BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar di sekolah atau yang lebih dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai upaya dalam mengoptimalkan komponen komponen pengajaran.

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS SMA KELAS XI

2015 KAJIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan masa depan bangsa, melalui pendidikan ini cita-cita luhur untuk

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Evaluasi Pembelajaran. a. Evaluasi. Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, ayat (21).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang

BAB I PENDAHULUAN. maju, meningkatkan diri, punya motivasi, dan jiwa pencari pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Ketercapaian tujuan pendidikan dapat diwujudkan melalui program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Dalam menilai ataupun mengevaluasi, menganalisis soal

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Satrisman, 2013

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di

2014 PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat dengan ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem pembelajaran. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan satu

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu baik. pendidikan yang berkualitas. Sampai detik ini komponen-komponen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah sampai sekarang merupakan lembaga pendidikan utama yang. merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Di dalam penilaian tersebut guru merancang jenis penilaian yang seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

menyatakan bahawa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

BAB I PENDAHULUAN. guna menciptakan mutu pendidikan yang baik. Undang-Undang RI. Nomor 14 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 menyatakan bahwa:

ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS BUATAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ideal yang terlihat ketika guru berinteraksi dengan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember

PENYUSUNAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi sosial, dan kompetensi akademik. mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi hasil dan proses. Dari

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Tuntutan itu sangat wajar dan masuk akal serta bukan termasuk isu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

Ulfa Nurfillaili, M. Yusuf T., Santih Anggereni. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi sebahagian besar orang pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan perilaku manusia agar menjadi manusia pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

I. PENDAHULUAN. berbudi pekerti, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. penentu kebijakan. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini ditujukan untuk

DESKRIPSI MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

BAB I PENDAHULUAN. (student centered active learning). Siswa ditempatkan sebagai subyek. belajarnya dengan bantuan fasilitator (guru).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORI

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan pendidikan. Untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, diperlukan guru yang memiliki kemampuan (kompetensi) yang memadai. Kompetensi yang dimaksud adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang guru, sebagai pengajar dan pendidik. Kemampuan atau kompetensi tersebut mencakup: kepribadian, profesional, sosial, dan pedagogik. Kompetensi kepribadian meliputi kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa, serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional mencakup: penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial meliputi berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, dan orangtua/wali, dan masyarakat sekitar. Sedangkan kompetensi pedagogik terkait dengan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik tidak hanya meliputi persiapan dan pengelolaan proses pembelajaran, melainkan juga dalam hal melakukan penilaian hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran. Terkait dengan bidang penilaian, kompetensi pedagogik guru meliputi kemampuan menyelenggarakan penilaian hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian, dan meningkatkan kualitas pembelajaran berdasarkan hasil penilaian. Dengan demikian, guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang penilaian. 1

2 Penilaian (evaluasi) merupakan komponen penting dalam pendidikan untuk mengetahui perkembangan dan tingkat pencapaian hasil pembelajaran. Evaluasi berasal dari kata evaluation yang berarti menilai. Menilai akan dilakukan dengan melakukan pengukuran terlebih dahulu. Pengertian mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, sedangkan pengertian menilai adalah mengambil satu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk. Penilaian dilakukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kompetensi yang dicapai siswa dari materi yang sudah dipelajari. Dengan demikian, peran utama dari penilaian adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan melihat hasil yang telah mampu dicapai oleh siswa. Seperti yang tertulis dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia Nomor 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemauan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan) (Sudjana, 2009: 35). Berdasarkan bentuk pertanyaannya, tes hasil belajar dapat berbentuk objektif dan

3 esai (Purwanto, 2014: 70). Tes esai adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif panjang. Sedangkan tes objektif adalah tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia. Butir soal telah mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh siswa. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, yakni bentuk pilihan benar-salah, menjodohkan, melengkapi, isian, dan pilihan ganda. Bentuk tes yang digunakan dalam ulangan akhir semester adalah bentuk pilihan ganda. Pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat. Tes ini memiliki banyak keunggulan, antara lain memiliki objektivitas, validitas, dan reliabilitas tinggi, serta representatif dalam mewakili seluruh bahan materi yang diajarkan. Bentuk tes apapun yang digunakan dalam evaluasi harus selalu mempertimbangkan kualitas tes. Kualitas yang dimaksud di sini adalah tes tersebut harus memenuhi syarat validitas isi dan penulisan yang sudah sesuai dengan kaidah penulisan soal. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2009: 12). Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur, tes hasil belajar yang valid adalah tes hasil belajar yang mengukur dengan tepat keadaan yang ingin diukur. Validitas isi mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur (Surapranata 2005: 51). Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi isi sebagai alat pengukur hasil

4 belajar (Sudijono, 2011: 164). Validitas isi adalah validitas dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu apakah isinya telah dapat mewakili materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan. Analisis tingkatan taksonomi berpikir pada butir soal juga perlu dilakukan. Taksonomi mengenai proses berpikir sangat dibutuhkan dalam penilaian pembelajaran. Dalam kurikulum 2013, memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson (Kemendikbud, 2014: 9). Pada penelitian ini dibahas tingkat taksonomi ranah kognitif atau pengetahuan untuk mengetahui persentase proporsi tingkatan pada soal. Selain kriteria tersebut butir-butir soal juga harus memenuhi persyaratan penulisan yang baik dengan mematuhi kaidah penulisan soal. Kaidah-kaidah yang harus diperhatikan dalam membuat soal pihan ganda meliputi tiga aspek, yaitu materi, konstruksi dan bahasa (Puspendik, 2007: 13-14). Analisis materi dimaksudkan sebagai penelaahan yang berkaitan dengan substansi keilmuan yang dinyatakan dalam soal serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan soal. Analisis konstruksi dimaksudkan sebagai penelaahan yang umumnya berkaitan dengan teknik penulisan soal. Analisis bahasa dimaksudkan sebagai penelaahan soal mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hasil penelitian Ritma Yuniasari yang berjudul: Validitas Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP Tahun Ajaran 2009/2010 menyatakan bahwa soal-soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP Tahun Ajaran 2009/2010 memiliki

