Pengaruh Subtitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Dan Penambahan Puree Wortel (Daucus carota L) Terhadap Sifat Organoleptik Waffle

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Subtitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Dan Penambahan Puree Wortel (Daucus carota L) Terhadap Sifat Organoleptik Kue Serabi Solo

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG MOCAF (Modified Cassava Flour) DAN PENAMBAHAN PUREE WORTEL (Daucus Carota L.)TERHADAP HASIL JADI PIZZA

Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Penambahan Puree Wortel (Daucus Carota L) Terhadap Sifat Organoleptik Choux Paste

PENGARUH SUBSTITUSI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DAN PENAMBAHAN PUREE WORTEL (DAUCUS CAROTA L) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK MARTABAK MANIS

e-journal Boga, Volume 4, No 2, Edisi Yudisium Periode Juni 2015, hal ABSTRACT

e-journal Boga. Volume 03 Nomor 02. Yudisium Mei Tahun Hal. 1-8

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DAN 250

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DAN PENAMBAHAN PUREE WORTEL (Daucus carota L) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK ROTI TAWAR

e-journal boga, Volume 03, Nomor 1, edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal

PENGARUH PROPORSI TERIGU MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DAN PENAMBAHAN TEPUNG FORMULA TEMPE TERHADAP HASIL JADI FLAKE

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

e-journal Boga, Volume 04, Nomor 08, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 63-70

e-journal Boga, Volume 5, No. 1, Edisi Yudisium Periode Februari 2017, Hal48-56

t-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG JALI ( Coix lacryma-jobi L.), DAN PENAMBAHAN PUREE LABU KUNING (Cucurbita) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KUE SEMPRONG

Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

e-journal Boga, Volume 4, No 1, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal

PEMANFAATAN PATI GANYONG (Canna Edulis) PADA PEMBUATAN MIE SEGAR SEBAGAI UPAYA PENGANEKARAGAMAN PANGAN NON BERAS

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG TERIGU DAN SIPUT SAWAH (Pila ampullaceal ) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KERUPUK

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Subtitusi Tepung Tiwul Tawar Instan Terhadap Sifat Organoleptik Chiffon Cake

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman singkong adalah komoditas tanaman umbi-umbian yang dapat

PENGARUH PENAMBAHAN PUREE DAUN KELOR DAN BUBUK DAUN KELOR TERHADAP HASIL JADI MIE KERING MOCAF

Lampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur. a b c d

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

Tabel 1. 1 Jumlah Wisatawan Kota Bandung. Wisatawan Tahun mancanegara domestik jumlah

BAB I PENDAHULUAN. diizinkan, berbentuk khas mie (Badan Standarisasi Nasional, 1992). Berdasarkan survey oleh USDA dalam Anonim A (2015) mengenai

ppm Absorbansi 0,125 0, ,25 0,0738 0,5 0, , ,3335

PENGARUH JUMLAH GULA DAN UBI JALAR UNGU TERHADAP HASIL JADI PERMEN LEATHER SIRSAK. Endah Tri Swardani. Sri Handayani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia saat ini terus meningkat. Asosiasi Produsen

e-journal boga, Volume 03, Nomor 1, edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

KOMPOSISI TEPUNG KOMPOSIT (PATI GANYONG TERIGU) DAN PENAMBAHAN PUREE WORTEL PADA HASIL JADI PASTA GANYONG (Canna edulis Kerr) FUSILLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Alat-alat pada proses ekstraksi pati

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

Lampiran 2. Perhitungan Kadar Serat dan Zat Besi Pada Cookies

LAMPIRAN. Lampiran 1. SNI Cookies Tabel 13. Standar Mutu Cookies (SNI )

PEMANFAATAN WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH SERTA ANALISA MUTU FISIK DAN MUTU GIZINYA

Lampiran 1. Prosedur uji

lain-lain) perlu dilakukan (Suryuna, 2003).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk di dalamnya kekayaan

e-jurnal boga, Volume 03, Nomor 1, edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal

Veni Indrawati Dosen Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya (

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

Standar Mutu Bihun Instan Menurut SNI No. Uraian Satuan Persyaratan 1. Keadaan : 1.1. bau 1.2. rasa 1.3. warna

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana.

PENGARUH SUBSTITUSI PUREE GATOT INSTAN TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK ROTI MANIS

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) adalah jenis tanaman

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Lampiran : Uji ANAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BEKATUL TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK KUE KEMBANG GOYANG

Standart Mutu Mie Kering Menurut SNI

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

e-journal Boga, Volume 4, No 1, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 28 36

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

Lampiran 1. Deskriptif Statistik Kandungan Amilosa Tepung Singkong

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

PENGARUH BENTUK DAN SUBTITUSI AMPAS TAHU TERHADAP HASIL JADI BURGER AYAM

PENGARUH PROPORSI TEPUNG KETAN DAN TEPUNG KEDELAI TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK WINGKO BABAT

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG MOCAF (Modified Cassava Flour) DAN PENAMBAHAN PUREE WORTEL (Daucus carota L) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK MIE TELUR

BAB I PENDAHULUAN. (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) menjadi. ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum

e-journal Boga, Volume 4, No 1, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 80-89

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

Pengaruh Penambahan Puree Bit (Beta vulgaris) Terhadap Sifat Organoleptik Kerupuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

