PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

dokumen-dokumen yang mirip
PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2009 DAN

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2010 DAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

JUMLAH AKTIVA

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. NERACA 30 JUNI 2002 DAN 2001 ( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham ) KEWAJIBAN DAN EKUITAS

PT CIPENDAWA Tbk (Dahulu PT Cipendawa Agroindustri Tbk)

Persediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT BHAKTI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III METODOLOGI ANALISIS

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 2010

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Laporan Keuangan Untuk Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 Dan PT SUGIH ENERGY Tbk TIDAK DIAUDIT

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT. United Capital Indonesia Tbk

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Menara Thamrin Lt 15, Jl. MH Thamrin Kav. 3, Jakarta.

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

Jumlah Aktiva Lancar 2,143,505,394 11,563,141,645

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT COLORPAK INDONESIA Tbk. Laporan Keuangan (Tidak Diaudit) Untuk periode tiga bulan yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008

PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 September 2007 (TIDAK DIAUDIT) dan 30 September 2006 (TIDAK DIAUDIT) Global Reports LLC

JUMLAH ASET LANCAR

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT COLORPAK INDONESIA Tbk

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT CIPENDAWA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

Transkripsi:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal 7 Mei 1997, Akta Pendirian No. 24, yang dibuat dihadapan Drs. Hanifa Halim, S.H, Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7398.HT.01.01.TH.97 tanggal 31 juli 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 Tambahan No. 1232 tanggal 24 Pebruari 1998. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan berdasarkan akta No. 144 tanggal 15 Juni 2007 oleh Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., dan telah dilaporkan kepada Departemen hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi dan Komisaris Perusahaan No. W7-HT.01.10-12316 tanggal 4 September 2007. Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan batu bara. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jl. Suryopranoto 2, Harmoni Plaza Blok A-29, Jakarta Pusat 10130. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 29 Juni 2001, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1607/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 40.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 setiap saham serta 16.000 waran seri I menyertai penerbitan saham tersebut. Seluruh saham dan waran Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 20 Juli 2001. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan akta No. 144 tanggal 15 Juni 2007 oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) : Ir. Agus Gurlaya Kartasasmita Komisaris : Tengku Alwin Aziz Dewan Direksi Direktur Utama : Peter Rulan Isman Direktur : Iskandar Hartono Perusahaan memiliki sejumlah 12 orang dan 9 orang karyawan masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 (tidak diaudit). 5

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas disusun dengan konsep harga perolehan/nilai historis. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah. b. Kas dan Bank Kas dan bank meliputi kas dan bank, tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya. c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing pelanggan pada akhir tahun. d. Biaya di Bayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. e. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (Straight-Line Method), berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut: tahun Peralatan 4 Kendaraan 4 Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16 mengenai Aset Tetap, dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). 6

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan g. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. 1 Dolar Amerika Serikat Rp. 9.400 Rp. 10.950 Kurs tersebut di atas dihitung berdasarkan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan atau kurs transaksi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. h. Taksiran Pajak Penghasilan Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46, Akuntansi Pajak Penghasilan yang mensyaratkan perhitungan pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas kejadian-kejadian yang diakui pada laporan keuangan termasuk rugi fiskal dari tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 46 taksiran pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan dan tidak melakukan penangguhan pajak (defferred tax) atas perbedaan waktu pengakuan penghasilan dari beban antara laporan untuk tujuan komersial dan pajak. i. Imbalan Kerja Berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang Undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari kewajiban nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak. j. Pelaporan Segmen Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia merevisi PSAK No. 5 mengenai Pelaporan Segmen yang wajib diterapkan untuk laporan keuangan setelah tanggal 1 Januari 2002. PSAK No. 5 tersebut memberikan petunjuk yang lebih rinci dalam penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan. Pelaporan segmen berdasarkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) disajikan pada catatan 20. 7

