BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prestasi belajar mengarang bahasa Indonesia dalam suatu kelas yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas, yang dapat dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola program pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakantindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktikpraktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Sunardi dan Tri Widiarto,2012:13). Penelitian Tindakan Kelas atau (Classroom Action Research) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran. Peneliti memilih metode penelitian tindakan kelas karena mempertimbangkan : (1) masalah yang dihadapi adalah masalah yang timbul dalam proses pembelajaran, (2) tidak mengganggu jalannya pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang diajarkan, (3) ingin melihat perkembangan sampai adanya peningkatan hasil belajar IPA yang digunakan sebagai subjek peneliti. Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan secara kolaboratif partisipatif, yaitu penelitian dengan melakukan kolaborasi kerjasama antara guru dengan peneliti. Proses tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini diupayakan agar masalah yang terjadi dapat teratasi. 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester dua tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Maret April 2014. Penelitian ini dilaksanakan di SD Kutowinangun 10 Salatiga dalam pembelajaran IPA siswa kelas V semester II tahun pelajaran 2013/2014. Alasan penelitian dilaksanakan di SD Kutowinangun 10 Salatiga adalah karena peneliti pernah bersekolah di SD tersebut dan pernah melakukan observasi guna memenuhi tugas mata kuliah. Selain itu, jarak SD dengan rumah peneliti sangat dekat 23

sehingga dapat menghemat waktu. Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas di kelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga pada pertemuan siklus I dilaksanakan hari Kamis, 3 April 2014. Pada pertemuan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 10 April 2014. 3.3 Subyek dan Obyek Penelitian Subjek penelitian adalah orang yang mengetahui dan berkaitan langsung di kegiatan yang diharapkan dapat memberikan informasi secara jelas dan tepat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri Kutowinangun 10 Salatiga. Sedangkan obyek yang akan diteliti adalah hasil belajar IPA melalui penerapan model problem based learning (PBL). 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:60). Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengambil dua variabel, yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). 1) Variabel Independen (Variabel Bebas) Pada penelitian ini yang merupakan variabel bebas atau independen adalah model problem based learning (PBL) yang dilambangkan dengan variabel (X). Model problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk dapat berpikir kritis dan mempunyai keterampilan ilmiah dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu diharapkan melalui penerapan model problem based learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 10 Salatiga. 24

2) Variabel Dependen (Variabel Terikat) Pada penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah hasil belajar IPA yang dilambangkan dengan variabel (Y). Hasil belajar adalah hasil yang dicapai atau perubahan perilaku, kemampuan, dan keterampilan setelah menerima proses belajar dari guru. Hasil belajar IPA akan dipengaruhi oleh adanya penerapan model problem based learning (PBL) yang akan digunakan pada pembelajaran IPA kelas V. Dan hasil belajar IPA dari proses pembelajaran melalui penerapan model problem based learning (PBL), kemudian penyusunan laporan, kemudian akan diketahui penilaian hasil belajar melalui tes tertulis. 3.5 Desain Penelitian Desain penelitian ini digunakan untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan strategi menggunakan siklus. Dibawah ini adalah model siklus menurut Kemmis & Mc Taggart (1990:14) (dalam Wijaya dan Dedi,2010:20-21). Gambar 3.1Model Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis&Taggart Dimana dalam penelitian ini setiap siklus terdapat 3 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan-pengamatan, dan refleksi. Dalam proses pembelajaran, tahap pelaksanaan dan pengamatan dilakukan secara bersama-sama. 25

3.6 Prosedur Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti berencana akan melaksanakan 2 siklus. Dimana dalam penelitian ini, peneliti akan terjun langsung ke lapangan sebagai guru yang akan mengajar. Dan guru kelas V sebagai observer yang akan mengamati dan menilai guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dibawah ini merupakan penjabaran masingmasing siklus. 3.6.1 Rencana Tindakan Siklus I 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan dengan mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembelajaran IPA yaitu: a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning (PBL) yang kemudian dikonsultasikan dengan guru kelas V SD Negeri Kutowinangun 10 Salatiga. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan untuk penyampaian pembelajaran yang akan dilaksanakan. b) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran yaitu gambar-gambar peristiwa alam yang terjadi di Indonesia (banjir, tsunami, gunung meletus,gempa bumi, angin puting beliung, tanah longsor). c) Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. d) Menyusun dan mempersiapkan pembelajaran IPA tentang peristiwa alam serta dampaknya melalui model Problem Based Learning (PBL). e) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran IPA melalui model Problem Based Learning (PBL). f) Menyiapkan lembar penilaian aktivitas kelompok dalam penyusunan laporan. g) Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktivitas siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. 26

2) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan/Observasi Tahap pelaksanaan tindakan ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dengan menerapkan model problem based learning (PBL). Guru yang akan melaksanakan pembelajaran adalah peneliti. Selama pembelajaran berlangsung, guru akan mengajar berdasarkan RPP yang telah disusun. Sementara guru kelas V sebagai observer yang melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran IPA yang berlangsung dengan menggunakan model problem based learning (PBL). Langkah-langkah kegiatan pembelajaran IPA kelas V sebagai berikut. a) Kegiatan Awal a Berdoa bersama b Mengucapkan salam c Absensi siswa d Melakukan apresepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan. e Menyampaikan tujuan pembelajaran peristiwa alam beserta dampaknya dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. b) Kegiatan Inti a. Guru memperlihatkan gambar-gambar peristiwa alam. (eksplorasi) b. Siswa mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. (eksplorasi) c. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang (elaborasi) d. Setiap kelompok mendapatkan permasalahan yang berbeda tentang peristiwa alam. e. Guru membagikan lembar diskusi kelompok pada setiap kelompok f. Secara berkelompok, siswa mengidentifikasi permasalahan yang di dapat tentang peristiwa alam. (eksplorasi) g. Secara berkelompok, maupun individu siswa mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber (eksplorasi) h. Secara berkelompok, siswa menyusun laporan dari informasi yang telah diperoleh. (elaborasi) 27

i. Secara berkelompok, siswa mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas. j. Secara berkelompok, siswa bertanya jawab dan menanggapi hasil laporan yang sudah dipresentasikan dari kelompok lain. k. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasil kerjanya paling baik. c) Kegiatan Penutup a. Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan tes evaluasi. c. Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran. d. Guru memberikan tindak lanjut. Dalam pelaksanaan tindakan peneliti juga melakukan pengamatan / observasi. Dalam pengamatan peneliti bekerja sama dengan guru kelas V sebagai observer. Pengamatan yang dilakukan oleh observer dalam siklus ini adalah dengan mengamati proses pembelajaran IPA kelas V dengan menerapkan model problem based learning (PBL) yang dilakukan oleh peneliti. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan panduan lembar observasi yang telah dibuat. 3) Refleksi Pada tahap refleksi peneliti mengumpulkan data hasil pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengamatan, baik dari kekurangan sampai ketercapaian proses pembelajaran. Refleksi ini berupa diskusi antara peneliti dengan guru siswa kelas V yang sudah dengan evaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi yang dilakukan adalah permasalahan yang timbul selama proses pembelajaran dan segala hal yang berkaitan. Dari evaluasi tersebut akan dicari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang ada, agar dapat menyusun rencana untuk pertemuan siklus II. 28

3.6.2 Rancangan Siklus II dan Seterusnya Untuk kegiatan pembelajaran pada pertemuan siklus II dan seterusnya sama halnya seperti kegiatan pembelajaran pada pertemuan siklus I yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan-observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II merupakan tindakan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I. Rangkaian kegiatan pada siklus II menyesuaikan materi dan hasil dari pertemuan siklus I. 3.7 Jenis data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian 3.7.1 Jenis Data Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan jenis data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu berupa evaluasi hasil belajar IPA dari tes tertulis serta data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan guru dalam mengimplementasikan RPP, kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model problem based learning (PBL), dan kelompok dalam menyusun laporan. 3.7.2 Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1) Pengamatan / Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sunardi dan Tri Widiarto, 2012:47). Teknik observasi dalam penelitian ini akan digunakan untuk menganalisis proses kegiatan mengajar guru dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model problem based learning (PBL) yang akan dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. 29

2) Tes Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi, nilai dapat di bandingkan dengan nilai standar tertentu (Anas Sudijono, 2011:67). Tes adalah instrumen jenis alat pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran, sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria: 1) Kriteria validitas yaitu mengukur tingkat pemahaman siswa tentang materi A bukan soal-soal yang berisi tentang materi B, 2) kriteria reliabilitas yaitu jika tes tersebut dapat dapat menghasilkan informasi yang konsisten, misalnya jika instrumen tes diberikan kepada sekelompok siswa, kemudian diberikan lagi pada sekelompok siswa yang sama pada saat yang berbeda, maka hasilnya akan relatif sama (Tri Widiarto dan Sunardi, 2012:60). Menurut Djemari Mardapi (2008:68) tujuan tes yang paling penting adalah:1) Mengetahui tingkat kemampuan siswa, 2) mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa, 3) mendiagnosis kesulitan belajar siswa, 4) mengetahui hasil pengajaran, 5) mengetahui hasil belajar IPA, 6) mendorong siswa untuk belajar lebih baik. Dalam penelitian tindakan kelas, ada berbagai tes yang dapat digunakan guru. Tes hasil belajar menurut jumlah pesertanya dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual. Tes kelompok adalah tes yang digunakan terhadap sejumlah siswa bersama-sama, tes ini dilakukan jika guru ingin mengetahui pengaruh tindakan yang dilakukan terhadap rata-rata hasil belajar IPA. Sedangkan tes individual adalah tes yang dilakukan pada siswa secara perseorangan, tes ini dilakukan jika 30

