BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisnis modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN Pertanyaan mengenai Soto Sedeep di Semarang Responden : Habib Ibnu Alwan No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. membuat sebagian besar rakyat Indonesia terjun ke bisnis ritel. Bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. bidang,baik jumlah maupun waktunya. Bidang usaha yang dapat digeluti

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, baik itu berupa kebutuhan material maupun non- material. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan kalangan muda Kota Padang senang berkumpul, berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia diliputi dengan kesibukan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DAFTAR WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Richard L. Daft, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING

BAB I PENDAHULUAN. demi merebut perhatian konsumen dan minat beli konsumen. Salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus bertahan dan bersaing serta mampu memanfaatkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. hal itu, Ghanimata (2012) mengatakan para pemasar harus menerapkan. ujung tombak keberhasilan pemasaran.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB V PENUTUP. kekuatan dan kelemahan Javapuccino cafe sebagai berikut : a. Lokasi yang letaknya cukup strategis. Jauh dari kebisingan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BISNIS WARUNG KOPI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nur cholis / S1TI2M

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri retail yang berkembang saat ini adalah restaurant dan cafe. Pemilik bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB I PENDAHULUAN. dibidang makanan dan minuman cepat saji. Pertumbuhan bisnis makanan dan

BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

Disusun Oleh. : Tri Firdaus N. Jabar NIM : UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. beberapa temuan untuk dijadikan kesimpulan. Kesimpulan berdasrkan pada hasil

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET GALAXY DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

DAFTAR WAWANCARA. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer. 1. Apa promosi yang dilakukan Family Doorsmeer?

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini gaya hidup masyarakat kota semakin kompleks, dapat kita

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. minuman salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Peranan industri

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong Gambar 2 : Minimarket Kong Kali Kong (K3) Minimarket merupakan usaha yang sedang diminati oleh mereka yang sedang ingin membuka usaha baru. Hal ini dikarenakan minimarket dilihat sebagai usaha yang menjanjikan dimasa seperti sekarang ini. Makin banyaknya

bisnis minimarket pada saat sekarang, menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia tidak hanya ingin menjadi pegawai kantoran biasa dengan upah standar, namun juga mulai gencar melirik bisnis yang dibangun sendiri dari modal kecil hingga modal besar. Salah satu contoh dari bisnis ataupun usaha yang dibangun sendiri adalah usaha minimarket Kong Kali Kong atau yang saat ini lebih dikenal sebagai minimarket K3. Gambar 3 : Karyawan-karyawan di Minimarket Kong Kali Kong (K3) Pola konsumsi masyarakat modern pada saat sekarang ini lebih menuntut kepada adanya kenyamanan, kebersihan, serta efisien dalam berbelanja sehingga

menyebabkan pasar tradisional semakin ditinggalkan oleh konsumen pada saat sekarang ini. Hal ini biasanya terjadi di Kota-kota besar di Indonesia, Khususnya di Kota Medan yang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Kota Medan, memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dengan perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang. Salah satu dampak yang terjadi di masyarakat Kota Medan dapat dilihat dari sisi perilaku dan gaya hidup yang juga dipengaruhi oleh globalisasi saat ini yang serba modern. Perubahan pola kehidupan masyarakat modern cenderung serba praktis dan konsumtif dalam pembelanjaan sehingga menimbulkan peluang bisnis bisnis baru (Widjaja, 2009). Hal inilah yang menjadi sebagai landasan awal berdirinya minimarket Kong Kali Kong ini. Gambar 4 : Kong Kali Kong sebagai Convenience store pertama di Kota Medan