KUISIONER KESUKAAN TERHADAP PRODUK OLAHAN SUSU

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

e-journal Boga, Volume 5, No. 1, Edisi Yudisium Periode Februari 217, Hal 87-96 Pengaruh Subtitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Dan Penambahan Puree Wortel (Daucus carota L) Terhadap Sifat Organoleptik Waffle Hetananda Amdala I. P. Program Studi S-1 Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya betapain@yahoo.co.id Ir. Asrul Bahar, M.Pd Dosen Program Studi S-1 Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya asrulbahar96@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) pengaruh interaksi substitusi tepung mocaf dan pada sifat organoleptik waffle meliputi warna, aroma, pori-pori, rasa, dan tingkat kesukaan 2) pengaruh substitusi tepung mocaf terhadap sifat organoleptik waffle yang meliputi warna, aroma, pori-pori, rasa, dan tingkat kesukaan, 3) pengaruh terhadap sifat organoleptik waffle yang meliputi warna, aroma, pori-pori, rasa, dan tingkat kesukaan, dan 4) kandungan karbohidrat, protein, lemak, serat, dan beta karoten dari waffle terbaik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain faktorial ganda yang terdiri tiga atas variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Substitusi tepung mocaf yang digunakan adalah 4%, 6%, 8% dan yang digunakan yaitu 5%,6%, 7%. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi melalui uji organoleptik meliputi warna, aroma, poripori, rasa, dan tingkat kesukaan. Data uji organoleptik dianalisis menggunakan uji anava ganda (two way anova). Jika terdapat pengaruh yang signifikan diuji dengan uji lanjut. Produk terbaik hasil uji organoleptik versi panelis akan dilakukan uji proximat untuk mengetahui kandungan gizinya. Penelitian menunjukkan substitusi tepung mocaf berpengaruh terhadap warna, aroma, pori-pori, rasa, dan tingkat kesukaan waffle. Penambahan puree wortel hanya berpengaruh terhadap aroma waffle. Interaksi wortel berpengaruh terhadap pori-pori dan tingkat kesukaan waffle. Produk waffle terbaik didapat dari substitusi tepung mocaf 6% dan penambahan puree wortel 6%. Hasil uji kimia pada waffle diperoleh kandungan karbohidrat 44,78 g, kandungan protein 8,61 g, kandungan lemak 3,81 g, kandungan serat 6,5 g, dan kandungan beta karoten 78,6 mg/1 g jumlah ini setara dengan kandungan vitamin A sebesar 262. SI/1 g (1 SI vitamin A =,6 mcg beta karoten). Kata kunci: Waffle, Tepung Mocaf, Puree Wortel, Sifat Organoleptik Abstract The research aim to know: 1) the interaction of substitution influence of modified cassava flour with carrot puree adding of organolptic waffle includes colour, aroma, pores, taste, and the interest, 2) the substitution influence of modified cassava flour of organoleptic waffle includes colour, aroma, pores, taste, and the interest level, 3) the influence of carrot puree adding of organoleptic waffle includes colour, aroma, pores, taste, and the interest level, and 4) the B-carotene and nutrients contains of the best waffle. The research is an experiment that using double factorial design with threee variables, they are free variable, bound variable, and controlled variable. The substitutions of midified cassava flour which is used are 4%, 6%, 8% and the carrot puree adding are 5%, 6%, 7%. These data are gotten by using observation technique through organoleptic test includes colour, aroma, pores, taste, and the interest level. The data of organoleptic test are analysed by using two way anova. If there is a significant influence, these data are continued observed by using technique. The best product of organoleptic test from panelists will be continue to proximate analyse to know the nutritions. The observation shows that modified cassava flour influences of colour, aroma, pores, taste, and interest level. The adding of carrot puree just influences of aroma. The interaction of substitution influence of modified cassava flour with carrot puree influences of pores and interest level of waffle. The made of the best waffle is from substitution modified cassava flour 6% and carrot puree 6%. The result of chemical test of waffle, there is carbohydrate 44,78 g, protein 8,61 g, fat 3,81 g, fiber 6,5 g, and B- carotene 78,6 mg/1 g this contains is equal of 262. SI/ 1 g of vitamin A (1 SI vitamin A=,6 mcg B-carotene). Key words: Waffle, Mocaf flour, Carrot puree, Organoleptic 87