guru ingin mengetahui pengaruh tindakan terhadap kemampuan siswa tertentu. Dilihat dari pelaksanaannya, tes dapat dibedakan menjadi tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan. Tes tertulis adalah tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab sejumlah soal dengan cara tertulis. Ada dua jenis tes yang termasuk tes tertulis yaitu tes esay dan tes objektif. Tes esay adalah tes dengan cara siswa diminta untuk menjawab pertanyaan secara terbuka yaitu menjelaskan melalui kalimat yang disusun sendiri. Sedangkan tes objektif adalah tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan. Misalnya bentuk tes benar-salah (B-S), tes pilihan ganda (multiple choise), menjodohkan (matching), atau bentuk tes melengkapi (completion). Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan. Melalui tes ini guru dapat menilai kemampuan nalar siswa, mengetahui pemahaman siswa tentang sesuatu yang akan dievaluasi. Tes perbuatan adalah bentuk tes dalam peragaan. Melalui tes ini guru dapat mengetahui kemampuan dan keterampilan siswa mengenai sesuatu, misalnya saja dalam mengoperasikan suatu alat. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan jenis tes tertulis pilihan ganda dan uraian. Tes tertulis ini akan diberikan pada akhir pembelajaran siklus I maupun siklus II. Tes tertulis ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA dengan menerapkan model problem based learning (PBL). 3) Non Tes Non tes adalah cara pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Teknik non tes dalam penelitian ini adalah siswa dalam diskusi kelompok menyusun sebuah laporan. 3.7.3 Insrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 31

1) Lembar Observasi Dalam penelitian tindakan kelas ini observer memerlukan pedoman untuk mengamati segala aspek yang akan diamati, maka diperlukan alat atau instrumen yaitu lembar observasi. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi lembar observasi kegiatan mengajar guru dan kegiatan belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model problem based learning (PBL). Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru pada Pelajaran IPA melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR I Kegiatan Awal Tahap 1 (Orientasi siswa pada masalah) 1 Melakukan kegiatan apersepsi 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Menjelaskan tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran PBL II Kegiatan Inti 4 Mengajukan fenomena pada siswa terhadap suatu masalah nyata dengan menunjukkan gambargambar. Tahap 2 (Mengorganisasikan siswa dalam belajar) 5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok. 6 Membimbing siswa dalam menentukan topik Tahap 3 (Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok) 7 Mendorong siswa mengumpulkan informasi Tahap 4 (Mengembangkan dan menyajikan data) 8 Membimbing siswa dalam menyusun karya ilmiah Tahap 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 9 Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Kegiatan Penutup 10 Melakukan refleksi pembelajaran 11 Menyusun rangkuman 12 Melaksanakan tindak lanjut Total 32

Keterangan skor : Skor 1 : kurang baik Skor 2 : cukup baik Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik Nilai skor maksimum : 48 total skor yang diperole h Penilaian : 100 total skor maksimum Berikut ini adalah tabel kisi-kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA dengan menggunakan model problem based learning (PBL). Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Kelas V Pada Pelajaran IPA melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR I Kegiatan Awal Tahap 1 (Orientasi pada masalah) 1 Keaktifan siswa menanggapi apersepsi 2 Menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran 3 Menyimak tahap-tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran II Kegiatan Inti 4 Antusias menyimak fenomena yang memunculkan masalah 5 Terlibat dalam pemecahan masalah Tahap 2 (Organisasi dalam belajar) 6 Terlibat dalam pengorganisasian tugas belajar 7 Berinteraksi dengan sesama anggota kelompok Tahap 3 (Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok) 8 Antusias dalam mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber Tahap 4 (Mengembangkan dan menyajikan data) 9 Menyusun laporan bersama kelompok dengan baik Tahap 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 10 Percaya diri dalam mempresentasikan laporan 11 Memberikan pertanyaan dan menanggapi hasil 33

Siklus I laporan 12 Menjawab pertanyaan dan menyanggah 13 Mendengarkan presentasi hasil laporan kelompok lain 14 Berani memberikan refleksi 15 Aktif dan merespon pertanyaan guru III Kegiatan Penutup 16 Terlibat melakukan refleksi pembelajaran 17 Terlibat dalam menyusun rangkuman Total Keterangan skor : Skor 1 : kurang baik Skor 2 : cukup baik Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik Nilai skor maksimum : 68 total skor yang diperole h Penilaian : 100 total skor maksimum 2) Tes Dalam penelitian ini tes adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, tes evaluasi hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda dan uraian. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA terhadap materi yang sudah diberikan selama dua kali pertemuan. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi evaluasi hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Evaluasi Hasil belajar IPA Kelas V Pelajaran IPA Nomor Soal Standar Kompetensi Indikator Kompetensi Dasar PG Uraian Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan 1. Menjelaskan pengertian peristiwa alam. 2. Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia 3. Mengidentifikasi penyebab terjadinya peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. 1 2, 5 3, 6 1, 3 2 34

