KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN. AMR_Voice Smartphone Android. Module Bluetooth untuk komunikasi data. Microcontroller Arduino Uno. Motor Servo untuk Pintu

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada Gambar 3.1 menunjukan blok diagram sistem dari keseluruhan alat yang dibuat. Mikrokontroler. Pemantik Kompor.

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI HOME AUTOMATION BERBASIS IP PADA PLATFORM ANDROID

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS)

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI JARAK JAUH SAKLAR LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

II. KAJIAN PUSTAKA

EFISIENSI BEBAN SMART HOME (RUMAH PINTAR) BERBASIS ARDUINO UNO

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB III PERANCANGAN ALAT

Input ADC Output ADC IN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

PROTOTIPE PENGENDALIAN LAMPU RUMAH DENGAN ANDROID DAN ARDUINO VIA BLUETOOTH

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 4, No. 2, Desember 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

Transkripsi:

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 2 Mei 2017; 44-49 KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID Margana, F.Gatot Sumarno Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof Sudarto,S.H Tembalang,. Kotak Pos 6199/SMS, Semarang 50329 Telp. 7473417,7466420 (Hunting), Fax.7472396 Abstrak Kontrol Manual Dan Otomatis Pada Generator Set 1500 Watt dengan Menggunakan Mikrokontroler Melalui Smartphone Android bertujuan untuk membuat generator set yang dapat dioperasikan dengan jarak tertentu, mudah dalam pengontrolannya dan sebagai energi listrik cadangan skala rumah tangga. Penggunaan android disini sebagai pengontrol frekuensi dan memonitor kinerja generator set, meliputi putaran,jumlah bahan bakar dan Frekuensi. Metode yang digunakan adalah dengan menjalankan generator dan dibebani lampu pijar serta frekuensi dijaga 50 Hz. Karakteristik dari frekuensi genset dapat dianalisa berdasarkan beberapa parameter yaitu laju aliran massa bahan bakar dan SFC. Parameter yang didapat dari pengujian laboratorium, kemudian dianalisa untuk membandingkan nilai karakteristik dari penggunaan frekuensi yang terbaik dari genset dan pengunaan bahan bakar yang paling hemat. Berdasarkan hasil pengujian didapat SFC terkecil yaitu pada frekuensi 48 Hz sehingga penggunaan bahan bakar paling hemat dengan frekuensi 48 Hz. Dan frekuensi yang paling baik digunakan yaitu frekuensi 50 Hz, karena memiliki grafik yang relatif stabil sehingga tidak merusak genset. Kata kunci : Konsumsi bahan bakar spesifik, frekuensi, generator set, Mikrokontroller 1. PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Seiring dengan perkembangan dunia industri, fabrikasi pengolahan dan perkembangan tekhnologi lainnya maka akan meningkat pula kebutuhan akan tenaga listrik karena energi listrik dapat dengan mudah dibangkitkan, ditransmisikan, lalu didistribusikan melalui konversi energi dari energi yang satu menjadi bentuk energi yang lainnya. Generator adalah alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Generator menghasilkan energi listrik dengan digerakkan atau diputar oleh suatu penggerak mula (prime mover). Penggerak mula dari generator berupa motor bensin. Generator akan mengkonversi energi mekanik tersebut menjadi energi listrik yang kemudian dapat dipergunakan untuk melayani kebutuhan rumah tangga, industri dan lain-lain. Atas dasar itulah, materi mengenai generator set otomatis kami angkat dalam makalah ini. Cara kerja genset yang kami angkat yaitu genset yang dapat dihidupkan dari jarak jauh secara nirkabel melalui protokol Wi-Fi (Wireless Fidelity/WLAN) sehingga bisa dihidupkan dari jarak jauh menggunakan smartphone Android, begitu juga untuk memonitor kinerja dan sumber daya generator set seperti: jumlah bahan bakar, putaran motor, frekuensi listrik. 1.2 PembatasanMasalah Agar pembahasan tugas akhir ini dapat focus pada lingkup yang sesuai maka perlu dilakukan pembatasan masalah, yaitu - Program yang dibuat menggunakan Arduino Uno R3. - Penggunaan android sebagai pengontrol frekuensi dan memonitor kinerja genset. - Penggunaan frekuensi yang dibahas hanya 48 Hz, 50 Hz, 52 Hz dan 54 Hz. 44

