BAB 25 KARBOHIDRAT Definisi & Penggolongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 25 KARBOHIDRAT Definisi & Penggolongan

Penggolongan Karbohidrat

KARBOHIDRAT KIMIA DASAR II LABORATORIUM KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FST UNAIR

DISAKARIDA. - Suatu senyawa yang bila dihirolisa menghasilkan dua monosakarida :

KARBOHIDRAT. Klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil C H C C CH 2 OH H H C C OH OH

KARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si

KIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN

BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT

Ciri karbohidrat lain :

- KARBOHIDRAT PENTING PADA METABOLISME HARUS DIDAPATI DALAM MAKANAN SEHARI-HARI

KARBOHIDRAT. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

STRUKTUR KARBOHIDRAT Angeline Paramitha Kelompok 3

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN

Karbohidrat. Definisi karbohidrat 20/05/2014

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA

KARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

KARBOHIDRAT II. * Reaksi monosakarida. * Ikatan glikosida * Fungsi karbohidrat. Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

1. KARBOHIDRAT. Tabel 1.1 Klasifikasi Monosakarida Berdasarkan Jumlah Atom C

- 1 - KIMIA MAKROMOLEKUL

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n

Hidrolisis Pati Enzimatis. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KARBOHIDRAT I Uji Molisch, Benedict, Barfoed, dan Fermentasi

PERAN KARBOHIDRAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

KIMIA ORGANIK II (FAD 1511)

BIOKIMIA Kuliah 2 KARBOHIDRAT

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

A. Senyawa organik sintesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Jumlah kalori yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)

KARBOHIDRAT Carbohydrate

KARBOHIDRAT II Uji Seliwanoff, Osazon, dan Iod

MAKALAH KIMIA BAHAN PANGAN KARBOHIDRAT. Dosen Pengampu : Khamidinal, M.Si

Metabolisme karbohidrat

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

AKADEMI KIMIA ANALISIS BOGOR

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT : SARAH MELATI D : K TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT

A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius C. katalis POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Onggok merupakan limbah dari industri tapioka yang berbentuk padatan yang

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

UJI KARBOHIDRAT SECARA KUANTITATIF

KARBOHIDRAT A. PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. senyawa karbohidrat yang tidak mengandung atom hidrogen dan oksigen dengan

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009

Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan

Konformasi dan Keisomeran

ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

ENZIM 1. Nomenklatur Enzim 2. Struktur Enzim

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

KIMIA Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

O R C OH. Tata nama : A. IUPAC 1. Dimulai dengan asam + rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus karboksilat (CO2H) + akhiran oat.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT

ALDEHID DAN KETON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Gambar 1. Mekanisme hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

BAB II KARBOHIDRAT. Universitas Gadjah Mada 1

Reaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan

JALUR PENTOSA FOSFAT OLEH : AMALIA PURNAMASARI NPM

BIOKIMIA PANGAN DASAR OLEH AUNG SUMBONO STKIP MUHAMMADIYAH SORONG PAPUA BARAT 4 BAB 4 KARBOHIDRAT

KONSEP DASAR ILMU GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup.

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, umumnya daerah sepanjang pesisir pantai di

BIOSINTESIS METABOLIT PRIMER DAN METABOLIT SEKUNDER

TUGAS KIMIA ORGANIK STEREOKIMIA. OLEH: Yanni Handayani

KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN. Oleh : Astuti Setyowati

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Kimia Organik Senyawa/bahan dari makhluk hidup (1977) Teori Vital Force = Vis Vitalis (1800)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia berasal dari non protein nitrogen

Proses Pembuatan Madu

persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga produk tersebut layak BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGEMBANGAN BUKU AJAR SUB TOPIK KARBOHIDRAT MENGGUNAKAN KONTEKS MADU UNTUK MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA SMA

KARBOHIDRAT. Sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan Melalui proses fotosintesis, + 6 H 2 O C 6

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

LAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Transkripsi:

Slaid kuliah Kimia rganik II untuk mhs S1 Kimia semester 4 BAB 25 KARBIDRAT Budi Arifin Wulandari K Wardani Bagian Kimia rganik Departemen Kimia FMIPA-IPB DEFINISI 25.1. Definisi & Penggolongan 1. idrat dari karbon: C 6 12 6 C 6 ( 2 ) 6 Definisi ini tidak pernah digunakan lagi. 2. Polihidroksialdehida/keton, atau zat yang menghasilkan itu jika dihidrolisis gula. 3 + sukrosa (disakarida) 1

25.1. Definisi & Penggolongan Berdasarkan jumlah atom C: 3 atom C triosa 5 atom C pentosa 4 atom C tetrosa 6 atom C heksosa dst. Berdasarkan jenis gugus karbonil: 1 1 2 C 2 C (C) n C 2 Ket: n = jumlah C kiral aldosa ketosa 25.2. Proyeksi Fischer 1. Atom karbon kiral dinyatakan sebagai titik silang dari garis datar dan garis tegak. 2. a) Garis horizontal: di atas bidang kertas (ke arah Anda) b) Garis vertikal: di bawah bidang kertas (menjauhi Anda) atas bidang bawah bidang proyeksi Fischer (R)-gliseraldehida 2

1. C 2 C C 3 (4) C 2 C 3 C 3 C 2 (R) 2. Cl Cl C 3 C 2 C (R) 3 3. (4) (4) 3 C C 2 C 3 C 3 C 2 C 3 C 3 C 2 C 3 (S) 4. Cl Cl Br Br F (4) I I (S) 25.3. Gula D,L Gliseraldehida aldosa paling sederhana 1 2 3 C C C 2 C C C 2 R-(+)-gliseraldehida [α] 25 D 1 atom C kiral (C-2) jumlah stereoisomer = 2 n = 2 1 = 2 +8,7(c = 2, 2 ) [α] 25 D C C C 2 S-( )-gliseraldehida 8,7(c = 2, 2 ) D-gliseraldehida L-gliseraldehida 3

25.3. Gula D,L Gula L adalah bayangan cermin (enantiomer) dari gula D yang berhubungan. karena proses biosintesis karbohidrat, gula D lazim di alam. cermin L-gliseraldehida L-glukosa D-glukosa pada atom kiral terjauh dari gugus karbonil ke kiri (S) L ke kanan (R) D Epimer Diastereomer yang berbeda konfigurasi pada 1 atom C kiral. D-manosa epimer pada atom C-2 dari D-glukosa. D-galaktosa epimer pada atom C-4 dari D-glukosa. C C 2 D-glukosa 2 D-manosa 4 D-galaktosa Apakah D-( )-eritrosa dan D-( )-treosa juga sepasang epimer? 4

SAL PEMICU (1) Tentukan konfigurasi (R) atau (S) untuk berbagai proyeksi Fischer dari gliseraldehida di bawah ini: N 2 (d) NCCCl 2 C 2 (2) Mana di antara keempat proyeksi Fischer berikut yang merupakan pasangan epimer dan enantiomer C C C C C 2 C 2 C 2 C 2 A B C D 25.5. Struktur Siklik Monosakarida R R' R' R C C R + + R R' C hemiasetal R R' C R asetal Aldehida/keton dengan gugus γ- atau δ- dapat bereaksi secara intramolekul membentuk hemiasetal siklik segi-5 atau -6. γ β δ α C + + 5

Siklisasi C 1 -C 4 pada D-glukosa 1 2 3 4 5 6 C α β γ δ ε C 2 D-glukosa (proyeksi Fischer) D-glukofuranosa (proyeksi aworth) 6 5 4 C 2 posisi di atas 3 2 transfer + C 1 6 C 2 5 4 wajib ditulis jika ikatan C ditulis kanan bawah kiri atas D gugus ke atas L gugus ke bawah siklisasi 3 2 1 Siklisasi C 1 -C 5 pada D-glukosa 1 6 C 2 α 3 β 4 γ 5 δ ε C 2 D gugus ke atas L gugus ke bawah siklisasi posisi di kanan atas transfer + D-glukopiranosa (proyeksi aworth) 6