3. KAS DAN BANK Kas Rp. 2.677 Rp. 25.097 Bank Pihak ketiga Rupiah PT. Bank Central Asia Tbk - 884.401 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 38.298.281 36.866.924 Jumlah Bank Rupiah 38.298.281 37.751.325 Dolar Amerika Serikat PT. Bank Central Asia Tbk - 10.439.949 2009: USD - 2008: USD 953.42 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 21.938.848 23.738.615 2009: USD 2,333.92 2008: USD 2,167.91 Jumlah Bank Dolar Amerika Serikat 21.938.848 34.178.564 Jumlah kas dan bank Rp. 60.239.806 Rp. 71.954.986 Suku bunga rekening bank dalam satu tahun berkisar antara : Tahun 2009 2,00% - 4,50% Tahun 2008 2,00% - 4,50% 4. PIUTANG USAHA Pihak ketiga Rupiah Rp. 9.625.027.327 Rp. 9.625.027.327 USD 172.725.803.888 71.220.470.935 2009: USD 18,375,085.52 2008: USD 6,504,152.59 Jumlah Rp. 182.350.831.215 Rp. 80.845.498.262 8

4. PIUTANG USAHA - Lanjutan Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Rp. 24.836.807.370 Rp. 2.437.727.930 Kurang dari 30 hari 27.761.465.654 26.366.582.502 31 sampai 60 hari 27.616.910.950 42.416.160.503 Lebih dari 60 hari 102.135.647.241 9.625.027.327 Jumlah Rp. 182.350.831.215 Rp. 80.845.498.262 5. PIUTANG LAIN-LAIN Hubungan istimewa Karyawan Rp. - Rp. 200.000 Jumlah Rp. - Rp. 200.000 Perusahaan tidak melakukan pencadangan dari kemungkinan adanya piutang yang tidak tertagih, karena manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih. 6. PERPAJAKAN a. Hutang pajak Pajak penghasilan Pajak final Rp. 42.500 Rp. - PPh pasal 21 16.469.725 10.345.509 PPh pasal 23 1.765.003 4.012.502 PPh pasal 25 5.986.027 26.000.192 PPh pasal 29 40.829.707 223.413.496 Jumlah Rp. 65.092.962 Rp. 263.771.699 9

6. PERPAJAKAN - Lanjutan b. (Beban)/manfaat pajak penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran beban (penghasilan) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Rp. 1.070.947.947 Rp. 1.859.024.538 Beda waktu: Penyusutan aset tetap (2.968.414) (33.323.714) Imbalan Kerja 133.846.000 53.586.000 Beda tetap: Penghasilan bunga (690.030) (1.444.644) Jamuan 11.900.000 25.614.724 Sumbangan - 800.000 Beban lain-lain 6.821.128 - Pendapatan lain-lain - (87.186.549) Jumlah Rp. 1.219.856.631 Rp. 1.817.070.355 Perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : Taksiran laba fiskal Rp. 1.219.856.000 Rp. 1.817.070.000 Taksiran pajak penghasilan 337.891.960 527.621.000 Pajak dibayar di muka PPh pasal 25 (297.062.253) (304.207.504) Taksiran hutang pajak penghasilan Rp. 40.829.707 Rp. 223.413.496 Dalam laporan keuangan ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara. Jumlah tersebut mungkin berbeda dari jumlah penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan ( SPT ) pajak penghasilan badan. 10

6. PERPAJAKAN - Lanjutan c. Pajak tangguhan Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2009 Pada awal tahun Dibebankan ke laporan laba rugi Pada akhir tahun Aset pajak tangguhan Imbalan kerja 75.830.400 32.421.520 108.251.920 Penyusutan 118.797.736 (110.952.503) 7.845.233 Jumlah aset pajak tangguhan 194.628.136 (78.530.983) 116.097.153 Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan - - - Jumlah kewajiban pajak tangguhan - - - Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan bersih 194.628.136 (78.530.984) 116.097.153 2008 Pada awal tahun Dibebankan ke laporan laba rugi Pada akhir tahun Aset pajak tangguhan Imbalan kerja 59.754.600 16.075.800 75.830.400 Penyusutan 128.794.850 (9.997.114) 118.797.736 Jumlah aset pajak tangguhan 188.549.450 6.078.686 194.628.136 Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan - - - Jumlah kewajiban pajak tangguhan - - - Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan bersih 188.549.450 6.078.686 194.628.136 11