Kontrol Manual Dan Otomatis Pada Generator Set Dengan Menggunakan.....(Margana & F. Gatot) - Macam frekuensi yang disajikan untuk mengetahui SFC penggunaan bahan bakar. Gambar 2.1 Bentuk Fisik Arduino Uno 2. LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Arduino adalah modul rangkaian elektronik sumber terbuka (open source) yang komponen utamanya merupakan sebuah mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Kelebihan Arduino adalah tidak membutuhkan perangkat pemrograman tambahan karenadidalam modul arduino telah terisi bootloader, yaitu sebuah program kecil yang digunakan mengenalisis sistem operasi yang ada di dalam mikrokontroler. Untuk berhubungan dengan computer dapat menggunakan serial atau USB. 2.1.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah jenis modul arduino dengan mikrokontroler Atmega 328. Secara teknis bekerja pada tegangan 5 volt, tegangan masukan yang direkomendasikan Gambar 2.2 Rangkaian Sistem Genset Menggunakan Arduino Uno R3 7-12 volt. Namun dapat bekerja dengan toleransi 6-20 volt. Arduino Uno R3 mempunyai 14 pin digital masukan/luaran, 6 pin masukan analog, arus luaran setiap pin 40 ma, arus keluaran untuk pin 3.3 Volt 150 ma, memori kilat (flash memory) 32 KB (512 bit digunakan untuk bootloader), Memori Statis (SRAM) 2 KB, EEPROM 1 KB, kecepatan sumber detak 16 Mhz. Bentuk fisik dari arduino uno R3 seperti terlihat pada gambar berikut. 2.2 Spesific Fuel Consumption (SFC) Spesific Fuel Consumption (Konsumsi bahan bakar spesifik) adalah parameter unjuk kerja mesin yang berhubungan langsung dengan nilai ekonomis sebuah mesin, karena dengan mengetahui hal ini dapat dihitung jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah daya dalam selang waktu tertentu. Spesific Fuel Consumption Genset Spesific Fuel Consumption Genset adalah perbandingan antara massa jenis bahan bakar bensin dengan daya yang dibangkitkan dari generator set. Dan dinyatakan dalam (kg/watt jam). Adapun parameter untuk perhitungan SFC genset adalah sebagai berikut : a. Tegangan (V) 45

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 2 Mei 2017; 44-49 Teganganmunculpadasuaturangkaiantert utupdarigensettersebut.dan dinyatakandalam (Volt). b. Arus (I) Arusdapatmengalirapabilaterdapatbeban padasumberlistrik. Dan dinyatakandalam (Ampere). c. Volume (v) Volume yang digunakankonstan 15,7 cc. d. Waktu (t) Dengan volume konstan 15,7 cc, makavariabelbebanakanmenghasilkanwa ktu yang berbeda-beda. e. Berat Jenis (ρbb) Berat jenis yang digunakan jenis bensin premium yaitu antara 0,71 0,77 kg/l. Namun pada suhu 25 o C berat jenis bensin yaitu 0,73 kg/l. f. Massa Jenis Bahan Bakar (ṁbb) Massa jenis bahan bakar yang digunakan yaitu perbandingan volume terhadap waktu dikali berat jenis bahan bakar. Dari parameter-parameter tersebut, maka dapat diketahui dengan persamaan 1 massa jenis bahan bakar yaitu sebagai berikut.... (2.1) Setelah massa jenis bahan bakar diketahui maka kita dapat mencari SFC dengan persamaan 2 yaitu sebagai berikut....(2.2) nama wifi Genset Otomatis. Menyambungkan android pada wifi Genset Otomatis. Membuka alamat pada HTML 192.168.4.1 maka akan tersedia pilihan penggunaan genset mode manual atau genset mode otomatis. Setelah mengklik pilihan genset mode manual, maka tersedia pilihan setting frekuensi 48 Hz, 50 Hz, 52 Hz, dan 54 Hz. Meng-klik frekuensi 48 Hz kemudian klik set dan klik START, genset akan otomatis menyala dan melakukan pembacaan pengukuran sensor sesuai dengan setting frekuensi. Pembacaan sensor tersebut dapat dibaca melalui android atau melalui display yang menempel pada genset. Servo motor yang dipasang di throttle juga akan menyesuaikan kebutuhan gas. Setelah pengambilan data secara manual dengan frekuensi 48 Hz selesai maka kita dapat melanjutkan dengan mengganti pilihan frekuensi kemudian klik set lalu mengambil data. Setelah semua data didapatkan, mengoff-kan genset dengan mengklik tombol stop, maka genset otomatis akan mati dan semua pembacaan sensor off. Dengan posisi genset yang standby on, apabila listrik PLN mati relay akan mendeteksi kemudian fungsi genset mode otomatis ini akan menyala dengan setting frekuensi konstan 50 Hz. Apabila listrik PLN kembali menyala genset mode otomatis ini akan off dengan sendirinya. Penjelasan dari cara kerja dari alat secara diagram alir dapat dilihat pada gambar 3.2. 3. PEMBUATAN ALAT 3.1 Cara KerjaAlat Menyalakan genset dengan cara memutar kunci pada genset pada posisi on, sistem menginisialisasi perangkat terlebih dahulu untuk penggunaan pin sebagai input dan segai output. Setelah dilakukan inisialisasi, choke membuka secara otomatis untuk menambah volume gas dan bahan bahan bakar kemudian choke menutup kembali secara otomatis. Apabila genset dalam posisi on, wifi pada genset juga akan aktif dengan 46