PENDAHULUAN Pada era globalisasi seperti saat ini menyebabkan banyak kebudayaan dari negara asing mulai masuk dan berkembang di Indonesia. Salah satu produk budaya negara asing yang memberikan pengaruh cukup besar adalah makanan. Makanan asing khususnya dari negara-negara Barat cukup diminati oleh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, salah satu makanan dari negara Barat yang cukup populer di masyarakat Indonesia adalah waffle. Waffle adalah kue khas dari negara Belgia yang dapat dengan mudah ditemui di Indonesia, mulai dari pedagang kaki lima, kafe, hingga restoran. Waffle juga disukai oleh masyarakat dari berbagai usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, hal ini dikarenakan waffle memiliki rasa gurih dan sedikit manis yang nikmat, tekstur unik yang menyerupai sarang lebah, dan variasi penyajian yang beragam tergantung dari produsen tempat waffle tersebut di jual. Variasi penyajian waffle secara umum berpusat pada rasa dan topping yang digunakan. Pengembangan variasi waffle yang beredar di pasaran contohnya seperti yang dilakukan oleh Breville Pty Ltd masih terbatas pada penambahan umbi (kentang dan rhubarb), sayuran (bayam), perasa pada adonan, dan variasi pada topping. Seluruh variasi pengembangan waffle juga masih menggunakan tepung terigu sebagai bahan utama pembuatan adonannya. Tepung terigu yang berbahan dasar gandum bukanlah produk pertanian yang dapat dihasilkan di Indonesia. Salah satu tepung berbasis umbi lokal yang memiliki kualitas lebih baik dari tepung lainnya dan memungkinkan untuk menggantikan tepung terigu adalah tepung mocaf. Menurut Salim (211: 9), tepung mocaf (Modified Cassava Flour) merupakan tepung ketela pohon modifikasi yang dibuat melalui proses fermentasi dengan bantuan bakteri asam laktat, sehingga memiliki kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan tepung-tepung berbasis umbi lainnya. Tepung mocaf dapat digunakan sebagai bahan pengganti (substitusi) terigu karena secara kimiawi memiliki kemiripan sifat, baik secara fisik maupun kimiawi. Tepung mocaf memiliki kadar amilosa 23,43% dan amilopektin 76,57% yang tidak jauh berbeda dengan kandungan yang ada pada terigu, di mana kadar amilosa terigu 25% dan amilopektin terigu 75% (Syuhada, 21). Peran pati (amilosa dan amilopektin) pada pembuatan adonan waffle yaitu sebagai bahan pembentuk struktur kerangka adonan. Jumlah pati yang tidak jauh berbeda antara mocaf dan terigu membuat tepung mocaf memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu. Kandungan gizi yang terdapat pada 1 g waffle yang dibuat dari tepung terigu adalah protein sebesar 8 g, karbohidrat sebesar 33 g, lemak sebesar 3 g, serat sebesar 2,4 g, vitamin A sebesar 68,4 µg, vitamin B6 sebesar 1,4 mg, dan vitamin C sebesar,4 mg (USDA, 216). Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa waffle tinggi akan kandungan karbohidrat dan rendah akan kandungan vitamin A. Rendahnya kandungan vitamin A pada waffle merupakan hal yang perlu dilakukan perbaikan. Cara yang optimal untuk menambahkan vitamin A ke dalam waffle untuk menanggulangi sifatnya yang rentan terhadap panas adalah dengan menambahkan bahan pangan yang kaya akan beta karoten ke dalam adonan waffle. Wortel yang kaya akan kandungan beta karoten memungkinkan untuk ditambahkan pada adonan waffle, namun dalam penambahannya akan optimal bila dalam bentuk puree. Puree wortel lebih optimal sebagai bahan tambahan pada waffle karena dalam proses pembuatannya menggunakan teknik pengukusan yang akan melunakkan wortel dan proses penghalusan yang akan menghaluskan teksturnya sehingga akan lebih memudahkan dalam pencampuran adonan bila dibandingkan dengan wortel segar yang telah diperkecil ukurannya melalui pemotongan dan pengirisan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interaksi substitusi mocaf dan penambahan puree wortel terhadap sifat organoleptik waffle. Hasil uji organoleptik terbaik yang kemudian dilakukan uji kimia yang meliputi kandungan protein, karbohidrat, lemak, serat, dan beta karoten untuk mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada waffle dengan wortel.. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan dua faktor yaitu pengaruh subtitusi tepung mocaf dan. Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah desain faktorial 3 x 3 dengan variabel bebas yaitu subtitusi tepung mocaf dan. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu sifat organoleptik waffle yang meliputi warna, aroma, pori-pori, rasa, dan tingkat kesukaan. Desain eksperimen untuk pengambilan data sebagai berikut : Jumlah Tepung Mocaf Keterangan Tabel 1 Desain Eksperimen Jumlah Puree Wortel W 1 W 2 W 3 (5%) (6%) (7%) M 8 (8%) M8W5 1 M8W6 M8W7 M 6 (6%) M6W5 1 M6W6 M6W7 M 4 (4%) M4W5 M4W6 M4W7 M :Tepung Mocaf W : Puree Wortel M8W5 :Tepung Mocaf 8% dan Puree Wortel 5% MM8W6 :Tepung Mocaf 8% dan Puree Wortel 6% M8W7 :Tepung Mocaf 8% dan Puree Wortel 7% M6W5 :Tepung Mocaf 6% dan Puree Wortel 5% M6W6 :Tepung Mocaf 6% dan Puree Wortel 6% M6W7 :Tepung Mocaf 6% dan Puree Wortel 7% M 4W5 :Tepung Mocaf 4% dan Puree Wortel 5% M 4W6 :Tepung Mocaf 4% dan Puree Wortel 6% M4W7 :Tepung Mocaf 4% dan Puree Wortel 7% 88