5 validitas isi tinggi. Meskipun kriteria tinggi, ada dua pertanyaan yang tidak sah, tidak sesuai dengan indikator yang diuji dalam Standar Kompetensi Lulusan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Justianus Tarigan yang berjudul Analisis Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi Butir Tes Soal Ujian Akhir Sekolah Bahasa Indonesia Tahun 2013/2014 Kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi menyatakan bahwa semua butir tes (100 %) soal ujian sekolah bahasa Indonesia tahun 2013/2014 kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi dinyatakan valid dari segi isi. Sedangkan dari segi ketepatan konstruksi butir tes soal, 3,9 % dinyatakan tidak tepat. Pada penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan penelitiannya pada analisis validitas isi dan ketepatan konstruksi butir soal, padahal analisis materi dan analisis bahasa pada butir soal juga perlu dilakukan untuk mengetahui kesesuian materi dan penggunaan bahasa pada butir soal. Penelitian yang dilakukan oleh Masyrifatul Khairiyyah dengan judul Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi Butir Tes Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 memperoleh hasil penelitian sebagai berikut (1) analisis validitas isi memperoleh 34% soal dengan tingkat kesesuaian tinggi, 40% soal dengan tingkat kesesuaian sedang, dan 26% soal dengan tingkat kesesuaian rendah; (2) persentase ketepatan konstruksi penyusunan soal mencapai 93,5%, sedangkan ketidaktepatan mencapai 6,5%. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada soal ujian nasional yang memiliki validitas isi dengan tingkat kesesuaian rendah dan ketidaktepatan konstruksi mencapai 6,5 %. Padahal naskah soal ujian nasional dibuat oleh tim pembuat soal ujian nasional yang terdiri dari beberapa elemen, yaitu dari perguruan tinggi, ahli pengukuran,

6 dosen, hingga guru-guru. Lalu bagaimana dengan soal ulangan akhir semester yang dibuat oleh guru di sekolah?. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Natalia Simarmata, S.Pd (salah satu guru Bahasa Indonesia kelas XI) bahwa ulangan akhir semester yang dilaksanakan di SMA N 3 Medan mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI menggunakan tes pilihan ganda yang soalnya belum pernah diuji validitas isi dan kaidah penulisan soalnya. Beliau mengatakan analisis terhadap soal perlu dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kualitas soal tersebut, sehingga kekurangan yang nantinya akan ditemukan dapat diperbaiki. Sedangkan hasil ulangan akhir semester menunjukkan bahwa ada siswa yang belum dapat mengerjakan soal-soal pelajaran Bahasa Indonesia dengan baik. Sehingga nilai siswa berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Hasil ulangan akhir semester SMA Negeri 3 Medan mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI tahun pelajaran 2016/2017 yaitu dari 744 siswa, sebanyak 368 siswa memperoleh nilai di bawah 70. Hal ini menunjukkan bahwa persentase ketidaktuntasan mencapai 49,4 %. Hasil tes yang kurang baik inilah yang mempengaruhi peneliti untuk melakukan penelitian butir soal yang telah disusun oleh guru. Dengan dilakukan analisis butir soal, akan diketahui kualitas tes yang dilaksanakan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Validitas Isi, Ketepatan Konstruksi, dan Bahasa Butir Soal Ulangan Akhir Semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. soal yang digunakan untuk ulangan akhir semester belum pernah dianalisis 2. validitas isi, tingkatan taksonomi Bloom ranah kognitif, materi, ketepatan konstruksi dan bahasa butir soal belum diketahui. 3. beberapa penelitian tentang analisis kualitas soal yang telah ada, sebagian besar hanya terfokus pada validitas, reliabilitas dan konstruksi butir soal. 4. siswa belum dapat mengerjakan soal-soal pelajaran Bahasa Indonesia dengan baik, sehingga banyak siswa yang nilainya berada di bawah KKM. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, terlihat banyak masalah yang muncul berkaitan dengan penelitian ini. Agar penelitian membuahkan hasil yang maksimal, maka peneliti melakukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah analisis validitas isi, tingkatan taksonomi Bloom ranah kognitif, materi, ketepatan konstruksi, dan bahasa butir soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti menetapkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. bagaimanakah validitas isi soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017? 2. bagaimanakah tingkatan Taksonomi Bloom ranah kognitif soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017? 3. bagaimanakah materi soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017? 4. bagaimanakah konstruksi soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017? 5. bagaimanakah bahasa soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. untuk mendeskripsikan validitas isi soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

9 2. untuk mendeskripsikan tingkatan Taksonomi Bloom ranah kognitif soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017. 3. untuk mendeskripsikan materi soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017. 4. untuk mendeskripsikan konstruksi soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017. 5. untuk mendeskripsikan bahasa soal ulangan akhir semester Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2016/ 2017. F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, memberikan ilmu pengethuan dalam bidang evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia. 2. Secara Praktis a. bagi peneliti, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan tentang validitas isi, tingkatan taksonomi Bloom ranah kognitif, materi, ketepatan konstruksi, dan bahasa butir soal. b. bagi guru, penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan soal untuk memvalidkan isi soal, menentukan tingkatan taksonomi, menyesuaikan materi,

10 menentukan ketepatan konstruksi dan bahasa butir soal bahasa Indonesia. c. bagi pembaca, penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pembaca yang membutuhkan referensi dan yang ingin melakukan penelitian sejenis.