BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil jawaban responden kemudian ditabulasi dan dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri diperoleh sebagai berikut : 1. Jenis Kelamin Tabel 5.1 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Laki-laki 21 42% Perempuan 29 58% Jumlah 50 100% Sumber : Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel diatas dapat diketahui dari 50 responden, sebanyak 29 responden (58%) berjenis kelamin perempuan, dan 21 responden (42%) berjenis kelamin pria. 48
2. Usia Tingkat usia karyawan PT. Panata Jaya Mandiri yang menjadi responden dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut : Tabel 5.2 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Kelompok Usia Usia ( Tahun ) Jumlah ( orang ) Prosentase ( % ) < 25 4 8% 25 35 9 18% 35 45 22 44% 44 45 12 24% > 45 3 6% Jumlah 50 100 % Sumber : Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa karyawan perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri mayoritas berusia antara 35-45 tahun, yaitu sebanyak 22 orang (44%). Sedangkan urutan kedua yaitu usia 45-55 tahun sebanyak 12 orang (24%), usia 25-35 tahun sebanyak 9 orang (18%), berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 4 orang (8%) dan usia lebih dari 45 tahun sebanyak 3 orang (6%). Pada usia 35-45 tahun merupakan usia yang produktif, sehingga mampu bekerja secara maksimal. Dengan demikian maka sangat mempengaruhi dalam usaha pencapaian prestasi kerja yang tinggi. 49
3. Pendidikan Pada tingkat atau jenjang pendidikan karyawan perusahaan Filter PT. Panta Jaya Mandiri (yang menjadi responden), dikategorikan dan dikelompokkan ke dalam berbagai tingkat pendidikan yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 5.3 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase ( % ) SD 3 6% SMP 12 24% SMA / Sederajat 25 50% D3 7 14% S1 3 6% Jumlah 50 100 % Sumber: Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan karyawan PT. Panata Jaya Mandiri mayoritas adalah lulusan SMA yaitu sebanyak 25 orang (50%). Urutan kedua adalah lulusan SMP sebanyak 12 orang (24%), lulusan D3 sebanyak 7 orang (14%) dan terakhir tamatan SD dan S1 masing-masing 3 orang (6%). 4. Status Perkawinan Tingkat status perkawinan tenaga kerja sangat menunjang dalam usaha pencapaian prestasi, karena karyawan yang sudah kawin atau belum kawin memiliki pandangan yang berbeda terhadap pencapaian prestasi. 50
Hasil analisis tingkat status perkawinan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.4 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Status Perkawinan Status Perkawinan Jumlah Prosentase (%) Kawin 44 88% Belum Kawin 6 12% Jumlah 50 100 % Sumber : Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tenaga kerja yang telah kawin atau berumah tangga lebih banyak yaitu 44 orang (88%) dibandingkan tenaga kerja yang belum berumah tangga yaitu 6 orang (12%). Hal ini bisa berpengaruh terhadap penilaian prestasi kerja yaitu bagi karyawan yang sudah berumah tangga menginginkan bekerja dan meningkatkan karier di perusahaan tersebut. Karena jika berpikir untuk berpindah-pindah pekerjaan yang belum pasti penghasilannya, akan membuat mereka khawatir dalam mencukupi kebutuhan keluarganya. Tetapi lain halnya dengan karyawan yang belum berumah tangga, mereka mungkin masih berpikiran untuk pindah dan mencari pekerjaan yang lebih cocok dengan keinginan mereka. 5. Pengalaman Kerja Tingkat pengalaman kerja yang dimaksud yaitu sudah berapa lama karyawan bekerja di perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri. Semakin lama karyawan itu bekerja maka akan makin bisa meningkatkan 51
ketrampilan di bidangnya masing-masing. Hasil analisis tingkat pengalaman kerja atau masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.5 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja Jumlah Prosentase (%) < 1 tahun 4 8% 1-3 tahun 19 38% 4-6 tahun 24 48% > 7 tahun 3 6% Jumlah 50 100 % Sumber : Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas lama bekerja responden antara 4-6 tahun, yaitu 24 orang (48%). Sedangkan distribusi lama bekerja yang lain yaitu 1-3 tahun sebanyak 19 orang (38%), dan kurang dari 1 tahun sebanyak 4 orang (8%), lebih dari 7 tahun sebanyak 3 orang (6%). 5.2 Analisis Kuantitatif Hipotesis yang perlu di uji kebenarannya adalah sebagai berikut : a. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan terhadap prestasi kerja karyawan. Pada hipotesis ini akan diuji kebenarannya bahwa semakin besar pengaruh kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan maka semakin 52