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi terhadap sifat organoleptik waffle dengan substitusi mocaf dan kepada 15 panelis terlatih dan 3 panelis semi terlatih. Sifat organoleptik waffle dengan substitusi mocaf dan meliputi warna, aroma, pori-pori, rasa, dan tingkat kesukaan. Analisis data uji organoleptik menggunakan metode anava ganda (two way anova) dan uji lanjut. Produk terbaik dilakukan uji Laboratorium, meliputi: protein, karbohidrat, lemak, serat, dan beta karoten. ALAT DAN BAHAN Tabel 2 Alat-alat dalam Pembuatan Waffle No Nama Alat Jumlah Spesifikasi Alat Persiapan 1. Timbangan Scout Pro (kapasitas 1 Digital 6g x,1 g) 2. Bowl 3 Stainless steel 3. Gelas Ukur 1 Plastik Alat pengolahan 4. Mixer 1 Stainless steel 5. Cetakan Waffle listrik 1 Electric merk Kris Panci 6. Diameter 1 Stainless steel 2cm 7. Blender 1 Merk philips 8. Kompor 1 Merk Blue gas 9. Dandang 1 Stainless steel BAHAN Tabel 3 Bahan Pembuatan Waffle No. Nama Bahan Jumlah Spesifikasi 1 Tepung beras 4 g Kering 2 Tepung mocaf 6 g Kering 3 Puree wortel 1 g Kukus 4 Tepung terigu 3 g Kering 5 Ragi instan 5 g Kering 6 Gula 5 g Kering 7 Telur 1 butir Segar 8 Santan 5 ml Segar 9 Garam 8 g Kering Prosedur Pengolahan Waffle dengan Substitusi Tepung Mocaf dan Penambahan Puree Wortel Pengolahan Waffle dengan Substitusi Tepung Mocaf dan Penambahan Puree Wortel tersaji pada Gambar 1. Puree wortel Menimbang bahan Pengocokkan putih telur Pengadukkan bahan kering Pengadukkan bahan basah Pencampuran bahan kering dan basah Pemanggangan Kocokkan putih teur dan gula Gambar 1. Prosedur Pengolahan Waffle dengan Substitusi Tepung Mocaf dan Penambahan Puree Wortel HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan Uji Organoleptik 1. Warna Uji organoleptik warna waffle dengan wortel menunjukkan rata-rata nilai berkisar antara 1,98 2,91. Nilai rata-rata warna sebesar 1,98 dengan kriteria coklat diperoleh dari substitusi mocaf 8% dan penambahan puree wortel 6% sedangkan nilai rata-rata warna sebesar 2,91 dengan kriteria coklat muda diperoleh dari substitusi mocaf 4% dan 5%. Nilai rata-rata pengaruh substitusi mocaf dan penambahan puree wortel tersaji pada Gambar 1. Gambar 2. Diagram batang nilai rata-rata warna waffle dengan substitusi tepung mocaf dan. Hasil uji anava ganda warna waffle dengan wortel tersaji pada Tabel 4. Tabel 4. Uji Anava Ganda Warna waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Warna Type III Sum of Squares Mean Square F Sig. Source Df Corrected 34.894 Model a 8 4.362 4.38. Intercept 2528.7 2528.751 1 2.539E3. 51 Mocaf 22.894 2 11.447 11.495. Wortel 3.916 2 1.958 1.966.141 Mocaf * 8.84 4 2.21 2.29.9 Wortel Error 394.356 396.996 Total 2958. 45 Corrected Total 429.249 44 a. R Squared =.81 (Adjusted R Squared =.63) Hasil uji anava tersebut menunjukkan bahwa warna waffle sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, tetapi tidak dipengaruhi oleh dan interaksi antara substitusi mocaf dan. Warna waffle sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf,, hal ini terlihat dari hasil uji lanjut yang menunjukkan bahwa produk waffle perlakuan substitusi mocaf 4% dan 6% menghasilkan warna kuning agak kecoklatan dibandingkan substitusi mocaf 8%. Uji terhadap warna tersaji pada Tabel 5. 89

Warna memegang peranan penting dalam penerimaan makanan, konsumen cenderung melihat warna suatu produk sebelum mengonsumsinya. Substitusi mocaf pada adonan menyebabkan warna waffle kuning agak kecoklatan. Tabel 5. Uji subtitusi tepung mocaf terhadap warna waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Warna Mocaf 1 2 N 8% 135 2.16 6% 135 2.65 4% 135 2.68 Sig. 1..87 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) =.996. Warna waffle dipengaruhi oleh substitusi mocaf, karena menurut Salim (21: 13), Di dalam tepung mocaf terdapat kandungan enzim polifenol yang masih belum hilang sepenuhnya saat proses fermentasi singkong yang merupakan bahan baku tepung mocaf, sehingga substitusi tepung mocaf menghasilkan warna kusam pada produk hasil olahan, hal ini juga berlaku pada hasil produk waffle penelitian. 2. Aroma Uji organoleptik aroma waffle dengan wortel menunjukkan rata-rata nilai berkisar antara 2,29 3. Nilai rata-rata sebesar 2,29 dengan kriteria cukup beraroma mocaf dan cukup beraroma langu diperoleh dari substitusi mocaf 8% dan 6% sedangkan nilai rata-rata aroma 3 dengan kriteria sedikit beraroma mocaf dan sedikit beraroma langu diperoleh dari substitusi mocaf 4% dan 6%. Nilai rata-rata pengaruh substitusi mocaf dan tersaji pada gambar 3. Gambar 3. Diagram batang nilai rata-rata aroma waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Hasil uji anava ganda aroma waffle dengan substitusi tepung mocaf dan tersaji pada tabel 6. Hasil uji anava tersebut menunjukkan bahwa aroma waffle dipengaruhi oleh substitusi mocaf dan sangat dipengaruhi oleh, tetapi tidak dipengaruhi oleh interaksi antara substitusi mocaf dan. Tabel 6. Uji Anava Ganda Aroma waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Aroma Type III Source Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Corrected Model 3.711 a 8 3.839 4.418. Intercept 2832.2 2832.2 3.259 1 E3. Mocaf 8.77 2 4.385 5.47.7 Wortel 13.74 2 6.852 7.886. Mocaf * Wortel 8.237 4 2.59 2.37.52 Error 344.89 396.869 Total 327. 45 Corrected Total 374.8 44 a. R Squared =.82 (Adjusted R Squared =.63) Aroma waffle dipengaruhi oleh substitusi waffle,, hal ini terlihat dari hasil uji lanjut yang menunjukkan bahwa produk waffle perlakuan substitusi mocaf 4% dan 6% menghasilkan aroma sedikit beraroma mocaf dan sedikit beraroma langu dibandingkan substitusi mocaf 8%. Uji terhadap aroma tersaji pada Tabel 7. Tabel 7. Uji Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf Terhadap Aroma Waffle Aroma 1 2 Mocaf N 8% 135 2.44 6% 135 2.73 4% 135 2.76 Sig. 1..794 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) =.869.. Aroma waffle dipengaruhi oleh substitusi mocaf, hal ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang substitusi mocaf dan pada choux paste (Mufidah, 216). Menurut Salim (211: 4), proses fermentasi menyebabkan tepung mocaf bertekstur halus, berwarna putih, dan aroma ketela pohon hilang. Teori di atas menyatakan bahwa aroma khas ketela pohon hilang pada tepung mocaf, namun aroma mocaf tersebut akan muncul pada saat pemanggangan adonan. Pemanggangan adonan menyebabkan tepung mocaf mengalami proses karamelisasi, di mana kandungan gula dari tepung mocaf pada saat proses karamelisasi ini pada akhirnya akan menimbulkan aroma khas, sehingga substitusi mocaf berpengaruh nyata pada aroma dari produk waffle. Aroma waffle sangat dipengaruhi oleh, hal ini terlihat dari 9

