BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB III METODE PENELITIAN

(TQS) yang terdiri dari: fokus pada pelanggan, keterkaitan total, sistem pengukuran, dukungan sistematis dan perbaikan berkesinambungan terhadap

Contoh Kasus Regresi sederhana

BAB VI ANALISIS DATA Deskriptif Industri Gerabah di Desa Bangunjiwo. dilakukan berdasarkan hasil jawaban yang diperoleh dari responden yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

responden berdasarkan usia dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut:

kelancaran operasional perusahaan. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh tersebut digunakan angket yang berisi pertanyaan dengan jumlah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

berjenis kelamin laki-laki dengan prosentase 100 %. Sedangkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Normalitas, Multikolinearitas, dan Heteroskedastisitas. Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menjadi konsumen kartu prabayar simpati hoki adalali pria, hal ini disebabkan karena pria

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pande besi Bareng Hadipolo.

BAB V ANALISIS DATA. pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil

5. ANALISIS HASIL DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden menurut jenis kelamin

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG. Oleh : Ahmad Zainul Arifin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam Penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Indonesia.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bulan Desember Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Penelitian. Melalui hasil data primer yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang

Treatment di Yogyakarta. Sedang obyek penelitiannya adalah atribut Larissa Skin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Mobil Toyota Kategori MPV (Studi Kasus Pada Perumahan Ferry Soneville)

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dewasa ini semakin berat

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian survay. Menurut

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK UOB BUANA CABANG BEKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil jawaban responden kemudian ditabulasi dan dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri diperoleh sebagai berikut : 1. Jenis Kelamin Tabel 5.1 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Laki-laki 21 42% Perempuan 29 58% Jumlah 50 100% Sumber : Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel diatas dapat diketahui dari 50 responden, sebanyak 29 responden (58%) berjenis kelamin perempuan, dan 21 responden (42%) berjenis kelamin pria. 48

2. Usia Tingkat usia karyawan PT. Panata Jaya Mandiri yang menjadi responden dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut : Tabel 5.2 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Kelompok Usia Usia ( Tahun ) Jumlah ( orang ) Prosentase ( % ) < 25 4 8% 25 35 9 18% 35 45 22 44% 44 45 12 24% > 45 3 6% Jumlah 50 100 % Sumber : Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa karyawan perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri mayoritas berusia antara 35-45 tahun, yaitu sebanyak 22 orang (44%). Sedangkan urutan kedua yaitu usia 45-55 tahun sebanyak 12 orang (24%), usia 25-35 tahun sebanyak 9 orang (18%), berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 4 orang (8%) dan usia lebih dari 45 tahun sebanyak 3 orang (6%). Pada usia 35-45 tahun merupakan usia yang produktif, sehingga mampu bekerja secara maksimal. Dengan demikian maka sangat mempengaruhi dalam usaha pencapaian prestasi kerja yang tinggi. 49

3. Pendidikan Pada tingkat atau jenjang pendidikan karyawan perusahaan Filter PT. Panta Jaya Mandiri (yang menjadi responden), dikategorikan dan dikelompokkan ke dalam berbagai tingkat pendidikan yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 5.3 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase ( % ) SD 3 6% SMP 12 24% SMA / Sederajat 25 50% D3 7 14% S1 3 6% Jumlah 50 100 % Sumber: Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan karyawan PT. Panata Jaya Mandiri mayoritas adalah lulusan SMA yaitu sebanyak 25 orang (50%). Urutan kedua adalah lulusan SMP sebanyak 12 orang (24%), lulusan D3 sebanyak 7 orang (14%) dan terakhir tamatan SD dan S1 masing-masing 3 orang (6%). 4. Status Perkawinan Tingkat status perkawinan tenaga kerja sangat menunjang dalam usaha pencapaian prestasi, karena karyawan yang sudah kawin atau belum kawin memiliki pandangan yang berbeda terhadap pencapaian prestasi. 50

