Rini Sefriani 1 ), Popi Radyuli 2 ), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

DINA FITMILINA A1A110053

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Disusun oleh : A FAKULTA

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

Disusun oleh : ANISA ANGGO MARTANI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

TAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN INTERAKSI ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK (Kasus: Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pulau Punjung) ARTIKEL AFRILIANI

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I JUWANGI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN. Aminah Ekawati 1

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Naskah Publikasi Ilmiah. Derajat Sarjana S-1. Oleh: IBNU TRI WICAKSONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PENDAHULUAN. CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HUBUNGAN ANTARA GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM KALIJAMBE TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan data yang diperoleh. Sebagaimana dijelaskan oleh. Sukmadinata (2012: 53) sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: HESTI NUFRIDA A

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM

ABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

Transkripsi:

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP SIKAP BELAJAR SISWA TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Rini Sefriani 1 ), Popi Radyuli 2 ), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email: rinisefriani@upiyptk.ac.id 35 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontribusi kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa terhadap sikap belajar siswa TKJ mata pelajaran instalasi software siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Padang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) kecerdasan emosional berkontibusi terhadap sikap belajar, (2) motivasi belajar berkontribusi terhadap sikap belajar, dan (3) kecerdasan emosional dan motivasi belajar secara bersama-sama berkontribusi terdapat sikap belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) yang mengambil mata pelajaran Instalasi Software pada tahun ajaran 2014 / 2015 berjumlah 56 orang. Semua populasi dijadikan sampel sehingga penelitian ini dinamakan juga penelitian populasi. Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) kecerdasan emosional berada dalam kategori baik dibuktikan dengan tingkat capaian responden sebesar 79.30%, (2) motivasi belajar berada dalam kategori kurang dibuktikan dengan tingkat capaian responden 85.2 %, dan (3) sikap belajar siswa berada dalam kategori sedang dibuktikan dengan tingkat capaian responden sebesar 83.29%. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh : (1) kecerdasan emosional berkontribusi terhadap sikap belajar siswa sebesar 61.3 %, (2) motivasi belajar berkontribusi terhadap sikap belajar siswa sebesar 49.6%, dan (3) kecerdasan emosional dan motivasi belajar secara bersama-sama berkontribusi terhadap sikap belajar sebesar 67.2%. Sikap belajar siswa dapat ditentukan oleh kontribusi dari kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa. Kecerdasan emosional mempunyai kontribusi yang signifikan sehingga siswa yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi akan berpengaruh terhadap sikap belajarnya yang meningkat. Kemudian faktor motivasi belajar juga memegang peranan penting dalam penentuan sikap belajar siswa, dimana siswa yang memiliki motivasi akan dapat meningkatkan sikap belajarnya kearah yang lebih baik. Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Motivasi Belajar, Sikap Belajar Pendahuluan UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan menduduki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia, baik dalam kemampuan sosial, spiritual, intelektual maupun kemampuan profesional, karena manusia merupakan kekuatan utama pembangunan. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan wadah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan program studi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) bertujuan menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesionalisme dalam lingkup keahlian teknik komputer dan jaringan, mampu memilih karir, berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang, menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Goleman (2004:7) pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak, berencana seketika, untuk mengatasi masalah yang ditanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi. Akar kata emosi adalah movere, kata kerja bahasa latin yang berarti menggerakan, bergerak ditambah awalan e untuk memberikan arti bergerak. Ini menyiratkan kecenderungan bertindak merupakan hal yang mutlak dalam emosi. Shapiro (1999:8) mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai keuletan, optimisme, motivasi diri dan antusisme. Ditambahkannya bahwa kecerdasan emosional bukan didasarkan pada kepintaran seorang anak melainkan pada sesuatu yang dahulu disebut karakteristik pribadi atau karakter. Hamzah B. Uno (2014:9) mendefenisikan motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam (intrinsic) atau dari luar (ektrinsik) sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/ aktifitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Kecerdasan emosional dan motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa akan menimbulkan sikap belajar yang baik dan lebih aktif. Siswa yang memiliki motivasi belajar pasti akan memiliki semangat yang tinggi untuk belajar, baik disekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Berdasarkan pengamatan dan wawancara terhadap beberapa orang guru, terdapat beberapa fenomena seperti peserta didik kurang serius belajar dan mengerjakan tugas, datang sering terlambat, sering duduk di warung sehingga peserta didik tidak sesungguhnya mengerjakan tugas yang diberikan guru. Peserta didik merasa malas dan bosan belajar atau kurang gairah menerima pelajaran yang terlihat pada pelaksanaan praktek yang sering menumpuk dalam penggunaan peralatan secara bergantian sehingga terjadi saling berebutan. Peserta didik cendrung lebih sibuk dengan dirinya sendiri, banyak yang berbicara selama proses pembelajaran, peserta didik yang pintar belum mampu bersosialisasi atau bekerja sama dengan temannya, bahkan waktu praktikum sering menampakan sikap agresif dan memperlihatkan egonya, seperti dalam praktikum peserta didik yang pintar yang praktikum sedangkan peserta didik yang kemampuannya sedang cuma memperhatikan sambil mencatat hasilnya saja 36 tanpa mau praktikum. Fakta lainnya tergambar pada rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Salovey dalam Hamzah. B. Uno (2012:73) memperluas kemampuan kecerdasan emosional menjadi lima wilayah uatama, yaitu sebagai berikut : (1) Mengenali emosi diri intinya adalah kesadaran diri, yaitu mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. (2) Mengelola emosi, yaitu menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas. (3) Memotivasi diri sendiri, termasuk dalam hal ini adalah kemampuan menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam kaitan untuk memberikan perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. (4) Mengenali emosi orang lain. Yaitu empati, kemampuanyang juga bergantung pada kesadaran diri emosional, yang merupakan keterampilan bergaul dasar. (5) Membina hubungan merupakan keterampilan mengelola orang lain. Dalam hal ini keterampilan-keterampilan tertentu yang berkaitan adalah termasuk di dalamnya. Adapun indikator motivasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Ada hasrat dan keinginan untuk berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita untuk masa depan 4. Adanya penghargaan dalam belajar 5. Adanya kegiatan menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif Menurut Trow dalam Djaali (2014:114), sikap adalah suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. Menurut Robert R.Gabe (Siskandar, 2008: 440), Sikap merupakan kesiapan yang terorganisir yangmengarahkan atau mempengaruhi tanggapan individu terhadap obyek. Hipotesis dalam penelitian adalah: (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap sikap belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Software kelas X semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Muhammadiyah 1 Padang. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Software kelas X semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Muhammadiyah 1

