PANEN RAYA: UPAYA MENINGKATAKAN MOTIVASI PETANI PADI MENUJU KETAHANAN PANGAN DI DESA MUARA KIBUL KECAMATAN TABIR BARAT KABUPATEN MERANGIN Domri, Rahmad fadli, rumi hayati, juni Sukarna merta, Sudirman Mahasiswa Universitas Muara Bungo ABSTRAK Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia di samping sandang atau pakaian dan papan atau tempat tinggal. Di Indonesia pangan identik dengan beras karena hampir semua atau sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok dan sumber karbohidrat utama. Padi sebagai tanaman penghasil beras menjadi komoditas yang sangat penting bagi Indonesia, selain sebagai penghasil bahan pangan pokok, komoditas padi juga merupakan sumber penghasilan utama dari jutaan petani. Upaya peningkatan produksi beras untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduk yang jumlahnya terus meningkat selalu mendapat prioritas utama dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Program peningkatan produksi beras. Namun sayangnya petani mulai meninggalkan lahan mereka dan beralih ke profesi lain seperti mendulang emas, melakukan kegiatan PETI di sepanjang sungai Tabir dan lainnya yang tidak berhubungan pertanian. Untuk itu perlu dilakukan motivasi bagi petani dalam berusahatani, salah satunya dengan mengadakan panen raya. Dengan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat kembali berusahatani sehingga ketahanan pangan nasioanal dapat diwujudkan Kata Kunci: panen raya, ketahanan pangan Pendahuluan Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia di samping sandang atau pakaian dan papan atau tempat tinggal. Di Indonesia pangan identik dengan beras karena hampir semua atau sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok dan sumber karbohidrat utama. Beras juga menjadi bahan pangan pokok masyarakat dari sebagian besar negara di Asia dan bahkan sebagian besar penduduk di dunia. Ketahanan pangan bagi Indonesia berkaitan sangat erat dengan kecukupan penyediaan beras. Menurut Kasryno dkk., (1998), indikator ketahanan pangan nasional adalah: (1) ketersediaan bahan pangan setiap waktu; (2) kemampuan atau daya beli masyarakat terhadap bahan pangan; (3) keterjaminan distribusi dan pasokan bahan pangan; dan (4) kemampuan mengimpor pada kondisi mendesak. Padi sebagai tanaman penghasil beras menjadi komoditas yang sangat penting bagi Indonesia, selain sebagai penghasil bahan pangan pokok, komoditas padi juga merupakan sumber penghasilan utama dari jutaan petani. Di beberapa daerah padi juga dikaitkan dengan adat-istiadat atau budaya. Lebih jauh lagi, ketersediaan beras dengan dengan harga terjangkau bagi masyarakat merupakan faktor penting untuk ketahanan nasional, keamanan, dan stabilitas pemerintahan. Dengan demikian padi bukan hanya penting sebagai komoditas
pangan, tetapi juga penting sebagai komoditas ekonomis, komoditas budaya, komoditas strategis, dan komoditas politis. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, terbesar keempat di dunia setelah Cina, Amerika, dan India. Ketergantungan pada impor beras mengandung resiko tinggi bukan saja ketergantungan bahan pangan pada negara lain, tetapi juga keterbatasan volume ketersediaan beras di pasar internasional. Pada tahun 2014 indonesia mengimpor beras 2 juta ton dan mencapai sepertiga dari beras yang tersedia di pasar internasional sehingga berpengaruh terhadap harga beras (Musa, 2001). Upaya peningkatan produksi beras untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduk yang jumlahnya terus meningkat selalu mendapat prioritas utama dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Program peningkatan produksi beras yang sangat serius dimulai pada tahun 1960-an dengan program BIMAS kemudian ditingkatkan menjadi INMAS, INSUS, SUPRAINSUS, Gema Palagung, IP Padi 300, hingga saat ini dengan penerapan PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu). Program peningkatan produksi beras tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1984 ketika pertama kali Indonesia dapat mewujudkan swasembada beras. Swasembada beras tersebut ternyata hanya dapat dipertahankan hingga tahun 1993 dan setelah itu Indonesia mulai mengimpor beras lagi. Untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lestari upaya peningkatan produksi beras perlu dilanjutkan dan ditingkatkan. Materi Dan Metode Pelaksanaan Khalayak Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Muara Kibul Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin terutama masyarakat yang memiliki lahan tidur atau sawah yang tidak dimanfaatkan, serta petani yang