Hasil analisis tingkat status perkawinan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.4 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Status Perkawinan Status Perkawinan Jumlah Prosentase (%) Kawin 44 88% Belum Kawin 6 12% Jumlah 50 100 % Sumber : Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tenaga kerja yang telah kawin atau berumah tangga lebih banyak yaitu 44 orang (88%) dibandingkan tenaga kerja yang belum berumah tangga yaitu 6 orang (12%). Hal ini bisa berpengaruh terhadap penilaian prestasi kerja yaitu bagi karyawan yang sudah berumah tangga menginginkan bekerja dan meningkatkan karier di perusahaan tersebut. Karena jika berpikir untuk berpindah-pindah pekerjaan yang belum pasti penghasilannya, akan membuat mereka khawatir dalam mencukupi kebutuhan keluarganya. Tetapi lain halnya dengan karyawan yang belum berumah tangga, mereka mungkin masih berpikiran untuk pindah dan mencari pekerjaan yang lebih cocok dengan keinginan mereka. 5. Pengalaman Kerja Tingkat pengalaman kerja yang dimaksud yaitu sudah berapa lama karyawan bekerja di perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri. Semakin lama karyawan itu bekerja maka akan makin bisa meningkatkan 51

ketrampilan di bidangnya masing-masing. Hasil analisis tingkat pengalaman kerja atau masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.5 Jumlah Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Menurut Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja Jumlah Prosentase (%) < 1 tahun 4 8% 1-3 tahun 19 38% 4-6 tahun 24 48% > 7 tahun 3 6% Jumlah 50 100 % Sumber : Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas lama bekerja responden antara 4-6 tahun, yaitu 24 orang (48%). Sedangkan distribusi lama bekerja yang lain yaitu 1-3 tahun sebanyak 19 orang (38%), dan kurang dari 1 tahun sebanyak 4 orang (8%), lebih dari 7 tahun sebanyak 3 orang (6%). 5.2 Analisis Kuantitatif Hipotesis yang perlu di uji kebenarannya adalah sebagai berikut : a. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan terhadap prestasi kerja karyawan. Pada hipotesis ini akan diuji kebenarannya bahwa semakin besar pengaruh kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan maka semakin 52

besar juga pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan. Sehingga akan dapat dibuktikan bahwa ada hubungan antara kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan. Besarnya X 1, X 2, dan X 3 ( variabel kondisi kerja, kepeminpinan dan hubungan antar karyawan) mempengaruhi tingginya Y (prestasi kerja). b. Bahwa variabel hubungan antar karyawan merupakan faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan. Untuk membuktikan hipotesis diatas digunakan alat analisis sebagai berikut : 5.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel independen secara bersama sama dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan regresi linier berganda dengan tiga variabel. Dan hipotesis ini dibuktikan dengan menggunakan perhitungan secara matematis. Dari data yang diperoleh melalui program komputer SPSS. Persamaan regresi secara umum ditulis : Keterangan : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Y a X 1 X 2 X 3 = variabel prestasi kerja = bilangan konstan = variabel kondisi kerja = variabel kepemimpinan = variabel hubungan antar karyawan b 1, b 2, b 3 koefisien variabel X 1, X 2, dan X 3. 53

Dari hasil seluruh estimasi model persamaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.6 Koefisien Regresi Prestasi Kerja Karyawan Perusahaan Filter PT. Panata Jaya Mandiri No Varibel Koefisien regresi t-hitung Signifikan-t 1 Konstanta -0,414-0,109 0,914 2 Variabel Kondisi Kerja 0,267 2,038 0,047 3 Variabel Kepemimpinan 0,181 2,375 0,022 4 Variabel Hub.Antar Karyawan 0,260 3,439 0,001 R = 0,739 R 2 = 0,546 Adjusted R 2 = 0,516 F-hitung = 18,405 Signifikan-F = 0,000 Sumber : data primer diolah Dari hasil analisis regresi linier berganda 3 variabel diperoleh bilangan konstan (a) sebesar -0,414; koefisien variabel X 1 sebesar 0,267; koefisien variabel X 2 sebesar 0,181 ; koefisien varibel X 3 sebesar 0,260 Dengan demikian dapat ditentukan persamaan regresinya : Y = -0,414 + 0,267 X 1 + 0,181 X 2 + 0,260 X 3 Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari persamaan regresi di atas, maka interprestasi dari masing-masing koefisien variabel adalah sebagai berikut : 1. Berarti bila variabel kondisi kerja (X 1 ), kepemimpinan (X 2 ), dan hubungan antar karyawan (X 3 ), maka konstanta a sebesar -0,414, artinya 54