Padang. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar secara bersama sama terhadap sikap belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Software kelas X semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Muhammadiyah 1 Padang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian korelasional, karena dalam penilitian ini menghubungkan beberapa fenomena-fenomena. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:251): menyatakan bahwa Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel dan apabila ada, berapa erat hubungannya serta berarti atau tidak hubungan tersebut. Besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk korelasi. Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Padang jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas X Jurusan Teknik Jaringan Komputer yang berjumlah 56 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, karena menurut Suharsimi Arikunto (1998:125) Jika penelitian mempunyai beberapa ratus objek dalam populasi, mereka dapat menentukan kurang lebih dari 25%-30% dari jumlah subjek tersebut. Jika jumlah anggota subjek meliputi antara 100 hingga 150 orang dan dalam pengumpulan data penelitian menggunakan angket sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Variabel bebas (Independent) pada penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan motivasi belajar. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengukur kontribusi Kecerdasan emosional dan Motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa menggunakan instrument penelitian berupa angket. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data kontribusi kecerdasan emosional dan motivasi belajar serta sikap belajar yang langsung diambil oleh peneliti dari responden. Sedangkan data sekunder yaitu data yang tidak langsung diambil dari responden yaitu nilai mentah ujian semester. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan 37 Teknik komputer dan jaringan pada mata pelajaran Instalasi Software SMK Muhammadiyah 1 Padang. Instrumen yang dipilih dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner, menurut Riduwan (2013: 12) teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik korelasional. Analisa data dilakukan menggunakan program statistik, untuk mengetahui kontribusi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Langkah-langkah analisa data nantinya Berikut ini beberapa rumus yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu: (1) uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S), (2) uji linieritasuji Hipotesis dan (3) uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perhitungan statistik ketiga variabel: kecerdasan emosional (X 1 ), motivasi belajar (X 2 ), dan sikap belajar (Y). Tabel 1: Hasil Perhitungan Statistik Variabel X 1, X 2 dan Y No Statistik Variab Variab Variab 1 N 56 56 56 2 Jumlah Nilai 6617 5870 5644 3 Mean (rata- 118.16 104. 82 100.8 4 Median 117.5 106.5 101.5 5 Modus 104 107 103 6 Nilai 149 125 121 7 Nilai 96 43 42 8 Range 53 43 42 9 Interval 7 7 7 10 P. Kelas 8 6 6 11 Standard 123,10 125,93 54,472 Data variabel kecerdasan emosional dikumpulkan melalui angket yang terdiri dari 31 butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya angket diberikan kepada 56 responden untuk diisi. Dari data penelitian diketahui bahwa distribusi skor jawaban menyebar dari skor terendah 96 dan tertinggi 149. Berdasarkan distribusi skor tersebut didapat rata-rata (mean) sebesar 118.16, Skor tengah (median) 117.5, skor yang banyak