Kontrol Manual Dan Otomatis Pada Generator Set Dengan Menggunakan.....(Margana & F. Gatot) 5. Waktu penggunaan bahan bakar (t) 4.1.3 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam pengujian genset otomatis dan manual dengan berbagai frekuensi iniadalah : 1. Genset beserta sistem kontrolnya 2. Beban 3. Android 4. Bahan bakar bensin 47 Gambar 3.1 Diagram alir sistem kerja 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Proses pengujian merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui apakah alat yang telah dibuat bisa berfungsi dengan baik sesuai dengan yang direncanakan yaitu mengontrol genset melalui android dan mengetahui karakteristik penggunaan bahan bakar dari masing-masing frekuensi. 4.1.1 Tujuan Pengujian Tujuan dari pengujian genset otomatis dan manual dengan berbagai frekuensi iniadalah : 1. Mengetahui frekuensi yang paling baik dari genset mode manual. 2. Mengetahui penggunaan bahan bakar yang paling hemat dari berbagai macam frekuensi. 3. Mengetahui besarnya laju aliran massa bahan bakar bensin. 4. Mengetahui besarnya Spesific Fuel Consumption (SFC). 4.1.2 Data yang Diperlukan Data yang diperlukan dalam pengujian genset otomatis dan manual dengan berbagai frekuensi ini adalah : 1. Putaran genset (n) 2. Tegangan (V) 3. Arus (I) 4. Volume bahan bakar (v) 4.2 Langkah Pengujian Pelaksanaan langkah pengujian adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan antara lain genset, android, beban dan bahan bakar bensin. 2. Meng-on-kan genset kemudian menghubungkan android ke genset dengan alamat 192.168.4.1. 3. Memilihpenggunaangenset mode manual. Mengatur pilihan frekuensi yang akan digunakan yaitu 48 Hz, 50 Hz, 52 Hz, dan 54 Hz. Kemudian mengklik set. 4. Saat mulai menyalakan genset, dengan waktu yang bersamaan menyalakan timer penggunaan bahan bakar yang digunakan. 5. Mencatat hasil percobaan. 6. Menggunakan genset dengan posisi standby on, mengubah pengaturan genset mode otomatis apabila listrik PLN mati, genset secara otomatis akan menyala dengan frekuensi 50 Hz. 7. Setelah listrik PLN menyala, genset akan otomatis mati namun tetap dalam kondisi standby on. 4. 3 Perhitungan Data Hasil Pengujian Genset Mode Manual dengan Frekuensi 48 Hz, 50 Hz, 52 Hz, 54 Hz dan Mode Otomatis. Dari semua pengujian frekuensi 48 Hz, 50 Hz, 52 Hz, 54 Hz dan genset mode otomatis dengan setting frekuensi 50 Hz maka didapatkan grafik yang digabungkan menjadi satu seperti pada gambar 4.6 dibawah ini. Karena genset mode manual frekuensi 50 Hz

