BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Gambaran umum lokasi penelitian Karakteristik sampel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Analitik dengan

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut bisa terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor. dipengaruhi oleh resiko) (Riyanto, 2011, p.28).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebab kematian ibu adalah abortus. Abortus adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian mengenai hubungan antara jarak kehamilan dengan

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB I PENDAHULUAN. bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Prevalensi. sebanyak 63% (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. defisiensi besi sebanyak 25 sebagai kasus dan 37 anak dengan Hb normal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada pasien yang tercatat sejak bulan Januari

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator suatu

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kriteria inklusi penelitian. Subyek penelitian ini adalah kasus dan kontrol, 13

BAB 5 HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) analitik, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang telah dirancang (Sugiyono, 2009). Sedangkan rancangan penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Karakteristik sampel, faktor risiko tumbuh kejar. dijadikan sebagai sampel, terdiri atas 13 bayi KMK dan 13 bayi SMK.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan penelitian retrospektif. Penelitian ini

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka Usia ibu

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kabupaten Sukoharjo yaitu di SMA Negeri 1 Polokarto. SMA Negeri 1

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. berat badan kurang dari 2500 gram pada saat lahir (Hasan & Alatas, 2005).

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

Promotif, Vol.2 No.1 Okt 2012 Hal KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUANGAN KASUARI RSU ANUTAPURA PALU

Transkripsi:

BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian Peneliitian ini dilakukan di RSI Yarsi Kota Pontianak yang terletak di jalan Tanjung Raya 1 Kota Pontianak dengan tujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu hamil kurang dari 20 tahun terhadap kejadian BBLR. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis. 4.1.2 Karakteristik sampel Karakteristik ibu hamil di RSI Yarsi Kota Pontianak menurut usia ibu hamil, umur kehamilan dan status paritas dapat dilihat pada tabel berikut ini. 19

Tabel 4.1 Karakteristik Sampel Variabel BBLR Non BBLR Total Jumlah % Jumlah % Jumlah % Usia P = <20tahun 30 66,67% 19 35,84% 49 50% 0,004 >20 tahun 15 33,33% 34 64,16% 49 50% Jumlah 45 100% 53 100% 98 100% Umur P = Kehamilan 0,821 <37 12 26,67% 13 24,53% 25 25,51% Minggu 37-42 minggu 33 73,33% 40 75,47% 73 74,49% >42 minggu 0 0% 0 0% 0 0% Jumlah 45 100% 53 100% 98 100% Status P = Paritas 0,003 1 31 69% 20 37,73% 51 52,05% 2 9 20% 24 45,27% 33 33,67% 3 2 4,4% 7 13,20% 9 9,18% 4 2 4,4% 2 3,8% 4 4,08% >4 1 2,2 0 0% 1 1,02% Jumlah 45 100% 53 100% 98 100% Berdasarkan tabel 4.1 diketahui sampel penelitian sebesar 98 sampel dengan jumlah ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 49 orang dan jumlah ibu hamil berusia lebih dari 20 tahun berjumlah 49 orang. Pada ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun yang melakukan persalinan menghasilkan bayi berat lahir 20

rendah berjumlah 30 orang dan pasien ibu hamil berusia lebih dari 20 tahun yang melakukan persalinan menghasilkan bayi berat lahir rendah berjumlah 15 orang. Tabel 4.2 Tabel Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Usia Ibu Hamil Kategori BBLR Non BBLR Usia ibu hamil <20 tahun 30 19 Usia ibu hamil >20 tahun 15 34 40 35 30 25 20 15 BBLR Non BBLR 10 5 0 Usia Ibu <20 tahun Usia Ibu >20 tahun Gambar 4.1 Distribusi subyek BBLR dan non BBLR menurut Usia Ibu Hamil Distribusi BBLR menurut umur kehamilan didapatkan bahwa pada kelompok sampel dengan BBLR dengan umur kehamilan <37 minggu sebanyak 12 sampel, dengan umur kehamilan 37-42 minggu berjumlah 33. Adapaun pada kelompok sampel dengan non BBLR dengan umur kehamilan <37 minggu sebanyak 13 sampel, dengan umur kehamilan 37-42 minggu berjumlah 40 sampel. Tabel 4.3 Tabel Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Umur Kehamilan 21