muncul (mode) 104, dan simpangan baku (standar deviasi) 14.142. Data variabel motivasi belajar dikumpulkan melalui angket yang terdiri dari 29 butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya angket diberikan kepada 56 responden untuk diisi. Dari data penelitian diketahui bahwa distribusi skor jawaban menyebar dari skor terendah 82 dan tertinggi 125. Berdasarkan distribusi skor tersebut didapat rata-rata (mean) sebesar 104.82, Skor tengah (median) 115.2, skor yang banyak muncul (mode) 107, dan simpangan baku (standar deviasi) 9.774. Data variabel motivasi belajar dikumpulkan melalui angket yang terdiri dari 28 butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya angket diberikan kepada 56 responden untuk diisi. Dari data penelitian diketahui bahwa distribusi skor jawaban menyebar dari skor terendah 79 dan tertinggi 121. Berdasarkan distribusi skor tersebut didapat rata-rata (mean) sebesar 100.78, Skor tengah (median) 97.5, skor yang banyak muncul (mode) 103, dan simpangan baku (standar deviasi) 9.546. Uji normalitas dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov yang dihitung secara manual. Tabel 2. Nilai Uji Normalitas N o Ke las N Dn Alpha Ket 1 X 1 56 0.106 0.05 Normal 2 X 2 56 0.057 0.05 Normal 3 Y 56 0.052 0.05 Normal Uji linearitas biasanya digunakan sebagai persyaratan dalam analisis korelasi atau regresi linear. Terdapat hubungan linear secara signifikansi antar variable bila signifikansi lebih besar dari alpha (0.05). Tabel 3. Hasil Uji Linearitas Data Variabel Sig F hitung F tabel Kriteria X 1 X 2 -Y 0,05 0,000 3,172 Linear Uji hipotesis menggunakan analisa korelasi sederhana dan korelasi ganda. Uji korelasi sederhana dilakukan untuk menyatakan berapa besar hubungan antara satu variabel bebas dan 38 satu variabel terikat. Uji hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Rumus yang digunakan dalam pengujian ini adalah rumus korelasi Product Moment oleh (Anas Sudijono, 2011). Korelasi Antara X 1 dengan Y. Tabel 4. Rangkuman Uji Korelasi Sederhana X 1 Dengan Y Hipotesis r hitung R tabel (5%) X 1 -Y 0,461 0,213 Korelasi Antara X 2 dengan Y Ket Hipotesis Pertama Diterima Tabel 5. Rangkuman Uji Korelasi Sederhana X 2 Dengan Y Hipotesis r hitung R tabel Ket (5%) X 2 -Y 0,998 0,996 Hipotesis Kedua Diterima Uji korelasi ganda dilakukan untuk menyatakan berapa besar hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dan satu variabel terikat. Dilakukan dengan menggunakan rumus uji F. Tabel 6. Rangkuman Uji Korelasi Ganda Hipotesis F hitung F tabel Ket (5%) X 1 X 2 -Y 5,056 3,172 Hipotesis Ketiga Diterima Penentuan seberapa besar pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi. Berdasarkan output nilai r 2 pada lampiran 14 menunjukan angka sebesar 61,3% artinya persentase sumbangan kecerdasan emosional (Variabel X 1 ) dan motivasi belajar (X 2 ) terhadap sikap belajar siswa (Variabel Y) sebesar 67,2%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y memberikan kontribusi sebesar 67,2%. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ketiga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini diterima secara empiris. Dengan demikian diyakini bahwa kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa berkontribusi terhadap sikap belajar siswa baik