bahwa apabila besarnya variabel lain nol (X 1, X 2, X 3 = 0) maka besarnya prestasi kerja karyawan sebesar -0,414. 2. Koefisien variabel X 1 sebesar 0,267 Bahwa jika kondisi kerja (X 1 ) bertambah satu poin maka prestasi kerja (Y) naik sebesar koefisien regresinya yaitu 0,267 3. Koefisien variabel X 2 sebesar 0,181 Bahwa jika kepemimpinan (X 2 ) bertambah satu poin maka prestasi kerja (Y) naik sebesar koefisien regresinya yaitu 0,181 3. Koefisien variabel X 3 sebesar 0,260 Bahwa jika hubungan antar karyawan (X 3 ) bertambah satu poin maka prestasi kerja (Y) naik sebesar koefisien regresinya yaitu 0,260 esinya yaitu 0,260 Dari hasil analisis di atas dapat dikatakan bahwa faktor kondisi kerja (X 1 ), kepemimpinan (X 2 ) dan hubungan antar karyawan (X 3 ) dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan (Y). 5.2.2 Pengujian Regresi Secara Individu ( Uji-t ) Pengujian dilakukan sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk mengambil kesimpulan. Untuk itu perlu diperiksa terlebih dahulu signifikannya regresi itu. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t ( T-test ) untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan benar, pengujian dilakukan terhadap masing masing variabel. 55

1. Terhadap variabel kondisi kerja a) Kondisi kerja diduga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, ditetapkan hipotesis: Ho : b 1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara kondisi kerja dengan prestasi kerja) Ho : b 1 0 (ada pengaruh yang signifikan antara kondisi kerja dengan prestasi kerja) b) Taraf signifikan ( /2 ) = 0,05/2, derajat kebebasan (n -k)= (49-3) = 46 dengan dua sisi diperoleh t tabel = 2,013 c) Kriteria pengujian Ho diterima jika 2,013 < t hitung < 2,013 Ho ditolak jika t hitung < -2,013 atau t hitung > 2,013 d) Uji statistik t hitung = 2,038 e) Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik di atas diperoleh hasil yaitu t hitung > t tabel (2,038 > 2,013) maka Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa baiknya kondisi kerja secara signifikan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan. Pada hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik kondisi kerja karyawan, maka akan berpengaruh pada prestasi kerja karyawan sehingga dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh antara kondisi kerja dengan prestasi kerja karyawan. 56

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,013 2,013 2,038 Gambar 5.7 Kurva daerah terima dan tolak untuk uji t antara kondisi kerja dengan prestasi kerja karyawan 2. Terhadap variabel kepemimpinan a) Kepemimpinan diduga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, ditetapkan hipotesis : Ho : b 2 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dengan prestasi kerja) Ho : b 2 0 (ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dengan prestasi kerja) b) Taraf signifikan ( /2 ) = 0,05/2 = 0,025, derajat kebebasan (n k) = (49 3) = 46 dengan pengujian dua sisi diperoleh t tabel = 2,013 c) Kriteria pengujian Ho diterima jika 2,013 < t hitung < 2,013 Ho ditolak jika t hitung < -2,013 atau t hitung > 2,013 d) Uji statistik t hitung = 2,375 57

e) Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik di atas diperoleh hasil yaitu t hitung > t tabel (2,375 > 2,013), maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpianan dengan prestasi karyawan. Pada hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik kepemimpinan maka akan berpengaruh pada prestasi kerjanya, sehingga dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kepemimpinan dengan prestasi karyawan. Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,013 2,013 2,375 Gambar 5.8 Kurva daerah terima dan tolak untuk uji t antara kepemimpinan dengan prestasi kerja karyawan 3. Terhadap variabel hubungan antar karyawan a). Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel hubunan antar karyawan dengan prestasi kerja karyawan, ditetapkan hipotesis: Ho : b 3 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara hubungan karyawan dengan prestasi kerja) H0 : b 3 0 (ada pengaruh yang signifikan antara hubungan antar karyawan dengan prestasi kerja) 58