7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Pihak ketiga Sewa gedung kantor Rp. 20.833.344 Rp. 104.166.672 Jumlah Rp. 20.833.344 Rp. 104.166.672 8. ASET TETAP 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Harga Perolehan Pemilikan Langsung Peralatan Rp. 696.055.210 - (368.445.450) - Rp. 327.609.760 Kendaraan 993.327.432 - (982.327.432) - 11.000.000 Jumlah perolehan 1.689.382.642 - (1.350.772.882) - 338.609.760 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Peralatan (624.049.811) (50.314.132) 368.445.451 - (305.918.492) Kendaraan (984.389.934) (2.750.000) 982.327.437 - (4.812.497) Jumlah ak penyusutan (1.608.439.745) (53.064.132) 1.350.772.888 - (310.730.989) Nilai Buku Rp. 80.942.897 Rp. 27.878.771 2008 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Harga Perolehan Pemilikan Langsung Peralatan Rp. 696.055.210 - - - Rp. 696.055.210 Kendaraan 982.327.432 11.000.000 - - 993.327.432 Jumlah perolehan 1.678.382.642 11.000.000 - - 1.689.382.642 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Peralatan (534.323.522) (89.726.289) - - (624.049.811) Kendaraan (950.035.758) (34.354.176) - - (984.389.934) Jumlah ak penyusutan (1.484.359.280) (124.080.465) - - (1.608.439.745) Nilai Buku Rp. 194.023.362 Rp. 80.942.897 Jumlah penyusutan untuk aset tetap dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp.53.064.127 dan Rp. 124.080.465 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. 12

9. HUTANG USAHA Pihak ketiga PT. Sumber Kurnia Buana Rp. 161.246.164.190 Rp. 60.511.820.225 Jumlah Rp. 161.246.164.190 Rp. 60.511.820.225 Hutang usaha berasal dari pembelian barang. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Pihak ketiga Rupiah Rp. - Rp. - USD 161.246.164.190 60.511.820.225 2009: USD 17,153,847.25 2008: USD 5,526,193.63 Jumlah Rp. 161.246.164.190 Rp. 60.511.820.225 10. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Pihak ketiga Gaji dan THR Rp. 75.650.895 Rp. 48.934.491 Sewa kendaraan 17.705.000 - Jamsostek 1.341.600 998.400 Makan karyawan 238.000 654.500 Listrik air dan telepon 21.327 21.329 Jasa profesional - 89.675.000 Koran / majalah - 220.000 Jumlah Rp. 94.956.822 Rp. 140.503.720 13

11. IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN Imbalan pasca kerja karyawan awal Rp. 252.768.000 Rp. 199.182.000 Imbalan pasca kerja karyawan tahun berjalan 133.846.000 53.586.000 Jumlah Rp. 386.614.000 Rp. 252.768.000 Penilaian Imbalan Pasca Kerja Karyawan untuk tahun 2009 dilakukan oleh penilai independen PT. Daya Mandiri Dharma Konsolindo tanggal 25 Februari 2010 berdasarkan laporan No. 0211/ST-DA-PSAK24-AIMS/II/2010. Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Kenaikan gaji masa depan Tingkat mortalitas Tingkat kecacatan Pengunduran diri Pensiun Umur pensiun normal Metode biaya : 9,75% per tahun : 9% per tahun : Daftar Comission Standard Ordinary (CSO 80) : 10% dari tingkat mortalitas : 2% per tahun menurun secara linier ke 1% di usia 45 tahun : 100% umur pensiun normal : 55 tahun : Metode projected unit credit actuarial cost 12. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT. Sinartama Gunita, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut : (Nilai Nominal Rp. 100) Jumlah Saham Ditempatkan Persentase Jumlah dan Disetor Penuh Pemilikan PT. Stimec International 31.250.000 28,41% Rp. 3.125.000.000 Labuan Resources Invesment Corp 15.000.000 13,64% 1.500.000.000 Dr. Gunadi Dibjojuwono 37.500 0,03% 3.750.000 Cynthia Minarni Dharma 750.000 0,68% 75.000.000 Dr. Gunawan Dibjojuwono 75.000 0,07% 7.500.000 Masyarakat 62.887.500 57,17% 6.288.750.000 Jumlah 110.000.000 100,00% Rp. 11.000.000.000 13. TAMBAHAN MODAL DISETOR Agio saham Rp. 6.000.000.000 Rp. 6.000.000.000 Biaya emisi saham (1.784.434.315) (1.784.434.315) Jumlah Rp. 4.215.565.685 Rp. 4.215.565.685 14

