO sama evaluasi kurikulum yang berjalan diinstitusi terkait.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu, kesempatan belajar bagi peserta didik (grown learning) harus

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB I PENDAHULUAN. dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tanggung jawab dan peranan di universitas. Stres yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang paling sempurna dengan Al-Quran sebagai. pedoman pokok ajarannya, menegaskan kepada umatnya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

BABI PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai sebuah profesi telah disepakati pada lokakarya

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PENGALAMAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN DALAM METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dengan sistem integrasi berbagai multidisiplin ilmu dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pembelajaran Biologi masih didominasi oleh penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat. melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi

BAB V PEMBAHASAN. aktif dalam proses pembelajaran. Metode PBL adalah salah satu dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan individual discovery, proses pembelajaran yang sebelumnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan berkembangnya dunia global dan dunia kerja, sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. corrected item-total correlation yang lebih besar dari 0,349 angka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti

Keywords: Competency Based Curriculum, Small Group Discussion, Cognitive

Kompetensi Apoteker Indonesia adalah :

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah (problem solving skill) serta berfokus pada mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. setingkat dengan perguruan tinggi (Siswoyo, 2007). Berdasarkan Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Mengatasi masalah tersebut, pakar pendidikan

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010)

BAB I PENDAHULUAN. didik. Belajar tidak hanya menerima informasi dari orang lain. Belajar yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Metode pembelajaran PiTBL berdampak positif terhadap nilai student

LAPORAN TENGAH TAHUNAN PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK-PKPD) Tahun Ringkasan Eksekutif

BAB II TINJUAN PUSTAKA. a. Standar Kompetensi Sarjana Farmasi

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional

TESIS Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program studi farmasi FKIK UMY.Total mahasiswa farmasi 2012 yang. menjadi responden berjumlah 56 orang.

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

Komentar dan RekomendasiHasil Visitasi PSPD FKK UMJ

BAB I PENDAHULUAN. tingkat D3 Keperawatan, S1 Keperawatan dan juga profesi ners. Imbasnya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan Problem Based Learning (PBL) di perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan SK Mendiknas No. 323/U/2002 tentang kurikulum perguruan tinggi dan hasil belajar mahasiswa. PBL dimulai sejak tahun 2001 oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia (Depdiknas, 2003). Implementasi PBL pada semua Program Studi S1 Keperawatan di Indonesia dimulai tahun 2008, namun belum semua institusi pendidikan keperawatan menerapkan karena pengalaman dan kesamaan pengembangan kurikulum (AIPNI, 2010). Alasan dan tujuan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dan Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia menerapkan PBL, yaitu hasil lulusan mahasiswa diharapkan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, kebutuhan usaha dan industri, memiliki skill dan kecakapan profesional, kemampuan intelektual, ilmu pengetahuan dan afektif (AIPNI dan DIKTI, 2012). PBL adalah metode pembelajaran menggunakan masalah-masalah di kehidupan nyata yang harus dipecahkan oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa dituntut untuk dapat berfikir kritis dalam memecahkan masalah. (Prastowo, 2013). Penerapan PBL pada Program Studi S1 Keperawatan diharapkan lulusan perawat nantinya memiliki pengetahuan profesional yang tinggi tentang masalah kesehatan di masyarakat, mampu memecahkan masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, memiliki skill komunikasi yang baik dengan pasien maupun tenaga medis lainya, dapat memimpin rekan-

rekan se profesi sehingga kerjasama tim meningkat, perawat terbiasa untuk belajar mandiri, perawat termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan di rumah sakit (Yuan et al., 2004). PBL memiliki kegiatan inti yaitu small group discussion / tutorial (Mansur, 2012). Berdasarkan Permendikbud nomor: 24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Pasal 1 Ayat 4 menyatakan bahwa tutorial adalah bentuk kegiatan belajar akademik mahasiswa yang dilaksanakan dengan membentuk kelompok diskusi dalam satu ruang. Proses tutorial dilakukan dengan cara mengajukan masalah, menganalisis, membuka pertanyaan, mencari sumber informasi, melakukan dialog (Achmadi et al., 2010). Tutorial bertujuan mengembangkan keterampilan independen domain penting, yaitu pembentukan pengetahuan profesional, komunikasi, pengembangan keterampilan pemecahan masalah, meningkatkan motivasi, keefektifan kerja tim, belajar mandiri, kepemimpinan (Yuan et al., 2010). Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah menerapkan PBL sejak tahun akademik 2004/2005, namun evaluasi terkait pelaksanaan tutorial PBL belum banyak dilakukan. Tutorial PBL yang telah berjalan sangat penting untuk diteliti karena bertujuan untuk mengetahui efektifitas proses tutorial yang meliputi pastisipasi dosen dan mahasiswa sehingga didapatkan outcome pembelajaran pengetahuan profesional, motivasi, dan sikap untuk belajar mandiri bagi mahasiswa (Mulayasa, 2008).