b) Taraf signifikan ( /2 ) = 0,05/2 = 0,025; derajat kebebasan (n-k ) = (49 3) = 46 dengan pengujian dua sisi diperoleh t tabel = 2,013 c) Kriteria pengujian Ho diterima jika 2,013 < t hitung < 2,013 Ho ditolak jika t hitung < -2,013 atau t hitung > 2,013 d) Uji statistik t-hitung = 3,439 e) Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik di atas diperoleh hasil yaitu t- hitung > t tabel (3,439 > 2,013), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara hubungan antara karyawan dengan prestasi kerja karyawan, pada hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar sikap karyawan terhadap hubungan antara karyawan maka akan mempengaruhi prestasi kerjanya. Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,013 2,013 3,439 Gambar 5.9 Kurva daerah terima dan tolak untuk uji t antara Variabel hubungan antar karyawan dengan prestasi kerja karyawan 59

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa faktor yang paling dominan diantara faktor kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan terhadap variabel prestasi kerja adalah hubungan antar karyawan yaitu dilihat dari nilai Beta sebesar 0,434 dan dari nilai t tabel sebesar 3,439. 3. Pengujian Regresi Secara Keseluruhan (Uji F) Untuk membuktikan apakah secara keseluruhan variabel independen yaitu kondisi kerja (X 1 ), kepemimpinan (X 2 ) dan hubungan antar karyawan (X 3 ) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja (Y) maka digunakan uji F. Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1) Menetapkan hipotesis Ho : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Hal ini berarti bahwa kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Ho : b 1 b 2 b 3 0 Hal ini berarti bahwa kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. 2) Dengan menggunakan taraf signifikan ( ) = 0,05, df = (k 1) ; (n k) = (3 1) ; (49 3) = (2), (46). Maka diperoleh F tabel = 3,20 60

3) Kriteria pengujian Ho diterima apabila F hitung < 3,20 Ho ditolak apabila F hitung > 3,20 atau H a diterima 4) Uji statistik F hitung = 18,405 5) Kesimpulan Karena F hitung > F tabel (18,405 > 3,20), maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti secara bersama-sama keseluruhan variabel independen yang digunakan dalam analisis regresi berganda signifikan terhadap prestasi karyawan. Ho diterima Ho ditolak Gambar5.10 3,20 18,405 Kurva daerah terima dan tolak untuk uji-f antara kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan dengan prestasi kerja karyawan 5.2.3 Uji koefisien Determinasi (R 2 ) Uji koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui kontribusi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya. Uji koefisien determinasi (R 2 ) dapat dicari melalui 61

analisis regresi linier berganda. Koefisien determinasi ini menunjukan ketepatan persamaan regresi yang di estimasi dari sampel yang berhasil dikumpulkan. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 < R 2 < 1. Bila R 2 = 1, berarti prosentase dari X 1, X 2, dan X 3 terhadap variabel atau naik turunnya Y adalah sebesar 100%. Bila R 2 = 0, berarti tidak dapat digunakan untuk membuat ramalan. Nilai R 2 (koefisien determinasi) menunjukkan prosentase total berarti bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel Y (prestasi kerja) dipen garuhi oleh variabelvariabel X 1, X 2, dan X 3, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Semakin besar nilai R 2, maka akan semakin baik dalam menggambarkan hubungan anatar variabel dependen dengan variabel independennya. Dari analisis regresi ganda tiga variabel diperoleh determinasi korelasi ganda (R 2 ) sebesar 0,546 berarti ketiga varibel memberikan andil terhadap naik turunnya prestasi kerja karyawan. Dari hasil perhitungan regresi diperoleh nilai R 2 sebesar 0,546 artinya setelah derajad kebebasan, variabel prestasi kerja dijelaskan sebesar 54,6 % oleh variabel kondisi kerja, kepemimpinan dan hubungan antar karyawan sedangkan sisanya sebesar 45,4 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain (misal motivasi, progr am kesejahteraan, pelatihan, dan lain-lain). 62