Kong Kali Kong merupakan salah satu toko convenience store 33 pertama di Kota Medan yang menawarkan kenyamanan, kemudahan, dan menyenangkan kepada setiap pengunjung yang kebanyakan berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Letaknya yang strategis berdekatan dengan sarana pendidikan ternama di Kota Medan menjadikannya sebagai salah satu minimarket yang digemari oleh kawula muda sebagai sarana untuk menghabiskan waktu di saat waktu senggang. Kong Kali Kong didirikan oleh usaha perorangan pada tahun 2011. Pemilik minimarket Kong Kali Kong ini meyakini bahwa usaha minimarket miliknya ini dapat terus berkembang sesuai dengan tren 34 modern yang berkembang pesat di Kota Medan seperti sekarang ini serta dapat menjadikannya sebagai sorotan dikalangan minimarket lain dalam hal pemasaran barang yang dilakukan minimarket ini dan memberikan banyak kenyamanan bagi para pengunjung yang datang ke minimarket ini. Kong Kali Kong yang tergolong convenience store atau lebih dikenal dengan sebutan toko kelontong termasuk kedalam minimarket dalam hal luas lahannya, hanya saja perbedaannya Kong Kali Kong tidak hanya menjual barang sehari-hari, tetapi juga banyak menjual makanan cepat saji. Mendirikan convenience store yang selalu ramai dikunjungi orang adalah harapan setiap pemilik toko. Semua aspek harus dipertimbangkan secara matang. 33 convenience store : adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah diakses umum atau bersifat lokal. Toko kelontong sering ditemukan di lokasi perumahan padat di perkotaan. http://id.wikipedia.org/wiki/toko_kelontong, Akses 12/05/2014. 34 tren /trén/ n gaya mutakhir; http://kbbi.web.id/tren, akses 12/05/2014

Lokasi toko didirikan tidak boleh asal memilih, salah dalam memilih tempat bisa menjadikan toko sepi pengunjung dan bisa saja menjadikan toko tersebut bangkrut ataupun tutup nantinya. Fasilitas yang lengkap dan mendukung serta kepuasaan pelanggan harus menjadi prioritas utama dan tidak boleh dikesampingkan. Perasaan nyaman dan kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan akan selalu diingat dan menambah image 35 positif bagi toko tersebut. Minimarket Kong Kali Kong ketika kita melintas akan terlihat seperti toko modern seperti Seven Eleven yang ada di Kota-Kota besar seperti di Jakarta. Penampilan minimarket Kong Kali Kong ataupun lebih dikenal dengan sebutan K3 ini pun tidak kalah saing dengan Seven Eleven yang mana disini hampir sama dengan dengan Seven Eleven yang kini menjadi tempat nongkrong favorit remaja ataupun tempat pertemuan untuk rapat. Pada tahun 2009, Seven Eleven telah berhasil masuk ke dalam industri ritel di Indonesia. Setiap gerai minimarket Seven Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Gerai minimarket Seven Eleven sudah tersebar di 19 negara di dunia dengan jumlah lebih dari 36.000 gerai. Untuk kawasan Asia dan Australia sudah terdapat di 12 negara termasuk Indonesia. Untuk kawasan Sumatera Utara sendiri, gerai minimarket Seven Eleven belum dapat kita jumpai. Hal inilah yang menjadi latar belakang pemilik minimarket Kong Kali Kong ini menjadikan minimarket miliknya serupa dengan 35 Image adalah cara membawa diri dan menetapkan diri disuatu situasi.

minimarket Seven Eleven yang ada di kota-kota besar tetapi tidak menjual barang seperti di gerai minimarket Seven Eleven. Didalam melakukan sesuatu, pastilah setiap orang memiliki alasan yang mendorong ataupun memotivasi. Demikian pula kalau ingin terjun di bisnis minimarket, kita harus memiliki sebuah alasan yang tepat dan jelas juga, bukan? Itulah kalimat yang terucap dari karyawan salah satu minimarket di kawasan Medan helvetia ketika penulis menanyakan mengenai alasan yang mendasar didirikannya minimarket Kong Kali Kong tersebut. Didirikan diatas tanah yang tidak cukup luas, tidak menjadikan minimarket Kong Kali Kong ini kehabisan ide untuk membangun sarana dan prasarana yang membuat pengunjung nyaman ketika berbelanja maupun menghabiskan waktu luang di minimarket ini. Hal inilah yang mendasari ide dari pemilik minimarket Kong Kali Kong ini untuk berinovasi dalam meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjungnya.

Gambar 5 : Rak-rak makanan di K3 Ketika masuk kedalam minimarket K3, maka akan tampak seperti minimarket yang lain, namun ada kesan berbeda dan unik. Tempatnya lumayan luas, dan terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 dipakai sebagai tempat minimarketnya, dan lantai 2 dipakai sebagai tempat nongkrong. Ketika penulis berada di lokasi penelitian (K3), penulis melihat banyak pengunjung yang sangat suka untuk menghabiskan waktu dilantai dua untuk bermain laptop atau gadget lainnya. penulis pun bertanya kepada salah seorang pengunjung K3 yang namanya telah disamarkan.

