Suatu kajian sistematis tentang profil, penyebab/akar masalah, pelaku dan faktorfaktor yang mendorong konflik dan perdamaian.

dokumen-dokumen yang mirip
Pendekatan Peka Konflik (Conflict Sensitive Approach) Pendekatan Pembangunan Peka Konflik (Conflict Sensitive Development) Pengarusutamaan Perdamaian

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

Tujuan merupakan pernyataan perilaku atau arah program dan manajemen.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

Lampiran 1. Denah Lokasi Penelitian

ASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02

KEPALA DESA CIBITUNG KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN SUKABUMI PERATURAN DESA CIBITUNG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

Ekosistem Mangrove, masyarakat dan konflik: mengembangkan pengetahuan berdasarkan pendekatan untuk menyelesaikan beragam kebutuhan

BAB V PENUTUP. utama yang menjadi akar permasalahan konflik. Pada bab kedua naskah ini telah

BAB 2 LANDASAN TEORI

OVERVIEW PROSES PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN (Management Plan) dan RENCANA AKSI (Action Plan)

LPF 8. LANGKAH 8 KONSULTASI PUBLIK 120 menit

MATERI KETIGA MENUJU COMMUNITY BASSED DEVELOPMENT YANG DAPAT DIREALISASIKAN.

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan sumber agraria yang memiliki makna ekonomis serta

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

PEMBANGUNAN MASYARAKAT (D) R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc., Ph.D. Laboratorium Komunikasi dan Pembangunan Masyarakat

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TATA KELOLA INFORMASI PEMERINTAHAN Dosen Pengampu : Dr. Suranto, M.Pol.

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

BAB V PENUTUP. Penelitian ini pada akhirnya menunjukan bahwa pencapaian-pencapaian

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsanya.

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Hasil Kajian Penyusunan Model Perencanaan Lintas Wilayah dan Lintas Sektor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemekaran ditingkat provinsi, kabupaten dan kota di Maluku utara tak

Ringkasan Eksekutif. Inisiatif Tata Kelola Kehutanan Indonesia. Proses dan Hasil Penelitian Kondisi Tata Kelola Kehutanan Indonesia.

PAR. Dr. Tantan Hermansah

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. prespektif Identitas Sosial terhadap Konflik Ambon, maka ada beberapa hal pokok yang

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PESAING DAN PERILAKU PEMBELI PERTEMUAN KE 5-6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AIDS dan Sistem Kesehatan: Sebuah Kajian Kebijakan PKMK FK UGM

DESA PANDA KABUPATEN BIMA PERATURAN DESA PANDA NOMOR 1 TAHUN Tentang

GOOD GOVERNANCE. Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007

VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

STRATEGI MENULIS PROPOSAL PDUPT DAN PTUPT

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia menunjukkan nilai rata-rata 33,37 1 pada skala 1 sampai dengan 100.

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik dan transparan, walaupun perencanaan yang baik dapat dibuat

BAB VII KESIMPULAN. dan berkembang di Kota Singkawang merupakan suatu fakta sosiologis yang tak

Pendekatan Kontekstual (CTL) pada Pendidikan Multikultur dalam Pembelajaran IPS

Perencanaan (Planning)

BAB V PENUTUP A. Temuan

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Acuan Kebijakan

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

Brief Note. Edisi 24, Krisis Sosial: Sebuah Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Sektor konstruksi mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi terhadap

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

SALINAN SKKNI FPM. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) STANDAR KOMPETENSI KERJA FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

Pertemuan 2 Klasifikasi Penelitian dan Jenis Data

SAMBUTAN KUNCI MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN PADA PERTEMUAN BAKOHUMAS TINGKAT NASIONAL DAN ANUGERAH MEDIA HUMAS TAHUN 2013

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

Modul Pelatihan Advokasi Hukum Sengketa dan Alternatif Penyelesaian Sengketa

BAB V PENUTUP. ini. pemberdayaan digunakan sebagai alternatif pembangunan yang bersifat

term of reference Kursus Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS dalam Sistem Kesehatan Nasional

Grafik 1. Area Bencana

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Studi kasus (Case study)

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI PENUTUP. dilakukan dalam proses pengurangan Risiko bencana di wilayah rawan bencana. Kabuaten Sinjai, dapat disimpulkan temuan sebagai berikut;

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DIRENCANAKAN DAN KONSEP PERENCANAAN

Proporsi keluarga dengan pekerja migran secara nasional rendah, namun cukup tinggi dibeberapa daerah pengirim

Drs MOHAMAD IrFAN, M.Si. Bpm aeh. Hermes Hotel, 4 Oktober 2016

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PERAN SERTA ORGANISASI KEMASYARAKATAN BIDANG KESEHATAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Semester : 1 Materi Pelajaran : Berita : 2 jam pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang

Transkripsi:

Suatu kajian sistematis tentang profil, penyebab/akar masalah, pelaku dan faktorfaktor yang mendorong konflik dan perdamaian. Analisis terhadap berbagai isu, kebutuhan dan strategi dalam membangun perdamaian. Alat bantu dalam memahami konteks dan situasi dalam rangka pencapaian tujuan.