hasil uji lanjut yang menunjukkan bahwa produk waffle perlakuan penambahan puree wortel 5% dan 6% menghasilkan aroma sedikit beraroma mocaf dan sedikit beraroma langu dibandingkan penambahan puree wortel 7%. Uji terhadap aroma tersaji pada Tabel 8. Tabel 8. Uji Pengaruh Penambahan Puree wortel Terhadap Aroma Waffle Aroma 1 2 Wortel N 7% 135 2.39 6% 135 2.76 5% 135 2.79 Sig. 1..744 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) =.869. Aroma waffle sangat dipengaruhi oleh, hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang substitusi mocaf mocaf dan penambahan puree wortel pada roti tawar (Arimbi, 213), di mana 2% menghasilkan aroma wortel lebih pekat bila dibandingkan 15% dan 1%. Menurut Alviana (211), wortel segar memiliki aroma khas langu, namun pada saat proses pembuatan puree aroma tersebut berkurang karena proses pemanasan (steaming). Pada pendapat di atas dijelaskan bahwa proses pembuatan puree wortel membutuhkan proses pemanasan yang mengakibatkan aroma langu pada wortel segar berkurang, namun bukan berarti aroma langu tersebut hilang sepenuhnya, sehingga semakin tinggi prosentase pada pembuatan waffle, maka akan semakin kuat pula pengaruh aroma langu yang akan dihasilkan pada produk waffle. 3. Pori-pori Uji organoleptik pori-pori waffle dengan substitusi mocaf dan menunjukkan rata-rata nilai berkisar antara 1,38 2,38. Nilai rata-rata pori-pori sebesar 1,38 dengan kriteria berpori-pori sedang tidak merata diperoleh dari substitusi mocaf 8% dan 7% sedangkan nilai rata-rata pori-pori dengan kriteria berpori-pori sedang merata diperoleh dari substitusi mocaf 4% dan penambahan puree wortel 7%, substitusi mocaf 4% dan 6%, dan substitusi mocaf 6% dan 6%. Nilai rata-rata pengaruh substitusi mocaf dan tersaji pada gambar 4. Gambar 4. Diagram batang nilai rata-rata aroma waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Hasil uji anava ganda warna waffle dengan wortel tersaji pada Tabel 9. Tabel 9. Uji Anava Ganda Pori-pori waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Poripori Sourc e Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Corre cted Model 61.842 a 8 7.73 9.798. Interc 1688.71 2.14 1688.714 1 ept 4 E3. Mocaf. 53.931 2 26.965 34.17 7 Worte l.5 2.2.3.997 Mocaf * Worte l 7.96 4 1.977 2.55.42 Error 312.444 396.789 Total 263. 45 Corre cted Total 374.286 44 Hasil uji anava tersebut menunjukkan bahwa, pori-pori waffle dipengaruhi oleh interaksi antara substitusi mocaf dan dan sangat dipengaruhi oleh, substitusi mocaf, tetapi tidak dipengaruhi oleh. Pori-pori waffle dipengaruhi oleh interaksi antara substitusi mocaf dan penambahan puree wortel, hal ini terlihat dari hasil uji lanjut menunjukkan bahwa produk waffle perlakuan substitusi mocaf 4% dan 7% (M4W7), substitusi mocaf 4% dan penambahan puree wortel 6% (M4W6), substitsi mocaf 6% dan 7% (M6W7), dan substitusi mocaf 6% dan penambahan puree wortel 6% (M6W6) menghasilkan pori-pori yaitu berpori-pori sedang merata dibandingkan substitusi mocaf 4% dan 5% (M4W5), substitusi mocaf 6% dan penambahan puree wortel 5% (M6W5), dan substitusi mocaf 8% dan 6% (M8W6). Uji terhadap pori-pori tersaji pada Tabel 1. 91