sedang berusahatani tanaman padi, baik di sawah maupun diladang. Dari kegiatan ini juga masyarakat dapat membentuk kelompok tani guna meningkatkan produksi padi mereka. Kerangka Pemecahan Masalah Banyaknya ketersediaan lahan tidur maupun sawah yang tidak digarap oleh petani serta menurunnya tingkat minat petani dalam berusaha tani padi sawah. maka kerangka pemecahan masalah adalah dengan: 1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang memanfaatkan lahan tidur dan sawah yang tidak digarap; 2. Memberikan motivasi dengan melakukan panen raya yang dihadiri oleh Bupati Merangin; H Al Haris, S.sos., MH 3. Memberikan atribul partanian Metode Kegiatan Pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan meliputi 1. Penyuluhan tentang berusahatani padi; 2. Panen raya yang dihadiri oleh Bupati Merangin dilanjutkan dengan penyerahan atribut pertanian oleh Bupati; 3. Tanya jawab secara langsung dengan peserta, agar peserta penyuluhan lebih memahami berusahatani padi. Metode Evaluasi 1. Setelah dilakukan penyuluhan diadakan tanya jawab untuk melihat tingkat pemahaman dari materi yang diberikan; 2. Peserta penyuluhan diberikan handout yang berisi cara-cara teknik budidaya vertikultur. Handout ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti;
3. Evaluasi kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan dilihat dari pemahaman mahasiswa dan masyarakat peserta. Hasil Dan Pembahasan Produktivitas padi di Indonesia termasuk tinggi, bahkan tertinggi di daerah tropis, menunjukkan bahwa petani di Indonesia telah sangat maju dalam penerapan teknologi budidaya padi, Semakin tinggi tingkat produktivitas semakin sulit untuk ditingkatkan lagi. Hasil padi di Indonesia dapat ditingkatkan dengan cepat melaui perbaikan cara bercocok tanam, Peningkatan produktivitas juga dilakukan melalui pembentukan varietas padi hibrida. Varietas hibrida dapat memanfaatkan pengaruh heterosis untuk meningkatkan produktivitas. Namun sayangnya petani mulai meninggalkan lahan mereka dan beralih ke profesi lain seperti mendulang emas, melakukan kegiatan PETI di sepanjang sungai Tabir dan lainnya yang tidak berhubungan pertanian. Untuk itu perlu dilakukan motivasi bagi petani dalam berusahatani, salah satunya dengan mengadakan panen raya. Dengan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat kembali berusahatani sehingga ketahanan pangan nasioanal dapat diwujudkan. Gambar 1 Penyuluh Pertanian Kecamatan Tabir Barat Beserta Mahasiswa KKN-UMB sebelum Panen Raya Sebelum panen raya dilaksanakan terlebih dahulu Penyuluh Pertanian Kecamatan Tabir Barat memberikan arahan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga katahanan pangan melalui peningkatan produksi padi dengan memanfaatkan lahan tidur dan sawah yang tidak digarap.
Gambar 2 Pemerintah Desa dan Pihak Kepolisian serta Babinsa Kecamatan Tabir Barat ikut serta dalam Panen Raya Kehadiran Pemerintah Desa Muara Kibul Pihak Kepolisian dari Polsek Tabir Ulu (Muara Jernih) serta Babinsa dari Koramil Tabir (Rantau Panjang) diharapkan mampu memberi dorongan bagi masyarakat untuk tetap melakukan kegiatan usaha tani ditengah menurunnya minat petani dalam berusaha tani padi Gambar 3 Bupati Merangin ikut serta dalam Panen Raya di Ladang Desa Muara Kibul Kecamatan Tabir Barat Panen Raya berlangsung meriah, dihadiri oleh Bupati Merangin Bapak Al-Haris dan Kapolres Merangin. Kegiatan panen Raya ini diliput oleh Stasiun TVRI Jambi dan media massa lokal (Radar Sarko dan Merangin Ekspress)
Gambar 4 Mahasiswa KKN-UMB Ikut serta Panen Raya di Ladang Desa Muara Kibul Kecamatan Tabir Barat Kesimpulan Kesimpulan Kegiatan ini merupakan upaya memotivasi petani untuk memanfaatkan lahan ladang yang tidak digunakan (tidur) ditanami padi demi terwujudnya ketahanan pangan nasional. Pemanfaatan lahan tidur tersebut dapat meningkatakn produksi padi di Kecamatan Tabir Barat. Dengan kegiatan panen raya tersebut petani menjadi semangat lagi untuk berusahatani padi. Saran Perlu dukungan dari semua pihak, baik pemerintah desa maupun pemerintah Kabupaten Merangin dalam memberikan stimulan berupa bibit padi dan pupuk agar kegairahan petani dalam berusahatani padi menjadi meningkatkan. DAFTAR PUSTAKA BPS. 2016. Statistik Pertanian 2015. Kasryno, F., A.M. Fagi, dan E. Pasandaran. 2004. Kebijakan produksi padi dan diversifikasi pertanian. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. Musa, H. S. 2001. Pencapaian ketahanan pangan nasional,strategi, masalah, dan kendala menyongsong otonomi daerah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.