besar juga pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan. Sehingga akan dapat dibuktikan bahwa ada hubungan antara kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan. Besarnya X 1, X 2, dan X 3 ( variabel kondisi kerja, kepeminpinan dan hubungan antar karyawan) mempengaruhi tingginya Y (prestasi kerja). b. Bahwa variabel hubungan antar karyawan merupakan faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan. Untuk membuktikan hipotesis diatas digunakan alat analisis sebagai berikut : 5.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel independen secara bersama sama dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan regresi linier berganda dengan tiga variabel. Dan hipotesis ini dibuktikan dengan menggunakan perhitungan secara matematis. Dari data yang diperoleh melalui program komputer SPSS. Persamaan regresi secara umum ditulis : Keterangan : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Y a X 1 X 2 X 3 = variabel prestasi kerja = bilangan konstan = variabel kondisi kerja = variabel kepemimpinan = variabel hubungan antar karyawan b 1, b 2, b 3 koefisien variabel X 1, X 2, dan X 3. 53
Dari hasil seluruh estimasi model persamaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.6 Koefisien Regresi Prestasi Kerja Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri No Varibel Koefisien regresi t-hitung Signifikan-t 1 Konstanta -0,414-0,109 0,914 2 Variabel Kondisi Kerja 0,267 2,038 0,047 3 Variabel Kepemimpinan 0,181 2,375 0,022 4 Variabel Hub.Antar Karyawan 0,260 3,439 0,001 R = 0,739 R 2 = 0,546 Adjusted R 2 = 0,516 F-hitung = 18,405 Signifikan-F = 0,000 Sumber : data primer diolah Dari hasil analisis regresi linier berganda 3 variabel diperoleh bilangan konstan (a) sebesar -0,414; koefisien variabel X 1 sebesar 0,267; koefisien variabel X 2 sebesar 0,181 ; koefisien varibel X 3 sebesar 0,260 Dengan demikian dapat ditentukan persamaan regresinya : Y = -0,414 + 0,267 X 1 + 0,181 X 2 + 0,260 X 3 Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari persamaan regresi di atas, maka interprestasi dari masing-masing koefisien variabel adalah sebagai berikut : 1. Berarti bila variabel kondisi kerja (X 1 ), kepemimpinan (X 2 ), dan hubungan antar karyawan (X 3 ), maka konstanta a sebesar -0,414, artinya 54
bahwa apabila besarnya variabel lain nol (X 1, X 2, X 3 = 0) maka besarnya prestasi kerja karyawan sebesar -0,414. 2. Koefisien variabel X 1 sebesar 0,267 Bahwa jika kondisi kerja (X 1 ) bertambah satu poin maka prestasi kerja (Y) naik sebesar koefisien regresinya yaitu 0,267 3. Koefisien variabel X 2 sebesar 0,181 Bahwa jika kepemimpinan (X 2 ) bertambah satu poin maka prestasi kerja (Y) naik sebesar koefisien regresinya yaitu 0,181 3. Koefisien variabel X 3 sebesar 0,260 Bahwa jika hubungan antar karyawan (X 3 ) bertambah satu poin maka prestasi kerja (Y) naik sebesar koefisien regresinya yaitu 0,260 esinya yaitu 0,260 Dari hasil analisis di atas dapat dikatakan bahwa faktor kondisi kerja (X 1 ), kepemimpinan (X 2 ) dan hubungan antar karyawan (X 3 ) dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan (Y). 5.2.2 Pengujian Regresi Secara Individu ( Uji-t ) Pengujian dilakukan sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk mengambil kesimpulan. Untuk itu perlu diperiksa terlebih dahulu signifikannya regresi itu. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t ( T-test ) untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan benar, pengujian dilakukan terhadap masing masing variabel. 55
1. Terhadap variabel kondisi kerja a) Kondisi kerja diduga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, ditetapkan hipotesis: Ho : b 1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara kondisi kerja dengan prestasi kerja) Ho : b 1 0 (ada pengaruh yang signifikan antara kondisi kerja dengan prestasi kerja) b) Taraf signifikan ( /2 ) = 0,05/2, derajat kebebasan (n -k)= (49-3) = 46 dengan dua sisi diperoleh t tabel = 2,013 c) Kriteria pengujian Ho diterima jika 2,013 < t hitung < 2,013 Ho ditolak jika t hitung < -2,013 atau t hitung > 2,013 d) Uji statistik t hitung = 2,038 e) Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik di atas diperoleh hasil yaitu t hitung > t tabel (2,038 > 2,013) maka Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa baiknya kondisi kerja secara signifikan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan. Pada hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik kondisi kerja karyawan, maka akan berpengaruh pada prestasi kerja karyawan sehingga dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh antara kondisi kerja dengan prestasi kerja karyawan. 56
Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,013 2,013 2,038 Gambar 5.7 Kurva daerah terima dan tolak untuk uji t antara kondisi kerja dengan prestasi kerja karyawan 2. Terhadap variabel kepemimpinan a) Kepemimpinan diduga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, ditetapkan hipotesis : Ho : b 2 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dengan prestasi kerja) Ho : b 2 0 (ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dengan prestasi kerja) b) Taraf signifikan ( /2 ) = 0,05/2 = 0,025, derajat kebebasan (n k) = (49 3) = 46 dengan pengujian dua sisi diperoleh t tabel = 2,013 c) Kriteria pengujian Ho diterima jika 2,013 < t hitung < 2,013 Ho ditolak jika t hitung < -2,013 atau t hitung > 2,013 d) Uji statistik t hitung = 2,375 57
e) Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik di atas diperoleh hasil yaitu t hitung > t tabel (2,375 > 2,013), maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpianan dengan prestasi karyawan. Pada hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik kepemimpinan maka akan berpengaruh pada prestasi kerjanya, sehingga dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kepemimpinan dengan prestasi karyawan. Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,013 2,013 2,375 Gambar 5.8 Kurva daerah terima dan tolak untuk uji t antara kepemimpinan dengan prestasi kerja karyawan 3. Terhadap variabel hubungan antar karyawan a). Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel hubunan antar karyawan dengan prestasi kerja karyawan, ditetapkan hipotesis: Ho : b 3 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara hubungan karyawan dengan prestasi kerja) H0 : b 3 0 (ada pengaruh yang signifikan antara hubungan antar karyawan dengan prestasi kerja) 58
b) Taraf signifikan ( /2 ) = 0,05/2 = 0,025; derajat kebebasan (n-k ) = (49 3) = 46 dengan pengujian dua sisi diperoleh t tabel = 2,013 c) Kriteria pengujian Ho diterima jika 2,013 < t hitung < 2,013 Ho ditolak jika t hitung < -2,013 atau t hitung > 2,013 d) Uji statistik t-hitung = 3,439 e) Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik di atas diperoleh hasil yaitu t- hitung > t tabel (3,439 > 2,013), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara hubungan antara karyawan dengan prestasi kerja karyawan, pada hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar sikap karyawan terhadap hubungan antara karyawan maka akan mempengaruhi prestasi kerjanya. Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,013 2,013 3,439 Gambar 5.9 Kurva daerah terima dan tolak untuk uji t antara Variabel hubungan antar karyawan dengan prestasi kerja karyawan 59
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa faktor yang paling dominan diantara faktor kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan terhadap variabel prestasi kerja adalah hubungan antar karyawan yaitu dilihat dari nilai Beta sebesar 0,434 dan dari nilai t tabel sebesar 3,439. 3. Pengujian Regresi Secara Keseluruhan (Uji F) Untuk membuktikan apakah secara keseluruhan variabel independen yaitu kondisi kerja (X 1 ), kepemimpinan (X 2 ) dan hubungan antar karyawan (X 3 ) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja (Y) maka digunakan uji F. Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1) Menetapkan hipotesis Ho : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Hal ini berarti bahwa kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Ho : b 1 b 2 b 3 0 Hal ini berarti bahwa kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. 2) Dengan menggunakan taraf signifikan ( ) = 0,05, df = (k 1) ; (n k) = (3 1) ; (49 3) = (2), (46). Maka diperoleh F tabel = 3,20 60
3) Kriteria pengujian Ho diterima apabila F hitung < 3,20 Ho ditolak apabila F hitung > 3,20 atau H a diterima 4) Uji statistik F hitung = 18,405 5) Kesimpulan Karena F hitung > F tabel (18,405 > 3,20), maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti secara bersama-sama keseluruhan variabel independen yang digunakan dalam analisis regresi berganda signifikan terhadap prestasi karyawan. Ho diterima Ho ditolak Gambar5.10 3,20 18,405 Kurva daerah terima dan tolak untuk uji-f antara kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan dengan prestasi kerja karyawan 5.2.3 Uji koefisien Determinasi (R 2 ) Uji koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui kontribusi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya. Uji koefisien determinasi (R 2 ) dapat dicari melalui 61
analisis regresi linier berganda. Koefisien determinasi ini menunjukan ketepatan persamaan regresi yang di estimasi dari sampel yang berhasil dikumpulkan. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 < R 2 < 1. Bila R 2 = 1, berarti prosentase dari X 1, X 2, dan X 3 terhadap variabel atau naik turunnya Y adalah sebesar 100%. Bila R 2 = 0, berarti tidak dapat digunakan untuk membuat ramalan. Nilai R 2 (koefisien determinasi) menunjukkan prosentase total berarti bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel Y (prestasi kerja) dipen garuhi oleh variabelvariabel X 1, X 2, dan X 3, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Semakin besar nilai R 2, maka akan semakin baik dalam menggambarkan hubungan anatar variabel dependen dengan variabel independennya. Dari analisis regresi ganda tiga variabel diperoleh determinasi korelasi ganda (R 2 ) sebesar 0,546 berarti ketiga varibel memberikan andil terhadap naik turunnya prestasi kerja karyawan. Dari hasil perhitungan regresi diperoleh nilai R 2 sebesar 0,546 artinya setelah derajad kebebasan, variabel prestasi kerja dijelaskan sebesar 54,6 % oleh variabel kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan sedangkan sisanya sebesar 45,4 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain (misal motivasi, progr am kesejahteraan, pelatihan, dan lain-lain). 62