Kategori BBLR Non BBLR <37 minggu 12 13 37-42 minggu 33 40 45 40 35 30 25 20 BBLR Non BBLR 15 10 5 0 <37 minggu 37-42 minggu Gambar 4.2 Distribusi subyek BBLR dan Non BBLR menurut Umur Kehamilan Distribusi BBLR berdasarkan status paritas ibu menunjukkan kelahiran BBLR terbanyak berasal dari primipara atau paritas pertama sebanyak 31 sampel kemudian diikuti dengan paritas kedua sebesar 9 sampel, paritas ketiga sebanyak 2 sampel dan paritas keempat sebanyak 2 sampel serta paritas lebih dari empat sebanyak 1 sampel Tabel 4.4 Tabel Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Status Paritas 22

Kategori BBLR Non BBLR Paritas 1 31 20 Paritas 2 9 24 Paritas 3 2 7 Paritas 4 2 2 Paritas >4 1 0 35 30 25 20 15 BBLR Non BBLR 10 5 0 Paritas 1 Paritas 2 Paritas 3 Paritas 4 Paritas >4 Gambar 4.3 Distribusi subyek BBLR dan non BBLR menurut Status Paritas 4.1.3 Pengujian Chi Square Uji statistik berupa chi square dilakukan untuk menbgolah data yang telah dikumpulkan. Adapun chisquare dapat digunakan apabila memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu tidak boleh ada sel yang memiliki nilaim ekspektasi kurang dari 5, maksimal 20%. Jikalau syarat tersebut tidak dipenuhi maka digunakan aternatif berupa uji Fisher. Tabel 4.5 Pengujian Chi Square Penelitian BBLR terhadap usia ibu hamil kurang dari 20 tahun BBLR Total P CI 95% 23

Usia Ibu Ya Tidak <20 tahun n % n % Ya 30 19 49 0,004 1,551-8,359 Tidak 15 34 49 Total 45 53 98 Dari hasil analisis menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value adalah 0,004 dengan nilai Confidence Interval yang didapatkan adalah sebesar 95%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun terhadap insidensi BBLR. Tabel 4.6 perhitungan Rasio Prevalensi Usia ibu<20 tahun BBLR Total RP Ya Tidak Ya 30 19 49 2 Tidak 15 34 49 Total 45 53 98 Berdasarkan perhitungan resiko prevalensi didapatkan hasil 2 dengan CI 95%. Hasil tersebut menunjukkan nilai RP>1 sehingga dapat disimpulakan ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun memiliki resiko sebanyak 2 kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan ibu hamil berusia lebih dari 20 tahun. 4.2 Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RSI 24

Yarsi Kota Pontianak. Data rekam medis subyek penelitian yang terkumpul adalah sejumlah 98 orang. 4.2.1 Analisis univariat Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel independent dan dependent dengan menggunakan ukuran proporsi 4.2.1.1 Distribusi Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Usia Ibu Dari 45 subyek penelitian yang diteliti pada kelompok pasien bersalin dengan berat bayi lahir rendah, subyek penelitian yang berusia <20 tahun berjumlah 30 pasien, pasien yang berusia >20 tahun berjumlah 15 pasien. Distribusi bayi berat lahir rendah berdasarkan usia ibu pada subyek penelitian yang peneliti lakukan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pamuji (2005). Penelitian tersebut menyebutkan bahwa kehamilan usia kurang dari 20 tahun beresiko untuk mengalami kejadian BBLR. Akan tetapi bayi berat lahir rendah berdasarkan usia ibu pada subyek penelitian yang peneliti lakukan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Striani (2012) dimana pada penelitian tersebut tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan insidensi BBLR di RSUD Banjarbaru. 4.2.1.2 Distribusi Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Umur Kehamilan Dari subyek penelitian yang diteliti pada kelompok pasien bersalin dengan berat bayi lahir rendah, subyek penelitian dengan umur kehamilan <37 minggu berjumlah 12 pasien, pasien dengan umur kehamilan 37-42 minggu berjumlah 33 pasien, pasien dengan umur kehamilan >42 minggu berjumlah 0 pasien. Distribusi bayi berat lahir rendah verdasarkan umur kehamilan pada subyek penelitian yang peneliti lakukan, tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Fadlilah et al (2012). Penelitian tersebut menyebutkan bahwa lebih dari separuh (52,2%) bayi yang mengalami berat lahir rendah lahir pada umur kehamilan <37 minggu. Umur kehamilan ini merupakan faktor penting yang memengaruhi kejadian BBLR hal ini dapat diakibatkan pertumbuhan janin yang belum sempurna. 25