PBL tutorial penting untuk diteliti, karena PBL tutorial merupakan metode yang dikembangkan untuk meningkatkan berfikir kritis mahasiswa, kemampuan memecahkan masalah, keterampilan intelektual (Trianto, 2010). Dampak jika metode PBL tutorial tidak diteliti adalah, tidak ada pengembangan efektifitas pembelajaran karena mahasiswa dan dosen tidak mengetahui kelebihan dan kekurangan yang harus dievaluasi, tidak ada dasar penilaian bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab, (Kirkpatrick, 2006). Hasil peneitian Al-Kloub et al (2013) menunjukan mahasiswa menganggap PBL membosankan, memakan waktu, memiliki tujuan yang tidak jelas, stres, dan meningkatkan beban kerja, kurang kontribusi dari instruktur dan sumberdaya yang terbatas. Hasil penelitian menunjukan tidak ada pengaruh budaya barat pada mahasiswa keperawatan di Yordania, Timur Tengah. Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada 10 mahasiswa PSIK UMY tentang pelaksanaan tutorial PBL menunjukan hasil, bahwa mahasiswa merasa bosan dan kurangnya semangat dalam tutorial, merasa kurang percaya diri dalam tutorial, minder jika orang lain mendominasi diskusi, kurang termotivasi untuk mencari bahan diskusi dalam tutorial. Peneliti tertarik meneliti tentang keefektifan pelaksanaan tutorial dengan metode PBL pada mahasiswa PSIK UMY. B. Rumusan masalah penelitian Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana keefektifan pelaksanaan tutorial

dengan metode PBL pada mahasiswa PSIK UMY? C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui keefektifan pelaksanaan tutorial metode PBL pada mahasiswa Ilmu Keperawatan angkatan 2014, 2015, 2016 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan profesional pelaksanaan tutorial pada mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. b. Untuk mengetahui tingkat motivasi pelaksanaan tutorial pada mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. c. Untuk mengetahui tingkat belajar mandiri pelaksanaan tutorial pada mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. d. Untuk mengetahui tingkat kerjasama tim pelaksanaan tutorial pada mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. e. Untuk mengetahui tingkat keterampilan pemecahan masalah pelaksanaan tutorial pada mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Institusi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan institusi keperawatan untuk memberikan pengembangan pelaksanaan tutorial PBL sehingga lebih efektif melalui proses monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. 2. Mahasiswa Menjadikan bentuk pembelajaran yang tidak membosankan sehingga mahasiswa lebih aktif dan berpartisipasi dalam tutorial, sehingga berdampak pada meningkatkan kemampuan keterampilan profesional, kemampuan pemecahan masalah, motivasi, kerja tim, terbiasa untuk belajar mandiri. 3. Peneliti lain Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai landasan teori, bahan informasi, dan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutya. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan dari hasil kajian pustaka, belum ada penelitian yang telah dilakukan terkait dengan Keefektifan Pelaksanaan Tutorial Metode Problem Based Learning Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Namun penelitian yang memiliki kemiripan pernah dilakukan seperti tercantum sebagai berikut :

1. Al-Kloub, Salameh, Froelicher (2014) Evaluasi Mahasiswa Keperawatan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Dampak Budaya pada Proses Pembelajaran dan Hasil: Sebuah proyek percontohan. Metode penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif. Penelitian menggunakan kuesioner evaluasi PBL (Yuan et al., 2010). Hasil penelitian kualitatif PBL tutorial menunjukan hasil membosankan dan mengeluh kurangnya kontribusi dari instruktur dan sumberdaya yang terbatas. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan yaitu dampak budaya terhadap hasil PBL, penelitian ini dikhususkan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan tutorial PBL menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk tutorial PBL 2. Kusumawati (2012) Problem Based Learning dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL Metode Penelitian: kuantitatif dan kualitatif, menggunakan kuesioner focus group discussion (FGD). Sampel: Mahasiswa dan Dosen. Hasil Penelitian: Pencapaian prestasi akademik PBL pada 3 angkatan PBL: rerata IPK > 2,5 sebesar 32,47 %, rerata kelulusan MCQ > 60 sebesar 33,1% dan rerata kelulusan OSCE sebesar 92,8%. Tutor belum optimal dalam mendukung tercapainya tujuan belajar. Kelemahan pada implementasi kurikulum metode PBL yaitu: perencanaan kurikulum, implementasi kurikulum dan sistem assessment. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini khusus meneliti tentang pelaksanaan tutorial, bukan meliputi MCQ, OSCE, dan IPK namun sama-sama berbasis PBL.

3. Berhimpon, Mewo, Pioh (2014) Efektivitas Kelompok Diskusi Tutorial Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Metode: menggunakan kuesioner Singaram el al., yaitu Tutorial Group Effectiveness Instrument (TGEI). Sampel: mahasiswa semester empat berjumlah 296 mahasiswa. Hasil: Sebagian besar mahasiswa (95%) memberikan pernyataan penilaian efektivitas kelompok diskusi tutorial PBL ialah baik. Penilaian efektivitas, 87,5% penilaian aspek kognitif, 92,5% penilaian aspek motivasi, dan 70% penilaian aspek demotivational. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah pada dasar penilaian, tidak hanya penilaian efektivitas, kognitif dan motivasi melainkan pembentukan pengetahuan profesional, pengembangan keterampilan pemecahan masalah, meningkatkan motivasi, keefektifan kerja tim, belajar mandiri.