Siklisasi C 2 -C 5 pada D-fruktosa 1 6 2 3 4 5 C 2 C α β γ δ C 2 D-fruktosa Siklisasi C 2 -C 6 pada D-fruktosa 1 2 3 4 5 6 C 2 C α β γ δ C 2 1. siklisasi 2. transfer + 1. siklisasi 2. transfer + Umumnya, jika : * Ke atas β * Ke bawah α D-fruktofuranosa D-fruktopiranosa Atom C-1 (hemiasetal) pusat kiral baru pada proyeksi aworth. Terbentuk sepasang diastereomer, yang disebut anomer. Anomer α gugus yang baru ( glikosidik) cis dengan pada pusat kiral terjauh dalam proyeksi Fischer. Anomer β trans oksigen-oksigen cis (anomer-α) 0.002% oksigen-oksigen trans (anomer-β) 7

α-d-glukofuranosa C 2 α -L-glukofuranosa Pada gula D:anomer-α glikosidik ke bawah anomer-β - glikosidik ke atas Pada gula L, berlaku sebaliknya. C 2 β -D-glukopiranosa β-l-glukopiranosa 25.5. Struktur Siklik Monosakarida Mutarotasi Peralihan antar-anomer dalam larutan melalui bentuk rantai terbuka. α-d-glukosa (35,5%) (tl 146 o C) [α]+112 o (rekristalisasi dari pelarut metanol) D-glukosa (+ 0,003%) (bentuk aldehida, asiklik) [α]+52 o ( 2 ) β-d-glukosa (64,5%) (tl 150 o C) [α]+19 o (rekristalisasi dari pelarut asam asetat) Mutarotasi lambat pada p netral, dikatalisis oleh asam atau basa. 8

25.5. Struktur Siklik Monosakarida +112 o +52 o +19 o 100% α 100% β kesetimbangan % α dan β? Persentase bentuk β pada kesetimbangan: 112 52 60 100 = 100 = 64.5% 112 19 93 Persentase bentuk α pada kesetimbangan = 100 64.5 = 35.5% 25.5. Struktur Siklik Monosakarida Seperti cincin sikloheksana, cincin piranosa juga berada dalam konformasi kursi yang stabil, maka mendominasi cincin furanosa. α-d-glukopiranosa (37.3%) β-d-glukopiranosa (62.6%) Mudah dipahami bahwa β-d-glukopiranosa paling melimpah di alam (62.6%), karena seluruh berada di posisi ekuatorial sehingga meminimumkan interaksi 1,3-diaksial. 9

SAL PEMICU (1) Dalam RNA, D-ribosa mengambil bentuk β-d-ribofuranosa. Gambarkan strukturnya, lengkap dengan mekanisme siklisasi. (2) Gambarkan proyeksi aworth dan konformasi kursi dari: a. α-d-manopiranosa b. β-l-galaktopiranosa (3) Gambarkan proses mutarotasi pada D-eritrosa dengan menuliskan proyeksi aworth dari setiap konformer yang terlibat. (4) Rotasi spesifik α- dan β-d-fruktofuranosa murni berturut-turut +21 o dan 133 o. Larutan setiap isomer bermutarotasi sampai rotasi spesifik kesetimbangan 92 o. Anggaplah tidak ada bentuk anomer lain, berapa konsentrasi kesetimbangan dari anomer-α? 25.6. Reaksi-reaksi Monosakarida Gugus dapat dikonversi menjadi ester dan eter. Gugus C= dapat bereaksi dengan nukleofili dan dapat direduksi. (1) Pembentukan Glikosida Glikosida = struktur asetal dari gula ( glukosida = nama khusus untuk glikosida dari glukosa) Glikosida stabil dalam air, dan tidak bermutarotasi. idrolisisasam akan mengembalikan asetal ini menjadi monosakarida. β-d-glukopiranosa (hemiasetal) metil α-d-glukopiranosida (66%) (tl. 165 o C; [α] 25 D = +158) metil β-d-glukopiranosida (33%) (tl. 107 o C; [α] 25 D = 33) 10

(2) Pembentukan Ester dan Eter (C 3 C) 2 piridina, 0 C β-d-glukopiranosa penta--asetil-β-d-glukopiranosa (glukosa pentaasetat; 91%) α-d-glukopiranosa α-d-glukopiranosa pentametil eter (85%) (3) Pembentukan Asetal Siklik Asetal siklik hanya terbentuk antara gugus-gugus hidroksil visinal yang saling cis. Asetal siklik yang terbentuk dari aseton disebut asetonida. 11