Penulis : bagaimana fasilitas yang ada di minimarket K3 ini? dan apakah anda merasa nyaman ketika berada di K3 ini? Pengunjung : Fasilitasnya sangat bagus. karena di Kota Medan ini sendiri belum ada minimarket atau supermarket yang menawarkan konsep seperti di K3 ini. Penulis : konsep seperti apa yang anda maksudkan? Pengunjung : konsep yang saya maksud itu adalah modernnya itu loh. Disini kita bisa membuat dan mengambil minuman yang kita sukai dan sesuai dengan selera kita. Penulis : jadi, minuman seperti apa yang menjadi favorit anda disini? Pengunjung : Saya sangat suka dengan Snowflush. Penulis : apa itu minuman snowflush? Pengunjung : minuman yang didalamnya ada serutan-serutan buah dan es. Saya sendiri tidak bisa menggambarkan bagaimana detailnya. Pokoknya snowflush itu enak lah. Penulis : lalu menurut anda, apa kekurangan yang ada di K3 ini? Pengunjung : mungkin di lantai duanya ya. Karena di lantai dua itu ruangannya tidak ber-ac, jadi kalau cuaca agak terik, ya lantai dua itu agak panas lah. Penulis : tapi kenapa anda tetap suka nongkrong di K3 ini? bukannya anda katakan kalau lantai dua ini panas karena tidak ada AC nya. Bukan kah masih banyak lagi minimarket yang full dengan AC? dan bukan kah lebih enak bila nongkrong di cafe?

Pengunjung : disini beda dengan tempat nongkrong yang lain bang, karena disini selain ada minimarketnya, ada tempat nongkrong kek gini lah. Enak aja aku rasa bang, kayak diluar negeri kan gini model minimarketnya bang. Begitulah kesan pengunjung yang datang ketika penulis bertanya mengenai kenyamanan di minimarket K3. Rata-rata pengunjung menyukai lantai dua sebagi tempat nongkrong, dan penulis juga melihat kalau di lantai dua itu memang sangat ramai oleh pengunjung. Semua kursi-kursi penuh dengan pengunjung. Berbagai kegiatan dilakukan oleh pengunjung, ada yang mengobrol dengan teman-temannya sambil tertawa-tawa, ada yang asyik memainkan laptop dan handphone nya, ada yang mengerjakan tugas sekolah, ada yang menonton televisi, semuanya sambil menikmati makanan dan minuman yang dibeli dilantai satu. Gambar 6 : Rak permen di K3

Lantai dua dilengkapi dengan sarana wifi 36 dan televisi berlanggangan. Hal ini membuat pengunjung banyak menghabiskan waktu dilantai dua untuk nongkrong bersama teman-temannya dengan bermain laptop atau gadget 37 nya dan menonton televisi. Sekilas, suasana lantai dua K3 tampak seperti Cafe, namun bedanya, makanan dan minumannya tidak tersedia dilantai dua itu, namun pengunjung harus membelinya dulu dilantai satu, dan kemudian membayarnya. Gambar 7 : Roti fresh yang baru disajikan 36 Wifi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Wifi adalah teknologi jaringan tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi. http://lihatfoto.pun.bz/pengertian-wifi-lengkap.xhtml, Akses 12/05/2014 37 Gadget adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. http://soalgadget.com/pengertian-kata-gadget/, Akses 12/05/2014

Kong Kali Kong juga memiliki tempat-tempat minuman atau makanan cepat saji yang dapat memudahkan konsumen atau pelanggan untuk mengambil minuman atau makanannya sendiri, setelah mengambil minuman dan makanan, maka tinggal membayar dikasir yang tersedia. Gambar 8 : Rak minuman yang dapat diambil sendiri oleh konsumen

Gambar 9 : Macam-macam Minuman siap saji yang ada di K3 Gambar 10 : Rak makanan siap saji yang ada di K3