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 2 Mei 2017; 44-49 dengan genset mode otomatis setting frekuensi 50 Hz memilki data yang sama, maka dijadikan dalam satu pembahasan pada genset mode manual 50 Hz. Gambar 4.6 Grafik SFC dengan Frekuensi 48 Hz, 50 Hz, 52 Hz, dan 54 Hz Pada gambar 4.6 menunjukkan grafik dengan frekuensi 48 Hz, 50 Hz, 52 Hz, dan 54 Hz. Grafik genset dengan frekuensi 48 Hz terlihat paling banyak terjadi kenaikan dan penurunan SFC pada setiap perubahan beban. Grafik genset dengan frekuensi 50 Hz terlihat penurunan SFC yang drastis pada beban 200 Watt, namun saat beban 200 Watt hingga 800 Watt grafik SFC mengalami sedikit penurunan tiap kenaikan bebannya sehingga dapat dikatakan relatif stabil. Genset dengan frekuensi 52 Hz memiliki grafik yang hampir sama dengan frekuensi 54 Hz namun memiliki nilai SFC yang lebih kecil dibandingkan frekuensi 54 Hz, pada grafik tersebut juga ada SFC yang relatif konstan yaitu pada beban 300 Watt hingga 500 Watt. Grafik genset dengan frekuensi 54 Hz juga mengalami banyak kenaikan dan penurunan, namun ada juga yang relatif konstan yaitu pada beban 200 Watt hingga 500 Watt. Dari pengujian keempat macam frekuensi nilai SFC terkecil yaitu pertama 48 Hz, kedua 50 Hz, ketiga 52 Hz dan nilai SFC yang tertinggi yaitu 54 Hz. Semakin kecil SFC maka bahan bakar yang digunakan akan semakin sedikit. Pada genset mode manual frekuensi 48 Hz dengan volume bahan bakar yang sama, waktu penggunaan bahan bakarnya paling lama dibandingkan dengan frekuensi 50 Hz, 52 Hz dan 54 Hz. Hal ini menandakan bahwa pada pengujian ini frekuensi 48 Hz paling hemat bahan bakar. Namun, dari gambar 4.5 grafik SFC genset 48 Hz mengalami banyak fluktuasi yang menyebabkan tegangan dan arus yang mengalir tidak stabil, fluktuasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada genset. Pada genset mode manual dan mode otomatis dengan frekuensi 50 Hz bahan bakar yang digunakan tidak sehemat frekuensi 48 Hz, namun grafiknya menunjukkan SFC yang didapatkan relatif stabil, sehingga frekuensi ini lebih baik digunakan pada genset karena menghasilkan tegangan dan arus yanng relatif konstan dengan sedikit penurunan. Pada genset mode manual dengan frekuensi 52 Hz bahan bakar yang digunakan lebih boros dibandingkan dengan menggunakan frekuensi 48 Hz dan 50 Hz. Grafik yang dihasilkan juga terlihat banyak terjadi fluktusi, sehingga pilihan genset dengan frekuensi 52 Hz ini tidak baik digunakan karena penggunaan bahan bakar yang boros dan tegangan arus yang dihasilkan juga tidak stabil. Pada gensetmode manual dengan frekuensi 54 Hz bahan bakar yang digunakan lebih boros dibandingkan dengan menggunakan frekuensi 48 Hz, 50 Hz dan 52 Hz. Grafik yang dihasilkan juga terlihat banyak terjadi fluktusi, sehingga pilihan genset dengan frekuensi 54 Hz ini tidak baik digunakan karena penggunaan bahan bakar yang sangat boros dan tegangan arus yang dihasilkan juga tidak stabil. 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari pengujian Kontrol Otomatis dan Manual Pada Generator Set dengan 48

Kontrol Manual Dan Otomatis Pada Generator Set Dengan Menggunakan.....(Margana & F. Gatot) Menggunakan Mikrokontroler Melalui Smartphone Android sebagai berikut: 1. Android dapat digunakan sebagai setting frekuensi mode manual 48 Hz, 50 Hz, 52 Hz, 54 Hz dan sebagai monitor kinerja genset dengan pembacaan arus, tegangan, putaran, level bahan bakar. 2. Semakin kecil SFC maka penggunaan bahan bakar akan semakin hemat. Pemilihan frekuensi dengan SFC terhemat yaitu : 2.1 Frekuensi 48 Hz dengan nilai SFC 0,029 kg/watt jam. 2.2 Frekuensi 50 Hz dengan nilai SFC 0,029 kg/watt jam. 2.3 Frekuensi 52 Hz dengan nilai SFC 0,030 kg/watt jam. 2.4 Frekuensi 54 Hz dengan nilai SFC 0,031 kg/watt jam. 3. Dari grafik yang dihasilkan penggunaan genset mode manual dengan frekuensi 50 Hz memiliki grafik yang relatif stabil meskipun terjadi penurunan di setiap kenaikan bebannya. Namun SFC yang relatif stabil ini cenderung aman digunakan dan tidak merusak genset karena tegangan dan arus yang dihasilkan tidak berfluktuasi. 4. Genset mode Otomatis menggunakan frekuensi 50 Hz ini akan langsung menyala otomatis apabila listrik PLN mati. DAFTAR PUSTAKA Bayu,dkk.2016. Modifikasi Sistem Pengendali Otomatis dan Manual Pada Generator Set dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno R3 Melalui Smartphone Android, Semarang, Politeknik Negeri Semarang Hadiyanto, dkk. 2015. Lengan Robot Pemindah Botol Berbasis Arduino. Semarang. Politeknik Negeri Semarang. Semarang Samekta, Angger Eka, dkk. 2014. Modul Kontrol Suhu Dengan Kendali PID Berbasis PLC dan Scada Untuk Praktikum Sistem Kendali. Semarang. Politeknik Negeri Semarang. Syahwil, Muhammad.2013. Panduan Mudah Simulasi dan Praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta. Andi Yogyakarta. http://forefront.io/a/beginners-guide-toarduino/ 2Mei 2016/ 11.02 http://www.robotic-id.org/ 2Mei 2016/ 11.02 http://ugmmagatrika.wordpress.com / 2 Mei 2016 / 12.56 http://www.harianandroid.com / 5 Mei 2016 / 12.43 49