(4) Pembentukan Ester Biologis: Fosforilasi D-glukosa D-glukosil fosfat uridina 5`-trifosfat (UTP) PPi D-glukosiluridina-5`-difosfat (UDP-glukosa) UDP-glukosa glikoprotein 12

(5) Reduksi dan ksidasi β-d-glukopiranosa D-glukosa D-glusitol (D-sorbitol) suatu alditol D-glusitol banyak terdapat pada buah dan beri, dan digunakan sebagai pemanis sintetik. Produk oksidasi ditentukan oleh kekuatan oksidator: (a) ksidator lemah: - Pereaksi Tollens (Ag + dlm N 3 berair) - Pereaksi Fehling (Cu 2+ dlm Na-tartrat berair) - Pereaksi Benedict (Cu 2+ dlm Na-sitrat berair) uji kimia gula pereduksi Semua aldosa gula pereduksi, karena memiliki gugus aldehida yang mudah teroksidasi. 13

Beberapa ketosa juga gula pereduksi. Fruktosa, misalnya, dalam larutan basa dapat bertautomerisasi menjadi aldosa sehingga mereduksi pereaksi Tollens. Glikosida bukan gula pereduksi karena gugus asetal tidak terhidrolisis menjadi aldehida dalam kondisi basa. ksidator Br 2 berair terbufer lebih disukai untuk tujuan preparatif. Reaksi ini spesifik mengoksidasi aldosa. D-glukosa asam D-glukonat (suatu asam aldonat) 14

(b) ksidator kuat: N 3 encer panas panas D-glukosa asam D-glukarat (suatu asam aldarat) (c) ksidasi enzimatik: enzim asam D-glukuronat (suatu asam alduronat) (d) ksidasi dengan I 4 : 15

16

(6) Reaksi dengan Fenilhidrazina D-Glukosa dan D-manosa bereaksi dengan fenilhidrazina menghasilkan fenilosazon yang sama, yang menunjukkan kedua gula ini hanya berbeda pada konfigurasi di C-2. (7) Pemanjangan Rantai: Sintesis Killiani-Fischer einrich Killiani (1886) Emil Fischer 17

Metode modern untuk reduksi nitril aldehida: aldosa katalis Pd 2 sianohidrin 2 imina 2 aldosa rantai panjang 18

(8) Pemendekan Rantai (a) Degradasi Ruff: dekarboksilasi oksidatif asam aldonat. (b) Degradasi Wohl: kebalikan sintesis Killiani-Fischer. -CN SAL PEMICU (1) Gambarkan produk reaksi antara β-d-ribofuranosa dan : (a) isopropiliodida, Ag 2 (b) etanol, Cl (2) Gambarkan produk reaksi antara D-manosa dan : (a) NaB 4, 2 (c) aseton, 2 S 4 (b) N 3 panas, 2 (d) Cu 2+ dalam Na tartrat berair (3) Produk apa yang diharapkan jika senyawa-senyawa berikut direaksikan dengan I 4 (a) (b) (c) (d) D-eritrosa 19

25.7. 8 Monosakarida Esensial Diperlukan 8 monosakarida berikut agar fungsi tubuh berjalan baik. Meskipun dapat dibiosintesis, asupan dalam makanan diperlukan. Semuanya digunakan untuk sintesis komponen glikokonjugat dari dinding sel. 1. D-galaktosa 2. D-glukosa 3. D-manosa 4. L-xilosa 5. L-fukosa (6-deoksi-L-galaktosa) 6. N-asetil-D-glukosamina (2-asetamido-2-deoksi-D-glukosa) 7. N-asetil-D-galaktosamina (2-asetamido-2-deoksi-D-galaktosa) 8. asam N-asetil-D-neuraminat (asam sialat) 25.7. 8 Monosakarida Esensial Skema jalur biosintesis: Galaktosa Glukosa Fruktosa Manosa Xilosa Glukosamina Fukosa Galaktosamina Manosamina Asam Neuraminat 20