Selain itu, Kong Kali Kong juga menyediakan rak makanan yang lain seperti hotdog, roti bakar, atau burger yang bisa dijadikan sebagai pilihan makanan yang lain, bila bosan makan makanan yang itu-itu saja. Ada yang unik dan memiliki cara sendiri dalam memberi inovasi dalam minimarketnya, yaitu adanya tulisan klinik mie instan yang terkesan lucu namun orang-orang sering menjadi penasaran dan mencobanya. Gambar 11 : Klinik Mie Instan ala K3 K3 juga sering mengadakan acara atau event-event terbuka 38, misalnya dari produk rokok atau band-band yang ingin tampil. Bila sudah mengadakan event-event musik, maka K3 akan sangat ramai oleh pengunjung yang rataratanya adalah anak muda. tempat yang digunakan juga terbuka, yaitu parkiran K3, sehingga siapa saja boleh datang untuk sekedar melihat dan menikmati acara yang disajikan oleh K3, dan hal itu tidak dipungut biaya sama sekali, alias gratis. 38 Event-event terbuka adalah acara yang diadakan di outdoor atau luar ruangan.

Hal unik lain yang pernah dilakukan oeh K3 adalah mengadakan acara musik yang tampil di sebuah mobil yang terbuka. Dimana semua personil band, mulai dari vokalis, gitaris, pemain drum, dan keyboardnya berada di mobil itu. Mobil yang terbuka itulah yang menjadi panggung musiknya. Ketika acara musik berlangsung, sangat banyak pengunjung yang datang untuk melihatnya, sehingga K3 menjadi sangat dipadati oleh pengunjung. Hal ini memberi dampak yang sangat baik oleh penjualan K3. Omset penjualan menjadi naik drastis sangat tinggi dibanding dengan biasanya. Gambar 12 : Event terbuka musik di parkiran K3

Gambar 13 : Persiapan sebelum Event di K3 dimulai Selain itu K3 juga sering dijadikan sebagai tempat untuk nobar atau nonton bola bareng. Dimana K3 akan memasang slide yang besar untuk digunakan sebagi layar untuk menonton. Nobar sering dilakukan ketika acara bola sedang marak-maraknya. Bila sudah ada acara nobar, maka K3 akan sangat padat dan ramai oleh anak-anak muda. bahkan bila tidak kedapatan tempat dilantai 2, maka mereka akan menonton di teras K3 tau yang biasa digunakan sebagai temapat parkir konsumen K3, karena pengelola K3 juga mengantisipasi akan ada keramaian, sehingga parkiran K3 juga disediakan layar besar untuk nobar

Gambar 14 : Suasana Lantai 2 (dua) K3 saat acara Nobar Terkadang keadaan yang ramai begitu sedikit mengganggu lalu lintas jalan didepan K3, karena akan menyebabkan kemacetan yang terjadi akibat antrian kendaraan baik itu sepeda motor atau mobil yang ingin masuk kedalam K3. Bila parkiran sudah penuh, maka terpaksa pelanggan harus memarkirkan kendaraannya dengan menggunakan sedikit dari badan jalan. Hal ini lah yang biasanya menyebabkan macet dilingkungan K3, karena pelanggan memakai sebagian badan jalan untuk tempat parkir. Tapi, sejauh ini tidak pernah ada komplain atau teguran yang berarti yang diterima oleh pengelola K3 dan antusias pengunjung K3 juga tidak menjadi berkurang.

Gambar 15 : Tampilan luar K3 saat malam hari Banyak sekali keunikan dari minimarket yang satu ini, dan banyak juga promosi-promosi yang ditawarkan. Baik itu dari segi paket-paket hemat makanan atau pun gratis tiket yang ditawarkan kepada pengunjung yang setia. Gambar 16 : Tiket Promosi dan Paket Makanan Hemat ala K3