4.2.1.3 Distribusi Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Status Paritas Karakteristik subyek penelitian menurut status paritas pada kelompok pasien bersalin dengan BBLR, didapatkan subyek penelitian dengan paritas 1 berjumlah 31 pasien, paritas 2 berjumlah 9 pasien, paritas 3 berjumlah 2 pasien, paritas 4 berjumlah 2 pasien dan paritas >4 berjumlah 1 pasien. Hasil distribusi bayi berat lahir rendah berdasarkan status paritas ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Negi et al. (2006) dimana berat badan lahir bayi meningkat seiring dengan peningkatan status paritas dan mencapai berat maksimal pada paritas ketiga. 4.2.2. Analisis Bivariat Analisis bivariat memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel dependent dan variabel independent. Adapun jenis uji statistik yang dipakai adalah Chi-Square. Hasil analisis data yang telah dilakukan menggunakan Chi-square pada seluruh subyek penelitian yang berjumlah 98 subyek penelitian menunjukkan hasil adanya hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan kejadian BBLR (p=0,004 dan RP=2 CI=1,551-8,259). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun memiliki risiko sebanyak 2 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR (berat bayi lahir rendah).penelitian yang sama juga telah dilakukan oleh Pamuji (2005), hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun dengan kejadian BBLR (p<0,05). Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sania (2012), dimana hasil penelitian beliau menyebutkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan insidensi BBLR karena nilai p=0,002 dan RP= 3,00; 95% CI 1,077-6,232 dengan ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun beresiko 3 kali untuk melahirkan bayi BBLR. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Latifah et.al (2010) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara ibu hamil berusia remaja dengan kejadian BBLR karena nilai p=0,001. Pada dasarnya ada beberapa penyebab terjadinya BBLR pada ibu berusia kurang dari 20 tahun. Hal ini dapat 26

disebabkan oleh pada usia remaja tersebut organ reproduksi belum berfungsi secara sempurna dan fisiologi maupun struktur dari sistem hormon remaja juga belum bisa bekerja secara optimal. Belum matangnya organ-organ reproduksi seperti uterus dapat juga meningkatkan resiko persalinan prematur dikarenakan produksi prostaglandin. Selain itu BBLR yang terjadi pada ibu berusia kurang dari 20 tahun dapat pula disebabkan oleh kompetisi dalam merebutkan nutrisi. Hal ini disebabkan oleh pada ibu usia kurang dari 20, nutrisi masih sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan dari remaja itu sendiri.\ Penelitian ini sendiri tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Striani (2012) dimana pada penelitian tersebut tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan insidensi BBLR di RSUD Banjarbaru. Dimana hasil dari penelitian tersebut adalah p>0,05 yaitu 0,406. Pada penelitian ini peneliti tidak membahas secara detail mengenai faktor lain seperti status paritas dan umur kehamilan. Hal ini disebabkan patofisiologi kejadian BBLR pada paritas pertama sangat identik dengan patofisiologi kejadian BBLR yang disebabkan oleh usia ibu kurang dari 20 tahun yaitu belum siapnya fungsi organ-organ pada ibu. Hal ini menunjukkan peran usia lebih besar dibandingkan peran status paritas pada ibu. Hal ini diperkuat pada penelitian yang dilakukan oleh Lesmiyani pada tahun 2002 dinyatakan bahwa angka kejadian BBLR berada pada posisi tertinggi ketika ibu berusia kurang dari 20 tahun. Sedangkan pada umur kehamilan, salah satu faktor penyebab persalinan prematur adalah usia ibu. Hal ini disebabkan pada ibu berusia < 20 tahun organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologis dari organ tersebut belum optimal, selain itu faktor psikologis yang cenderung belum stabil juga turut berpengaruh terhadap penerimaan kehamilan yang nantinya akan memengaruhi perkembangan (Cunningham, 2005) 4.2.3 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti merasakan masih ditemukan beberapa keterbatasan, adapaun keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut : 27

1. Subyek penelitian yang diteliti masih terbatas pada RSI Yarsi Kota Pontianak, sehingga belum mencerminkan populasi sebenarnya. 2. Penelitian ini masih terbatas pada karakteristik usia ibu tanpa melihat faktor resiko penyebab kejadian BBLR lainnya seperti : kadar Hb, umur kehamilan, status ekonomi, status paritas dan status gizi ibu. 28