secara sendiri-sendiri maupun secara bersamasama. Namun bila dilihat besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap sikap belajar, maka kecerdasan emosional memberikan kontribusi yang paling besar terhadap sikap belajar siswa sebesar 61.3% bila dibandingkan dengan kontribusi kecerdasan emosional yang hanya sebesar 49.6%. Bila dicermati kontribusi secara bersama dari kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa diperoleh sebesar 67,2%. Hal ini menggambarkan bahwa hanya 67,2%, kecerdasan emosional dan motivasi belajar memberikan pengaruhnya terhadap terhadap sikap belajar siswa. Dan diperkirakan sisanya sebesar 32,8% merupakan pengaruh faktor lain. Kecerdasan emosional mempunyai kontribusi yang paling besar. Hal ini memberikan indikasi bahwa apabila ingin meningkatkan sikap belajar maka siswa harus memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Hasil ini didukung oleh pendapat Sahpiro (1999:10) menyatakan Dengan mengajarkan ketrampilan kecerdasan emosional dapat mengurangi sifat pemarah dan agresifitas pada anak, sehingga dalam mengikuti pelajaran anak cenderung lebih stabil dan pada muaranya dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara signifikan sikap belajar siswa ditentukan oleh kecerdasan emosional dan motivasi belajar. Kedua faktor ini jika diperhatikan dan ditingkatkan akan semakin dapat meningkatkan sikap belajar siswa yang jauh lebih baik. Oleh karena itu kedua faktor ini hendaknya menjadi perhatian bagi sguru sehingga dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa dan motivasi belajar siswa melalui pengarahanpengarahan dan nasehat-nasehat serta mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas siswa. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa sikap belajar siswa dipengaruhi oleh kecerdasan emosional dan motivasi belajar. Oleh karena itu, kedua faktor ini hendaknya menjadi perhatian bersama khusus guru dan orangtua siswa sehingga berupaya meningkatkan kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kecerdasan emosional berkontribusi terhadap sikap belajar siswa sebesar 61.3%. Dapat dikatakan kecerdasan emosional yang 39 dimiliki siswa dapat meningkatkan sikap belajarnya. 2. Motivasi memberikan kontribusi terhadap sikap belajar sebesar 49.6%. Dapat diartikan bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan memiliki sikap belajar yang baik. 3. Kecerdasan emosional dan motivasi belajar secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap sikap belajar sebesar 67,2%. Hal ini berarti bila kedua faktor ini semakin baik maka sikap belajar siswa juga akan meningkat kearah yang lebih baik. DAFTAR RUJUKAN Agustian, Ary Ginanjar. 2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga. Depdiknas.2005. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Bab II pasal,jakarta: Depdiknas. Goleman, Daniel. 2004. Emotional Intelegence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hamzah B. Uno. 2014. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara. Mira Sri Artuti. (2007). Kontribusi Kecerdasan Emosional dan Kreativitas terhadap Hasil Belajar Penginstalan Jaringan LAN Kelas II Teknologi Informatika SMK Negeri 3 Pariaman. Skripsi. Nasrullah Aziz. 2001. Paket Analisis Statistik Pendidikan Monas Versi 8.0 (Program komputer). FPTK Ikip Padang. Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana. (1996). Metode Statistik. Bandung: Tarsito Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Sebuah Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Widi, Restu Kartiko.2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu 40 WJS Purwadarminto. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka Yuki Valeri. 2012. Kontribusi Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan Pada Mata Pelajaran Melakukan Instalasi Berbasis Grahical User Interface (GUI) di SMKN 1 Sintuk Toboh Gadang. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.