14. PENJUALAN Penjualan Lokal Rp. 223.495.352.234 Rp. 174.643.348.463 Ekspor - - Jumlah Rp. 223.495.352.234 Rp. 174.643.348.463 Penjualan Perusahaan kepada pihak ketiga yang lebih dari 10% dari jumlah penjualan adalah sebagai berikut : Pelanggan PT. Baramulti Sugih Sentosa Rp. 223.495.352.234 Rp. 174.643.348.463 Jumlah Rp. 223.495.352.234 Rp. 174.643.348.463 15. BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan barang: Awal periode Rp. - Rp. - Pembelian 219.179.578.970 172.777.903.305 Potongan pembelian - - Akhir periode - - Jumlah Rp. 219.179.578.970 Rp. 172.777.903.305 Sejak tahun 2006, Perusahaan melakukan penjualan batu bara langsung dari tambang berbentuk ROM sehingga tidak dilakukan jasa crusher. Pembelian Perusahaan kepada pihak ketiga yang lebih dari 10% dari jumlah penjualan adalah sebagai berikut : Pemasok PT. Sumber Kurnia Buana Rp. 219.179.578.970 Rp. 172.777.903.305 Jumlah Rp. 219.179.578.970 Rp. 172.777.903.305 15

16. BEBAN PENJUALAN Gaji Rp. 747.500.000 Rp. 623.000.000 Sewa 196.440.828 227.433.328 Imbalan kerja 133.846.000 53.586.000 Pemeliharaan 4.410.100 2.122.875 Jumlah Rp. 1.082.196.928 Rp. 906.142.203 17. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji Rp. 343.487.200 Rp. 113.666.667 Beban kantor 113.031.188 97.382.862 Jasa profesional 58.850.000 91.300.000 Penyusutan 53.064.127 124.080.465 Administrasi efek 29.050.000 29.050.000 Listrik dan air 28.171.233 55.353.122 Pengobatan 20.167.775 8.123.897 Amortisasi - 189.366.674 Jumlah Rp. 645.821.523 Rp. 708.323.687 18. LABA PER SAHAM Berikut merupakan penyajian laba bersih dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang dipakai masing-masing sebagai pembilang dan penyebut dalam perhitungan laba per saham : Laba bersih Rp. 654.525.005 Rp. 1.337.482.224 Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 110.000.000 110.000.000 Laba per saham Rp. 5,95 Rp. 12,16 16

19. INFORMASI SEGMEN USAHA Rincian penjualan bersih dan laba usaha yang dimiliki dan diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut : Penjualan bersih: Produk batu bara Rp. 223.495.352.234 Rp. 174.643.348.463 Lain-lain - - Penjualan bersih 223.495.352.234 174.643.348.463 Laba usaha Produk batu bara 2.587.754.813 250.979.268 Lain-lain - - Laba usaha Rp. 2.587.754.813 Rp. 250.979.268 20. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Asing Rp. Asing Rp. Aset Kas dan bank 2.333,92 21.938.848 3.121,33 34.178.564 Piutang usaha 18.375.085,52 172.725.803.888 6.504.152,59 71.220.470.861 Jumlah Aset 18.377.419,44 172.747.742.736 6.507.273,92 71.254.649.424 Kewajiban Hutang usaha 17.153.847,25 161.246.164.150 5.526.193,63 60.511.820.249 Jumlah kewajiban 17.153.847,25 161.246.164.150 5.526.193,63 60.511.820.249 Jumlah (aset) kewajiban-bersih (1.223.572,19) (11.501.578.586) (981.080,29) (10.742.829.176) 21. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2009. 17