4. Mengumpulkan informasi dari hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus. 4 5. Menyusun suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus. 6. Menjelaskan dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan..4 7,8,9, 10 5 II Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan 1. Mengidentifikasi peristiwa alam yang dapat dicegah oleh manusia (banjir dan tanah longsor). 2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia. 3. Mengidentifikasi upaya pencegahan peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di indonesia. 4. Mengumpulkan data dari hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang cara mencegah peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia. 5. Menyusun suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media 1 2,3,6, 10 4,5,7, 8 4,5,7, 8 1-10 1 2 1 35

lainnya tentang cara mencegah peristiwa alam misalnya banjir dan tanah longsor. 6. Menjelaskan dampak dari banjir dan tanah longsor. 9 3) Non Tes Dalam penelitian ini non tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. Dalam lembar kegiatan diskusi kelompok siswa menyusun sebuah karya ilmiah yaitu laporan. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi penilaian non tes yaitu laporan pada siklus I dan siklus II. INDIKATOR Sistematika laporan Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber Kelengkapan isi laporan. Kejelasan dan keruntutan penulisan laporan. Kebenaran konsep yang dipaparkan. Ketepatan pemilihan kosakata dalam menyusun laporan Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Diskusi Kelompok Dalam Penyusunan Laporan KELOMPOK A B C D skor skor skor skor JUMLAH SKOR Keterangan skor : Indikator sistematika laporan: Skor 1 : laporan dibuat dengan sistematika yang salah Skor 2 : laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas Skor 3 : laporan dibuat benar tetapi kurang jelas 36

Skor 4 : laporan dibuat dengan jelas dan benar Indikator mengumpulkan informasi dari berbagai sumber: Skor 1 : mengumpulkan informasi dari satu sumber saja Skor 2 : mengumpulkan informasi dari dua sumber Skor 3 : mengumpulkan informasi dari tiga sumber Skor 4 : mengumpulkan informasi lebih dari tiga sumber Indikator kelengkapan isi laporan: Skor 1 : laporan dibuat tidak lengkap Skor 2 : laporan dibuat kurang lengkap Skor 3 : laporan dibuat lengkap tetapi tidak sesuai dengan petunjuk Skor 4 : laporan dibuat lengkap sesuai dengan petunjuk laporan Indikator kejelasan dan keruntutan penulisan laporan: Skor 1 : laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan Skor 2 : laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan Skor 3 : laporan laporan jelas tetapi penulisan kurang runtut Skor 4 : laporan jelas dan penulisan runtut Indikator kebenaran konsep : Skor 1 : konsep yang dipaparkan tidak tepat Skor 2 : konsep yang dipaparkan kurang tepat Skor 3 : konsep yang dipaparkan sesuai teori tetapi kurang jelas Skor 4 : konsep yang dipaparkan tepat, benar dan sesuai teori Indikator ketepatan pemilihan kosakata : Skor 1 : menggunakan kosakata yang salah Skor 2 : menggunakan kosakata kurang tepat Skor 3 : menggunakan kosakata yang tepat Skor 4 : menggunakan kosakata yang sangat tepat Nilai skor maksimum : 24 total skor yang diperole h Penilaian : total skor maksimum 100 37

3.8 Teknik Analisis Data Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2010:208). Setelah semua data terkumpul, data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif berupa hasil pengamatan atau observasi dari kegiatan mengajar guru, kegiatan belajar siswa kelas V dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model problem based learning (PBL) dan hasil diskusi kelompok dalam penyusunan laporan. Sedangkan deskriptif kuantitatif berupa data dalam bentuk nilai angka yang diperoleh dari hasil evaluasi belajar siswa dalam bentuk tes tertulis. 3.9 Indikator Keberhasilan Indikator merupakan suatu patokan atau acuan yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, maka keberhasilan tindakan berubah ke arah perbaikan, baik yang terkait dengan anak ataupun pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran IPA yang dibandingkan dengan sebelum ada tindakan dengan sesudah ada tindakan. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika hasil belajar IPA dengan materi peristiwa alam beserta dampaknya mengalami peningkatan setelah diterapkan model Problem Based Learning. Kriteria meningkatnya hasil belajar IPA dapat dikatakan berhasil jika penilaian hasil belajar melalui tes tertulis siswa memperoleh nilai diatas KKM yaitu 70 secara klasikal terdapat 80% yaitu 15 siswa. 38