2.2. Tujuan Didirikannya Minimarket Kong Kali Kong Dari sudut pandang industri, bidang usaha minimarket mampu bertahan ditengah tengah ketidakpastian ekonomi. Konsumen berupaya menjaga konsumsi kebutuhan pokok, walaupun kepada tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasanya tingkat penjualan yang dilakukan di minimarket tidak terpengaruh secara drastis. Hasrat kawula muda yang terdiri dari kalangan pelajar dan mahasiswa untuk berbelanja pada zaman modern seperti sekarang ini pada dasarnya memilih berbelanja di tempat yang menawarkan kenyamanan bagi para pengunjung, ketertiban para pengunjung yang datang pada saat berbelanja, serta keamanan yang diberikan oleh pihak minimarket kepada pengunjung yang datang ke minimarket tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar tujuan didirikannya minimarket Kong Kali Kong sebagai minimarket yang mampu memberikan berbagai banyak kelebihan yang lebih baik kepada pengunjung yang datang ke minimarket Kong Kali Kong dibandingkan ketika pengunjung datang ke minimarket lain. Inovasi ide berfikir dari pemilik Kong Kali Kong yang mampu menjadikannya sebagai icon 39 minimarket di Kota Medan, diharapkan mampu menjadikan minimarket Kong Kali Kong ini sebagai trendsetter 40 bagi minimarket lain di Kota Medan yang menawarkan banyak kelebihan yang 39 Icon adalah contoh atau sampel terbaik. 40 Trendsetter adalah orang yang menjadi sorotan dan mempengaruhi untuk trend/gaya.atau bisa dikatakan sesuatu yang diikuti atau ditiru oleh banyak orang bisa juga berarti sorotan atau hal yang sedang dilihat oleh banyak orang.

digemari oleh pengunjung, tidak hanya dalam hal pemasaran produk, tetapi juga dalam hal kenyamanan yang diharapkan oleh para pengunjung minimarket tersebut. 2.3. Visi dan Misi Minimarket Kong Kali Kong 2.3.1. Visi Visi minimarket Kong Kali kong ini pada dasarnya sangatlah sederhana, yaitu menjadi trendsetter dalam convience store pertama di Kota Medan yang sangat mengutamakan kepuasaan pelanggan yang hadir ke minimarket Kong Kali Kong ini. 2.3.2. Misi Misi dari minimarket Kong Kali Kong ini adalah menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan melalui pemilihan dalam hal pemasaran produk yang kreatif serta menciptakan lingkungan berbelanja yang aman dan nyaman bagi para pelanggan. 2.4. Struktur Organisasi Minimarket Kong Kali Kong Organisasi adalah kumpulan dari banyak orang untuk mencapai tujuan. Dalam setiap organisasi terdapat kerjasama yang sistematis antara kumpulan orang tersebut. Pembentukan suatu organisasi harus memperhatikan fungsi-fungsi yang diinginkan dan melakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab

yang jelas dan terperinci. Setelah semua hal tersebut dilakukan maka setiap orang dapat bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan peranan yang telah diberikan. Manajemen dan organisasi adalah dua perangkat yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan organisasi sebagai wadah atau tempat untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap organisasi yang baik akan memiliki visi dan misi, perencanaan, arah dan tujuan yang jelas dalam langkah-langkah yang teratur, terarah, dan terkoordinir secara baik. Struktur organisasi di minimarket Kong Kali Kong ini hanya terdiri dari pemilik, manajer, kepala toko yang dibantu oleh asisstennya (pembantu kepala toko), kasir, dan yang terakhir pramuniaga. Dalam suatu perusahaan ada pembagian tugas dari masing-masing karyawan yang bertujuan agar dapat bekerja dengan efisien dan baik, sesuai dengan keahliannya masing-masing. Hal ini, juga dilakukan oleh pihak minimarket Kong Kali Kong. Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut : Tugas Pemilik : a) Mengaudit laporan keuangan perusahaan. b) Menambahkan modal. c) Pemegang perusahaan. d) Memantau perkembangan usaha. Tugas Manajer : a) Mengatur administrasi keuangan ( keuangan, kepegawaian, penjualan, dan pembelian ).

b) Mengatur segala kegiataan perusahaan. c) Mengecek laporan keuangan. Tugas Kepala Toko : a) Menjalankan kebijakan manajemen. b) Membuat laporan keuangan. c) Menseleksi calon pegawai baru. Tugas Pembantu Kepala Toko : a) Mengorder barang yang masuk. b) Membayar hutang kepada supliyer. Tugas Kasir : a) Melayani pembeli yang membayar. b) Menginput barang yang sudah masuk. c) Membuat laporan hasil penjualan harian. Tugas Pramuniaga : a) Menjaga kebersihan rak-rak dan barang-barang. b) Mengontrol barang yang rusak. c) Mengantarkan barang kepada pengunjung. d) Menjaga kebersihan minimarket.