Analisis Siapa (Who)? yaitu kajian mendalam untuk memetakan peran dan kekuatan hubungan para aktor (pelaku) yang terlibat dalam konflik Analisis Apa (What)? yaitu kajian mendalam tentang apa yang menjadi faktor penyebab atau akar masalah yang menimbulkan peningkatan intensitas konflik. Analisis bagaimana (How)? yaitu kajian mendalam tentang faktor-faktor apa saja yang mendorong (dividers) eskalasi konflik dan yang mendorong upaya perbaikan hubungan (connectors) dan perdamaian. Analsis Dimana (Where)? yaitu kajian mendalam untuk memetakan konteks ruang dan tempat dimana konflik itu terjadi mencakup kondisi sosial dan geografis.

Menyeluruh (comperhensive) Keterpaduan (Integrated) Partisipatif Berdasarkan fakta dan data (evidance based) Keterbukaan Akuntabel

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Memahami Konteks Konflik Mengidentifikasi secara tepat ruang geografis dan sosial berkaitan dengan program pembangunan. Mengidentifikasi penyebab konflik antarkelompok dan kerawanan lain yang diperkirakan dapat menimbulkan peningkatan kekerasan. Bagaimana hubungan antara pelaku dan program pembangunan dengan konteks konflik? Analisis Pemecah (Dividers) dan sumber konflik Analisis Perekat (Connectors) dan Kapasitas Lokal untuk Perdamaian Analisis Bantuan dan Program Pembanguan Mengidentifikasi secara rinci pola dukungan, bantuan dan program pembangunan dan dampaknya bagi masyarakat dan upaya perdamaian Analisis Dampak Program Pembangunan tentang Konteks Konflik melalui Transfer Sumber Daya dan Pesan Etis (nilai) Bagaimana dampak proses transfer sumber daya dan pesan etis (nilai) berdampak pada pemecah dan sumber konflik? Bagaimana dampak proses transfer sumber daya dan pesan etis (nilai) pada perekat dan kapasitas lokal untuk perdamaian Memformulasikan Pilihan Program Jika suatu elemen program pembangunan berdampak negatif terhadap pemecah (dividers) penguatan sumber ketegangan atau jika elemen tersebut memberikan dampak negatif terhadap melemahnya perekat (conncetors) dan kapasitas lokal maka, formulasikan beragam pilihan yang mungkin untuk meminimalisasikan pemecah (dividers) dan memperkuat perekat (connectors). Uji Pilihan dan Redesain Program Lakukan pengujian berdasarkan pengalaman; Apa dampak potensial pemecah atau sumber konflik? Apa dampak potensial tentang perekat atau kapasitas lokal untuk perdamaian? Gunakan yang terbaik dan optimalkan berbagai pilihan untuk meredesain program.

Menggali isu, kepentingan dan pandangan para pelaku atau pemangku kepentingan yang menjadi masalah utama dari konflik yang terjadi. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya konflik. Mengidentifikasikan dampak dari konflik. Menemukan kesenjangan (gap) antara kebutuhan dan pencapaian tujuan.

Mengidentifikasi para pelaku atau pemangku kepentingan yang terlibat dalam konflik. Mengidentifikasi tingkat hubungan antarpelaku yang terlibat dan mempengaruhi eskalasi konflik. Mengidentifikasikan isu atau kepentingan yang diperjuangkan oleh masing-masing pelaku Memetakan peran para pelaku yang terlibat dalam konteks dimana konflik itu terjadi.

Mendeskripsikan kondisi sosial dan geografis tempat dimana para pelaku atau kelompok berkonflik. Mendeskripsikan secara menyeluruh kondisi tata ruang dan karakteristik kewilayahan termasuk sumberdaya alam dan sebaran penduduk yang berpengaruh terhadap pola kehidupan dan dinamika konflik yang terjadi. Memperkirakan perubahan sosial akibat pengaruh kondisi geografis, ruang dan sumber daya.