Tabel 1. Uji Pengaruh Interaksi Substitusi Tepung Mocaf dan Penambahan Puree wortel Terhadap Pori- Pori Waffle Poripori for alpha =.5 Interaksi N 1 2 3 a M8W7 45 1.3778 M8W6 45 1.4 M8W5 45 1.8 M6W5 45 2.1556 2.155 6 M4W5 45 2.1556 2.155 6 M6W6 2.355 45 6 M6W7 2.377 45 8 M4W6 45 2.377 M4W7 45 8 2.377 8 Sig..96.73.31 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 45.. Pori-pori waffle sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, hal ini terlihat dari hasil uji lanjut yang menunjukkan bahwa produk waffle perlakuan substitusi mocaf 4% dan 6% menghasilkan pori-pori yaitu berporipori sedang merata dibandingkan substitusi mocaf 8%. Uji terhadap pori-pori tersaji padatabel 11. Tabel 11. Uji Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf dan Terhadap Pori-Pori Waffle Poripori Moc af N 1 2 8% 135 1.53 6% 135 2.3 4% 135 2.3 Sig. 1..945 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) =.789. Pori-pori dipengaruhi oleh interaksi antara substitusi mocaf dan penambahan puree wortel, karena menurut Subagyo (28), Sifat pati yang dimodifikasi (modivied starch) pada tepung mocaf dalam proses gelatinasinya lebih cepat sehingga ketika proses pemanasan modivied starch lebih cepat menguapkan air yang menyebabkan adonan tidak mengembang. Wortel memiliki kadar air cukup tinggi yaitu sebesar 88,2 g dari 1 g bahan (Direktorat Gizi Depkes. RI, 1981), hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar prosentase yang ditambahkan pada adonan waffle, maka konsistensi adonan waffle akan semakin cair. Kedua penjelasan di atas saling terkait satu sama lain, di mana konsistensi adonan yang semakin cair akibat pada adonan akan berinteraksi dengan sifat pati modifikasi (modivied starch) dari tepung mocaf yang menyebabkan penguapan air lebih cepat pada adonan, sehingga adonan waffle akan terganggu proses pembentukkan pori-pori adonan yang berdampak pada pengembangan adonannya. Pori-pori waffle sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang substitusi mocaf dan pada serabi Solo (Srikandi, 216), di mana hasil uji lanjut menunjukkan bahwa subtitusi tepung mocaf 1% memiliki hasil yang berbeda nyata dengan subtitusi tepung mocaf 6% terhadap tekstur serabi Solo. Hal ini menunjukkan bahwa produk dengan jumlah subtitusi mocaf 1% dan 8% memiliki kriteria yang sama yaitu kurang empuk, sedikit berpori-pori dan kurang mengembang dibagian tengah, sedangkan pada produk dengan subtitusi tepung mocaf 6% memiliki kriteria cukup empuk, cukup berporipori dan cukup mengembang dibagian tengah. Tepung mocaf hanya memiliki kadar protein 1,2% seperti yang diketahui bahwa kandungan protein mempengaruhi gluten yang ada dalam tepung sehingga tepung yang digunakan akan menjadi elastis dan kenyal, namun kadar pati dalam mocaf sangat tinggi sehingga akan mempengaruhi kelembutan dan gelatinasinya (Salim 211: 13). Sifat pati yang dimodifikasi (modivied starch) pada tepung mocaf dalam proses gelatinasinya lebih cepat sehingga ketika proses pemanasan modivied starch lebih cepat menguapkan air yang menyebabkan adonan tidak mengembang (Subagio, 28). Dua teori di atas dapat memberikan penjelasan bahwa meskipun mocaf kaya akan pati yang dapat mempengaruhi kelembutan dan gelatinasi adonan waffle, namun sifat pati yang dimodifikasi (modivied starch) akan menyebabkan penguapan air yang menyebabkan adonan tidak mengembang. Adonan yang tidak mengembang sudah memastikan bahwa pembentukkan pori-pori tidak berjalan dengan baik, karena pori-pori yang terbentuk dari suatu adonan merupakan indikator dari berhasilnya proses pengembangan adonan. 4. Rasa Uji organoleptik rasa waffle dengan wortel menunjukkan rata-rata nilai antara 2,29 3,7. Nilai rata-rata rasa sebesar 2,29 dengan kriteria cukup berasa mocaf dan cukup manis diperoleh dari substitusi mocaf 8% dan 7% sedangkan nilai rata-rata rasa 3,7 dengan kriteria kurang berasa mocaf dan sedikit manis diperoleh dari substitusi mocaf 6% dan 6%. Nilai rata-rata pengaruh substitusi mocaf dan tersaji pada gambar 5. 92

Gambar 5. Diagram batang nilai rata-rata rasa waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Hasil uji anava ganda rasa waffle dengan substitusi tepung mocaf dan penambahan puree wortel tersaji pada Tabel 12. Tabel 12. Uji Anava Ganda rasa waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Rasa Source Correcte d Model Intercept Mocaf Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 32.583 a 8 4.73 5.214. 2811. 3.599 2811.84 1 84 E3 26.138 2 13.69 16.73 1.. Wortel 4.686 2 2.343 3..51 Mocaf * Wortel 1.758 4.44.563.69 Error 39.333 396.781 Total 3153. 45 Correcte 341.916 44 d Total a. R Squared =.95 (Adjusted R Squared =.77) Hasil uji anava tersebut menunjukkan bahwa rasa waffle sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, tetapi tidak dipengaruhi oleh dan interaksi antara substitusi mocaf dan penambahan puree wortel. Rasa waffle sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, hal ini terlihat dari hasil uji lanjut yang menunjukkan bahwa produk waffle perlakuan substitusi mocaf 4% menghasilkan rasa yaitu kurang berasa mocaf dan sedikit manis dibandingkan substitusi mocaf 6% dan 8%. Uji terhadap rasa tersaji pada Tabel 13. Tabel 13 Uji Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf dan Terhadap Rasa Waffle Rasa 1 2 Mocaf N 8% 135 2.43 6% 135 2.48 4% 135 2.99 Sig..63 1. The error term is Mean Square(Error) =.781. Rasa waffle sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang substitusi mocaf dan pada roti tawar (Arimbi, 213). Menurut Subagyo (214: 1), proses modifikasi menggunakan fermentasi memberikan karakteristik mocaf, sehingga biasa dipergunakan untuk menggantikan fungsi terigu dibandingkan tepung lain karena memiliki warna yang lebih putih dibandingkan tepung gaplek atau tepung umbi lainnya, kandungan serat terlarutnya (soluble fiber) lebih tinggi daripada tepung gaplek, kandungan mineral (kalsium) lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu, serta memiliki aroma dan cita rasa khas (tidak langu seperti tepung gaplek). Teori tersebut memperkuat hasil penelitian ini, bahwa tepung mocaf memiliki aroma dan cita rasa khas sehingga ketika ditambahkan pada adonan waffle, maka tepung mocaf akan mempengaruhi rasa waffle. 5. Tingkat kesukaan Uji organoleptik tingkat kesukaan waffle dengan substitusi tepung mocaf dan menunjukkan ratarata nilai berkisar antara 2 2,71. Nilai rata-rata tingkat kesukaan sebesar 2 dengan kriteria kurang suka diperoleh dari substitusi mocaf 8% dan 7% sedangkan nilai rata-rata tingkat kesukaan sebesar 2,71 dengan kriteria kurang suka diperoleh dari substitusi mocaf 4% dan 7%. Nilai rata-rata pengaruh substitusi mocaf dan penambahan puree wortel tersaji pada gambar 6. Hasil uji anava ganda kesukaan waffle dengan substitusi tepung mocaf dan tersaji pada Tabel 14. Hasil uji anava tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesukaan waffle dipengaruhi oleh interaksi antara substitusi mocaf dan dan sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, tetapi tidak dipengaruhi oleh. Gambar 6. Diagram batang nilai rata-rata kesukaan waffle dengan subtitusi tepung mocaf dan puree wortel Tabel 14. Uji Anava Ganda Tingkat Kesukaan Waffle dengan substitusi tepung mocaf dan Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Kesukaan 93