25.8 Disakarida Disakarida memiliki ikatan asetal glikosidik antara karbon anomerik dari satu gula dan salah satu gugus dari gula yang lain. (1) Selobiosa dan Maltosa maltosa, glikosida-α-1 4 [4--(α-D-glukopiranosil)-α-D-glukopiranosa] selobiosa, glikosida-β-1 4 [4--(β-D-glukopiranosil)-β-D-glukopiranosa] 25.8 Disakarida Maltosa dan selobiosa masih memiliki karbon anomerik, maka keduanya gula pereduksi dan dapat saling bermutarotasi. anomer β aldehida anomer α Meskipun hampir sama strukturnya, sifat biologis kedua gula ini jauh berbeda. Selobiosa tidak dapat dicerna oleh manusia dan sulit difermentasi oleh khamir. Sebaliknya, maltosa mudah dicerna maupun difermentasi. 21

25.8 Disakarida (2) Laktosa Secara alami terdapat dalam ASI dan susu sapi, digunakan dalam tepung dan susu formula bayi. β-glukopiranosa β-galaktopiranosida laktosa, glikosida-β-1 4 [4--(β-D-galaktopiranosil)-β-D-glukopiranosa] Laktosa juga gula pereduksi dan dapat bermutarotasi. 25.8 Disakarida (3) Sukrosa Terdapat dalam gula pasir, curah maupun rafinasi, dari tebu (20%) maupun bit gula (15%). sukrosa 2, + D-glukosa + D-fruktosa atau [α] = +66 enzim invertase [α] = +52 [α] = 92 (pada lebah) dektrosa levulosa 1:1 [α] = 20 Terjadi inversi dari (+) menjadi ( ) (gula invert) 22

25.8 Disakarida α-glukopiranosida 4 6 C 2 3 5 2 1 2 3 1C 2 β-fruktofuranosida sukrosa, glikosida-α1 β2 [2--(α-D-glukopiranosil)-β-D-fruktofuranosida] 4 C 2 5 6 Sukrosa tidak memiliki gugus hemiasetal lagi, maka bukan gula pereduksi dan tidak dapat bermutarotasi. 25.9 Polisakarida Polisakarida hanya memiliki 1 gugus anomerik di ujung rantai yang sangat panjang. Karena itu, bukan gula pereduksi dan praktis tidak bermutarotasi. (1) Selulosa Polisakarida struktural dinding sel yang memberi kekuatan dan kekakuan pada tanaman (daun, rumput, kapas). Bahan baku selulosa asetat (rayon asetat) dan selulosa nitrat (guncotton: bubuk mesiu, amunisi senjata) 23

Struktur parsial molekul selulosa: 25.9 Polisakarida unit selobiosa rantai selulosa n Rantai linear dari + 5000 unit glukosa, dengan tautan β-(14). Posisi oksigen cincin berselang-seling (depan-belakang). Ikatan hidrogen antarrantai agregasi menjadi fibril Tidak dapat dicerna manusia dan sebagian besar hewan. anya dapat dicerna oleh bakteri pada saluran pencernaan kambing, sapi, rayap, dsb., yang menghasilkan enzim selulase (β-glukosidase) dietary fiber. 24

25.9 Polisakarida (2) Pati dan Glikogen Pati: polisakarida cadangan makanan pada tanaman. Amilosa: Rantai linear dari 50 300 unit D-glukosa, dengan tautan α-(14) menyusun sekitar 20% bobot pati, taklarut-air Amilosa, polimer 1 4--(α-D-glukopiranosida) Amilopektin: Rantai sangat bercabang dengan 300 5000 unit D- glukosa. Rantai-rantai linear dari 25 30 unit bertautan α-(14), dihubungkan pada titik cabang lewat tautan α-(16). menyusun sekitar 80% bobot pati, larut dalam air dingin cabang glikosida-α-(1 6) ikatan glikosida-α-(1 4) Amilopektin: ikatan α-(1 4) dengan cabang α-(1 6) 25

25.9 Polisakarida Glikogen percabangan lebih banyak (1 cabang per 8 12 unit glukosa), M r lebih besar (100 000 unit glukosa). polisakarida cadangan pada hati dan otot hewan. 1 6 1 4 25.10 Turunan-Karbohidrat Penting (1) Gula Deoksi Contoh terpenting ialah 2-deoksiribosa, ditemukan dalam DNA. Gula deoksi ini dalam air membentuk campuran kesetimbangan yang kompleks. kehilangan oksigen α-d-2-deoksiribopiranosa (40%) + 35% β anomer 0.7% α-d-2-deoksiribofuranosa (13%) + 12% β anomer 26