Mea Source Type III Sum of Squares Df n Squa re F Sig. Corrected 22.44 a 2.75 8 Model 6 4.467. Intercept 2361.68 2361 3.829 1 9.689 E3. Mocaf 6.25 1.13 12.54 2 2 5. Wortel 1.378 2.689 1.117.328 Mocaf * 2.4 8.163 4 Wortel 1 3.38.11 Error 244.267 39 6.617 Total 2628. 4 5 Corrected 266.311 4 Total 4 a. R Squared =.83 (Adjusted R Squared =.64) Tingkat kesukaan waffle dipengaruhi Interaksi substitusi tepung mocaf dan, hal ini terlihat dari hasil uji lanjut yang menunjukkan bahwa produk waffle perlakuan substitusi mocaf 4% menghasilkan tingkat kesukaan yaitu kurang suka dibandingkan substitusi mocaf 6% dan 8%. Uji terhadap tingkat kesukaan tersaji pada Tabel 15. Tabel tersebut menunjukkan bahwa interaksi antara substitusi mocaf dan prosentase 4%:7% menghasilkan nilai subset 2,7111; prosentase 4%:5% menghasilkan nilai subset 2,6; prosentase 4%:6% dan 6%:6% menghasilkan nilai subset 2,5556; dan prosentase 8%:5% menghasilkan nilai subset 2,5333. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara prosentase 4%:7%, 4%:5%, 4%:6%, 6%:6%, dan 8%:5% pada tingkat kesukaan waffle. Tingkat kesukaan waffle dipengaruhi oleh interaksi antara substitusi mocaf dan, hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang substitusi mocaf dan penambahan puree wortel pada roti tawar (Arimbi, 213), di mana Hasil uji lanjut interaksi subtitusi tepung mocaf dan puree wortel menunjukkan bahwa tingkat kesukaan pada M1 P15 berbeda nyata dengan perlakuan M15 P1. Pengaruh Interaksi subtitusi tepung mocaf dan berpengaruh terhadap kesukaan. Pada penilaian tingkat kesukaan, panelis menilai produk waffle sesuai dengan selera mereka, sehingga penilaian interaksi dari substitusi mocaf dan sepenuhnya pada selera masing-masing panelis. Tabel 15. Uji Pengaruh Interaksi Substitusi Tepung Mocaf dan Penambahan Puree wortel Terhadap Tingkat Kesukaan Waffle Tingkat kesukaan for alpha =.5 Interaksi N 1 2 3 a M8W7 45 2. M8W6 45 2.444 2.444 M6W5 45 2.3556 2.3556 M6W7 45 2.3778 2.3778 M8W5 45 2.5333 M6W6 45 2.5556 M4W6 45 2.5556 M4W5 45 2.6 M4W7 45 2.7111 Sig..789.57.64 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 45.. Tingkat kesukaan waffle,sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, hal ini terlihat dari hasil uji lanjut yang menunjukkan bahwa produk waffle perlakuan substitusi mocaf 4% menghasilkan tingkat kesukaan yaitu kurang suka dibandingkan substitusi mocaf 6% dan penambahan puree wortel 8%. Uji terhadap tingkat kesukaan tersaji pada Tabel 16. Tingkat kesukaan waffle sangat dipengaruhi oleh substitusi mocaf, hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang substitusi mocaf dan penambahan puree wortel pada serabi Solo (Srikandi, 216), di mana hasil uji lanjut ketiga variabel bebas dikelompokkan menjadi dua subsets. s pertama ditempati oleh jumlah tepung mocaf 1 g (1%). s kedua ditempati oleh jumlah tepung mocaf 6 g (6%) dan jumlah tepung mocaf 8 g (8%). Tabel 16 Uji Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf Terhadap Tingkat Kesukaan Waffle Tingkat Kesukaan Mocaf N 1 2 3 8% 135 2.19 6% 135 2.43 4% 135 2.62 Sig. 1. 1. 1. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, hasil uji lanjut ketiga variabel bebas dikelompokkan menjadi tiga subsets. s pertama ditempati oleh prosentase mocaf 8%, subsets kedua ditempati oleh prosentase mocaf 6%, dan 94

subsets ketiga ditempati oleh prosentase mocaf 4%. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Srikandi dan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa panelis cenderung menyukai produk yang menggunakan konsentrasi tepung mocaf yang lebih sedikit, karena sifat organoleptik produk secara keseluruhan akan lebih baik saat menggunakan prosentase substitusi mocaf terkecil. B. Hasil Uji Kimia Uji kimia produk terbaik dilakukan di Balai Penelitian dan Konsultasi Industri Laboratorium (BPKI) Surabaya untuk resep terbaik. Kandungan gizi yang diteliti adalah karbohidrat, protein, lemak, serat, dan beta karoten. Produk terbaik waffle diperoleh dari hasil substitusi mocaf dengan prosentase 6% dan prosentase 6%. Kandungan gizi waffle terbaik tersaji pada tabel 18. Tabel 18. Kandungan Gizi Waffle Terbaik dan Waffle berbaham dasar tepung terigu per 1g Bahan Makanan No Kandungan Waffle Waffle Gizi Terbaik Jumlah Jumlah 1 Karbohidrat 44,78 g 33 g 2 Protein 8,61 g 8 g 3 Lemak 3,81 g 3 g 4 Serat 6,5 g 2,4 g 5 Beta karoten 786 µg (262. SI) 68,4 µg (228 SI) Sumber : BPKI (Balai Penelitian dan Konsultasi Industri Laboratorium) Surabaya, 216 (Kandungan gizi waffle terbaik) dan United States Department of Agriculture, 216 (Kandungan gizi waffle berbahan dasar tepung terigu). Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dirumuskan sebagai berikut ini: 1. Substitusi mocaf berpengaruh terhadap sifat organoleptk waffle yang meliputi warna, aroma, pori-pori, rasa, dan tingkat kesukaan. 2. Penambahan puree wortel tidak berpengaruh terhadap mutu organoleptik waffle yang meliputi warna, pori-pori, rasa, dan tingkat kesukaan. 3. Interaksi substitusi mocaf dan penambahan puree wortel berpengaruh terhadap mutu organoleptik waffle yang meliputi pori-pori dan tingkat kesukaan. 4. Sampel waffle terbaik diperoleh dari formula substitusi tepung mocaf 6% dan penambahan puree wortel 6% dan memiliki kandungan gizi karbohidrat 44,78 g, protein 8,61 g, lemak 3,81 g, serat 6,5 g, dan beta karoten 78,6 mg. Saran Berdasarkan rumusuan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan substitusi tepung mocaf dengan prosentase yang tinggi (6% dan 8%) kurang begitu disukai oleh panelis sehingga penggunaan substitusi tepung mocaf 4% atau lebih rendah akan menghasilkan waffle yang disukai konsumen. 2. Penambahan puree wortel dalam pembuatan waffle harus dipertimbangkan prosentasenya, sebab puree wortel yang kaya akan kandungan air dapat mempengaruhi konsistensi adonan yang akan dihasilkan. Apabila konsistensi terlalu cair, maka waffle yang dihasilkan akan kering di bagian luar, namun masih basah di bagian dalamnya. DAFTAR PUSTAKA Arimbi, Agnesia Nanda dan Bahar, Asrul. 213. Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Dan Penambahan Puree Wortel (Daucus carota L) Terhadap Mutu Organoleptik Roti Tawar. e-journal Boga. Volume 2. Nomor 3. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. ejournal. unesa.ac.id /index.php/jurnaltataboga/article/v iew/433. Diakses pada tanggal 26 November 216 Breville (24). The Sticky Waffle Book. Huntingdale: Breville Pty.Ltd. https://breville. Breville global.tplsandbox.com/media/media appearance/14543/bwm64xl_pdf _Book_A13_Web.pd. Diakses pada tanggal 16 Desember 216 Cahyono, B. 22. Wortel Teknik Budi Daya Analisis Usaha Tani. Yogyakarta : Tanisius Handayani, S dan Wibowo, Adie. 214. Koleksi Resep Kue Kering. Jakarta: Kawan Pustaka Harahap, Nur Astina. 27. Pembuatan Mie Basah dengan Penambahan Puree Wortel. Medan: Usu Repository Hernani dan Raharjo M., 26. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta : Penebar Swadaya Kumalaningsih, Sri. 26. Antioksidan Alami- Penangkal Radikal Bebas, Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya : Trubus Agrisarana Mamentu, A. K. 213. Analisis Mutu Sensoris, Fisik dan Kimia Biskuit Balita Yang Dibuat Dari Campuran Tepung Mocaf (Modified Casavva Flour) dan Wortel (Daucus carota). Manado: Teknologi Pangan Universitas Sam Ratulangi Mufidah, Novi Nuratiqoh dan Bahar, Asrul. 216. Pengaruh Substitusi epung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Penambahan Puree Wortel (Daucus Carota L) Terhadap Sifat Organoleptik Choux Paste. e-journal Boga, Volume 5, 95

No. 1. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.ejournal.unesa.ac.id/articl e/1815/48/article.pdf. Diakses pada tanggal 26 November 216 Musvita, Rizmia Ragil dan Bahar, Asrul. 211. Pengaruh Penambahan Puree Wortel (Daucus Carota L) dan Penggunaan Teknik Pembuatan Adonan Terhadap Sifat Organoleptik Roti Manis. Skripsi non publikasi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Prakoso, Bima Budi dan Bahar, Asrul. 213. Pengaruh Substitusi Mocaf (Modified Cassava Flour) Dan Penambahan Puree Wortel (Daucus Carota L.) Terhadap Sifat Organoleptik Martabak Manis. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. ejournal. unesa. ac.id /index.php/jurnal-tataboga/article/ view/ 9424. Diakses pada tanggal 26 November 216 Prasetyan, Lukas dan Bahar, Asrul. 214. Pengaruh Substitusi Mocaf dan Penambahan Puree Wortel Terhadap Pembuatan Kue Pukis. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurn al-tata-boga/article/view/6837. Diakses pada tanggal 26 November 216 Salim, Emil. 211. Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf. Yogyakarta : Lily Publisher Srikandi, Amelya Agatawati dan Bahar, Asrul. 216. PengaruhSubtitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Dan Penambahan Puree Wortel (Daucus carota L) Terhadap Sifat Organoleptik Kue Serabi Solo. e-journal Boga, Volume 5, No. 1. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. unesa.ac.id/article/17639/48/article.pdf. Diakses pada tanggal 26 November 216 Subagyo, A. 29. Produk Bakery dengan Tepung Singkong. Foodreview Indonesia Volume III Nomor 8 96