(2) Gula Amino N-Asetil amida dari D-glukosamina merupakan unit monosakarida dari kitin, penyusun cangkang serangga dan kerang. Gula amino juga ditemukan pada antibiotik seperti streptomisin dan gentamisin. purpurosamina 2-deoksistreptamina β-d-glukosamina gentamisin (antibiotik) garosamina 25.11 Karbohidrat di Permukaan Sel & Vaksin Karbohidrat ligosakarida yang bertautan glikosidik dengan gugus atau N 2 protein dapat menjadi penanda biokimia di permukaan sel. Contohnya, antigen golongan-darah manusia. Transfusi golongan darah yang inkompatibel menyebabkan penggumpalan sel darah. Golongan darah pendonor Golongan darah penerima A B AB A X X B X X AB X X X 27

Aglutinasi ini menunjukkan bahwa sistem imun tubuh merasakan sel asing dan membentuk antibodi untuk melawannya. L-Fukosa 1 2 D-Galaktosa 1 4 N-Asetil-Dglukosamina Protein 1 3 N-Asetil-Dgalaktosamina Antigen golongan darah A L-Fukosa 1 2 D-Galaktosa 1 4 N-Asetil-Dglukosamina Protein 1 3 D-Galaktosa Antigen golongan darah B L-Fukosa 1 2 D-Galaktosa 1 4 N-Asetil-Dglukosamina Protein Antigen golongan darah Golongan darah AB memiliki antigen golongan darah A maupun B. Penentuan peran karbohidrat dalam pengenalan sel terus diteliti untuk memahami berbagai penyakit mulai dari infeksi bakteri sampai kanker. Yang sangat menarik ialah dimungkinkan mengembangkan vaksin antikanker untuk membantu memobilisasi sistem imun tubuh melawan tumor. 28

Ester Eter Glikosida Rantai pendek enzim Alditol Rantai panjang Asam uronat Asam aldarat Asam aldonat SAL PEMICU 1) Isomaltosa adalah suatu disakarida yang dapat diperoleh dengan hidrolisis enzimatik amilopektin. Deduksikan struktur isomaltosa dari data berikut: a) idrolisis 1 mol isomaltosa dengan asam atau dengan α- glukosidase menghasilkan 2 mol D-glukosa. b) Isomaltosa adalah gula pereduksi. c) Isomaltosa dioksidasi dengan air bromin menjadi asam isomaltonat. Metilasi asam isomaltonat dilanjutkan dengan hidrolisis menghasilkan 2,3,4,6-tetra--metil-D-glukosa dan asam 2,3,4,5-tetra--metil-D-glukonat. d) Metilasi isomaltosa sendiri dilanjutkan dengan hidrolisis menghasilkan 2,3,4,6-tetra--metil-D-glukosa dan 2,3,4-tri-metil-D-glukosa. 29

2) Stakiosa terdapat dalam akar beberapa spesies tanaman. Deduksikan struktur stakiosa dari data berikut: a) idrolisis asam 1 mol stakiosa menghasilkan 2 mol D-galaktosa, 1 mol D-glukosa, dan 1 mol D-fruktosa. b) Stakiosa bukan gula pereduksi. c) Mereaksikan stakiosa dengan α-galaktosidase menghasilkan campuran D-galaktosa, sukrosa, dan suatu trisakarida non-pereduksi, yaitu rafinosa. d) idrolisis asam rafinosa menghasilkan D-glukosa, D-fruktosa, dan D- galaktosa. Mereaksikan rafinosa dengan invertase (enzim yang menghidrolisis sukrosa) menghasilkan fruktosa dan melibiosa, yaitu disakarida 6--α-(D-galaktopiranosil)-D-glukopiranosa. e) Metilasi stakiosa dilanjutkan dengan hidrolisis menghasilkan 2,3,4,6- tetra--metil-d-galaktosa, 2,3,4-tri--metil-D-galaktosa, 2,3,4-tri--metil- D-glukosa, dan 1,3,4,6-tetra--metil-D-fruktosa. 30